Waiting For Love - Bab 234 Pernikahan Yang Setara

Mungkin dikarenakan rasa hutang budi dan rasa belas kasihan, mungkin karena perasaan antara ayah Lin dan anaknya yang sederhana membuat dirinya tersentuh, Lewis Tang pada akhirnya menyetujui permintaan Carol Lin untuk pernikahan palsu.

Yang dikatakan pernikahan palsu tentunya tidak perlu pergi ke kependudukan untuk mendaftar, yang dibutuhkan oleh Carol Lin hanya sebuah pernikahan yang membuat orang tuanya puas.

Walaupun ini adalah pernikahan palsu, tetapi segala proses harus dilakukan seperti kenyataan. Lewis Tang tentunya tidak akan ikut dan dia hanya bertanggung jawab untuk mengeluarkan uang. Selain itu sebuah apartemen nuansa eropa yang berlokasi di perkotaan dijadikan atas nama Carol Lin dan sebagai rumah pernikahan. Dari segi keuangan dia sama sekali tidak pelit kepada Carol Lin.

Carol Lin memberitahu kabar bahagianya dengan Lewis Tang kepada kedua orang tuanya, ayah Lin dan ibu Lin tentunya sangat bahagia, bahkan ayah Lin sampai meneteskan air mata bahagia.

Sesudah itu, Carol Lin menjadi sangat sibuk sampai-sampai telah mengambil cuti panjang, di sisi lain menjaga ayahnya dan di sisi lain dengan serius mengurus persiapan pernikahan.

Yang dia butuhkan adalah sebuah pernikahan yang mewah, bukan hanya dapat membuat kedua orang tuanya di mata kerabat memiliki harga diri, dia juga masih berpikir meninggalkan untuk dirinya sebuah ingatan yang indah.

Sekalipun semuanya hanya sebuah mimpi palsu, tetapi baginya juga sebuah mimpi yang indah. Dia boleh memegang tangan Lewis Tang, bersama dengannya berjalan di atas karpet merah, saling bertukar cincin dan juga janji suci yang indah, seumur hidup ini dia sudah tidak ada penyesalan lagi.

Kabar pernikahan Carol Lin membuat ayah Lin kembali memiliki semangat, dengan mengandalkan keinginannya, kondisi ayah Lin kelihatannya sudah semakin baik.

Carol Lin mencari orang untuk merenovasi kembali apartemen dengan nuansa eropa itu, dan juga mengajak orangtuanya untuk tinggal bersama. Ayah Lin dan ibu Lin tertawa sampai tidak bisa menutup mulutnya karena seumur hidupnya sudah susah dan juga belum pernah tinggal di rumah sebesar ini.

Tanggal pernikahan semakin dekat, sudah banyak kerabat dan teman-teman bergilir datang. Carol Lin mengaturnya dengan sangat baik, makan, tempat tinggal dan bermain semua dibayarkan, selain itu masih mengajak mereka ke rumah untuk bertamu. Para kerabat iri kepada Carol Lin bisa menikah dengan baik dan memuji ayah Lin dan ibu Lin sudah mendidik seorang anak perempuan yang baik, kelak hanya tinggal merasakan hidup bahagia. Kemudian memarahi anaknya sendiri tidak memiliki kemampuan seperti itu, beberapa kakak dan adik sepupunya juga sangat benci dan iri terhadap hal ini.

Satu-satunya kekurangan dari keindahan ini adalah Carol Lin selalu memainkan perannya sendiri, Lewis Tang tentunya tidak akan bekerjasama dengannya untuk menghadapi para kerabat dan temannya. Jadi, setiap kali kerabat dan temannya menanyakan mempelai pria, dia selalu mengatakan Lewis Tang sedang sibuk kerja dan tidak ada waktu.

Lama-kelamaan, perkataan seperti itu sudah sering dikatakan, orang-orang hanya mengganggap dia sedang takut. Kabar miring mengenai Carol Lin yang menikah dengan seorang pria tua yang kaya raya sudah tersebar diantara para kerabat dan teman-teman. Tidak dapat dipungkiri orang-orang mempunyai rasa iri hati, mungkin dengan begitu bisa membuat hati orang itu lebih tenang.

Perkataan ini tidak tahu mengapa bisa sampai ke telinga ayah Lin dan ibu Lin, mereka merasa sangat tidak memiliki harga diri lalu meminta kepada Carol Lin, walau bagaimana caranya sebelum hari pernikahan nanti harus membawa Lewis Tang untuk bertemu dengan para kerabat dan teman.

Carol Lin mengerti bahwa Lewis Tang setuju dengannya untuk melakukan pernikahan palsu ini adalah batas terakhirnya. Dia tidak mungkin akan setuju untuk secara pribadi bertemu dengan kerabat-kerabatnya.

Tetapi permintaan orangtua, dia juga tidak mungkin menolaknya. Dalam situasi yang tidak berdaya dia hanya bisa mengundang para kerabat kemudian membohongi Lewis Tang untuk ke restaurant.

Carol Lin yakin bahwa Lewis Tang tidak mungkin akan membuatnya malu di hadapan banyak orang, dan kenyataannya juga begitu. Saat Lewis Tang melihat kerabat yang begitu banyak hanya bisa mengerutkan alisnya, dengan ekspresi yang alami meladeni.

Dia dengan sopan tetapi tenang menghadapi omongan dari para kerabatnya. Seperti, kamu memiliki berapa rumah, berapa mobil, berapa banyak aset, berapa pendapatan pertahun dan lain lain. Pertanyaan yang kekanakkan dan konyol yang benar-benar sangat membuat orang sakit kepala .

Lewis Tang menjawab ala kadarnya. Dilihat raut wajahnya seperti seorang pemuda yang terbuka, sopan dan lembut. Tetapi hanya Carol Lin yang dapat melihat matanya, dia sudah sangat tidak sabar lagi.

“Bibi pertama, bibi kedua, bibi keempat, kalian jangan terus menanyakan pertanyaan ke Lewis, sebentar lagi makanan akan datang, mari kita masuk.” Ucap Carol Lin membantunya

“Benar-benar perempuan yang menikah keluar itu air yang dibuang keluar. Ini bahkan belum menikah, tapi sudah berbicara untuk orang luar.” Bibi Carol Lin sepertinya tidak puas bertanya, sedikit tidak senang memarahinya.

Carol Lin tidak menjawab dan menarik mereka untuk masuk.

Lewis Tang sudah tidak ada kesabaran lagi untuk menghadapi orang-orang itu. Kalau saat makan ditanyai pertanyaan lagi pencernaannya akan tidak baik. Tertutup dan dewasa tapi tidak mengartikan bahwa dia tidak memiliki amarah.

“Carol Lin, kamu menemani senior makan, aku kembali ke kantor ada urusan, pergi dahulu.”

“Kenapa belum makan sudah mau pergi?” Beberapa bibi di wajahnya jelas tertulis tidak senang. Mereka berpikir diri sendiri adalah kerabat dari mempelai wanita seharusnya dihormati sebagai tamu.

Carol Lin ikut tersenyum dan menenangkan kerabatnya lalu sendiri mengantarkan Lewis Tang pergi.

Di depan pintu lift, Lewis Tang mengangkat tangan ke pinggang, raut wajah yang tidak mengenakkan. Carol Lin menundukkan kepala, sesaat tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Dia mengerti, dia telah membohonginya untuk datang, Lewis Tang pasti tidak akan senang.

“Lewis, aku”

“Kamu tidak perlu menjelaskan.” Lewis menjawab dengan dingin dan jelas. Kenyataannya sudah di depan mata, Carol Lin kali ini berpikir terlalu pintar mempermainkannya seperti orang bodoh.

Carol Lin menggigit bibir bawahnya dan juga merasa bahwa memang tidak ada yang perlu di jelaskan. Berbohong hanya akan membuat kepercayaan mereka yang sudah berapa tahun ini hancur, hari ini dia benar-benar telah melakukkan sesuatu yang sangat bodoh.

“Lewis, maaf, aku jamin lain kali”

“Tidak ada lain kali.” Lewis kembali memotong perkataannya. Dalam ingatannya, dia sangat jarang menggunakan nada yang begitu dingin berbicara dengannya. “Carol Lin, kamu adalah orang yang pintar, ada hal seharusnya kamu mengerti untuk tidak di lakukan.”

Selesai dia berbicara, kebetulan pintu lift terbuka, Lewis Tang melangkah masuk ke dalam lift tanpa membalikkan kepalanya.

Carol Lin sendiri kembali ke ruangan dan acara sudah dimulai. Demi membuat orang tuanya memiliki harga diri, dia memesan tempat di restaurant bintang lima yang terbaik, makanan satu meja mencapai ratusan yuan, makanan paling mahal juga menjadi salah satunya.

Saat makan para kerabat yang datang itu juga masih begitu ribut. Ada yang bahkan sudah menyiapkan plastik untuk membungkus pulang makanannya. Situasi seperti ini, lebih memalukan dari orang-orang yang kampungan.

Carol Lin tiba-tiba merasakan sakit kepala, dia duduk kembali ke samping orangtuanya dan tidak konsentrasi untuk makan.

Dia dan Lewis Tang hanyalah sebuah pernikahan palsu, Carol Lin tiba-tiba tidak tahan untuk berpikir jika tidak ada keberadaan Clarice Lu, jika dia benar-benar menikah dengan Lewis Tang, hari-hari mereka akan seperti apa?

Apakah Keluarga Tang bisa menerima latar belakangnya yang sederhana, menantu yang tidak ada apa-apanya. Sedangkan Lewis Tang, dia harus mencintainya seberapa dalam baru bisa dengan tiada hentinya menahan kerabatnya yang miskin. Tidak perlu diherankan, sejak dahulu pernikahan selalu mempertimbangkan pernikahan yang setara. Sebenarnya juga bukan sama sekali tidak masuk akal, setidaknya dia bersama Clarice Lu, Clarice Lu tidak akan membuat ketidakbahagiaan ini untuknya.

Carol Lin sedang mengunyah sepotong daging ayam, bibi keempat yang duduk di samping ibu Lin kembali mengoceh, dan bertanya keluarga Tang telah memberinya berapa banyak hadiah pernikahan.

Pertanyaannya membuat ibu Lin terdiam karena sama sekali tidak pernah mendengar Carol Lin membicarakan soal hadiah pernikahan. Beberapa waktu ini karena masalah penyakit ayah Lin, dia juga sangat sibuk. Hanya bisa dengan canggung tertawa dan berkata, “nama pemilik rumah adalah nama anak kami Carol.”

“Waduh, itu tidak sama. Aku lihat keluarga mereka sangat kaya raya, rumah adalah rumah, hadiah pernikahan adalah hadiah pernikahan, perhiasan sama sekali tidak boleh kurang. Saat ini tidak baik-baik mengikatnya nanti setelah menikah tidak mudah untuk diatur lagi.” Bibi keempat tidak berhenti menghasut ibu Lin

Carol Lin hampir saja tersendak, dia benar tidak mengerti apa hubungannya dengan mereka dia menerima berapa banyak hadiah pernikahan.

Tapi setelah itu, Carol Lin baru mengerti maksud bibi keempat bertanya begitu banyak.

Setelah acara selesai, Carol Lin membawa orang tua kembali ke rumah, dia merasa terlalu capek. Baru saja berbaring di ranjang kamarnya untuk beristirahat, ibu Lin mengetuk pintu masuk ke kamarnya, dan ternyata juga menanyakan tentang berapa banyak hadiah pernikahan yang diberikan keluarga Tang. Jika tidak memberi, dia takut Carol Lin pemalu, malah langsung memintanya kepada Lewis Tang. Hal ini membuat Carol Lin sangat emosi.

“Ibu, apa sebenarnya maksudmu. Beberapa tahun ini, aku kekurangan apa Lewis tidak pernah pelit. Meminta uang untuk hadiah pernikahan apakah tidak terlalu terus terang, kamu sebenarnya menikahkan anak atau menjual anak?”

“Anak ini kamu benar-benar tidak pengertian, aku dan ayahmu juga bukan orang yang mata duitan, hadiah pernikahan memang sudah seharusnya diberikan dari pihak pria sebagai wujud menghargai dirimu. Ditambah lagi, ayahmu masuk rumah sakit juga telah menghabiskan banyak uang, menerima hadiah pernikahan bisa meringankan uang di rumah. Dan adik sepupumu dari bibi keempat tahun depan akan segera mengikuti ujian masuk universitas, dia ingin meminjam sedikit uang untuk uang sekolahnya.”

Ibu Lin telah mengatakan begitu banyak pada akhirnya mengatakan maksudnya. Ayah Lin dan ibu Lin adalah orang yang pemalu, orang lain datang meminjam duit mereka selalu tidak bisa menurunkan gengsi untuk menolaknya. Lagi pula, waktu itu saat Carol Lin sekolah keluar negeri, mereka juga pergi ke tempat sanak saudara meminjam uang dan banyak yang meminjamkannya.

Setelah selesai mendengar, Carol Lin seperti tidak dapat berkata-kata. Dia sangat jelas tentang latar belakang bibi keempat, keluarga dengan kedua orang tuanya bekerja, pasti mampu untuk menyekolahkan anaknya ke universitas . Dia paling hanya iri kehidupan orang lebih baik, ingin mengambil keuntungan. Uang yang dipinjam ini pasti tidak akan di kembalikan lagi.

Tetapi Carol Lin tidak ingin karena masalah uang bertengkar dengan ibunya, dia langsung membuka lemari samping ranjangnya dan mengeluarkan sebuah kartu atm kepada ibunya, “di dalam kartu ada 400 juta, terserah kamu ingin meminjamkan kepada siapa.”

“Lewis hanya memberikan kamu 400 juta untuk hadiah pernikahan?” ibu Lin mengambil kartu dan bertanya.

“Ibu!” Carol saat itu benar-benar dibuat marah. Ibu Lin melihatnya sudah marah tidak banyak bicara dan akhirnya membawa kartu keluar.

Namun demikian, setiap dua hari sekali selalu ada kerabat yang datang kerumah. Hari ini adalah anak paman ketiga hendak membuat kependudukan di kota B, esoknya adalah adik sepupu bibi kedua ingin mencari kerjaan. Ibu Lin sampai menyuruh Carol Lin untuk mencari Lewis Tang bantu memikirkan cara, dengan beraninya berkata : “ Bukankah Lewis punya sebuah perusahaan, minta kepadanya untuk memberikan pekerjaan kecil untuk adik sepupumu, tidak usah terlalu tinggi asalkan bisa dikerjakan saja.”

Carol Lin sangat mengerti adik sepupu dari bibi keduanya ini, sekolah menengah belajar budaya, setiap harinya begitu santai. Penjaga keamanan untuk Tang’s Corp kualifikasinya harus ahli di bidangnya dan memiliki pendidikan. Adik sepupunya bahkan tidak lewat kualifikasi, ditambah lagi Lewis Tang adalah orang yang sangat membedakan privasi dan pekerjaan, hal seperti ini dia tidak bisa mengatakannya sama sekali.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu