Waiting For Love - Bab 83 Wanitanya Telah Dipermainkan, Perasannya Tentu Tidak Bagus (2)

Di dalam hati Jasmine Man pun tidak tahan untuk merendahkan Vanessa Bai sekali lagi, dia sungguh bodoh.

Melihat Clarice Lu dan Lewis Tang pergi, Vanessa Bai sebagai calon istrinya menjadi sangat malu, bahkan ada beberapa orang yang mulai membicarakannya.

Vanessa Bai membuat malu keluarganya, dia pun menggenggam kedua tanganya, kedua matanya memerah, seperti seekor anjing yang kehilangan kontrol, kapan pun bisa menggigit orang.

Tapi walaupun Vanessa Bai akan melakukan hal yang gila, Jasmine Man juga tidak akan menghalanginya. Dia tidak punya kewajiban untuk itu, lagipula kalau hal itu ikut menyeret namanya, malah akan membuat dia rugi.

Untung saja, walaupun Vanessa Bai bodoh, tapi tidak bodoh sampai titik paling tinggi, tidak melakukan hal lainnya.

Saat ini, Lewis Tang dan Clarice Lu sudah keluar dari tempat acara.

Lewis Tang menyuruh supirnya memberhentikan mobil didepan pintu, dengan sangat gentleman dia membukakan pintu untuk Clarice Lu, membantunya naik mobil. Kemudian, mobil Land Rover hitam pun mulai berkendara, sangat cepat hilang di kemalaman.

Mobil yang sempit itu terlalu sunyi, Lewis Tang dan Clarice Lu duduk di bagian belakang, diantara mereka pun ada jarak yang tidak jauh dan tidak dekat, menjadi sangat berbeda.

Riasan Clarice Lu terlalu putih, tatapannya terus melihat keluar jendela, seperti tidak ada jarak fokus.

Lewis Tang juga menemani dia terus terdiam, dia menurunkan jendela mobil disampingnya, berniat untuk merokok, dan di saat itu dia baru ingat bahwa rokok dan korek nya ada dikantong jas.

Dia tetap tidak berbicara, tetapi langsung memasukan tangannya kedalam kantong jas yang ada ditubuh Clarice Lu, memegang kotak rokok. Dan disaat itu, tidak bisa terhindari kemungkinan menyentuh tubuh Clarice Lu.

Terlapisi selembar kain, Clarice Lu merasa dengan jelas kehangatan tangannya. Clarice Lu tidak tahu dia sengaja atau tidak. Tapi dalam kondisi seperti ini, Clarice Lu tidak tahu harus berkata apa. Jika dia tidak sengaja, malah dia yang mungkin berpikir tidak-tidak.

Korek api berwarna biru itu menyala di ruangan sempit itu, setelah rokok dijari Lewis Tang menyala, dia menghisapnya sekali, lalu merentangkan tangannya ke luar jendela, membiarkan rokok itu terus menyala, membiarkan angin meniupnya, dan membiarkan nya mati sendiri.

Sebenarnya, kecanduan rokok Lewis Tang tidak begitu hebat, dia hanya menyukai aroma tembakau, bisa mengontrol emosinya.

Dia bukan orang bijak, tentu dia juga punya rasa senang, sedih, marah dan kecewa, hanya saja, karena bertambahnya usia, telah membuat pria dewasa ini belajar cara untuk mentupi semua perasaanya itu.

Dan di malam itu, wanita nya telah dipermainkan, perasaannya tentu saja tidak baik.

Lewis Tang tidak bertanya kepada Clarice Lu ingin pergi kemana, tetapi supir nya sudah bisa menebak hati atasannya, dia pun langsung mengendarai mobilnya menuju Villa Nordic Manor.

Land Rover hitam perlahan menuju rumah itu, dan akhirnya berhenti di depan villa. Dipintu depan villa ada 2 pohon besar, ranting nya sedikit tergoyang di tiup angin, membuat bayangan ditanah, terlihat sedikit menyeramkan.

Clarice Lu termasuk buta jalan, biasanya dia mengendarai mobil menggunakan GPS, apalagi di malam hari dia tidak mengenali jalan, apalagi hari ini perasaannya sedang tidak bagus, sampai mobil berhenti, dia baru menyadari bahwa Lewis Tang membawanya pulang rumah.

Dia masih bingung harus turun atau tidak, dan disaat ini, suara Lewis tang yang rendah dan datar terdengar di telinganya, “Masih belum turun? Apakah kamu berencana untuk menghabiskan malam bersamaku di dalam mobil?”

Ucapannya membuat wajah Clarice Lu memerah, dia sungguh tidak bisa berada di dalam mobil terus, dengan tidak berdaya, dia pun mendorong pintu dan turun mobil, bersama Lewis tang memasuki villa.

Villa Nordic Manor yang begitu besar di malam hari terlihat begitu sunyi, lampu di ruang tamu menyala satu persatu, Lewis Tang mengganti sepatunya, lalu meletakkan jas di lemari, lalu mengenakan sandal dan masuk kedalam, segala gerakannya yang sederhana, masih saja membuat pria ini terlhat sangat berwibawa.

Clarice Lu melihat nya, dia pun sedikit kehilangan kesadaran, lalu dengan sangat cepat dia menjadi terpesona, mengganti sepatu dan ikut masuk kedalam ruang tamu.

Dia baru saja duduk di sofa, Dom sudah berjalan mendekat dengan menggoyangkan ekornya, lalu jongkok di kaki Clarice Lu, lalu dengan manja mengusap kepalanya di kaki Clarice Lu.

Clarice Lu tersenyum dengan datar, dia menggosok kepala Dom, perasaanya yang tadi sangat kacau sekarang sudah semakin baik.

Lewis Tang melihat orang dan seekor anjing yang ada di sofa, tidak berbicara apapun, dan segera berjalan meuju dapur, mengambil sebotol jus dan memberikannya kepada Clarice Lu.

Clarice Lu pun mengambilnya, berkata dengan datar, “Terimakasih.”

Lewis Tang pun duduk di sebelahnya, kaki nya yang panjang memenuhi tempat antara sofa dan meja. Dia menundukkan badannya sedikit, mengambil kotak rokok yang ada di meja, menyalakan satu rokok, lalu menghisap nya, diantara asap itu, terdengar suaranya yang tenag.

“Bisnis tidak begitu besar, tapi telah membuat marah banyak orang.”

Clarice Lu menggigit bibirnya, tidak merespon, juga tidak memberikan penjelasan. Selama beberapa tahun ini, Clarice Lu sangat menaati aturan, menjadi orang yang taat, tapi masih saja terjadi hal seperti ini.

Novel Terkait

Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu