Waiting For Love - Chapter 105 Aku Hanya Sedikit Merindukanmu (1)

Untuk beberapa saat dia di dalam kamar itu mengamati anak itu, setelah itu dia kembali ke kamarnya sendiri. Setelah selesai mandi, Lewis Tang masih merasa segar, karena itu dia berdiri di balkon untuk merokok, kepulan tipis asap rokok itu memudar selapis demi selapis diudara.

Malam yang tenang itu membuat hatinya juga merasa tenang. Namun sebaliknya, dalam ketenangan itu, kerinduannya menjadi seperti gulma yang tumbuh menyebar dengan liar, menggerogoti dirinya. Jari panjang tangan kiri Lewis Tang menjepit batang rokok yang sedang menyala itu, tangan kanannya menggenggam hp hitam berbadan metal itu.

Setelah aborsi Jasmine Man itu, Lewis Tang merasa bahwa Clarice Lu memerlukan waktu untuk menenangkan diri, dirinya tidak seharusnya mengganggu wanita itu pada jam tersebut, juga tidak ingin masuk dalam hidup wanita itu dengan memanfaatkan saat-saat seperti itu.

Sebaliknya, tidak peduli seberapa tenang dan rasional seseorang, perasaan bukanlah hal yang bisa dikontrol sesuka hati oleh manusia, dia masih tidak dapat menahan diri untuk memberikan panggilan telepon kepada Clarice Lu.

Telepon itu baru berdering dua kali, dan langsung diangkat. Seperti memberikan seseorang sebuah kesan yang salah bahwa wanita itu sedang menanti-nanti telepon darinya. Ketika suara lembut seperti air itu terdengar dari balik telepon itu, Lewis Tang merasa bahwa hatinya ikut melunak juga.

“Semalam ini menelepon, apakah ada masalah?” Tanya Clarice Lu.

“Tidak, hanya sedikit merindukanmu saja.” Suara Lewis Tang terdengar sama tenangnya seperti malam itu, suara serak dan rendah yang mengucapkan kata-kata romantis yang tidak terdengar seperti kata-kata romantis itu terdengar luar biasa manis

Clarice Lu yang berada di balik telepon itu seperti dikejutkan oleh dirinya, wanita itu terdiam sejenak, lalu dengan ragu bertanya, “CEO Tang, apakah kamu sedang mabuk?”

Sudut bibir Lewis Tang memperlihatkan sedikit senyuman, ujung rokok yang berkelip-kelip itu masih terus menyala di ujung jarinya, dengan ringan dia menjentikkan puntung rokok yang terjepit di ujung jarinya itu, gerakannya memberikan kesan bahwa dirinya merasa senang, dan juga kesan seperti dirinya tidak mempedulikan itu.

Dia tidak ada meminum alkohol, namun dirinya seperti benar-benar mabuk. Rasa rindu yang tidak dapat ditahan itu juga bisa membuat orang menjadi mabuk.

Lewis Tang tidak tahu apakah obat yang dicampurkan Vanessa Bai kedalam anggurnya itu masih memiliki meninggalkan efek, semua yang muncul dalam pikirannya setelah meminum obat itu adalah Clarice Lu yang tertindih di bawah tubuhnya.

Tubuhnya yang lembut, wangi tubuhnya yang memikat, dan perasaan ketika mereka berciuman, semuanya membuat dirinya tidak dapat menahan diri lagi.

Dengan pikirannya yang seperti itu, Lewis Tang merasakan bahwa tanpa disadari, dirinya mulai memiliki rangsangan. Dia merasa sedikit terganggu, setelah mengucapkan sebuah kalimat sederhana yang menyuruh wanita itu untuk beristirahat lebih awal, dia langsung mematikan telepon itu dengan tergesa-gesa.

Dirinya tidak memiliki pilihan lain selain masuk kedalam kamar mandi, dan lagi-lagi mandi dengan air dingin untuk memadamkan api dibadannya itu. Malam itu, lagi-lagi ditakdirkan sebagai sebuah malam tanpa tidur.

Sebaliknya diwaktu yang sama, mendengar suara telepon terputus dari balik telepon itu, ekspresi bingung langsung muncul diatas wajah Clarice Lu.

Namun dirinya tidak bingung untuk waktu yang lama, Clarice Lu tidak mengerti Lewis Tang, selalu tidak mengerti. Pria itu sewaktu-waktu dingin dan datar, sewaktu-waktu lembut dan penuh kasih sayang, dia sudah terbiasa dengan hal itu. Karena tidak dapat menebaknya, dia memilih untuk tidak memikirkannya, untuk apa dia buang-buang tenaga otaknya.

Clarice Lu berpikir demikian, dengan santainya meletakkan hpnya diatas meja kecil disamping tempat tidurnya itu, lalu kembali melihat-lihat laptopnya sambil berselimut diatas tempat tidur.

Beberapa hari ini dirinya tidak pergi ke kantor, demi menghindari pertemuan canggung dengan David Luo. Dimulai dari awal mereka bertemu sampai mereka menikah, hingga sampai mereka menjadi asing lagi terhadap satu sama lain, perjalanan mereka tempuh sampai sekarang benar-benar memiliki banyak drama. Jika menemukan seorang penulis cerita yang ahli, itu semua bisa diubah menjadi sebuah film drama yang tidak kalah menarik.

Pekerjaan yang telah menumpuk itu tidaklah sedikit, Clarice Lu terus bekerja sampai jam tiga subuh baru mematikan laptopnya dan tidur.

Mungkin dia benar-benar kelelahan, atau mungkin kata-kata Lewis Tang ‘merindukanmu’ itu telah menenangkan hatinya yang gelisah, tanpa disangka-sangka, dirinya tertidur pulas malam itu.

Hanya saja, selalu ada orang yang datang mengganggu, baru saja dirinya tertidur pulas selama empat jam, subuh-subuh, hp itu seperti telah terjadi sebuah masalah yang sangat darurat, terus berbunyi tanpa henti.

Telepon itu datang dari seorang sutradara, sutradara itu masih bisa dikatakan dekat dengan Clarice Lu, juga termasuk terkenal dan memiliki kedudukan tinggi dalam pekerjaannya, hanya saja memiliki temperamen yang kurang baik, dirinya sangat keras kepala. Belakangan ini Dalton Wang sedang syuting film miliknya, memerankan aktor utama kedua, adegan yang diperankannya banyak, karakternya juga sangat ceria, setelah mencurahkan banyak pikiran dan pertimbangan, Clarice Lu barulah menempatkan Dalton Fang ke dalam dunia sandiwara.

Tetapi, syuting adegan baru saja berjalan separuh jalan, artis besar Fang lagi-lagi menghilang, seluruh anggota kru panik dan khawatir.

“CEO Lu, bertahun-tahun aku bergelut dalam dunia ini, karakter apalagi yang belum aku temui, tetapi baru kali ini aku bertemu seorang aktor yang tidak memiliki etika dalam pekerjaannya seperti ini, reputasinya tidak besar, temperamennya juga tidaklah baik, dia sebenarnya bisa berakting atau tidak, kalau tidak bisa aku akan segera menggantinya!” Setelah sutradara itu selesai mencaci-maki, tanpa menunggu balasan dari Clarice Lu, dia langsung mematikan telepon itu.

Novel Terkait

Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu