Waiting For Love - Bab 5 Clarice Lu Bertemu Dengan Orang Yang Sulit Untuk Didekati

Melihat bahwa Lewis Tang akan menggendong anak itu pergi, Clarice Xu baru saja sadar, dan dengan buru-buru pergi untuk menghentikannya. Dia tidak bisa membiarkan kesempatan ini pergi begitu mudah.

"CEO Tang, halo, saya Clarice Xu dari Perusahaan Entertainment HU ..."

Lewis Tang berhenti dan menatapnya dengan tatapan yang dalam, pandangannya itu penuh dengan perasaan yang rumit dan mendalam, tidak seperti melihat seorang yang asing.

Tapi mereka jelas-jelas adalah orang asing.

"Maaf, saya tidak punya kebiasaan berbicara tentang bisnis di waktu pribadi. Silakan buat janji dengan sekretaris saya jika Anda membutuhkannya." Suara dingin dan dingin tidak bercampur dengan jejak emosi.

Uh ~~ Clarice Xu sepertinya telah bertemu dengan orang yang sulit untuk didekati.

Lewis Tang membawa anak itu keluar dari gedung apartemen, di lantai bawah mobil sudah lama menunggu. Asisten Felix Ang membuka pintu terlebih dahulu dan bertanya, "Presiden, apakah perlu memberikan selember cek kepada Wanita itu?"

Bosnya tidak suka berutang pada orang lain, dan caranya memecahkan masalah selalu dengan menggunakan uang.

Lewis Tang berhenti dan menatap jendela dengan lampu menyala, dan cahaya redup memanas di matanya yang gelap. Lalu dia menjawab, "Tidak perlu, dia tidak membutuhkannya."

Mobil berjalan mulus di jalan lebar, dan anak kecil itu masih tidur di kursi kulit di dalam mobil.

Felix Ang, yang duduk di kursi sebelah pengemudi, tiba-tiba berbalik dan berkata kepada Lewis Tang, "Presiden, taman kanak-kanak tuan muda memiliki kegiatan orangtua-anak besok, Anda ..."

“Perjalanan saya penuh, biarkan Alex pergi.” Lewis Tang menjawabnya tanpa ekspresi di wajahnya, membuka file di tangannya, dan ujung jarinya yang panjang sedikit berhenti di beberapa teks penting.

Felix Ang tampaknya sudah terbiasa dengan hal ini, tetapi tetap saja tidak bisa menahan nafas, "Presiden, jangan salahkan saya karena banyak bicara, hubungan antara ayah dan anak tidak boleh seperti ini, Anda harus meluangkan lebih banyak waktu untuk menghabiskan waktu dengan tuan muda, anak membutuhkan cinta ayah."

“Karena kamu tahu bahwa kamu banyak bicara, lain kali janganlah kamu banyak omong.” Pandangan Yu Cheng balik lagi ke file.

Lewis Tang tidak pernah mengizinkan siapa pun untuk mendikte urusannya, bahkan jika mereka adalah keluarganya sendiri.

Felix Ang tahu bahwa dia telah lewat batas, tangannya berkeringat, dan dia takut bahwa Lewis Tang akan marah. "Maaf, presiden, saya akan memperhatikannya lain kali."

Anak itu tidur nyenyak sampai Lewis Tang membawanya kembali ke vila dan meletakkannya di tempat tidur kecil di kamarnya, dan dia tidak pernah bangun.

Menanggalkan pakaian, menutupi selimut, semuanya itu sepertinya dilakukan dengan sekali nafas.

Cahaya oranye dikamar itu sangat redup, dan Lewis Tang itu duduk di sisi tempat tidur, melihat anaknya lalu memberikan ciuman di keningnya.

Darah dagingnya sendiri, mengapa dia tidak ingin dekat dengannya!

Lewis Tang tidak mau menghadapinya karena anak itu memiliki sepasang mata hitam dan putih besar, seperti ibunya.

*

Malam itu, Clarice Xu mendapatkan sebuah mimpi dan dia memimpikan jalur yang panjang dan dalam di kota Jiangnan.

Dia ditekan oleh seorang pria jangkung di dinding yang tertutup lumut, dadanya melekat erat padanya, dan ujung hidung pria itu menutupi hidungnya. Dia sangat khawatir bahwa dia terbelalak dan pusing, tetapi dia hanya bisa melihat sepasang mata yang dalam, sedikit melankolis, bersinar seperti Bintang Utara di langit.

“Kamu menyukaiku?” Suara nya membuat orang bingung. Bahkan dalam mimpi, Clarice Xu dapat merasakan detak jantungnya berdetak begitu kencang.