Waiting For Love - Chapter 68 Lewis Tang Mengakui Bahwa Dirinya Selalu Memiliki Maksud Lain Terhadap Wanita Itu (2)

Dirinya melepaskan jas yang dikenakannya itu, membungkus tubuh wanita itu, lalu, membungkuk untuk menggendong wanita itu dari sana.

Clarice Lu tersandar didada pria itu, kedua tubuh mereka melekat erat, pakaian yang basah kuyup itu, membuat mereka dapat merasakan dengan jelas panas tubuh satu dan yang lainnya.

Disela-sela nafasnya, selain aroma dingin air hujan, masih ada aroma tembakau dari tubuh pria itu, aromanya ringan, bercampur dengan aroma dingin itu, tidak hanya menjadi aroma yang enak, lebih tepatnya aroma itu seperti sebuah godaan yang tidak dapat dijelaskan.

Clarice Lu merasa jantung itu seperti bukan miliknya lagi, lepas dari kontrolnya, berdegup dengan kencang tanpa terkendali.

Dia seketika merasa tidak adil atas perbuatan Vanessa Bai yang waktu itu menampar dirinya. Lalu setelah ini, diantara dirinya dan Lewis Tang, dia takut akan terlibat dalam situasi yang tidak jelas lagi.

Disaat yang sama, sopir itu telah mengendarai mobil itu sampai ke sebelah mereka, terlebih lagi dia turun dengan memegangi payung, memayungi mereka dan membukakan pintu mobil bagi mereka.

Lewis Tang mengendongnya masuk kedalam mobil, setiap gerakkannya lemah lembut, bahkan bisa dikatakan penuh hati-hati. Tetapi ekspresi wajahnya yang tampan itu masih dingin seperti biasa, menampakkan bahwa pria itu tidak memiliki maksud lain, sebaliknya Clarice Lu merasa bahwa dirinya sendiri lah yang sedang memikirkan yang tidak-tidak, dirinya sendiri yang memiliki maksud lain.

Jika dibandingkan dengan Lewis Tang, pada akhirnya dialah yang masih kekanak-kanakan, apa yang diinginkan oleh anak ketiga keluarga Tang itu, dari awal tidak pernah diperlihatkan diwajahnya.

Mobil itu perlahan bergerak, dengan kecepatan yang stabil berjalan ditengah-tengah hujan badai itu.

“Pergi ke Hotel Pullman.” Dengan nada bicara yang tenang Lewis Tang berkata ke sopir itu.

Sopir itu menganggukkan kepalanya tanda mengerti, ketika sampai disatu perempatan, dirinya memutar setir mobil itu, berbelok kekanan, memasukki blok yang berbeda.

Hotel Pullman adalah hotel bintang lima di kota B, juga merupakan salah satu usaha milik Tang’s Corp. President Suite yang berada dilantai paling atas hotel ini, dari awal hanya khusus untuk digunakan oleh Lewis Tang.

Hujan membuat jalanan menjadi licin, untuk keamanan, sopir itu tidak berani mengendari mobil dengan cepat, perjalanan yang biasa hanya ditempuh dengan waktu dua puluh menit, kali ini dibuat menjadi lebih dari tiga puluh menit, setelah hampir satu jam, Range Rover hitam itu baru berhenti didepan pintu masuk Hotel Pullman.

Penjaga pintu itu langsung mengenali mobil milik atasannya itu, dengan penuh hormat dirinya berdiri didepan pintu, setelah mobil itu berhenti, dengan sigap dirinya melangkah mendekati, membungkuk membukakan pintu mobil itu.

Karyawan didalam hotel itu dengan sibuk berbaris diluar, menyambut kedatangan atasan mereka itu, untuk menghindari kesan yang tidak baik, Lewis Tang tidak memeluk wanita itu, dirinya membiarkan penyambut tamu itu memapah wanita itu masuk kedalam lift pribadi, naik ke kamar President Suite di lantai paling atas.

Clarice Lu berdiri didalam kamar itu, berdiri diatas karpet Persia yang lembut, hal selanjutnya yang dia sadari, matanya sedang memeriksa sekeliling desain kamar tersebut. Masih memiliki karakteristik desain yang dalam, tetapi jika dibandingkan dengan Villa LinXi dan Villa Country Bay, tempat ini terkesan jauh lebih mewah.

Orang-orang berkata, kelinci yang cerdik memiliki tiga lubang untuk ditinggalinya, namun tempat tinggal pribadi CEO Tang di kota B sudah melebihi tiga.

Menutup pintu kamar itu, Lewis Tang dengan santainya menyampingkan jasnya yang basah kuyup itu, lalu berkata kepada wanita itu, “Pergi mandi dulu, hati-hati terserang flu.”

Kemudian, dirinya mengambil sebuah kemeja putih bersih dan memberikannya pada wanita itu, “Kamu untuk sementara pakai ini dulu, aku akan segera menyuruh orang untuk membelikanmu pakaian baru dan mengantarkannya kemari.”

Sekujur tubuh Clarice Lu basah kuyup dan dingin, sungguh menyiksa, dirinya tidak dapat menahannya lagi, lalu mengambil kemeja yang diberikan kepadanya itu dan segera masuk kedalam kamar mandi.

Dirinya menanggalkan pakaiannya yang basah disudut kamar mandi itu, air hangat yang keluar dari shower itu membasahi tubuhnya, membawa pergi rasa dingin dan ketidaknyamanan yang dirasakannya, perasaannya perlahan kembali tenang.

Sebenarnya kalau dipikir kembali, dirinya tidak seharusnya bersedih untuk pria bejat seperti David Luo itu, benar-benar tidak patut bersedih.

Setelah selesai mandi, dirinya berganti kedalam kemeja yang Lewis Tang berikan padanya. Kemeja itu putih bersih, tetapi tidak baru, seharusnya sudah pernah dipakai oleh pria itu, bahan kemeja yang lembut itu masih memiliki kesan dingin milik pria itu.

Clarice Lu memakai kemeja pria itu dengan ketat, pipinya seketika memerah, dirinya seperti dipeluk oleh pria itu.

Keluar dari kamar mandi, Lewis Tang sudah duduk disamping meja makan menunggu dirinya. Semangkuk mie telur yang masih hangat terletak diatas meja itu.

“Ayo makan.” Ucap pria itu, tanpa basa-basi, kata-katanya singkat dan jelas.

Clarice Lu mengelus perutnya sendiri, dirinya memang merasa lapar. Setelah mengucapkan terima kasih, dirinya duduk disamping meja itu, mengambil sumpit dan mulai menyantap mie itu. Sebaliknya, Lewis Tang duduk didepannya, dengan kaki panjangnya pria itu duduk bersilang kaki dan dengan santainya membaca koran.

Clarice Lu menyantap mie itu, mie itu ringan, seperti masakan rumah, benar-benar cocok dengan seleranya, hanya saja mie itu sangat panjang, tidak praktis ketika dimakan. Ketika dia ingin memutuskan mie itu dengan sumpitnya, pria yang duduk dihadapannya itu langsung menyelanya berkata, “Kamu yakin ingin memutuskan mie umur panjang itu?”

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu