Waiting For Love - Bab 190 Clarice Lu, Kamu Harus Tetap Semangat

Chris Lu sering tidak mengerti mengenai, dari mana datangnya indeks kebahagiaan adiknya yang begitu tinggi, seekor kucing yang terbuang di jalanan dan tidak ada seorang pun yang mengiginkannya, bisa membuatnya begitu bahagia.

Di balkon, sering terdengar tawaan bahagia Clarice Lu, yang sudah mengganggu jalan pemikirannya dalam bermain catur dengan serius. Dan Lewis Tang yang duduk di hadapannya bersikap tenang dan santai, 3 permainan berturut-turut, Chris Lu dikalahkan sampai membuang segala sesuatu.

“Clarice Lu, apakah kamu sudah selesai menulis tugas?”Membereskan papan catur, lalu Chris Lu menangkap Clarice Lu keluar dari balkon.

Setelah Clarice Lu pulang sekolah dia langsung mengikuti Chris Lu untuk datang, dia membawa tas ransel di bahunya.

“Tugas tidak banyak, akan aku tulis saat pulang nanti. ”Clarice Lu menggunakan ekpresi tatapan mata yang menyedihkan melihat abangnya, hanya saja, Chris Lu tidak terpengaruh dengan caranya ini, dia membawanya ke sisi meja belajar di depan jendela, dan memaksanya untuk menyelesaikan tugas terlebih dahulu.

Dia sudah duduk di kelas SMP tahun ketiga, kebohongan mengenai tugas yang tidak banyak, tentunya Chris tidak akan percaya.

Dia perlahan-laham mengeluarkan buku dan buku tugas dari dalam tas, dibawah pengawasan Chris Lu, dia menundukkan kepala dan mulai mengerjakan.

Lewis Tang yang melihat kedua kak adik ini, sisi bibirnya menunjukkan senyuman tipis, kemudian dia ke dapur memotong buah untuk diberikan kepada mereka. Ketika dia membawa piring buah kembali ke kamar, Chris Lu sedang berbicara di telepon.

Dia meletakkan piring buah diatas meja, lalu berkata dengan suara lembut, “ayo makan buah, nanti dikerjakan lagi. ”

“Terima kasih kak Lee. ”Clarice Lu mengigit pensil, lalu saat mengangkat kepala melihat kearah Lewis Tang , dia tersenyum dengan alis yang menekuk.

Chris Lu memutuskan panggilan, lalu berkata kepada Lewis Tang, “aku memiliki urusan dan harus pergi, tolong jaga anak ini sebentar. ”

Lewis Tang menganggukkan kepala.

Chris Lu memperingatkan Clarice Lu lagi, “kamu jujurlah sedikit padaku, jika tidak aku akan menyingkirkanmu bersama dengan kucingmu. ”

Setelah Clarice Lu selesai mendengarkan, dia mengeluarkan lidah kepadanya dengan nakal.

Setelah Chris Lu pergi, Lewis Tang tentu tidak menjaga Clarice Lu seperti dia. Bagaimanapun, dia bukanlah siapa-siapa Clarice Lu, dan tidak ada hak untuk mengaturnya.

Dia mengambil sebuah buku dari rak buku, lalu duduk di sofa di depan jendela dan membaca dengan sungguh-sungguh. Dan Clarice Lu termasuk pintar, selalu menundukkan kepala diatas meja untuk menggambar dan menulis. Hanya saja, dia tidak sedang mengerjakan tugas, tapi menggambar sketsa sayuran tauge yang tifak merata pada sebuah buku koleksi musik.

“Sedang menggambar apa?”Bayangan Lewis Twng tiba-tiba muncul dari atas kepalanya, Clarice Lu terkejut, dan dengan refleks memasukkan koleksi musik kedalam tas.

Dia mengangkat kepala melihat kearahnya, dan dengan sikap yang sedikit canggung berkata, “kak Lee, kamu jangan beri tahu abangku, oke?”

Chris Lu mengetahui bahwa dia melakukan pekerjaan yang jujur, dan dia pasti harus dibimbing.

Diantara kening Lewis Tang tersenyum tipis, tatapan mata sangat hangat, dia tentu tidak akan menyusahkan seorang anak gadis kecil. “Kamu beri tahu aku apa yang sedang kamu gambar, aku berjanji tidak akan mengkhianati kamu. ”

“Aku sedang mendaftarkan sebuah musik, aku menyanyikannya untukmu. ”Clarice Lu mengeluarkan buku koleksi musik dari dalam tas, dan membukanya, lalu mulai bernyanyi dengan lembut.

Lewis Tang orang awam di bidang musik, tidak bisa mendengar bagus atau tidaknya musik, dia hanya merasa suara Clarice Lu bagus.

Dia hanya menyanyi sampai setengah, karena, lagu ini belum selesai di tulis. Menciptakan karya sering sekali membutuhkan inspirasi.

“Kak Lee, apakah bagus?”Clarice Lu mengedipkan kedua matanya yang terang, dan menatapnya dengan penuh harapan.

Lewis Tang menganggukkan kepala dengan senyuman hangat, walaupun dia tidak paham mengenai musik, tapi anak kecil membutuhkan dorongan.

Dia bisa melihat bahwa, Clarice Lu sangat menyukai musik, sebenarnya, dia sangat pintar, jika dia menggunakan semangat ini pada pembelajaran, juga tidak akan merusak tugasnya.

“Bahkan jika kamu mencoba masuk di sekolah seni, juga memiliki persyaratan terhadap nilai budayamu, Clarice Lu , kamu harus tetap semangat. ”

Lewis Tang tanpa sadar mengulurkan tangan dan menepuk-nepuk kepala Clarice Lu, sikapnya seperti menipu anak kecil. Bagus, Clarice Lu yang berumur 15 tahun, di mata Lewis Tang yang berumur 20 tahun, sepenuhnya adalah anak kecil.

Perkataan Lewis Tang tampak efektif, setelah hari itu, Clarice Lu menjadi sangst pintar dan sangat fokus terhadap tugas, bahkan Chris Lu pun tertegun, karakter gadis kecil ini berubah secara tak terduga.

Mungkin karena kepribadiannya, Chris Lu selalu terlalu tidak sabaran untuk memberi bimbingan pada tugas Clarice Lu, sebaliknya kebanyakan waktu Lewis Tang yang menemaninya belajar.

Gadis berumur 15 tahun, juga merasa kebingungan saat berhadapan dengan perasaan, Clarice Lu hanya mengetahui dia menyukai kak tampan ini, dia rendah hati dan tenang, sangat jarang tersnyum, tapi tatapan matanya cerah. Kemeja putihnya selalu bersih, dan membawa keharuman sabun. Clarice Lu suka mencium aroma segar yang samar saat berdekatan pada tubuhnya.

Setiap liburan musim dingin kedepannya, Lewis Tang akan berkunjung ke rumah Ye , kemudian, Clarice Lu baru mengetahui bahwa, Lewis Tang juga merupakan orang kota B, hanya saja, dia tidak pernah mendengar dia membahas mengenai orang tua, dia seorang diri tinggal fi apatermen mewah itu, sangat mudah bagi Clarice Lu untuk pergi ke tempatnya melihat Pussy.

Musim semi berlalu dan musim dingin tiba, tidak terasa 5 tahun sudah berlalu.

Lewis Tang sedang belajar untuk gelar doktor, dan sudah mulai magang di rumah sakit pusat di kota B. Dia sangat sibuk, dan waktu untuk berada di rumah pun tidak banyak, maka, dia memberikan kunci kepada Clarice Lu, setiap saat dia bisa datang ke apartemennya untuk memberi makan Pussy.

Siang hari Lewis Tang baru saja melakukan suatu operasi besar, dan pembimbing doktornya, profesor Zheng adalah ahli bedah, dia sebagai wakil. Waktu operasi berlangsung tepat 5 jam, setelah pekerjaan selama 5 jam dengsn kepadatan yang tinggi, dia turun dari meja operasi, dia merasa agak tumbang, lalu profesor Zheng memberinya libur selama setengah hari.

Lewis Tang kembali ke apartemen, dan Clarice yang sedang menggendong Pussy sedang bersiap untuk keluar.

Dalam situasi selama 5 tahun itu, Pussy sudah menjadi seekor kucing yang gemuk dan besar yang dipelihara sejak kecil. dan Clarice Lu juga bukan lagi gadis kecil, dia sudah bertumbuh menjadi gadis yang langsing dan anggun.

“Kak Lee, kamu sudah kembali. ”Dia memakai mantel tebal, yang membungkus dirinya dengan erat, dan menggendong Pussy yang malas, seluruh orangnya terlihat berbulu.

Dibandingkan dengan Pussy, sepertinya Clarice lebih mirip dengan seekor hewan kecil yang lucu.

“Pergi kemana?”dia mengganti sepatu di depan pintu, dan bertanya dengan sangat santai.

“Diluar sudah turun salju, keluar untuk bermain lempar salju. ”Setelah Clarice Lu selesai menjawab, lalu menggendong Pussy dan berlari keluar.

Lewis Tang menggelengkan kepala dengan tidak berdaya, benar-benar berwatak anak-anak.

Dia sedikit kelelahan, setelah berganti pakaian rumah, dia duduk di sofa ruang tamu untuk membaca buku, menurut dia ini, merupakan cara beristirahat.

Di tengah-tengah membaca, Lewis Tang menerima panggilan dari Jane Xia, dan bertanya kepadanya apakah Clarice Lu berada di tempatnya.

“Ya, bibi, Clarice Lu sedang bermain di lantai bawah. ”

“Gadis ini, keluar pun tidak menyapa, aku khawatir mencarinya ke segala tempat. Lewis, merepotkanmu lagi untuk mengantarnya pulang. ”Jane Xia berkata dengan sopan di telepon.

Memutuskan panggilan, lalu Lewis Tang mengganti jaket dan keluar. Clarice Lu benar-benar seseorang yang merepotkan, Lewis Tang selalu tidak suka merepotkan dirinya sendiri, tapi terhadap Clarice Lu, dia selalu memiliki rasa toleransi dan sabar yang berlebihan.

Lewis Tang baru saja berjalan keluar dari pintu gedung, sebuah bola salju putih datang menghantam wajahnya, dengan tidak memihak, dan menghancurkan posisi di hatinya. Mantel bulu kambing berwarna abu-abu, terbuka.

Dia menggunakan tangan mengibaskan dengan lembut salju pada pakaiannya, lalu mengangkat kepala dan melihat, dia hanya melihat Clarice Lu yang berdiri tidak jauh, dengan wajah kecil yang membeku dan memerah, dia tersnyum polos kepadanya, dan senyuman itu, lebih ceria dan hangat dibandingkan matahari di musim dingin.

“Kak Lee, aku tidak sengaja. ”Dia berlari ke sisinya, mengulurkan tangan untuk menepuk bagian dada pakaiannya yang tertinggal oleh bekas salju.

Pada wajah tampan Lewis Tang tiba-tiba menunjukkan sedikit rasa tidak bebas, tangan kecilnya yang menepuk dadanya, seolah-olah ada sebuah cakar kecil yang terus-menerus mencakar dadanya, perasaan itu, lemas dan mati rasa, dia tidak pernah merasakan sebelumnya.

Perasaan yang tidak bisa dijelaskan seperti ini, membuat Lewis Tang tiba-tiba merasa tak berdaya.

“Sudah bagus. ”Dia mengenggam tangannya, Clarice Lu baru saja selesai bermain salju, sepasang tangan kecil yang dingin menbeku, lunak seperti tanpa tulang. Perasaan aneh tiba-tiba mengalir didalam hatinya, seperti perasaan tergempar.

Dan Clarice Lu mengedipkan sepasang mata dan memandangnya dengan lugu.

Lewis Tang perlahan-lahan merenggangkan telapak tangannya, lalu melepaskan tangannya, sudut bibirnya yang terangkat membawa sebuah senyuman yang tidak berdaya. Gadis berumur 20 tahun, masih tidak mengerti tentang perasaan dan dia merasa sedikit pusing.

“Ayo pergi, aku antar kamu pulang, jika tidak ibumu akan khawatir. ”

“Oh. ”Clarice Lu menggendong Pussy, lalu mengikuti Lewis Tang naik ke mobilnya.

Setelah pulang, Clarice Lu selalu dibicarakan oleh Jane Xia secara terus-menerus, sejak setelah orang tuanya bercerai, beban pemikiran ibu hampir dihabiskan pada diri Clarice Lu.

Hidangan sudah disiapkan diatas meja, Clarice Lu mencuci tangan, dan diduk di samping meja makan, Jane Xia menyerahkan sepasang sumpit kepadanya, dan tetap tidak berhenti mengoceh. “Lain kali kurangi pergi ke tempat Lewis, kamu adalah seorang anak gadis, selalu pergi ke apartemen pria lajang, akan terlihat seperti apa. ”

“Aku pergi untuk memberi makan Pussy, kamu tidak membiarkanku membawanya pulang untuk dipelihara, aku hanya bisa meletakkannya di tempat kak Lee. ”Clarice Lu berkata dengan antusias, sebaliknya membuat Jane Xia tidak bisa mengatakan apa-apa.

Dia adalah orang yang berpengalaman, tidak ada yang tidak bisa dilihatnya. Walaupun Lewis Tang pendiam dan tenang, tapi tatapan dia saat melihat Clarice Lu, bukanlah pandangan kak ke adik yang begitu sederhana.

Jane Xia tidak merasa Lewis Tang tidak baik, hanya saja dia bersembunyi terlalu dalam, bahkan terkadang dia bisa memandang Jane Xia . Dan Clarice Lu masih belum berumur 20 tahun, pemikirannya masih polos, Jane Xia tidak berharap dia terlalu cepat berhubungan dengan pria.

Tapi ada beberapa hal, yang tidak bisa dicegah. Jane Xia sama sekali tidak memiliki alasan untuk menghentikan Clarice Lu bertemu dengan Lewis Tang. Yang bisa dia lakukan hanyalah mengirimkan Clarice Lu ke keluar negeri secepat mungkin.

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu