Waiting For Love - Chapter 195 Perjuangan Cinta (2)

Karena tangan Lewis Tang tidak begitu nyaman, kecepatan laju mobilnya itu menjadi sedikit lambat, dia membutuhkan waktu 2 kali lipat dari waktu biasanya saat dia kembali ke apartemen.

Selama di perjalanan, suasana di dalam mobil menjadi sangat tenang, Lewis Tang tidak mempedulikannya, dan Clarice Lu pun juga tidak banyak berbicara.

Setelah mobil berhenti, Lewis Tang membawa kotak obat tersebut naik ke atas, sedangkan Clarice Lu mengendong Dom dan berjalan mengikutinya dari belakang.

Setelah masuk ke dalam apartemen, Clarice Lu menaruhkan Dom ke bawah lantai, kemudian dia berdiri di samping Lewis Tang, dan memegang lengan yang terluka itu.

“Kakak Lee.”

Lewis Tang melepaskan mantelnya dan di jatuhkan ke sampingnya, kemudian dia melihat ke arah Clarice Lu. “Setelah selesai memeluk anak anjing tersebut kamu memegang luka ku, apakah kamu ingin membuat ku tertular virus rabies itu?”

Ketika Clarice Lu telah mendengar perkataannya itu, dia pun menjadi terkejut dan melepaskan genggaman tangannya itu, dia menjadi khawatir dan berkata, “Bagaimana kalau kita pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan luka mu ini, lalu bagaimana jika kamu terkena virus rabies ini, dengar-dengar jika terkena virus rabies ini tidak dapat di sembuhkan.”

Lewis Tang berjalan menuju dapur, kemudian dia menuangkan segelas air hangat dan meminumnya, lalu dia menyatukan bibirnya yang tipis itu. Saat melihat Clarice Lu menjadi sangat cemas dan gelisah, dia pun tidak rela melihat eskpersinya seperti itu.

“Jangan khawatir, anjing mu ini masih hidup dan juga masih aktif, ini membuktikan bahwa dia tidak terkena virus rabies sama sekali, dia tidak sakit, dan secara langsung juga tidak akan tertular kepada ku.”

Setelah selesai mendengar ini, Clarice Lu baru mengetahui bahwa Lewis Tang hanya menakutkannya saja.

Kemudian Clarice Lu mengambil Dom, dan menggunakan kedua kakinya, untuk memanggil Lewis Tang. “Kakak Lee, aku mohon mau memeliharanya.”

Lewis Tang pun menatapnya sebentar, dan mengabaikannya. Dia sudah bisa menebak, dan dia juga telah merepotkan dirinya sendiri.

“Jaga dia, jangan sampai dia membuang kotoran nya di sembarang tempat.” Jawab Lewis tang dengan nada yang cueknya itu.

Clarice Lu menaruh Dom ke kandang kecil yang berada di balkon itu, lalu dia menuangkan sedikit makanan untuk Dom makan. Kemudian dia kembali ke ruang tamu, dia melingkari tangannya itu ke leher Lewis Tang, kemudian dia menciumi bibir Lewis Tang, sebagai tanda perdamaian. Dan Lewis Tang juga membalas ciumannya itu.

Lewis Tang mencium dan memeluknya dengan erat, dan hanya ciuman biasa saja pastinya tidak akan cukup, kemudian dia menggendongnya, masuk ke dalam kamar dan meleparkannya ke atas tempat tidur.

Setelah selesai bersenang-senang, Lewis Tang juga tidak lupa mengajarkanya 2 kata. Hari ini dia tidak mempedulikan nyawanya dan berjalan di hadapan mobil truk tersebut, ini adalah kejadian yang sangat bahaya.

“Saat itu aku tidak terlalu banyak berpikir lagi.” Jawab Clarice Lu dengan nada bersalahnya, dan dia juga kembali bertanya, “Jika kamu tahu itu berbahaya, mengapa kamu masih menghampiri ku? Lewis Tang, apakah kamu tidak takut mati?”

Dia tidak menyadari bahwa hal tersebut sangat bahaya, sedangkan Lewis Tang yang mengetahui itu sangat bahaya, juga ikut menghampirinya. Dia tidak bodoh dari Clarice Lu.

Lewis Tang membelai rambut Clarice Lu dengan sangat lembut, dan dia berkata dengan nada yang tak bedaya itu, “Gadis bodoh. Tidak ada orang yang tidak takut mati, andaikan aku bisa mengubah hidupku dengan hidup mu, aku pastinya tidak akan ragu-ragu lagi.”

Dia berkata, “Clarice Lu, ini adalah perjuangan cinta.”

Saat itu juga, Clarice Lu yang berada di pelukkannya itu, tidak bisa berhenti menahan air matanya itu. Dia merasa dia sangat beruntung, bisa bertemu dengan seorang pria yang rela hidup dan matinya hanya untuk dirinya seorang.

Namun, Clarice Lu bermimpi tentang hal yang tidak pernah dia pikirkan sama sekali, seperti ada seseorang yang berkata kepadanya pria yang mengatakan ‘Perjuangan Cinta’ itu, dia rela tidur bersama dengan wanita lain di tempat tidur yang sama.

Hari itu, seperti biasa, dia pergi ke supermarket terdekat untuk membeli beberapa kebutuhan sehari-hari dan bahan-bahan makanan, di tambah dengan sekantong makanan kucing dan sekatong makanan anjing. Kemudian dia membawa tas belanjanya itu masuk ke dalam apartemennya Lewis Tang.

Clarice Lu memegang kartu untuk membuka pintu, dia tahu bahwa hari ini Lewis Tang tidak ada praktek di rumah sakit, ini juga adalah hari istirahatnya itu. Namun, saat dia masuk ke ruang tamu dan ruang kerja sama sekali tidak ada orang, pintu dapur pun tertutup dengan sangat rapat, dan di seluruh ruangan terasa sangat sunyi senyap.

Dia membawa dan menaruhkan semua barang yang dia beli itu ke dalam kulkas, kemudian dia pergi ke balkon untuk memberi makanan kepada Pussy dan Dom. Dia mengerluarkan Pussy dari kandangnya itu, dan dia memeluknya dengan sangat erat, kemudian telapak tangannya membelai tubuh Pussy yang sangat lembut itu.

“Pussy, apakah kamu tahu kakak Lee pergi ke mana?”

Jawaban dari Pussy adalah sebuah gerakan dan tatapan mata yang kabur itu.

Clarice Lu pun hanya tersenyum, sambil menggendongnya, dia ingin menyisirkan rambutnya Pussy. Akan tetapi dia hanya menemukan lingkarannya saja, dia tidak menemukan sisir yang biasanya di gunakan untuk menyisir rambutnya Pussy.

“Apakah mungkin sisirnya di taruh di dalam kamar?” kata Clarice Lu sambil menghelakan nafasnya, dan berjalan menuju arah kamar tidur.

dia mengendong Pussy dengan satu tangan, dan satu tangan lagi untuk membuka pintu, dia membuka pintu kamar dengan sangat pelan, seolah-olah telah membuka kotak pandora, semua rasa sakit, sedih,tidak berdaya, dan kekecewaannya itu, berkumpul menjadi satu.

Dia melihat Lewis Tang dan Carol Lin tidur bersama di atas tempat tidur, yang di tutupi oleh selimut. Tempat tidur tersebut, adalah tempat tidur di mana dia sering melakukan sebuah hubungan dengan Lewis Tang, selimut yang lembut itu, adalah selimut yang dia selalu dia peluk saat dia tidur.

Saat itu juga, barang-barangnya dan Lewis Tang, telah di tiduri oleh wanita lain.

Clarice Lu terdiam sesaat, di dalam pikirannya itu, sangat kosong tidak ada apa-apa. Dia juga menyipitkan matanya yang sinis itu, bahkan saat itu juga, dia mengira bahwa dia sedang berilusi.

Tangannya yang kuat itu menjadi lemah, Pussy yang berada di pelukannya itu pun terjatuh ke bawah, dan mengeluarkan suara ‘Miao’.

Suara Pussy telah membangunkan mereka yang sedang tidur, Carol Lin pun menjadi terkejut dan segera duduk dari tempat tidur tersebut, yang di tutupi dengan selimut. Kemudian dia melihat ke arah Clarice Lu yang berada di depan pintu dengan tatapan yang sangat kosong.

Kemudian Lewis Tang membukakan matanya, sepasang mata dengan tatapan yang tenang seakan-akan tidak terjadi apapun, Clarice Lu menatap ke arah matanya, dan mencoba untuk mencari sesuatu dari tatapan matanya itu, namun, tidak menemukan apapun, Lewis Lu hanya melihatnya dengan tatapan biasa, bahkan seperti tidak terjadi apapun di atas tempat tidur tersebut.

Benar sekali, hanya dengan dia tidak peduli dengan Clarice Lu, dia tidak takut sama sekali. Bahkan Clarice Lu pun bukanlah istirnya, dia hanya seorang wanita yang biasanya menemaninya tidur saja, dan juga, termasuk salah satu perempuan yang sering di permainkan oleh Lewis Tang.

Clarice Lu merasakan rasa sakit yang sangat dahsyat dari tubuhnya itu, rasa sakit itu sama sekali tidak bisa di kendalikan. Dia juga tidak mempunyai keberanian untuk menangis dan protes apa pun, bahkan dia sangat penakut dan dia segera membalikkan badannya untuk pergi dari tempat itu.

Perilaku seperti ini, telah membuatnya meremehkan dirinya sendiri, akan tetapi dia juga sudah telanjur untuk melakukan semua itu.

Setelah pergi dari apartemen Lewis Tang, dalam beberapa hari ini, dia merasa sedikit pusing, kadang kala, dia bertanya kepada diri sendiri apakah dia sedang sakit, sakit yang sangat parah. Dan satu-satunya orang yang bisa menyembuhkan penyakitnya itu, hanyalah Lewis Tang seorang.

Akan tetapi, Lewis Tang sama sekali tidak pernah menghubunginya lagi. Clarice Lu setiap hari, setiap detik, setiap waktu selalu melihat ke arah hpnya tersebut, bahkan saat makan, tidur, dan masuk ke dalam kamar mandi pun, dia selalu memperhatikan hpnya dia takut bahwa Lewis Tang akan menghubungi dirinya. Yang dia butuhkan saat ini adalah penjelasan dari dirinya, walaupun penjelasannya itu tidak masuk akal, barang kali dia juga membohonginya, Clarice Lu pun akan tetap percaya kepada dirinya itu.

Akan tetapi dia sama sekali tidak menghubungi dirinya lagi, dan kelihatannya Lewis Tang telah menghilang dari kehidupannya Clarice Lu.

Clarice Lu mulai merasa panik dan takut, namun, yang membuatnya takut adalah, dia menyadari bahwa dirinya sedang hamil.

Ketika dia melihat dua garis merah yang berada di strip tes kehamilan tersebut, Clarice Lu yang sedang berada di dalam kamar mandi pun, dia ketakutan dan tidak bisa berhenti menangis.

Dia benrar-benar tidak tahu apa yang harus dia lakukan, dia juga telah menelepon Lewis Tang, akan tetapi sama sekali tidak di angkat olehnya. Tidak ada pilihan lain, dia hanya bisa menguatkan tekadnya untuk pergi ke apartemennya Lewis Tang.

Lewis Tang telah mengganti kunci apartemennya itu, dia hanya bisa duduk di depan pintu apartemennya, dia juga telah menunggunya seharian, dan akhirnya dia pulang ke apartemennya itu.

Lewis Tang mengenakan kemeja dan celana pendek, terlihat dari pakaiannya itu telah di setrika sangat rapi, tidak ada kerutan sama sekali dari pakaiannya itu, seperti pemiliknya itu yang juga tidak mempunyai kerutan. Dia masih terlihat tampan, akan tetapi dia terlihat sangat berbeda, kedua matanya terlihat sangat merah, dia seperti tidak tidur selama beberapa hari.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu