Waiting For Love - Chapter 219 Baik Aku Maupun Dirinya, Sama-sama Tidak Akan Pernah Merasa Bahagia

Peristiwa ini, membuat Clarice Lu menjadi emosi.

Dyson yang tumbuh sebesar ini, tidak pernah minum air asinya itu.

Saat itu, setelah dia melahirkan Dyson, seluruh tubuhnya itu terasa sangat lemah, dia terperangkap dengan perasaanya sendiri sakit dan kekecewaan yang sangat mendalam. Tidak lama dari hari kelahiran Dyson, ibunya meninggal di dalam penjara, dia merasa sangat tak berdaya, dia bahkan tidak memiliki kekuatan untuk hidup, apalagi memberikan asi kepada anaknya.

Di bandingkan dengan Dyson, bayi ini sangat beruntung, dan juga sangat bahagia.

"Oh ya, apakah kamu dan kakak telah meyediakan nama untuknya? Setelah keluar dari rumah sakit, dia sudah harus membuat akta kelahiran." Tanya Clarice Lu.

Elsa Mo tidak menyebutkan nama Chris Lu, dia menulisnya dengan sangat datar dan menjawab, "Aku memberinya nama, Angel.

"Baiklah, nama yang sangat bagus." Clarice Lu juga menyadari bahwa dia tidak menyebutkan nama Chris Lu.

Elsa Mo yang sedang menyusui anaknya, di dalam ruang inap, saat itu juga terasa sangat sunyi. Sampai dengan dia menidurkan Angel, untuk tidur terlelap, baru Clarice Lu mulai pembicaraan.

"Setelah kamu keluar dari rumah sakit, mungkin aku akan segera pergi keluar negeri."

"Luar negeri? Ke mana?" Menurut Elsa Mo tentang kabar ini, sangat di luar dugaan.

"Prancis, jika kamu tidak bermasalah, sekarang aku sudah membawa Dyson berjalan-jalan di paris." Kata Clarice Lu sambil tertawa kecil.

Elsa Mo pun berkata dengan terus terang, "Kamu pergi keluar negeri, hanya karena ingin menjauh dari Lewis Tang."

"Bukan karena ingin menjauh, hanya merasa jika tidak bertemu, mungkin akan menjadi lebih baik." Jawab Clarice Lu, yang sambil tersenyum, akan tetapi senyumannya itu terlihat sangat terpaksa.

"Apakah kamu rela?" Tanya Elsa Mo kembali.

Clarice Lu hanya tersenyum, dia tidak menjawabnya melainkan dia bertanya kembali, "Dulu saat kamu meninggalkan kakak ku, apakah kamu juga merelakannya?"

Elsa Mo pun menjadi terkejut seketika, dia tidak menyangkah bahwa Clarice Lu akan menanyakan pertanyaan ini kepadanya. Awalnya dia terlihat sangat pucat, dan sekarang karena pertanyaan ini dia menjadi lebih pucat lagi. Dia menggerakkan bibirnya, tidak lama kemudian, dia berkata, "Masalah aku dan Chris Lu itu berbeda dengan masalah mu."

Setelah Clarice Lu mendengarkan perkataannya ini. Mungkin juga, di dunia ini, semua orang mempunyai kebahagian yang sama. Sedangkan orang yang malang juga mempunyai nasib buruknya sendiri.

"Baik rela mau pun tidak rela, aku juga telah membuang rasa ini selama 5 tahun yang lalu. Dan untuk apa sekarang harus mempunyai keterikatan lagi."

Elsa Mo yang tidak berdaya itu pun telah menghelakan napas ringannya itu, kemudian dia menggelengkan kepalanya, "Sebenarnya, yang di lakukan oleh Lewis Tang kemarin, sangatlah brengsek, tetapi aku bisa melihat, bahwa dia masih mencintai dirimu. Aku juga tahu, bahwa kamu juga mencintai dirinya. Mengapa kalian harus berpisah? Mungkin juga, dia bisa membahagiakan dirimu, Clarice, jika kamu tidak mencobanya, bagaimana kamu bisa tahu akan hal ini?"

Clarice Lu menggigit bibir bawahnya, terlihat dari ekspresi wajahnya itu bahwa dia sangat sedih, akan tetapi dia berusaha untuk tersenyum. "Kamu tidak mengerti. Ibuku meninggal karena diriku sendiri. Maka dari itu, baik aku maupun dirinya, sama-sama tidak akan merasa bahagia."

Hari pertama Elsa Mo keluar dari rumah sakit, sudah lama Chris Lu tidak menampakkan dirinya, dia malah meminta seseorang untuk memberikan sebuah berkas kepada Elsa Mo. Yaitu surat perceraian, Chris Lu sudah menandatangani surat tersebut.

Dia juga membuat surat hak asuh Angel dan berbagai jenis surat lainnya itu, di berikan kepada Elsa Mo.

"Kakak ku, apakah dia menyetujui bercerai dengan dirimu?" Saat Clarice Lu melihat surat perceraian itu, dia merasa penglihatannya ini telah salah. Kakaknya mencintai Elsa Mo atau tidak, Clarice Lu masih bisa melihat, sifat Chris Lu dari dia masih kecil hingga tumbuh dewasa ini, jika dia menyukai sebuah barang dia tidak akan melepaskan barang tersebut. Dan hari ini, dia benar-benar ingin melepaskan Elsa Mo, ini sama sekali tidak persis dengan dirinya.

"Anggap saja dia yang telah melakukan hal ini." Kata Elsa Mo sambil membereskan surat perceraiannya itu, kemudian dia tersenyum sinis. "Dia sudah hampir membunuh aku dan putrinya ini, jika tidak bercerai, siapa yang berani menjamin tidak akan terjadi kejadian seperti ini lagi!"

Setelah ini, tidak pasti hidupnya tidak akan mendapatkan masalah besar lagi.

Masalah yang di hadapi oleh Chris Lu dan Elsa Mo, Clarice Lu tidak tahu banyak tentang hal itu, secara alami, dia juga tidak mempunyai waktu untuk bertanya. Kemudian dia hanya berkata dengan nada datarnya, "Kakak ku telah memberikan semua aset kepada mu, bukankah dia telah menunjukkan perasaannya terhadap dirimu."

Elsa Mo pun tersenyum sinis, "Perasaan seseorang tidak bisa di katakan lewat uang, mungkin pria mengira bahwa wanita sangat menyukai uang, itu hanya dapat di katakan bahwa dia sangat rendah hati, tetapi tidak ada hubungannya dengan cinta. Terlebih lagi, sekarang semua yang dia miliki, itu adalah kewajibannya setelah menikah, dengan kata lain, dia memberiku sesuatu, aku pantas untuk menerimanya."

Saat ini, Elsa Mo sedang menggendong Angel, dia sedang tidur, yang terlihat hanyalah wajah kecilnya itu. Elsa Mo sambil bernyanyi untuk anaknya, dengan nada yang sangat lembut, dan dia sama sekali tidak terlihat emosi. Seperti sedang membicarakan orang lain.

"Saat aku bersama dengan Chris Lu, dia tidak memiliki apa pun. Natalia Liang terus mengejarnya, ayah mu Darwin Lu memperlakukannya seperti anak yang tidak berguna. Saat itu, kami sangat miskin dan hanya tinggal di bawah tanah, aku setiap hari bekerja beberapa pekerjaan, hanya tidur beberapa jam saja, itu pun untuk mempertahankan kehidupan kami. Kemudian, akhirnya dia mendapatkan sebuah pekerjaan yang sangat bagus, dia sangat pintar, saat dia mendapatkan sebuah kesempatan, dia memegang kesempatan itu dengan sangat erat, dan akhirnya dia bisa menjadi sukses. Sayangnya, karena rumah semakin besar, uang semakin bertambah, dia pun sangat jarang untuk pulang ke rumah. Dia sudah mempunyai wanita lain. Fey Xiao, dia lebih muda dari ku, lebih cantik, dan dia melebihi semua yang aku miliki, jika aku seorang pria, aku juga pasti akan memilihnya."

Elsa Mo berkata sampai di sini, kemudian dia melihat ke arah Clarice Lu, tatapan yang sangat datar, senyuman yang pahit, senyumannya ini, telah mengandung artinya sangat dalam.

Clarice Lu membantu Elsa Mo untuk mengurus surat keluar dari rumah sakit, kemudian mengantar ibu dan anak pulang ke apartemen. Semua barang kelahiran anaknya itu berada di apartemennya Chris Lu, tidak ada jalan lain Elsa Mo hanya bisa kembali untuk mengambilnya.

Untungnya, Chris Lu tidak ada di sana, semua barangnya pun juga tidak ada di dalam sana. Dia telah pindah dari apartemennya itu.

Chris Lu telah memikirkan hal ini, dia ingin membiarkan Elsa Mo dan anaknya itu tetap tinggal di apartemen tersebut.

Setelah Clarice Lu selesai membantu Elsa Mo, dia pun menyalakan mobilnya untuk pergi menjemput Dyson, hari ini adalah hari ulang tahunnya Dyson, setelah Dyson kembali ke pelukannya ini adalah ulang tahun pertama bersama dengan dirinya, pastinya Clarice Lu ingin menemaninya melewati hari yang baik ini.

Belum waktu jam pulang, anak-anak sedang belajar. Clarice Lu berdiri di luar pintu kelasnya, dari jendela, dia melihat Dyson duduk di deretan pertama, dia sedang mengangkatkan tangannya, untuk menjawab pertanyaan dari ibu guru.

Saat itu, ibu guru melihat Clarice Lu yang berdiri di depan kelas pun, meminta anak-anak agar tidak ribut dulu, kemudian dia berjalan keluar kelas, dan tersenyum, "Apakah kamu adalah ibunya Dyson, mengapa menjemputnya sepagi ini untuk pulang sekolah?"

Akhir-akhir ini Clarice Lu sering mengantar jemput Dyson, sebelumnya ibu guru belum pernah bertemu dengan ibunya Dyson, secara tidak langsung pasti akan menganggap bahwa dia adalah ibunya Dyson. Dan Clarice Lu pun tidak akan mungkin menjelaskan hal ini kepada ibu gurunya itu.

"Hari ini adalah hari ulang tahunnya Dyson, aku ingin membawanya pulang duluan."

"Baiklah, mohon tunggu sebentar." Kata ibu guru kemudian berjalan balik masuk ke dalam kelas, dengan cepat, ibu gurunya itu telah menggandeng tangan Dyson dan berjalan bersama keluar dari kelas tersebut.

Dyson yang tersenyum pun berlari ke dalam pelukan Clarice Lu, kemudian dia memeluk kaki Clarice Lu dan tidak ingin melepaskan genggamannya itu.

Ibu guru yang berdiri di samping, tersenyum kepada dirinya. "Dyson sudah tumbuh menjadi lelaki yang pemberani, mengapa kamu masih bermanja dengan mama." Kata ibu gurunya, sambil mengulurkan tangannya membelai-belai kepalanya itu, "Ibu guru tidak tahu bahwa ini adalah hari ulang tahun mu, maka dari itu ibu guru pun tidak ada menyiapkan kado sama sekali. Tetapi, ibu guru akan mengucapkan selamat ulang tahun."

"Terima kasih ibu guru Li." Jawab Dyson dengan sangat sopan, kemudian dia menggandeng tangan Clarice Lu, dan bersama-sama berjalan keluar dari sekolahnya itu.

Clarice Lu mengendarai mobil, Dyson duduk di tempat duduk paling depan, sambil mengenakan sabuk pengaman.

"Dyson ingin kado apa? Kita pergi ke perusahaan dulu bagaimana?" Kata Clarice Lu yang memperlambatkan kecepatan mobilnya, sambil melihat ke arahnya, untuk bertanya.

"Apa saja boleh." Kata Dyson yang duduk di tempat duduknya itu, dia menjawabnya dengan nada manjanya.

Clarice Lu sungguh tidak tahu ingin memberikan kado apa kepada anaknya. Dia sama sekali tidak berpengalaman dalam hal ini, sedangkan Dyson pun juga sangat bercukupan.

"Ulang tahun yang dulu, papa memberikan mu hadiah apa?" Tanyanya kembali.

"Papa menyuruhku untuk memilih barang yang aku sukai, dia mengatakan bahwa anak laki-laki harus bisa menentukan pilihannya sendiri, dan tahu bagaimana cara memilihnya." Jawab dari Dyson.

Clarice Lu pun menganggukan kepalanya, dia merasa perkataan Lewis Tang ini sangat bermakna, yang paling penting adalah, akan selalu di ingat oleh anaknya. Akhirnya, dia berkata kepada Dyson, "Bagaimana jika aku juga memberimu kado yang kamu sukai?"

Dyson pun mengangguk-anggukkan kepalanya, dia merasa tidak ada yang tidak baik. Karena, dia sudah terbiasa dengan hal ini.

Clarice Lu memberhentikan mobilnya di parkiran mobil, kemudian dia menggandeng tangan Dyson untuk naik lift.

Dia melihat nomor yang berada di dalam lift, peralatan anak-anak dan bayi itu berada di lantai 5. Clarice Lu pun mengulurkan tangannya, dan menekan tombol angaka 5.

Pada saat lift naik, terdengar suara piano dari ruangan kecil.

Lift berhenti dua kali, yang pertama berhenti di lantai 1 dan yang kedua berhenti di lantai 3, dengan cepat lift tersebut pun telah di penuhi oleh orang-orang, Clarice Lu dan Dyson pun berada di posisi paling belakang.

Clarice Lu menjaga anaknya, dia takut anaknya akan terjepit. Dyson anak yang baik juga berdiri diam di depan ibunya, dia juga memegang erat tangan Clarice Lu.

Akhirnya lift pun berhenti di lantai 5, orang-orang pun keluar dari lift. Kebetulan atau tidaknya, Clarice Lu mengandeng tangan Dyson yang berjalan keluar lift, saat dia mengangkatkan wajahnya, dia melihat David Luo yang sedang menunggu lift, dan yang berada di sampingnya itu, adalah istri barunya Jennifer Xie.

Perut Jennifer Xie terlihat besar, jika di lihat-lihat sudah mengandung selama 5 6 bulanan. Dan Clarice Lu pun ingat, mereka tampaknya menikah belum ada 5 bulan, David telah membuat wanita itu hamil dulu baru menikahinya, Clarice mengacungkan jempol pada kelakukan David Luo, David memang selalu menyelesaikan semua permasalahannya dengan cepat.

Clarice Lu pun teringat dengan anaknya Castellia Lu, dia sudah lama tidak berkomunikasi dengan Keluarga Lu, tidak terlalu jelas juga apakah anaknya itu ada di lahirkan apa tidak, akan tetapi ada satu hal yang pasti, yaitu keluarga Lu dan Castellia Lu tidak mempunyai masalah apa pun.

Dapat di lihat dari Natalia Liang dan Castellia Lu anak dan ibu ini, membuktikan, bahwa hari ini David Luo, yang mempunyai cara yang sangat canggih, tidak di herankan, dia bisa mendapatkan Jennifer Xie, dan tidak mengurusi keadaan rumah, malah mengurusi keadaan luar yang sama sekali bukanlah masalah mereka.

Hidupnya sekarang ini terlihat sangat bebas sekali.

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu