Waiting For Love - Chapter 220 Jangan Disentuh, Jika Tidak Kamu Akan Merasakan Akibatnya

Clarice Lu menggandeng tangan Dyson untuk berjalan keluar dari lift, sedangkan David Luo memegang pinggang istrinya, untuk berjalan masuk ke dalam lift. Berjalan melewati satu sama lain, dan juga benar-benar tidak melihat, mereka seperti berada di tengah-tangah keramaian, seperti orang asing yang tidak mengenal satu sama lain.

Clarice Lu yang sedikit sedih itu pun menghelakan nafasnya. Jika tidak bisa rukun satu sama lain, saling melupakan juga adalah pilihan yang baik.

Andai saja suatu hari, dia bisa melakukan hal seperti ini kepada Lewis Tang.

Clarice Lu mengajak Dyson berkeliling di sekitar area mainan anak-anak, Dyson memilih produk keluaran terbaru yaitu mobil listrik. Para pria tampaknya sangat menyukai mobil, hal ini membuat orang-orang tidak bisa memahami hal tersebut dengan jelas, dan hal ini juga tidak mempunyai perbedaan umur.

Dia pun telah membayarnya, kemudian dia membawa Dyson ke toko kue Holly yang berada di lantai satu mall untuk membeli kue.

Di dalam lemari kaca terdapat berbagai macam bentuk kue, berbagai macam aneka rasa kue, Dyson memilih kue coklat yang paling sederhana, anak laki-laki itu tampaknya tidak membutuhkan banyak variasi.

Clarice Lu mengambil kartu bank untuk membayarnya, karena kue tersebut di panggang di tempat, maka dia hanya bisa membawa Dyson ke ruang tunggu untuk menunggu kuenya itu.

Tidak tahu mengapa bisa sangat kebetulan sekali, saat di ruang tunggu toko kue, dia bertemu lagi dengan Jennifer Xie, kali ini yang terlihat hanya ada Jennifer Xie seorang, yang duduk di kursi toko kue sambil memakan kue. Walaupun tidak melihat keberadaan David Luo, tetapi dapat di pastikan, bahwa seharusnya dia juga berada di dekat sini.

Tidak tahu juga ingatan nona Xie yang kurang baik, atau sengaja berpura-pura tidak mengenalnya, lagi pula, mereka juga duduk bersebelahan, tatapan mata Jennifer Xie yang amat datar itu pun hanya meliriknya sebentar saja, seperti tidak terjadi masalah apa pun, kemudian dia menundukkan kepalanya untuk melanjutkan memakan kuenya itu.

Clarice Lu tidak bisa menghindari perasaan ini, sebenarnya, nona Xie ini, sangatlah bijaksana.

"Kakak, aku ingin kencing." Kata Dyson yang berbisik kepada Clarice Lu, dengan suara kecilnya.

"Ya, aku akan membawamu pergi ke Wc." Kata Clarice Lu sambil melihat ke papan tanda itu, dan berjalan ke arah koridor hingga pojok, di sanalah Wc berada.

"Ada perbedaan antara pria dan wanita, aku bisa pergi sendiri." Setelah Dyson selesai berbicara, dia pun bergegas lari ke arah koridor dan masuk ke dalam Wc.

Clarice Lu menggelengkan kepalanya dan tersenyum, sambil melihat lurus ke arah tubuh belakangnya itu. Dia benar-benar tidak boleh masuk ke dalam Wc pria, tetapi paling tidak harus menunggunya di depan Wc. Walaupun hanya anak kecil yang berumur 5 tahun, Clarice Lu pun tidak bisa membiarkan dia pergi dari hadapannya dengan waktu yang cukup lama.

Dyson berjalan masuk ke dalam Wc sendirian,setelah selesai buang air kecil dia mengenakan celananya sendiri dengan rapi, kemudian dia berlari

Toko kue tersebut tidak membuat tempat cuci tangan untuk anak-anak, Dyson pun mengangkatkan kakinya, tetapi dia masih saja tidak bisa menyentuh kran air itu. Anak kecil itu mengerutkan keningnya, terlihat dari wajahnya itu tampak kesal.

Saat itu, ada sosok yang bertubuh tinggi yang tiba-tiba muncul di depan cermin, dua jarinya itu sedang menjepit rokok, dia juga menundukkan kepalanya dan melihat ke arah Dyson, kemudian dia berkata dengan sangat datar, "Apakah kamu perlu bantuan?"

Dyson berbalik, kemudian dia mengangkatkan wajahnya, dan berkata dengan sangat sopan, "Terima kasih."

Kemudian, pria itu membungkukan tubuhnya, lalu memegang erat pinggangnya, dan mengangkatnya ke atas. Setelah menunggu dia selesai mencuci tangannya, barulah menurunkan dia ke bawah.

Di luar Wc, ada Clarice Lu yang berdiri di lorong yang sedang menunggu Dyson, saat dia melihat anak kecil itu berjalan keluar bersama dengan David Luo, dia terlihat sangat terkejut.

Dyson segera berlari ke arahnya kemudian sambil menggenLggam tangannya, dia tersenyum sambil berkata terhadap dirinya, "Paman ini barusan telah membantuku."

Clarice Lu mendongakkan kepalanya, dan tersenyum canggung pada David Luo, kemudian, dia mengulurkan tangannya untuk membelai-belai kepala Dyson, dan berkata dengan lembut, "Apakah kamu berterima kasih kepadanya."

"Iya." Kata Dyson sambil menganggukkan kepalanya.

Clarice Lu juga berterima kasih kepada David Luo, ekspresi wajahnya, tatapannya, termasuk dengan nadanya itu terlihat tenang dan lembut, tidak ada perbedaan dalam memperlakukan orang asing.

David Luo hanya menyipitkan matanya saja, dia sama sekali tidak berkata apa pun, sampai dengan melihat mereka bergandengan tangan dan berjalan pergi meninggalkan tempat tersebut.

Tiba-tiba dia mematikan rokok dengan menggunakan ujung jarinya, cahaya api itu pun telah di musnahkan dengan kedua jarinya itu. Matanya yang menjadi gelap, dan terlihat sedikit takut.

Dulu, mengapa dia tidak memperhatikan hal ini, walaupun penampilan anak kecil ini terlihat sangat mirip dengan Lewis Tang, tetapi matanya, yang berwarna hitam, dan bersih, juga ada terlihat sedikit cerdik, terutama dari tatapannya saat melihat ke arah orang-orang, sama seperti dengan Clarice Lu.

Begitu dengan pikiran ini muncul di benaknya, mau tak mau David Luo pun harus memikirkannya.

Dia tahu pada saat masa lalunya Clarice Lu, dia pernah hamil anak dari pria lain, akan tetapi David Luo tidak pernah menghubungkan pria itu dengan Lewis Tang.

Jika sekarang di pikir-pikir, sepertinya tidak ada yang tidak mungkin. Mereka sama-sama berasal dari kota B, dan juga dari kalangan lingkaran masyarakat yang begitu besar.

Pada saat David Luo kembali ke tempat peristirahatan, Clarice Lu telah membawa Dyson pergi dari tempat itu. Jennifer Xie masih duduk di posisi yang sama untuk menunggu dirinya, kue yang ada di hadapannya itu pun sudah tertinggal setengah.

“Mengapa hanya merokok saja membutuhkan waktu yang cukup lama.” Kata Jennifer Xie sedikit menyalahkan, mungkin saja sudah tidak sabar menunggu dirinya itu.

David Luo tidak mempedulikan hal tersebut, dan bertanya dengan nada acuh tak acuh, “Apakah kamu sudah selesai makan?”

“Iya.” Jawab Jennifer Xie sambil mengangguk, dan menaruh sendok yang ada di tangannya.

“Minta sopir untuk mengantarmu pulang dulu, aku akan kembali ke perusahaan ada beberapa bisnis yang harus di urus.”

“Bisnis apa yang lebih penting daripada aku dan anakku?” kata Jennifer Xie sambil berdiri, terlihat jelas dari wajahnya yang tidak puas dengan hal ini.

David Luo tidak memberikan penjelesan apa-apa kepada dirinya, dia hanya mengerutkan keningnya dan melihat ke arahnya, wajahnya yang serius, dan tatapan matanya itu semakin tidak sabar

Jennifer Xie yang di buat panik oleh dirinya itu pun, dengan cepat menghilangkan rasa tidak puasnya itu. Dia menundukan kepala dan bergumam, “Aku tahu, aku bisa pulang sendirian.”

“Iya, begini barulah sangat nurut.” Kata David Luo sambil mengulurkan tangannya, dan di rantangkan tangan tersebut ke pinggang Jennifer Xie, mereka berdua berjalan bersama keluar dari toko kue.

Setelah selesai mengantar Jennifer Xie, David Luo berencana untuk kembali ke perusahaan, di tengah perjalanan dia menerima panggilan telepon dari Derrick Tang. Dia adalah ayah kandungnya, yang sangat jarang menghubungi dirinya, namun, setiap kali menerima telepon dari Derrick Tang, David Luo sudah mengetahui bahwa pasti tidak ada masalah yang baik.

Tempat yang di sepakati yaitu di tempat ruangan pribadi biasanya, Derrick Tang sangat menikmati tempat ini, dia memiliki pondok yang eksklusif di tempat ini , di waktu luangnya, dia akan datang ke sini untuk menikmati teh, atau dia bertemu dengan beberapa teman lamanya, mereka akan bermain mahjong bersama, dan juga mengobrol.

Pada saat David Luo bergegas berjalan masuk ke dalam ruangan, ternyata di dalam sudah ada Derrick Tang yang sedang duduk di sofa kulit besar sambil membuat teh. Di dalam ruangan di penuhi dengan aroma teh yang sangat kuat.

“Apakah ada sesuatu, sehingga membuatmu untuk mencariku?” tanya David Luo sambil berjalan ke hadapan Derrick Tang, dia bertanya dengan sangat sopan.

Derrick Tang memegang teko kecil yang berwarna ungu di tangannya, dia tidak mengangkatkan kepala, dia hanya mengulurkan tangannya untuk menunjuk salah satu arah tempat yang ada di hadapannya itu, yang memberinya isyarat untuk duduk.

David Luo duduk tepat di sofa yang berada di seberangnya itu, terlihat sedikit tertahan.

Dia selalu merasa tidak begitu nyaman, saat duduk di depan hadapan Derrick Tang

Derrick Tang memberinya secangkir teh, “Ini adalah produk teh terbaru di tahun ini, baru saja di kirim dari pabrik teh yang berada di selatan, coba kamu minum dulu bagaimana dengan rasa teh ini.”

David Luo mengambil cangkir teh tersebut, lalu dia meminum teh dengan satu tegukan kecil dari cangkir teh tersebut. Kemudian dia menjawab dengan jujur, “Sedikit pahit, aku tidak terlalu paham dengan ini, tidak bisa merasakan rasa yang enak.”

Setelah Derrick Tang mendengar ini, dia pun tesenyum. Tubuhnya yang sedikit malas ini pun di dekatkan di sofa. “Merlyn Bai, adalah orang yang paling mengerti teh, jika membahas teh bersama dengan dirinya, dia bisa membahas masalah ini seharian. Lewis, dia juga pernah belajar bersama dengan ibunya.”

David Luo hanya mendengarkannya saja, dan tidak banyak berbicara. Dia hanya mengerutkan sepasang alisnya itu , Dia tidak menyukai Derrick Tang yang selalu membanding-bandingkan dirinya dengan Lewis Tang.

"Teh ini, seharusnya di berikan kepada orang yang mengerti tentang teh, agar bisa merasakan rasa dari teh tersebut. Tidak hanya teh saja, begitu juga sama halnya, dengan semua masalah yag ada. Jangan menyentuh barang, yang bukan milikmu, jika tidak, kamu akan merasakan akibatnya.”

David Luo secara langsung mengerti apa yang di katakan oleh Derrick Tang, dia semakin mengerutkan alisnya, tangannya yang berada di bawah itu pun di genggam erat oleh dirinya. Dia sangat tidak menyukai cara bicara peringatan Derrick Tang yang seperti ini.

Sesaat, suasana pun berubah menjadi sunyi.

Derrick Tang menuang teh dengan sangat ceroboh, teh yang ada di dalam teko ungu itu pun di tuangkan ke dalam cangkir, dan terdengar suara air yang sedikit berderak.

Setelah dia meletakkan teko teh, dia kembali membuka mulutnya, dia bertanya dengan nada ringannya, “David, apakah tidak ada yang ingin kamu katakan kepadaku?”

“Tidak ada.” Jawab David Luo dengan nada yang datar, “Jika ada sesuatu yang ingin kamu katakan sebaiknya berterus terang saja.”

Derrick Tang menganggukkan kepalanya, wajahnya terlihat sedikit berubah. Di dalam pandanganya, mungkin merasa David Luo tidak tahu bagaimana cara untuk bertobat. “Aku dengar, akhir-akhir ini kamu membeli saham Tang Corp lagi?”

“Iya.” Jawab David Luo dengan sangat jujur, tidak ada gunanya untuk mengelak masalah seperti ini. Karena Derrick Tang telah bertanya, dia pasti sudah mempunyai bukti tentang hal ini.

“Segera hentikan perilakumu yang tidak masuk akal itu.” Kata Derrick Tang dengan sangat serius.

Dia telah memberikan sahamnya ini kepada David Luo sebanyak 20%, berdiri di posisi Derrick Tang, yang berstatus sebagai ayahnya, dia telah melakukan semua tanggungjawabnya itu. Tetapi perilaku David Luo saat ini, terlihat sangat bodoh.

Di dalam keluarga, dua beradik ini selalu memperebutkan harta keluarganya itu, seringkali tidak memiliki hasil yang baik, tidak peduli seberapa besar bisnis keluarga, dan pada akhirnya juga akan kehilangan hal tersebut. Maka dari itu, sebelum terjadi masalah yang sangat serius, Derrick Tang mencoba untuk menghentikannya.

Jika di ubah ke dalam masa lalu, pada dasarnya David Luo akan mengikuti semua permintaannya itu. Bahkan jika dia tidak mau, paling banyak memilih untuk diam dan juga tidak melawan dirinya.

Sedangkan dengan hari ini, dia sedikit terpengaruh karena bertemu dengan Clarice Lu dan Dyson, di tambah lagi dengan bertemu dan berdebat dengan Derrick Tang.

“Aku sekarang sangat rasional. Mungkin , di dalam benakmu, anak haram sepertiku ini tidak akan bisa menandingi Lewis Tang. Tetapi aku merasa bahwa juga tidak begitu jelek jika di bandingkan dengannya. Bagi perusahaan, siapa yang memiliki banyak saham, siapa pun juga berhak menjadi Presiden perusahaan, dan juga mengelola Tang Corp. Ini adalah aturan dari sebuah permainan.”

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu