Waiting For Love - Bab 314 Chris Lu, Aku Hamil

Setelah Elsa Mo menikah dengan Chris Lu, jika Global Corp nantinya jatuh ketangan Natalia Liang dan Castellia Lu, maka Elsa Mo dan Chris Lu harus pergi dari rumah ini.

Jika, perusahaan Keluarga Lu jatuh ketangan Chris Lu, karena ini adalah harta setelah menikah, maka akan menjadi milik suami-istri. Maka, Elsa Mo harus mengambil hak miliknya, dan memberikan itu kepada Natalia Liang dan Castellia Lu.

Tentu saja, Natalia Liang tidak berharap keadaan kedua terjadi, jadi, dia mencari Elsa Mo, yang pertama karena dia ingin menjadikan Elsa Mo mata-mata untuk Chris Lu, yang kedua karena ingin meninggalkan jalan mereka untuk bertahan hidup, Chris Lu bukan anak yang tidak berbakat, maka mungkin saja nanti perusahaan ini akan menjadi milik Chris Lu, Natalia Liang tidak ingin menjadi rugi seperti itu.

“Natalia, apa maksud kamu ini?” Ibu Bai baru mengerti, sungguh tidak ada hal baik yang datang dengan gratis, sangat jelas jika Natalia Liang menjadikan putrinya sebagai umpan meriam, Elsa Mo menikah dengan Chris Lu, tapi apapun yang akan terjadi nantinya, Elsa Mo tidak akan mendapatkan apapun.

Natalia Liang tidak sabar menghadapi sifat ibu Bai ini, dia memahami ibu Bai, dia adalah orang yang serakah, jika bersikap baik kepadanya, maka dia akan menjadi semakin tidak tahu diri.

“Apakah maksud dari dokumen itu tidak cukup jelas? Menurut kamu kenapa aku begitu ingin pernikahan ini terjadi? Tentu saja ini semua demi diriku sendiri. Kalau tidak, dengan apa yang di miliki oleh Keluarga lu dan Chris Lu, yang ingin menikah dengan dia adalah bangsawan semua, bagaimana bisa memberi kalian kesempatan.”

Natalia Liang telah mengatakan hal ini dengan sangat jelas, hingga terdengar tidak begitu nyaman, tapi dia juga tidak berani memarahinya. Dia telah mengambil imbalan yang dia berikan, tentu saja tidak berani melawan Natalia Liang.

Dia sedang berpikir, apakah mulut Elsa Mo ini pernah di sucikan, yang di ucapkan oleh dia memang benar, tidak ada hal baik yang datang dengan gratis. Natalia Liang mengambil dokumen ini, tentu saja tidak ada orang yang mau menikah dengan anggota Keluarga Lu, jadi, baru dia mencari mereka berdua yang tidak berdaya.

“Putriku yang begitu cantik dan masih perawan menikah seperti itu saja, tapi dia tidak akan mendapatkan apapun. Kalau nanti mereka bercerai, dia tidak akan berharga lagi.” Ucap ibu Bai dengan tidak berdaya.

Natalia Liang malah menghela nafas menyindir, “Tidak mendapatkan apapun? Rumah yang aku berikan untukmu itu adalah barang nyata, harganya 4 miliar lebih. Jadi orang jangan terlalu serakah.”

“Tapi......” Ibu Bai masih ingin mendapatkan keuntungan lebih untuk diirnya sendiri, tapi Natalia Liang tidak memberikan dia kesempatan ini, malah memotong pembicaraannya.

“Wanita perawan? Putrimu masih perawan atau tidak siapa yang tahu, aku juga tidak bisa membawanya pergi memeriksa ini bukan.” Nada bicara Natalia Liang ini terdengar begitu mengejek, sebenarnya, dia selalu memandang rendah keluarga Bai.

Saat ibu Bai mengingat bayi yang dikandung Elsa Mo, dia langsung khawatir, dia pun tidak lagi melawan Natalia Liang, dia mengambil dokumen ini lalu pergi.

Dia memberikan dokumen ini kepada Elsa Mo dengan takut.

Elsa Mo selesai melihat ini, hanya tertawa dingin. Ibunya tadi begitu mempercayai Natalia Liang sebagai orang baik, sekarang faktanya sungguh menyakitkan bukan.

Diluar dugaan ibu Bai, ternyata Elsa Mo mengambil pulpen dengan cepat, lalu menandatangani dokumen itu.

Pernikahan ini dilaksanakan di awal bulan depan, hanya ada belasan hari untuk bersiap-siap. Darwin Lu hanya ada satu putra ini, tentu harus membuat acara mewah, tapi Natalia Liang sebagai ibu tiri tidak ingin begitu mewah, dia malah sangat ingin jika semua orang melupakan putra satu-satunya Keluarga Lu ini.

Chris Lu tidak begitu menyukai pernikahan ini, dia berbicara kepada Darwin Lu, ingin kembali ke Amerika, lalu melangsungkan pernikahan di gereja, Darwin Lu terus berada di tengah-tengah putra dan istrinya, beberapa hari ini Natalia Liang terus mengatakan kepada dia, bahwa dia tidak ingin membuang banyak uang untuk pernikahan Chris Lu ini, takutnya membuat dia kesal, ternyata Chris Lu juga tidak ingin melangsungkan pernikahan yang mewah, Darwin Lu pun merasa senang.

Jadi, mereka berdua hanya mengambil buku nikah di dalam negeri, dua minggu kemudian, Elsa Mo mengikuti Chris Lu pergi keluar negeri.

Jadi, di dalam negeri, sepertinya tidak ada orang yang tahu kalau mereka adalah suami-istri, mereka seperti menikah dengan rahasia, jadi, di kemudian hari, Fexy Xiao baru berani melawan dirinya sebagai istri sah ini.

Elsa Mo masih ingat hari dimana mereka pergi mengambil buku nikah, hari itu hujan deras.

Elsa Mo mendengar perkataan orang tua, kalau di hari pernikahan turun hujan itu bukan pertanda bagus. Elsa Mo tidak ingin mempercayai ini, tapi kehidupan dia nanti sungguh dipenuhi masalah, pernikahannya juga tidak bahagia.

Dia pergi kekantor sipil dengan naik taksi, di pagi hari pukul 9, kantor sipil baru saja dibuka.

Chris Lu belum sampai, Elsa Mo pun duduk menunggunya dikursi panjang yang ada di ruangan itu. Di ruangan itu sangat kosong, dalam cuaca buruk seperti ini, selain dia dan Chris Lu, tidak ada orang lain yang akan memilih menikah di hari ini.

Elsa Mo tidak tahu kalau Chris Lu tidak pernah melihat perkiraan cuaca, dia sengaja memilih cuaca ini untuk menghina Elsa Mo.

Elsa Mo menunggu hampir 2 jam, karyawan di kantor ini sudah hampir istirahat makan siang, Chris Lu baru datang.

Dia tidak berbicara banyak kepada Elsa Mo, dia hanya memberikan dokumen mereka berdua, karyawan itu memberi mereka formulir lalu menyuruh mereka mengisinya, Chris Lu mengambil pulpen, menunduk lalu menulis dengan cepat.

Kemudian, setelah berfoto, dan selesai mengecek data, memakan waktu tidak lebih dari 20 menit, buku mneikah mereka sudah resmi di cap dengan resmi , mereka berdua pun sudah diikat bersama begitu saja.

Keluar dari kantor sipil, Chris Lu juga tidak mempedulikan Elsa Mo, dia membuka payung dan berencana pergi begitu saja.

“Chris.” Elsa Mo memanggil namanya.

Chris Lu memberhentikan langkah kakinya, menoleh dan melihat Elsa Mo, Elsa Mo merasa tatapan itu lebih dingin dari air hujan ini.

“Kamu berencana ingin pulang bersamaku, atau ingin aku mengantarmu? Elsa Mo, jangan harap sudah ada buku nikah, kamu sungguh menganggap dirimu sebagai istriku. Buku ini, bagiku, hanya kertas yang tidak berguna saja.”

Perkataan dia dikuti dengan suara hujan, terdengar begitu menyakitkan. Elsa Mo merasa matanya mulai berkaca-kaca, air matanya hampir saja menetes.

“Kalau kamu begitu tidak sudi, kenapa mau menikahiku.”

Chris Lu tertawa dingin, “Drama kamu dan Natalia Liang begitu bagus, jika aku tidak mengikutinya sangat di sayangkan bukan.”

Elsa Mo menatapnya dengan dingin, lalu dia menyadari, ternyata, Chris Lu merasa pertemuan mereka, hubungan mereka, hanyalah rencana dirinya dan Natalia Liang saja.

Saat ini, Elsa Mo ingin berusaha untuk melawannya, tapi dia menyadari, hal ini sangat sulit untuk di klarifikasi. Dalam hal ini juga tidak bisa menyalahkan Chris Lu jika dia berpikir seperti itu, dalam hidup ini mana ada hal yang kebetulan seperti ini.

Dan hal ini, pas sekali terjadi kepada dirinya. Elsa Mo memikirkan, kalau Chris Lu pasti sangat membencinya. Membenci Elsa Mo yang memperlakukan dia seperti orang bodoh.

Elsa Mo sungguh sangat sedih, walaupun dia berusaha menjelaskannya, juga tidak akan bisa menjelaskan dengan jelas.

“Walaupun kamu percaya atau tidak, sebelumnya aku dan Natalia Liang sungguh tidak saling kenal.”

“Apakah kamu kira aku akan percaya omonganmu? Jika kamu dan Natalia Liang tidak saling kenal, kalau dia tidak memberimu imbalan, dengan sifatmu, Elsa Mo bagaimana kamu bisa tidur denganku, dan menikah denganku!”

Dulu Chris Lu mengira Elsa Mo terus berada di level bawah dunia hiburan, tapi dia tidak mau menjadi populer dengan cara menjual diri, Chris Lu merasa dia adalah orang yang bersih dan polos. Tapi sekarang, sungguh sangat hina. Elsa Mo hanyalah wanita rendah, yang ingin menjadi kaya.

Elsa Mo menggigit bibir, matanya merah. Entah karena dia sedang hamil atau bukan, tapi dia merasa akhir-akhir ini menjadi lebih sensitif. Kalau dulu, dia tidak akan menangis di hadapan Chris Lu.

Dia berkata, “Apa yang bisa aku lakukan, Chris Lu, aku sedang hamil, kalau tidak menikah anak ini tidak akan punya identitas.”

Chris Lu terkejut, lalu dia melihat keperut Elsa Mo. Perut Elsa Mo masih tetap datar, tapi didalam itu sudah ada kehidupan.

Elsa Mo tidak bisa melihat ekspresi apapun dari Chris Lu, tatapannya sangat kacau. Elsa Mo mengenggam tangannya, dia merasa sangat khawatir.

Tapi hasil yang paling buruk masih saja terjadi, Chris Lu menatapnya dengan dingin, lalu berkata dengan tidak berperasaan, “Aku tidak mau anak, gugurkan saja. Selagi masih awal, jadi tidak terlalu menyakiti tubuhmu.”

Dari awal Chris Lu memang tidak mau anak, dia merasa dirinya tidak bisa menjadi seorang ayah. Dia lebih tidak ingin anak dari Elsa Mo, anak ini seumur hidup pasti akan terikat oleh dia dan Natalia Liang.

Selesai bicara, Chris Lu menuruni tangga, lalu pergi naik mobil.

Hanya ada Elsa Mo, yang berdiri didepan kantor sipil, tubuhnya terus bergetae, di dalam hujan ini, dia mulai berjongkok, kedua tangannya berada di lutut, dan menangis dengan tidak berdaya.

Saat ini, buku nikah yang ada di tangannya terlihat begitu menyakitkan. Walaupun menikah dengannya, dia juga tidak menginginkan anak ini.

‘Pergi gugurkan anak itu’. Kalimat ini, diucapkan dengan begitu mudah.

Tapi ini adalah anaknya, ada ditubuhnya, bagian dari hidupnya, bagaimana mungkin dia tega membunuhnya.

Elsa Mo pulang dengan berhujan, lalu kembali keapartemennya.

Sekali masuk, ibu Bai tidak sabar untuk melihat buku nikah dia, lalu berkata dengan tidak berhenti, “Kamu sudah menandatangani kontrak itu, tidak bisa mengharapkan uang Keluarga Lu lagi, nanti setelah kamu mengikuti Chris Lu ke Amerika, harus pintar-pintar, harus sering menabung, mereka begitu kaya, walaupun ada pengeluaran yang tidak wajar juga tidak apa, yang penting cukup untuk kita hidup. Kakak kamu nanti harus menikah, punya anak, masih ada banyak pengeluaran, nanti harus mengharapkan kamu sebagai adiknya ini untuk......”

“Tutup mulutmu, pergilah!” Tidak menunggu ibu Bai selesai bicara, Elsa Mo sudah sangat emosi. “Dia ada tangan ada kaki, kenapa ahrus berharap kepadaku! Pergilah, pergi hidup bersama putramu itu. Kamu sudah menjualku, jadi nanti, kamu bukan lagi ibuku.”

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu