Waiting For Love - Bab 259 Suaminya Memiliki Sangat Banyak Wanita

“Aku kira kamu suka intip.” Clarice Lu meliriknya, dan bertanya, “Kalau gitu apakah kamu menyimpan sesuatu?”

“Ini buat kamu.” Jawabnya, tersenyum dan membelai rambutnya sejenak, “Saat kangen sama aku, bisa kamu lihat setiap saat.”

Clarice Lu meliriknya, dan malas berdebat.

“Aku keluar dulu.” Katanya.

“Kamu sudah diberikan tugas oleh Kevin Lu?” Kevin Lu yang dimaksud Lewis Tang adalah, orang yang diangkatnya menjadi manager.

Clarice Lu terkejut, ini baru saja diketahuinya, benaran, mereka tidak ada yang memberitahukannya pekerjaan apa yang harus dia lakukan, karena keadaannya saat ini sedang menganggur.

“Silahkan CEO perintah saja, apa pekerjaan ku?” Dia memperpanjang nadanya.

Lewis Tang duduk dikursi CEO nya, membuka computer didepannya, pandangannya terarah kekomputer, dengan sembarangan memerintah dia, “Tolong ambilkan aku kopi.”

Clarice Lu merasa dirinya dianggap pembantu, dengan terpaksanya dia menuju ruangan teh membuatkannya secangkir kopi.

Sebenarnya, didalam ruangan CEO sudah tersedia mesin kopi, dilaci nya juga masih ada dua bungkus biji kopi, tetapi Clarice Lu tidak suka ribet.

Untung saja, Lewis Tang tidak pemilih dibidang ini. Tujuan dia minum kopi hanya untuk pembangkit semangat saja, kopi apa saja menurut dia sama. Ini seperti seseorang yang terkena demam, obat murah juga bisa menyembuhkannya, tidak perlu menggunakan obat luar negeri yang mahal.

Clarice Lu meletakkan kopinya diatas meja, dan memberikannya dua bungkus gula.

“Masih ada kerjaan lain?”

Pandangan Lewis Tang yang berada di komputer pun kembali kepadanya, dengan senyuman lembut menjawabnya, “Tolong rapikan berkas-berkasku, topiknya sudah aku kirim ke e-mailmu.”

“Iya.” Clarice Lu mengangguk, walaupun tidak tahu berkas apa yang diberikan kepadanya, tetapi lebih baik daripada menjadi pengambil air disini.

Dia membalikkan badannya untuk keluar, belum sampai dipintu keluar, lalu dipanggil lagi oleh Lewis Tang.

“Clarice Lu, dia tidak menyusahkan kamu kan?”

“Dia benar-benar sudah memberikan aku kesusahan.” Clarice Lu menggerakkan bahunya seperti tidak berdaya.

Lewis Tang mengetik keyboardnya terhenti seketika, matanya hitamnya, terpancar sesuatu yang tidak dipahami. “Kalau tidak salah tebak, ada hubungannya dengan David Luo.”

“Iya.” Clarice Lu hanya mengangguk, “Dia ingin aku menolong David Luo.”

“Bagaimana membantunya?” Tanya Lewis Tang.

“Sepertinya ada dua kemungkinan, yang pertama adalah uang. Lagian, dari penglihatannya, perceraian aku dan dia, menghabiskan banyak uang.”

Walaupun uang itu pantas untuknya, tetapi dimata orang luar, dia tetaplah seorang wanita yang mendapatkan banyak uang dari perceraian.

“Cara lainnya, adalah membantunya berbicara kepadamu, berharap kamu bisa memberikannya jalan.”

“Apa yang kamu pilih untuk membantunya?” Lewis Tang bertanya lagi dengan senyuman, dan senyumannya itu sangat dalam, membuat Clarice Lu tidak bisa menebak perasaannya saat itu.

“Tidak keduanya, aku tidak ingin membantunya.” Jawab Clarice Lu, kemudian menambahkan, “Takut kamu cemburu.”

Lewis Tang melepas tawanya, senyuman lembutnya perlahan terbuka, seperti salju yang menyambut datangnya musim semi, begitu mempesona. Benaran ada aroma manisnya.

Clarice Lu terkejut, sampai tidak sadar sejenak. Aduh, benaran pria menggoda.

“Aku tidak semengerikan serperti yang kamu kira.” Dia menjawab dengan nada bicara yang lembut dan ringan.

“Iyakah?” Clarice Lu mengangkatkan alisnya, dengan nada bicara yang usil, “Kalau begitu kamu bantu saja mantan suamiku, dia juga tidak mudah.”

“Dia tidak perlu aku bantu, bisa menolong dirinya sendiri.” Tubuh Lewis Tang yang besar itu dengan lembut bersender kekursinya, dengan satu tangan memegang dagunya, menunjukkan kemalasannya.

Clarice Lu sedikit tidak mengerti, masalah Tang’s Corp, walaupun dia tidak banyak bertanya lagi kepada Lewis Tang, dia juga tidak pernah banyak bercerita. Tetapi diluar sana sudah beredar, apalagi dia pernah berada diposisi kerja diluar, juga tidak sia-sia. Clarice Lu bisa menebaknya, Lewis Tang takut Tang’s Corp ini bisa bangkrut, pantasan, perusahan besar yang dia pegang ini, ternyata hanya membangun Tang’s Corp saja.

Dan David Luo bisa dibilang hanya menghabiskan tenaga di akalnya, dari awal hanya bisa membuat masalah.

Menolong diri sendiri? Clarice Lu tidak mengerti dengan keadaan ini, apa yang bisa David Luo lakukan.

Melihat mukanya yang kebingungan, Lewis Tang menjelaskannya dengan sabar, “Unta kurus lebih besar dari kuda besar, Tang’s Corp walaupun sisa kerangka kosong, juga masih ada harganya. Apalagi, ada pengawasan ketat dari atasan, aku tidak mungkin membawa pergi semua berkas, sekarang ditangan David Luo, masih ada beberapa berkas yang berguna untuk kedepannya, dia hanya tidak ada modal untuk menggerakkannya. Hanya dengan menjual beberapa saham tertentu dari perusahaan, menggerakkan bisnis, dia mau bangkit kembali sebenarnya tidak susah. Bangkit dari kematian, itulah istilahnya.

Meskipun kebenarannya sederhana, tetapi benaran bisa melihatnya hanya berapa! Lewis Tang berdiri didepan, tentu saja melihatnya dengan jelas.

Dan sampai hari ini David Luo masih dalam permainan ini. Sekalinya menjual saham, Tang’s Corp tidak lagi bisa kembali kehebatannya seperti dulu, semuanya sudah tidak bisa kembali. Itu tergantung bagaimana David Luo mengambil keputusan, lagian, bisa melepas baru bisa mendapatkan.

“Sudahlah, kembali bekerjalah, aku hari ini akan sibuk, nanti malam kamu pergi ke taman kanak-kanak untuk menjemput Dyson.” Lewis Tang memberikan perintah, agar tidak melanjutkan pembicaraannya.

Yang dibicarakan juga sudah terlalu banyak, Clarice Lu juga tidak melanjutkan pembicaraannya, dan kembali keruangan dia.

Dia duduk didepan laptopnya, menggerakkan kursor mousenya, membuka e-mailnya, bersiap-siap merapikan berkas yang dikirim Lewis Tang.

Setelah selesai mendownload filenya, dia baru tahu Lewis Tang menyuruhnya merapikan file, ternyata adalah sebuah file perjanjian pernikahan.

Berkas filenya berada diakhir, isinya sangat panjang sampai berapa puluh halaman, intinya menampilkan kekayaan Lewis Tang. Juga uang perusahaan. Dan didalamnya tercatat dengan sangat jelas, kekayaan ini, saat setelah mereka menikah, semuanya akan menjadi milik berdua.

Tangan kiri Clarice Lu memegang dagum dan kanannya menggenggam mouse, dengan serius melihat berkasnya. Dia tidak peduli dengan uang, hanya saja, profesinya sebagai ibu rumah tangga, suaminya ada berapa nominal uang, dia harus tahu. Uang ini, akan menjadi milik anaknya.

Anak? Clarice Lu kepikiran ini, merasa harus melahirkan satu lagi. Uang Lewis Tang sangat banyak, Dyson tidak bisa menghabiskannya sendiri.

Sampai siang hari, surat perjanjian pernikahan itu, Clarine Lu hanya melihat sedikit.

Pintu kantor ditutup sama seseorang dari depan dengan perlahan, setelah Clarice Lu berkata‘Silakan masuk’, Annie Liu sekretaris didepan membuka pintunya dan masuk, bertanya kepadanya, “Kami mau pergi makan, kamu mau ikut tidak?”

“Baik.” Clarice Lu mengangguk, menutup laptop didepannya. Saat pertama kalinya dia tiba, kedepannya dia akan berada disini terus, otomatis dia tidak boleh tidak berbaur.

Sekretaris disana totalnya ada tujuh orang, dua cowok lima cewek, Clarice Lu adalah salah satunya.

Awalnya, perusahaan masih dalam proses persiapan, banyak bagian yang belum diselesaikan, jadi, lantai dua disana adalah kantin pegawai yang belum dibuka, mereka hanya bisa makan diluar. Gedung ini berada disekitar sana, dikelilingi makanan ringan dan makanan lainnya.

Mereka yang mempunyai gaji seperti itu, pada dasarnya bisa makan direstoran teh, yang bersih dan tidak mahal.

Clarice Lu memesan sepiring nasi cumi dan dua sayur, yang lain juga memesan yang sangat mudah, lagian, ini termasuk makanan pekerja.

Semuanya duduk bersama, sambil makan sambil berbicara. Membicarakan masa lalu dan pekerjaannya, tentunya, juga tidak lupa bergosip.

“Clarice Lu, kamu dulu bekerja apa?”

“Aku dulu bekerja di perusahaan media, menjadi bendahara.” Clarice Lu menjawab dengan suara kecil.

“Kamu pernah menjadi bendahara artis? Ada artis besar apa saja? Cepat katakana, cepat. “Beberapa cewek yang umurnya lebih muda, yang sangat penasaran dengan dunia hiburan.

Clarice Lu juga tidak mungkin berkata dia adalah bendaharanya Elsa Mo、dan beberapa artis yang lainnya, hanya bisa berkata:”Semuanya artis kecil yang baru saja menjadi artis, dan model cilik. Kalau aku menjadi bendahara artis besar, juga tidak perlu bekerja ini, bisa hitung uang sampai tangan melepuh.

“Benar juga.” Beberapa teman wanita mengangguk, dan mengganti topik lain.

Cuma, pembicaraan ini berputar sana-sini, tidak tahu kenapa bisa sampai ke Lewis Tang.

“CEO Tang kita sangat ganteng, ganteng sampai kehilangan arah. Aku pertama kalinya melamar kerja disini, CEO Tang lewat didepanku, seluruh badan berjas hitam, gayanya, hampir saja membuatku meneteskan liur.

“Benar, waktu itu aku ke ruangannya memberikannya berkas, dia berdiri merokok didepan jendela, membalikkan badan dan melihatku, berkata kepadaku : letakkan berkasnya diatas meja. Suaranya yang begitu, sangat nyaman didengar, aku hampir saja pingsan dibuatnya. Kalau saja aku pingsan benaran, CEO Tang bisa saja memberikanku nafas buatan……”

“Kamu mimp saja, CEO Tang pasti akan langsung menyuruh orang membawamu keluar, kemudian memberitahu mereka menyuruhmu tidak perlu lagi bekerja.”

Beberapa cewek muda disana bercerita dan tertawa, sangat ramai.

Clarice Lu hanya fokus dengan makannya, tidak ikut dengan topik pembicaraan mereka. Tetapi, saat dia mengambil nasi terus berfikir, suaminya memiliki begitu banyak wanita, Lewis Tang benar-benar terlalu menggoda dan menarik.

Clarice Lu tidak berhenti berfikir, kenapa dia bisa bersama dengan seorang pria yang begini.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu