Waiting For Love - Bab 273 Siapa Yang Bisa Memprediksi Masa Depan

Setengah jam kemudian, Clarice Lu mendapatkan hasil cek darahnya, dokumen tersebut penuh dengan data profesional, dia juga tidak begitu paham apa isi dari data tersebut, alhasil ia hanya bisa membawa dokter dengan dokumen itu.

Dokter melihat-lihat hasil cek tersebut, dan memberitahunya kalau ia tidak hamil, menstruasinya telat dikarenakan kelainan endokrin saja, kemudian Dokter pun memberinya obat untuk memulihkan badannya.

Clarice Lu sambil membawa dokumennya ke kasir, kemudian ia ke apotik farmasi untuk mengambil obat. Beberapa kotak besar dan kotak kecil obat memenuhi kantong kecil. Clarice Lu sambil mengambil salah satu kotak obat yang ada di dalam kantong sambil membaca instruksi penggunaan obat sambil berjalan ke arah lift.

Belum lama sebelum ini, dia masih berpikir untuk melahirkan seorang anak lagi untuk Lewis Tang, dengan begitu Dyson juga bisa mempunyai seorang teman bermain. Namun sekarang ia tahu kalau dirinya tidak hamil, dia sendiri malah merasa lega. Dari badan Lewis Tang ia mencium bau parfum itu, sejak itu hal itu pun bagaikan mimpi buruk yang tersimpan di dalam hatinya, membuatnya merasa tertekan sampai susah bernafas.

Clarice Lu berharap kalau semua ini hanya dirinya yang terlalu banyak berpikir saja.

Dia berdiri di depan lift sambil menunggu lift, kemudian lift tersebut turun dari kamar pasien penyakit dalam di lantai 12, kemudian berhenti di lantai dimana Clarice Lu berada, seiring bunyinya suara ting dan kedua pintu pun lift terbuka.

Clarice Lu mengangkat kepalanya, tidak terduga ia melihat Carol Lin yang mengenakan jas putih sedang berada di dalam lift. Dan depan dadanya pun tergantung sebuah stetoskop, sambil memegang catatan riwayat penyakit pasien di satu tangan, dan satu tangannya diletakkan di dalam kantong dengan gaya yang terlihat santai.

Clarice Lu terdiam di tempat, tiba-tiba ia tidak tahu harus merespon seperti apa. Benar-benar orang dan orang pada akhirnya pasti akan bertemu, tapi dia jelas-jelas ingat kalau Carol Lin tidak bekerja di rumah sakit ini.

“Clarice, kebetulan sekali.” Di dalam lift, tatapan Carol Lin juga terlihat sedikit kaku dengan sekilas, kemudian wajah dengan dandanan yang cantik pun terlihat senyuman, begitu sempurna dan elegan, seperti bertemu dengan teman lama yang lama tidak bertemu.

Dengan sedikit kaku Clarice Lu tersenyum, membalas sapaannya. Kemudian ia melangkah dan masuk ke dalam lift.

“Lantai berapa?” Carol Lin bertanya, dia tepat berada di samping tombol angka setiap lantai.

“Lantai 1, terima kasih.” Clarice Lu menjawab.

Carol Lin menekan tombol lantai 1, dan pintu lift pun dengan perlahan menutup, dan turun ke bawah.

“Badan mu merasa kurang enak? Mau aku bantu lihat?” Carol Lin melihat kantong obat yang dibawa oleh Clarice Lu, dengan ramah ia bertanya.

Clarice Lu menggelengkan kepala, “Penyakit kecil saja, makan obat nanti juga sembuh kok.”

“Oh, iya aku hampir lupa, Lewis sendiri juga dokter, belum sampai giliranku untuk mengkhawatirkanmu.” Wajah Carol Lin sama sekali tidak terlihat rasa tidak enak setelah ditolak, ia terus berkata, “Aku dengar Lewis bilang kalau kalian akan segera menikah, selamat ya.”

“Terima kasih.” Clarice Lu menjawab, sikapnya tetap terlihat seperti ala kadarnya saja. Dia tidak begitu paham dengan ucapan selamat dari Carol Lin, sebenarnya ucapan selamat darinya itu setulus apa.

“Lewis juga bilang kalau ia akan mengirim undangan ke aku, namun aku baru dipindahkan ke rumah sakit pusat, sangat sibuk sampai tidak ada waktu, tapi aku tidak hadir pun, pasti aku akan memberikan sebuah angpao besar. Beberapa tahun ini Lewis sudah banyak membantu aku, kalian menikah, aku pasti harus menunjukkan rasa senangnya aku.”

Setelah Clarice Lu mendengar semua ucapan Carol Lin, ia tersenyum dengan terpaksa.

Dari dulu, Clarice Lu tidak begitu menyukai Carol Lin, dia selalu merasa dibalik kesempurnaannya pasti tersimpan kepalsuan dibelakang. Dibanding dengan Carol Lin, Clarice Lu lebih menghargai sikap Vanessa Bai, walaupun Vanessa Bai hidup dengan sikap yang suka umbar-umbar membuat orang tidak menyukainya, tapi ia terlihat sangat nyata dan asli.

Ruang kecil dalam lift tersebut, udara pun jadi sedikit. Clarice Lu merasa sedikit susah bernafas, tidak tahu apakah dikarenakan ia sedang berada di dalam satu ruangan dengan Carol Lin.

Untungnya, dengan cepat lift tersebut sudah sampai dilantai 1, setelah bunyi ting, pintu lift pun terbuka dengan perlahan.

Dengan buru-buru Clarice Lu melangkah keluar dari lift, dan saat itu juga, Carol Lin juga hendak keluar dari lift, mereka bedua pun tertabrak tanpa sedikit tanda-tanda.

“Hati-hati.” Carol Lin mengulurkan tangan dan membantu Clarice Lu, saat itu jarak mereka sangat dekat, bau yang elegan tersebut tercium oleh hidung, membuat hati Clarice Lu tiba-tiba bergemetar dengan kuat.

Bau ini sangat familiar, ini bukannya bau yang kemarin ia tercium dari bajunya Lewis Tang.

Pilihan Carol Lin memang berbeda, aroma parfum ini sangat ringan, memberikan sebuah rasa seolah-olah ada namun tidak ada kepada orang lain, kalau berdiri dengan jarak yang agak jauh pasti tidak bisa menciumnya. Ia dapat mencium bau tersebut dari bajunya Lewis Tang, keduanya pasti pernah berkontak dengan sangat dekat.

Pemikiran yang ini membuat Clarice Lu mengerutkan keningnya tanpa sadar, dia langsung menghempaskan tangan Carol Lin.

“Clarice, kenapa?” Carol Lin dengan sedikit terkejut sambil melihatnya.

“Maaf, aku merasa sedikit tidak enak.” Clarice Lu dengan sedikit tidak sabar berkata kemudian ia melangkah dengan hak tingginya, dan pergi dari situ.

Saat keluar dari pintu utama rumah sakit, hujan gerimis pun turun. Di musim hujan ini, memang sering hujan, cuaca hujan seperti ini, tiba-tiba membuat orang merasa kesal.

Clarice Lu dengan susah payah baru berhasil memanggil sebuah taxi di depan rumah sakit. Setelah naik ke dalam taxi, tanpa berpikir ia langsung menyebut alamat apartment Elsa Mo.

Saat ini, Angel sedang tidur, Elsa Mo sedang duduk di sofa ruang tamu sambil membaca naskah.

“Berencana comeback lagi?” Clarice Lu bertanya.

“Ini bukan comeback juga, cuman aku menemukan sebuah naskah yang menarik, bukan pemeran wanita utama, tidak banyak adegan juga. Lagi pula aku juga bersantai-santai saja, mending aku kerja untuk menghasilkan uang susu untuk anak.” Elsa Mo meletakkan naskah, dan menjawab dengan spontan.

“Kamu kekurangan uang? Abang ku harusnya tidak akan memperlakukan kamu dengan buruk.”

Elsa Mo menggerakkan bahunya, tidak melanjutkan topik ini, dan ia malah melihat ke kantong yang di bawa oleh Clarice Lu, “Habis dari rumah sakit?”

“Iya, belum dapat juga bulan ini, jadi aku cek ke rumah sakit, dan diberi obat untuk gangguan endokrin.” Jawab Clarice Lu, dengan sedikit lelah dia berbaring di sofa.

“Suasana hati kurang baik? Belum dapat bisa menganggu suasana hati juga ya.” Tidak tahu apakah karena tatapan Elsa Mo yang terlalu tajam, atau Clarice Lu yang tidak pandai menutupi emosi sendiri, pokoknya, Elsa Mo langsung tahu kalau suasana hati Clarice Lu sedang kurang baik.

Kemudian, Clarice Lu menceritakan semua kronologi bagaimana ia bertemu dengan Carol Lin, dan kejadian ia mencium bau parfum Carol Lin di baju Lewis Tang kepada Elsa Mo.

Setelah mendengarkannya, Elsa Mo terdiam beberapa saat. Hal ini tidak dapat dinilai dengan begitu saja. Hanya karena pakaian Lewis Tang ada bau parfum Carol Lin langsung menyatakan kalau adanya perselingkuhan di antara mereka. Hal ini terlalu semena-mena, namun tidak perlu diragukan kalau mereka berdua pernah berkontak dengan dekat.

“Kalau hal ini terjadi di kamu, apa yang akan kamu lakukan?” Clarice Lu bertanya dengan Elsa Mo.

Elsa Mo sambil tersenyum, senyuman yang dengan sedikit ironi dan tidak berdaya, "Pada awalnya, ketika orang lain mengatakan pada ku kalau Chris Lu dan Fey Xiao bersama-sama, aku hanya pura-pura tidak tahu, bahkan ketika dia kembali dari dinas, dan aku menemukan kondom yang tersisah dan belum terpakai di dalam kopernya, aku tanya pun tidak kepadanya, kemudian, aku melihat dengan mata dan kepala sendiri mereka berdua keluar dari hotel sambil bergandengan tangan. Lalu, aku membereskan semua barang-barang aku dan pindah keluar dari apartment Chris Lu, kembali ke sini sendirian.”

Clarice Lu tertegun habis mendengar ucapannya, dia tidak tahu kalau diantara Chris Lu dan Elsa Mo ada masa lalu yang seperti ini.

Setelah hening beberapa saat, ia baru bertanya dengan sedikit ragu-ragu, “Elsa Mo, aku tidak tahu Chris pernah membawa luka apa kepada mu, aku hanya ingin bertanya, kamu benar-benar berencana untuk tidak memaafkannya seumur hidup ini kah?”

Elsa Mo mengangkat bahunya lagi, tidak menjawab. Karena, ia tidak memiliki jawaban. Seumur hidup ini, benar-benar terlalu panjang, siapa yang bisa memprediksikan masa depan.

Clarice Lu meninggalkan apartment Elsa Mo, saat ia kembali ke vila, sudah jam 9 malam.

Lewis Tang belum pulang.

Dia ingat kalau Lewis Tang hari ini memindahkan semua jadwalnya di malam hari, mungkin akan sibuk sampai sangat malam baru pulang ke rumah.

Dyson sedang duduk di karpet kasmir di ruang tamu dan bermain menyusun kayu, melihat Clarice Lu masuk ke dalam ruamh, ia langsung berdiri dari lantai, dan berlari ke arah Clarice Lu.

“Kakak.’

“Kok belum tidur, tidak pintar lagi ya?” Clarice Lu melepaskan jaket tipisnya, dengan lembut ia bergandeng tangan kecil Dyson.

“Aku sedang menunggu kamu pulang untuk bercerita untuk aku.” Dyson dengan wajah imutnya, sambil berkata dengan suara anak kecilnya.

“Baik, Kakak akan bercerita untuk kamu, habis itu kamu tidur ya sayang.” Clarice Lu menggendong Dyson, dan naik ke tangga dan ke kamar yang di lantai atas.

Berat badan anak kecil laki-laki yang berumur 5 tahun tidaklah ringan, Clarice Lu sedikit kesulitan sambil menggendongnya sambil naik tangga, namun dia memang suka menggendong Dyson, seolah-olah seperti ingin mengembalikan 5 tahun yang hilang itu ke dalam pelukannya.

5 tahun yang lalu, ia ingin terakhir kali ia menggendong Dyson, dia masih seorang bayi yang ada di dalam pelukan, belum sebulan, masih sangat kecil, sangat lemah, membuat orang sangat menyayanginya.

Seolah-olah hanya dengan sekejap saja, ia sudah tumbuh besar. Dan Clarice Lu telah melewati masa pertumbuhannya selama 5 tahun.

Clarice Lu sambil merangkul Dyson dan berjalan ke ranjang kecilnya, mengambil sebuah buku cerita, dan ia membacakan cerita Putri Saljut dan Tujuh Kurcaci. Suaranya terdengar jelas dan pelan serta lembut, Dyson sambil mendengar cerita, tidak lama kemudian ia pun tertidur.

Clarice Lu menunggu ana tertidur dengan nyenyak, ia baru dengan perlahan keluar dari kamar.

Ia kembali ke kamar utama, tidak sangka Lewis Tang sudah kembali, jasnya ia taruh di samping ranjang, terdengar suara air dari kamar mandi.

Clarice Lu berjalan ke sana, dan mengambil jasnya dari ranjang, dan mengantungnya di ruang ganti. Setelah ia keluar dari ruang ganti, Lewis Tang pun telah selesai mandi.

Ia sedang terduduk di samping ranjang, pinggangnya hanya di tutupi dengan handuk putih yang besar, ia sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

“Hari ini kok cepat sekali sudah pulang ke rumah?” Clarice Lu bertanya.

Lewis Tang tersenyum dengan pelan, “Pulang lebih awal biar bisa menemani kamu tidak bagus kah?”

Malam ini, harusnya dia ada acara hiburan dengan orang pemerintahan kota, kebetulan ada pimpinan provinsi kemari untuk penyelidikan, akhrinya mereka hanya bisa mengubah jadwal. Namun ia tidak menjelaskan hal ini kepada Clarice, tetapi lebih khawatir tentang hal lain.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu