Waiting For Love - Bab 312 Menikah Dengan Siapapun Apa Bedanya

Elsa Mo membawa koper dengan ukuran sedang dan kembali kerumahnya yang kecil, sangat mengejutkan, karena Ibu Bai ternyata juga ada disana, sepertinya sedang menunggu dirinya.

“Beberapa hari ini apa yang kamu lakukan, kenapa tidak menjawab teleponku.” Ibu Bai melihat Elsa Mo, sikapnya tidak terlalu bagus, Ibu Bai terus memarahi Elsa Mo.

Elsa Mo merasa lelah, dirinya pun menjadi malas bicara, dia hanya membuka koper, lalu meletakkan barang-barang itu ketempat semula. Barangnya tidak terlalu banyak, jadi, bisa membereskannya dalam waktu cepat.

“Oh, kenapa kamu membawa pulang semua barang ini, tidak tinggal bersama priamu lagi?” Ibu Bai melihat Elsa Mo meletakkan barang, dirinya mulai mengejek lagi.

Elsa Mo mengerutkan alisnya yang cantik, saat ini, hatinya terasa sangat sakit, seperti sedang ada darah yang menetes, sedangkan ibunya, bukan hanya tidak mempedulikan dia, malah menaburkan garam, di hatinya yang terluka. Sepertinya tidak peduli kalau dia sedang sedih.

Elsa Mo membawa koper yang kosong ke pinggir tembok, lalu dia berdiri tegak, dan menatap ibu Bai dengan tatapan dingin, “Aku di buang oleh pria itu, jawaban ini kamu sudah puas bukan?”

Ibu Bai tidak merasa terkejut, karena dia juga bukan orang bodoh, Elsa Mo kembali kerumah ini, dia sudah bisa menebak apa yang terjadi. “Aku sudah mengatakannya kepadamu, lelaki jaman sekarang tidak bisa diandalkan. Ada satu kalimat yang berkata seperti ini, kalau tidak mendengar perkataan orang tua, maka kamu akan sial. Kamu masih muda, anggap saja ini sebagai pelajaran. Tapi, seperti ini juga bagus, bibi Liang kamu disana sudah ada kabar, hanya tinggal menunggu kamu yang menikah kesana.”

“Sudah ditentukan?” Elsa Mo mengerutkan alis, dia merasa ini sungguh konyol. “Aku bahkan belum pernah bertemu orangnya, pernikahan ini sudah di pastikan seperti ini saja?”

“Putri yang aku lahirkan, sudah pintar, cantik lagi, mereka tidak akan memilih.” Ibu Bai menegakkan pinggang, tingkahnya sangat sombong.

Walaupun putra yang dia lahirkan tidak bisa di andalkan, tapi putrinya ini, sangat bisa di andalkan.

Mendengar ini, raut wajah Elsa Mo tidak berubah. Dia mengambil gelas yang ada di meja, airnya sedikit dingin, tapi dia tidak peduli. Di dalam hidupnya, selalu bersikap sembarangan seperti ini, tidak ada orang yang peduli dengan dirinya, merawat dia, lama-kelamaan, dia juga tidak merawat dirinya sendiri.

Dia meminum air itu, air itu masuk kedalam lambungnya, tubuhnya merasa kedinginan. Elsa Mo selesai minum air, tatapannya yang datar, dan juga dingin menatap ibunya, lalu berkata dengan dingin: “Apakah kamu ada memberitahu mereka, kalau putrimu yang pintar, dan juga cantik ini, sedang mengandung anak dari pria lain.”

“Apa yang kamu katakan!” Mendengar ini, ibu Bai terkejut dan kedua matanya melotot besar, bahkan Elsa Mo sedikit khawatir kalau kedua bola matanya jatuh.

“Kamu, kamu hamil?” Ibu Bai marah dan menggertak, bahkan dia hampir membuat giginya hancur. Dia menunjuk hidung Elsa Mo, lalu memakinya, “Kamu sebagai wanita, kenapa tidak tahu cara menyayangi diri sendiri, kamu malah melakukan hal rendahan seperti itu, dan mengandung anak dari pria lain. Kamu, cepat gugurkan anakmu itu secepatnya. Jangan membuat malu.”

Tubuh Elsa Mo bersandar di sofa itu, dia menatap ibunya dengan dingin, ibu yang melahirkan, dan merawatnya.

‘Menggugurkan anak’ kata ini terucap dari mulut ibunya, terdengar begitu ringan, dan mudah.

Jika hal ini terjadi kepada putri dari keluarga lain, ibu mereka pasti akan khawatir apakah putrinya telah disiksa oleh orang, apakah pria itu akan bertanggung jawab kepada putri dan calon anaknya, lalu bertanya apa rencana mereka selanjutnya. Tapi ibu Elsa Mo malah menyuruhnya menggugurkan anak itu, karena takut tidak bisa menjual dirinya dengan harga yang mahal.

“Kalaupun emmbuat malu, itu urusanku, aku juga tidak membuat malu Anda.” Elsa Mo tidak berharap apapun dari ibunya ini, dia juga tidak berharap akan mendapatkan kehangatan dari ibunya ini. Tapi, ingin menyuruh dia menggugurkan anak ini, sungguh tidak mungkin.

Anak ini, ada didalam tubuhnya, adalah bagian dari tubuhnya. Elsa Mo telah memutuskan untuk melahirkan anak ini. Bagaimanapun, walaupun harus menanggung akibatnya.

“Aku akan melahirkan anak ini, jika Anda merasa, Keluarga Lu tidak bisa menerima anak ini, aku juga terserah, jika mereka berani menikahiku, aku juga akan menikah.” Ucap Elsa Mo dengan nada bicara yang datar.

Ibu Bai kebingungan sebentar, dia sangat paham sifat putrinya ini, kalau Elsa Mo sudah memutuskan satu hal, tidak akan berubah pikiran lagi. Jika terus memaksa dia menggugurkan anak, bisa jadi akan kehilangan nyawa 2 orang.

Setelah Ibu Bai berpikir, dia pun mengalah. “Kamu, sudah hamil berapa bulan? Kalau belum lama, mungkin saja masih bisa membohongi mereka. Aku akan berdiskusi dengan bibi Liang kamu, berusaha memajukan tanggal pernikahan?”

“Apa yang kamu ucapkan?” Elsa Mo sedikit tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Ibunya sungguh berani menikahi dia yang sedang hamil dengan pria lain.

Ibu Bai juga merasa dirinya keterlaluan, lalu dia menjadi lebih lembut. “Anne, aku lakukan semua ini demi kamu. Apakah kamu pikir merawat seorang anak semudah merawat kucing atau anjing, jika anak ini sudah lahir, ini adalah beban untuk kamu, kamu tidak akan bisa merawatnya sendirian. Apalagi, identitas anak ini pasti akan bermasalah.”

Maksud dari ibu Bai sudah terlihat jelas, dia ingin memanfaatkan usia kehamilan Elsa Mo yang masih muda untuk menikahinya, lalu ank itu akan menjadi bagian dari Keluarga Lu. Heh, apakah dia mengira anggota Keluarga Lu itu bodoh, di selingkuhi seperti ini, apakah mereka mau?

“Ibu, kamu begitu ingin menikahkanku dengan anggota Keluarga Lu, sebenarnya apa yang berikan Natalia Liang untukmu?” Tanya Elsa Mo dengan mengejek.

“Jangan sembarang bicara, yang ibu lakukan hanyalah demi kebaikanmu, Keluarga Lu, keluarga yang sangat bagus, bukan setiap orang yang bisa menjadi nyonya. Hal baik seperti ini datang, kenapa kamu masih mau menolaknya.” Ucap ibu Bai dengan perkataan manis, tapi masih saja tidak bisa menutupi ketakutannya.

Ibu Bai sangat paham dengan putrinya ini, dan sama juga, Elsa Mo juga sangat memahami ibunya. Dia adalah orang yang selalu tidak ingin di rugikan.

“Tidak mau mengatakannya? Baiklah, kalau kamu merasa itu adalah keluarga yang bagus, kamu saja yang menikah.” Elsa Mo malas berbicara dengan ibunya, dia pun berdiri dan bersiap masuk kamar.

Ibu Bai menjadi khawatir, dia pun menarik Elsa Mu, dan berkata, “Baiklah, aku akan mengatakannya.”

Elsa Mo berdiri di tempat tadi, mengerutkan alis, dan menunggu ibunya bicara.

Ibu Bai menggertak, lalu berbicara dengan susah, “Kamu juga tahu, kakakmu sudah hampir 30 tahun, sampai sekarang masih belum mempunyai istri, aku harus menunggu sampai kapan baru bisa menggendong cucu. Jika keturunan Keluarga Bai putus di kakakmu ini, jika aku meninggal, dan bertemu ayahmu, aku harus mengatakan apa kepadanya.”

Berbicara sampai disini, ibu Bai seperti menghapus air mata, tapi ini adalah trik yang sudah biasa dia gunakan, Elsa Mo juga sudah paham. Dia hanya menunggu ibunya selesai berakting.

Ibu Bai melihat Elsa Mo tidak ada ekspresi apapun, dia pun lanjut berkata, “Wanita jaman sekarang sangat realistis, saat pacaran, hanya saat pria berkata manis, itu saja sudah cukup. Tapi kalau sudah menikah, rumah, hadiah menikah, harta, tidak bisa kurang. Lihatlah rumahmu yang kecil ini, tidak sampai 50 meter, jika dijual juga tidak seberapa, cukup untuk apa. Rumah kakakmu sekarang, walaupun lebih besar, tapi sudah buruk, wanita yang melihatnya akan langsung pergi, tidak ada yang mau menikah dengannya.”

“Jadi?” Elsa Mo mengerutkan alis.

“Kamu, bibi Liang kamu setuju untuk memberikan kakakmu rumah, dengan ukuran diatas 100 meter, aku sudah pergi melihatnya, area disana cukup bagus, itu adalah daerah orang kaya. Rumah itu juga sudah di renovasi, sangat ada......”

“Jadi, hanya demi rumah, kamu ingin menjualku?” Elsa Mo merasa sangat konyol, ternyata, didalam mata ibunya, dia hanya seharga dengan rumah.

Benar juga, rumah dengan ukuran diatas 100 meter, setidaknya seharga miliaran, tidak heran jika ibunya menginginkan itu.

Mungkin, tujuan ibunya melahirkan dia waktu itu, hanya untuk menukarnya dengan rumah dan menantu. Sekarang, Natalia Liang memberikan kesempatan ini, ibunya tentu akan mau.

“Baiklah, harganya juga tidak rendah. Kalau kamu begitu ingin menjualku, aku akan menyetujuimu.” Ucap Elsa Mo, lalu terdengar suara, suara pintu kamar yang tertutup.

Hal ini malah membuat ibu Bai terkejut, dia tidak menduga kalau Elsa Mo akan setuju dengan begitu cepat, ini tidak seperti sifatnya.

Dan di kamar satunya, Elsa Mo menempelkan badannya di pintu dengan tidak berdaya, dia memejamkan kedua matanya, dan air mata menetes diwajahnya.

Hidup ini tidak pernah adil kepada Elsa Mo, anak lainnya di sayangi oleh orang tua mereka, tapi dirinya selalu terbuang dan di hiraukan. Kemudian, keluarga ini malah merepotkan dirinya.

Walaupun seperti ini, Elsa Mo juga tidak pernah kehilangan kepercayaan terhadap hidup ini, didalam pandangan orang lain, dia adalah orang yang penuh semangat, dan juga keceriaan.

Dan sekarang, dia sungguh merasa sangat letih. Setidaknya, dulu dia masih punya hati, tapi sekarang, hati dia sudah di sakiti oleh Chris Lu, rasanya seperti ada sesuatu yang hancur.

Jika tidak bisa bersama dengan orang yang disayangi, maka, menikah dengan siapapun, tidak ada bedanya bukan.

Walaupun ibu Bai sedikit egois, tapi ada kalimat yang benar dari yang dia ucapkan, menikah dengan Keluarga Lu, setidaknya bisa memberikan identitas untuk anak ini, kalau rahasia ini terbongkar, juga bukan masalah besar, dia akan membawa pergi anak ini untuk hidup bersamanya, keadaan yang lebih kacau, tidak akan lebih dari ini, tidak akan lebih buruk dari ini.

Elsa Mo mengeluarkan tangan dan menghapus air matanya, dia berbaring di tempat tidur yang lembut. Dan melihat langit-langit kamar, tangannya memegang perutnya.

Untung saja, dia masih mempunyai anak ini, setidaknya, masih ada harapan dia untuk hidup.

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu