Waiting For Love - Bab 272 Akulah Yang Tidak Bisa Hidup Tanpa Dirinya

Menghadapi permintaan Lewis Tang, Clarice Lu benar-benar tidak berdaya. Dia membuka kancing bajunya dengan jarinya yang lentik, sangat menawan.

Cuaca keesokkan harinya sangat bagus, hari sudah menjelang siang ke sore saat Clarice Lu bangun, cahaya masuk melewati jendela, memancar ke dalam ruangan dan memberi nuansa hangat.

Dengan sedikit susah ia mencoba bangun dari ranjang yang empuk itu, sambil membelai rambutnya yang berantakkan. Selimut terjatuh dari badannya, terlihat dada putihnya yang penuh dengan bekas ciuman.

Dengan panik ia menarik selimut dan kembali menutupi badannya, wajahnya pun menjadi merah.

“Akhirnya bangun juga? Aku kira kamu akan terus tidur sampai nanti malam.” Tiba-tiba terdengar suara pria dari pintu, Clarice Lu melihat ke arah datangnya suara tersebut, hanya melihat badan Lewis Tang yang bersandar di pintu, menatapnya dengan tatapan yang penuh senyum.

Clarice Lu memegang selimut dengan erat, dan melototinya. Ia bangun sesiang ini, semua juga gara-gara ulahnya Lewis Tang.

Malam lembut kemarin, Lewis Tang terus tidak berhenti sampai kembali ke kamar tidur, mereka melakukan hubungan intim tersebut sampai sangat malam ia baru puas, Clarice Lu hampir sudah tidak bertenaga lagi, setelah selesai, Clarice Lu pun langsung tertidur.

“Aku sudah memasak bubur, sedang dihangatkan dalam panci, ayo turun makan.” Lewis Tang mengambil satu set baju bersih dan menaruhnya di samping ranjang, dan mencium pipinya dengan alamiah.

Setelah Clarice Lu selesai mengganti baju, ia bersamanya turun dan makan. Dyson sudah diantar oleh supir ke TK, hanya tinggal Clarice Lu dan Lewis Tang berdua duduk berhadapan dan sambil makan siang.

“Kamu hari ini kok tidak pergi ke kantor?” Clarice Lu tiba-tiba bertanya sambil makan bubur.

Dia adalah sekretaris kecil yang tidak begitu penting jadi bolos kerja juga tidak apa-apa, namun CEO Tang juga terang-terangan bolos kerja. Harus diketahui bahwa jika kantor tanpa kehadiran Lewis Tang akan dengan mudah mengalami masalah.

“Pekerjaan hari ini sudah dipindah ke malam hari, nanti selesai makan, aku harus pergi ke panti jompo di Pinggiran Utara.” Lewis Tang menjawab dengan santai sambil mengambilkan lauk ke dalam mangkok Clarice Lu.

Clarice Lu tertegun, karena dia tahu kalau Merlyn Bai tinggal di panti jompo pribadi yang mewah itu.

“Kita sudah menikah, bagaimana pun, aku harus mengkabari Ibu ku.” Kata Lewis Tang.

“Iya.” Clarice Lu sambil menganggukkan kepala dengan diam, sambil makan, namun tidak merasakan rasa dari makanan tersebut. Dia tiba-tiba hilang nafsu makan, lalu meletakkan sumpit dan mangkok.

Sebenarnya ia sangat ingin bertanya, bagaimana kalau Merlyn Bai tetap tidak menyetujui hubungan mereka. Namun ia berpikir lagi, mereka sudah menerima surat nikah, walaupun Merlyn Bai tetap tidak setuju, juga tidak keburu lagi, bagaimana pun mereka baru saja menerima surat nikah, tidak mungkin langsung bercerai.

Lewis Tang mengganti baju dan siap-siap pergi, sebelum pergi, ia bertanya kepada Clarice Lu apakah ingin pergi bersamanya.

Tentu Clarice Lu menolak dengan menggelengkan kepala.

Lewis Tang juga tidak memaksanya, ia tahu kalau Clarice Lu tidak ingin bertemu dengan Merlyn Bai, walaupun masalah itu adalah dendam dari generasi orang tua mereka, namun masalah itu telah menjadi sebuah luka di dalam hati mereka, tidak dapat disembuhkan dengan mudah.

Saat mobil Lewis Tang sampai di panti jompo di Pinggiran Utara, waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang. Seperti biasanya, ia pergi dulu ke kantor dokter Ibunya.

Dokter berkata, kondisi Merlyn Bai akhir-akhir ini memulih dengan baik, kondisinya juga stabil, sudah lama tidak pernah kambuh, orangnya pun terlihat sangat sadar.

Setelah mendengar perkataan Dokter, Lewis Tang hanya menganggukkan kepala dengan datar, tidak terlihat emosi dari raut wajahnya.

Kemudian ia meninggalkan kantor Dokter, dan dibawah pimpin perawat ia datang ke kamar Merlyn Bai.

Pada saat itu, Merlyn Bai mengenakan gaun panjang vintage yang terdapat gambar bunga cat air, ia sedang berdiri di balkon luar sambil menyirami bunga-bunga, beberapa pot bunga tersebut adalah pot bunga yang dikirim oleh Lewis Tang belum lama ini.

“Tante Bai, anak Anda datang mengunjungi Anda.” Kata perawat tersebut, kemudian ia mempersilahkan Lewis Tang masuk ke dalam, dan perawat tersebut pun mendorong pintu lalu keluar dari kamar tersebut dengan tahu diri.

“Kamu sudah datang, mari duduk.” Merlyn Bai menoleh melihat Lewis Tang, dengan hangat ia berkata. Kemudian ia menaruh alat penyiram bunganya, dan masuk ke dalam ruangan dari balkon.

Lewis Tang terduduk di sofa kain, dan Merlyn Bai menuangkan secangkir teh kepadanya. Cangkir teh biru dan putih sangat halus dan indah, sebelum Merlyn Bai jatuh sakit, ia adalah wanita yang sangat elegan, dan memiliki gaya sosialita borjuis, kehidupannya selalu teliti, seolah-olah seperti sebuah puisi dan lukisan.

“Bukannya pekerjaan kamu sangat sibuk, kenapa bisa terpikir kemari, aku sangat baik akhir-akhir ini, kamu tidak terlalu khawatir.” Merlyn Bai terduduk di depannya, dengan santai sambil merapikan roknya, gerakannya terlihat sangat elegan. Walaupun sudah sudah memasukki usia pertengahan, sudah tidak mudah lagi, namun tidak bisa dipungkiri, Merlyn Bai tetap terlihat cantik dan elegan, Kharisma itu tidak akan hilang seiring waktu berlalu.

Wajah Lewis Tang, lebih dari setengah mewarisi dari Ibunya.

“Aku datang menjenguk Anda, tidak lama aku akan pulang.” Lewis Tang berkata, wajah tampan tidak berekspresi, nadanya pun terdengar sangat tenang. Tatapannya yang dalam sambil menatap Ibunya, kemudian dengan santai ia lanjut berkata, “Kedatangan aku kali ini, ada yang ingin Aku sampaikan, aku dan Clarice, akan segera menikah.”

Tangan Merlyn Bai yang memegang cangkir teh tiba-tiba bergemetar dengan hebat, dan wajah cantik langsung berubah. Lalu, dia membanting cangkir yang ada ditangan ke meja di depannya, suaranya pun terdengar lebih tajam.

“Kamu tetap ingin menikah anak dari wanita itu!”

“Iya.” Jawab Lewis Tang, “Ibu, aku tahu Ibu belum tidak bisa melepaskan masalah dahulu, namun dendam di generasi sebelumnya, aku harap tidak mempengaruhi hubungan aku dan Clarice.”

“Aku tidak akan setuju.” Kata Merlun Bai, walaupun nadanya terdengar tidak bersahabat, namun sudah tidak menunjukkan emosi dia yang sangat ekstrim seperti dulu, akhir-akhir ini, penyakitnya sudah terkontrol dengan baik.

“Aku dan Clarice sudah menerima surat nikah, baik secara hukum ataupun secara makna pun, kami sudah menjadi suami istri. Ibu, Clarice adalah wanita yang ingin aku menghabiskan seumur hidupku bersamanya, aku harap Ibu dapat mencoba menerimanya. Kalau Ibu benar-benar tidak bisa menerimanya, kami akan mencoba untuk jarang bermuncul di depan Ibu, namun ini tidak bisa mengubah kenyataan kalau Clarice adalah Istriku.”

Menghadapi tentangan Merlyn Bai, sikap Lewis Tang juga sangat bersikeras.

Merlyn Bai merasa marah, nasi telah menjadi bubur ia baru datang mengkabarinya, walaupun ia tetap tidak setuju, namun ketidaksetujuan ia sudah tidak berguna.

“Bagus, bagus, kamu sekarang sudah besar, sudah tidak mendengarkan Ibu lagi, juga tidak menganggap aku sebagai Ibu, kamu pergi dari sini, aku tidak ingin bertemu dengan mu.”

Lewis Tang dengan diam berdiri dari sofa, sikapnya tetap sangat sopan, namun juga sangat bersikeras.

“Ibu, aku adalah anak Anda, aku juga Ayah dari Dyson, aku tidak bisa membiarkan anakku terus tidak memiliki sosok Ibu.” Selesai berbicara, ia melangkah dan berjalan ke arah pintu.

Merlyn Bai hanya karena kesal saja baru mengusirnya, tidak mengira kalau ia akan benar-benar pergi. Dengan murka Merlyn Bai melemparkan cangkir teh yang ada di meja ke arah Lewis Tang. Cangkir biru putih terlempar ke dinding, langsung terpecah belah. Suara pecahan yang menusuk telinga, berhasil menghentikan langkah Lewis Tang.

“Obat apa yang dia berikan pada mu! 5 tahun yang lalu, kamu sudah hampir menghabiskan nyawa mu untuknya. Sekarang kamu bahkan tidak mau mendengarkan kata-kataku. Jika kamu berani menikahinya, aku akan melompat dari sini. "

Mengancam dengan nyawa, apa yang terjadi pada 5 tahun yang lalu sepertinya terulang lagi.

Wajah Lewis Tang terlihat dingin, tatapannya yang mendalam terlihat menakutkan. “Ibu, Ibu masih belum dapat melihat dengan jelas, dari dulu bukan Clarice yang terus mengganggu aku, tapi akulah yang tidak bisa hidup tanpa dirinnya.”

“Kalau begitu kamu ingin memaksa Ibu sampai mati?” Merlyn Bai berkata dengan wajah menyeramkan, gaya elegan tadi sudah tidak terlihat dari dirinya.

Segala sesuatu yang mengenai Jane Xia, tampaknya menjadi titik yang tidak bisa disentuh oleh siapapun. Namun kebetulan yang sangat tidak sengaja, Clarice Lu adalah anak dari Jane Xia.

“Bagaimana tidak berbaktinya aku, aku tidak sanggup melihat Ibu meninggal di depan ku, kalau Ibu melompat dari sini, aku akan mengikuti Ibu, aku tidak akan membiarkan Ibu sendirian di dunia sana.”

“Kamu!” Merlyn Bai marah sampai bergemetar, namaun ia tidak sanggup berkata apa-apa.

Akhirnya Ibu dan Anak pun berpisah dengan tidak menyenangkan.

Setelah pergi dari panti jumbo, Lewis Tang hanya merasa sangat lelah. Pernikahan adalah tahap selanjutnya dari hidup, membutuhkan doa restu dari orang terdekat dan orang tuanya, dan dia tahu betul bahwa Ibunya tidak akan memberikan doa restu kepada pernikahannya, bahkan akan mengutuknya.

Walaupun Merlyn Bai bersikeras tidak setuju, namun untungnya pernikahan mereka disetujui oleh Keluarga Tang sendiri.

Nyonya Tua Tang telah mengetahui kalau dia dan Clarice Lu sudah menerima surat nikah, ia pun merasa sangat senang, walaupun dia belum tentu sangat menyukai Clarice Lu, namun bagaimana pun ia adalah ibu kandung dari Dyson, lagipula Lewis Tang sudah lama melajang, sekarang sudah menikah, ada yang merawatnya, batu besar yang lama berada di dalam hati Nyonya Tua Tang sudah bisa dilepaskan dengan lega.

Setelah meninggalkan panti jompo, Lewis Tang membawa mobil dan pergi ke kantor. Di dalam Departemen Sekretaris CEO, Clarice Lu tidak ada disana, bertanya pada penanggung jawab Departemen Sekretaris Felix Ang baru tahu, kalau ia ijin hari ini.

Lewis Tang mengira ia hanya kelelahan karena ulah dia semalam, masih bermalas-malasan di rumah.

Dan pada saat ini juga, Clarice Lu sedang berada di bagian Kebidanan dan Kandungan di rumah sakit pusat.

Saat dia melihat kalendar siang ini, dia baru sadar kalau menstruasinya sudah telat hampir seminggu, reaksi pertamanya langsung merasa curiga kalau dirinya hamil, namun ia juga tidak yakin, akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk memastikannya.

Ternyata ada banyak orang yang melahirkan anak tahun ini. Clarice Lu mengantri hampir satu jam baru menemui dokter. Dokter langsung memberinya selembar form untuk tes darah dan memintanya untuk mengambil sampel darah untuk pengecekan HCG. Lalu Clarice Lu pergi ke ruang pengambilan darah untuk mengambil darah. Setelah selesai mengambil darah, dia duduk di koridor luar sambil menunggu gilirannya.

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu