Waiting For Love - Bab 144 Merusak Nasib Pernikahanmu Yang Baik (2)

Sangat disayangkan, di sisi Clarice Lu memiliki pria terbaik Lewis Tang dan Chris Lu, yang memiliki kualifikasi seperti Adrian Lin, walaupun baik, tetapi tidak bisa diterima di mata Clarice Lu. Matanya sudah terdidik oleh tipuan.

“Nona Lu, oh, tidak tahu saat aku memanggilmu, apakah Clarice Lu bisa cocok atau tidak. ”Adrian Lin bertanya dengan sopan.

“Kamu santai. ”Clarice Lu terhadap sebuah sebutan sama sekali tidak terlalu dimasukkan kedalam hati.

“Clarice Lu, kita semua adalah orang dewasa, juga tidak perlu untuk menyembunyikannya. Situasimu, Chris sudah pernah mengatakan kepadaku kurang lebihnya. Aku merasa, aku juga perlu memperkenalkan kepadamu mengenai situasiku. Aku bercerai 2 tahun lalu, pernikahan terakhir berlangsung sekitar 3 tahun, mantan istriku memiliki karirnya sendiri, pekerjaanku juga sibuk, terkadang, dalam satu bulan tidak bisa bertemu sekali pun, perlahan-lahan perasaan memudar, dan akhirnya kamu berpisah dengan damai. ”

Clarice Lu yang selesai mendengarkan pun tersenyum, satu tangan memegang pisau, dan satu tangan memegang garpu, menundukkan kepala memotong steak daging sapi, tapi sikapnya sedikit canggung. Dia selalu tidak terbiasa memakan makanan barat. Tanpa alasan, dia teringat dengan Lewis Tang, teringat dengan dia yang menggunakan kedua tangannya yang ramping dan indah untuk memotong steak daging menjadi potongan-potongan kecil dengan ukuran yang terbagi rata dan teratur, kemudian menyerahkan piring ke hadapannya. Dia hanya makan makanan yang disiapkan oleh orang lain.

“Clarice Lu, Clarice Lu” Clarice Lu selalu linglung, Adrian Lin memanggilnya beberapa kali dan dia baru mendengar.

Dia tersenyum dan meminta maaf kepada pihak lawan, lalu berkata, “sebenarnya, pekerjaanku juga lumayan sibuk, jika kita bersama, diperkirakan situasinya akan sama saja saat kamu bersama dengan mantan istrimu. ”

“Yang ini kamu bisa tenang, aku juga bukanlah aku yang dulu yang belum dewasa, karir dan keluarga, aku sekarang sudah bisa mengkoordinasikannya dengan baik, memgang keduanya secara bersamaan. ”

Yang dikatakan Adrian Lin sangat tulus, tapi didalam hati Clarice Lu selalu terasa sakit.

Menurut Adrian Lin ,pria ini, adalah istrinya yang menghabiskan masa mudanya untuk menemaninya menjadi dewasa bersama, dan sekarang, dia sudah dewasa, sudah sukses dan terkenal, tapi ditinggalkan untuk wanita lain yang tersedia. Ini dianggap sebagai menikmati manfaat dari kerja keras pendahulunya ？！

Clarice Lu tiba-tiba teringat, bukankah David Luo menjadikannya sebagai pengurus.

Saat makan, kedua orang masih berbincang dengan sangat senang. Tapi Clarice Lu merasa mereka seharusnya tidak memiliki keperluan untuk bertemu lagi, setidaknya, sikapnya terhadap mantan istrinya, Clarice Lu sama sekali tidak menghargainya.

Tapi pihak lawan tampaknya merasa sangat puas terhadapnya, dan meninggalkan cara untuk menghubungi, dengan segan mengundangnya untuk pergi bersama ke konser musik, Clarice Lu menolak dengan lembut, hatinya memikirkan harus bagaimana menjelaskan kepada kakak disana.

Adrian Lin membayar bill, kedua orang berjalan keluar bersama dari restoran barat. Clarice Lu berusaha untuk menjaga kesopanan dan jarah terhadapnpihak lawan, saat berpisah di pintu, dia selalu berpikit bahwa di belakangnya ada sebuah tatapan mata tajam yang selalu memandang dirinya, memandang punggungnya .

Clarice Lu memutar kepalanya tanpa sengaja, lalu bertemu dengan sepasang mata yang dalam. Lewis Tang berdiri tidak jauh dari tempatnya dan berdiri di tangga, disisinya ada Felix Ang yang memenemani, mereka seharusnya barusan selesai makan malam dan keluar dari restoran.

Sangat kebetulan, mereka benar-benar berada di satu restoran yang sama untuk makan. Clarice Lu jelas-jelas tidak melakukan kesalahan apapun, tapi tidak tahu kenapa memiliki semacam perasaan kurang percaya diri yang sulit untuk dijelaskan, seperti menantu yang diperlakukan zina oleh suaminya.

Pemikiran ini melitas di benaknya, dan Clarice Lu merasa dirinya sedikit lucu. Lewis Tang bukanlah siapa-siapanya dia, apa yang dia takutkan darinya.

Adrian Lin sudah membuka pintu mobil bagian depan penumpang, mempersilahkan Clarice Lu untuk naik mobil, dan bersiap untuk mengantarnya pulang.

Clarice Lu sedang ragu dengan bagaimana seharusnya menolak agar terlihat beralasan dan adil, saat ini, diantara pinggangnya tiba-tiba dikelilingi oleh sebuah lengan yang kuat.

“Sangat kebetulan, tidak disangka kamu juga makan disini. ”suara yang tenang dan kaya akan kemerduan, keakraban yang tidak biasa, Clarice Lu tidak perlu melihat pun sudah tahu itu siapa.

Lewis Tang, pria ini datang pada saat ini, bukankah ini berantakan.

Kemunculan Lewis Tang membuat Adrian Lin tak bisa menghindar untuk tertegun, lengannya yang melingkar dipinggang Clarice Lu, sebenarnya terlalu mencolok. Dia tidak bodoh, dilihat sekilas pun sudah mengetahui bahwa hubungan kedua orang itu tidak sama seperti biasa.

“Clarice Lu, apakah tidak diperkenalkan？” Lewis Tang bertanya dengan berpura-pura tidak tahu.

Clarice Lu diam-diam melihatnya sekilas, karena Adrian Lin berada di tempat kejadian, dan tidak berani marah, hanya memperkenalkan dengan senyuman palsu, “orang ini adalah tuan Adrian Lin. ”

“Tuan Lin, halo. ”Lewis Tang berinisiatif mengulurkan tangan dan berjabat tangan terhadap pihak lawan dengan sopan, dia sangat segan, dan terasingkan . Lewis Tang adalah Lewis Teng, tidak peduli kapanpin dan dimanapun, selalu memberikan orang sebuah perasaan yang sulit untuk dilalui.

“Halo. ”Adrian Lin juga ada seorang yang berada di dunia bisnis, secara alami dapat merasakan suasana yang kuat dari pihak lawan. Tatapan mata melihat kearah Clarice Lu di samping.

“Orang ini adalah”perkataan Clarice Lu hanya sempat untuk dikatakan sampai setengah, lalu dihentikan oleh Lewis Tang.

Lengannya yang dililitkan dipinggang tiba-tiba menegang, Clarice Lu menganakan sepatu hak tinggi yang sangat tipis, yang tidak bisa berdiri dengan tegak, dan langsung bersandar pada tubuhnya. Nafas Lewis Tang yang hangat masih tertinggal diatas kepalanya, seperti menggoda kulitnya yang rusak, membuat hatinya agak gatal.

“Clarice Lu, jangan-jangan kamu tidak memberitahukan kepada tuan Lin ini, kamu bercerai karena aku”

Clarice Lu：“”

Sampai mobil Adrian Lin pergi, Clarice Lu masih di tempat yang sama, yang canggung tidak akan canggung lagi.

“Jangan dilihat lagi, orangnya pun sudah pergi. ”Lewis Tang menyesuaikan sikapnya, dan memeluknya di pelukan, bibirnya terangkat dan menunjukkan ekspresi senyum, tapi matanya sedikit dingin, membuat orang merasa kedinginan,

“Apakah aku muncul pada saat yang sangat tidak tepat？Dan merusak nasib pernikahanmu yang baik. ”

“Benar, Lewis Tang, kamu sangat menjijikkan！”Clarice Lu mendorongnya dengan marah, membalikkan badan dan pergi ke tengah jalan untuk menghentikan mobil.

Clarice Lu tidak peduli bagaimana Adrian Lin melihatnya, bagaimanapun dia juga adalah seseorang yang tidak bisa berbiat apa-apa. Tapi dipermasalahkan oleh Lewis Tang seperti ini, masalah pasti akan beralih sampai ke telinga Chris Lu, sampai pada waktunya bagaimana seharusnya dia menjelaskannya？Mengatakan hubungan dia dan Lewis Tang hanyalah untuk bersenang-senang？Jadi abangnya tidak akan heran.

Oh, tidak benar, abangnya mungkin akan menaganggalkan kulitnya Lewis Tang.

Sebuah taksi berkulit hijau berhanti di hadapan Clarice Lu, dia mengulurkan tangan membuka pintu mobil bagian belakang, baru saja akan naik ke mobil, lengannya ditarik oleh Lewis Tang, dan dipaksa masuk ke pelukannya.

Dia dengan kuat menutup pintu taksi yang barusan dibuka, kemudan meminta maaf dan berkata kepada supir：“maaf, kami tidak naik. ”

Supir yang waktunya tertunda, bergumam dengan tidak puas, kemudian menginjak pedal gas, dan pergi.

Clarice Lu sedikit diseret oleh Lewis Tang, untuk masik kedalam mobil Land Rover berwarna hitam. Dia memberontak dengan tidak puas, mobilnya sudah dikunci, dan dia tidak bisa turun.

Lewis Tang mengendarai mobil, dan melaku dengan kencang di jalan. Clarice Lu mengenali, adalah jalan menuju villa. Suasana didalam mobil luar biasa diam, diam sampai-sampai terdengar suara nafas satu sama lain.

Clarice Lu memiringkan kepala melihat keluar jendela, mengabaikannya , dan juga tidak berbicara. Dan perkataan Lewis Tang selalu sangat sedikit, memfokuskan perhatian pada situasi jalan di depan, lalu tidak mengatakan apapun.

Ditemgah perjalanan, Lewis Tang hanya menerima satu panggilan, Clarice Lu menebak adalah Alex atau Felix Ang yang menelpon, yang dikatakan adalah masaah pekerjaan, setelah dia menjelaskan beberapa kata, lalu menutup telepon.

Kembali ke villa, Lewis Tang langsung menariknya keatas ranjang. Sebuah ranjang yang masih lembab, Clarice Lu merasa hari ini dia sedikit tidak normal, Lewis Tang uang biasa itu lembut, bahkan jika kehilangan akal, juga kehilangan akal dengan lembut.

Tapi kali ini berbeda, dia kejam, kehilangan akal, brutal, bahkan menyerang dengan melanggar hukum pada tubuhnya. Tampaknya hanya dengan seperti ini, baru bisa membuktikan bahwa dia adalah miliknya.

Clarice Lu baru mulai memiliki kekuatan untuk membertontak, tapi kemudian, bahkan kekuatan untuk menangis pun tidak ada lagi, hanya bisa meminta dilepaskan dengan suara yang lemah. Setelah siksaan setengah mati seperti itu, Clarice Lu menjadi lemas diatas ranjang, seluruh tubuhnya sakit dan tidak bisa digerakkan, melilitkan selimut dan tidak berhenti menghela nafas.

Dan Lewis Tang melilitkan jaket dan duduk di samping ranjang untuk merokok, sebatang demi sebatang, dan didalam ruangan dipenuhi oleh asap yang tebal dan mencekik.