Akibat Pernikahan Dini - Bab 15 Bahaya
Bryan mengerutkan dahinya dan melihat ke arah punggung Kirana dan Yesi yang semakin lama semakin menjauh, dia mengeluarkan handphone dan menekan nomor seseorang.
"Hallo! Kamu tau apa yang terjadi pada ayah Kirana kah?"
Dari telepon di seberang sana terdengar suara yang menggodanya, "Kenapa, Tuan Bryan suka dengannya?"
"Apa urusannya denganmu! Cepat katakan!"
"Hehe.... Kenapa terburu-buru, kamu harus merubah emosimu ini, kalau tidak akan mendapatkan kekasih kamu."
"3 menit! Kamu sebenarnya mau bilang atau tidak?!" Wajah Bryan yang tidak sabar itu sangat muram, sedangkan diseberang telepon sana terdengar suara tawaan, dia akhirnya menyerah dan memberitahu Bryan, "Oke, oke, aku tidak mempermainkanmu lagi, aku juga tidak terlalu mengerti rincinya seperti apa, hanya mendengar ayahnya menggunakan dana perusahaan secara pribadi, dan dilaporkan ke pengadilan oleh perusahaan Wang, keadaannya sedikit membingungkan."
Bryan mengerutkan dahinya, pantas saja hari ini Kirana begitu aneh, tapi tiba-tiba Bryan termenung, dan melanjutkan pikirannya, apakah uratnya ada yang salah sambungan, kenapa dia bisa begitu peduli dengan wanita jahat ini.
"Sudah ya!" Setelah Bryan merasa dia begitu tolol melakukan hal ini, dia merasa dia pasti salah minum obat, juga tidak tau sebenarnya dia kesal pada dirinya sendiri atau kesal pada Kirana, "pak" dia menutup telepon itu.
Telepon di seberang sana, adalah seorang pria yang sedang bermalas-malasan berbaring di balkon menjemur dirinya, dengan senyum yang tidak tau harus berbuat apa dia menatap layar hp nya yang sudah mati, senyumnya penuh arti, Bryan anak ini, lebih mementingkan cinta daripada teman.
Ini baru yang namanya kakak Bryan......
Sedangkan disini, Kirana dan Yesi sedang berjalan di tepi jalan, sampai di suatu simpangan mereka mencari tempat duduk.
"Kirana, ayahmu......"
Wajah Yesi penuh dengan rasa khawatir menatap Kirana yang tanpa ekspresi, Kirana menolehkan kepalanya dan melihat ke arah Yesi, dan menghelaskan nafas pelan, "masalah ini sedikit membingungkan....."
Saat Kirana teringat Daniel wajahnya penuh dengan kekhawatiran, tapi Daniel tetap saja memberikan senyum penuh dengan bujukan, saat membujuk Kirana, hatinya tertutup oleh kebohongan.
Bahkan Daniel pun tidak mempunyai cara.....
Sedangkan Daniel bukan tidak mempunyai cara, hanya saja tidak ada pengalihan perusahaan, dan terjadi masalah keuangan antaranya dengan John, sekarang dia dan John berubah seperti sekarang, tentu saja tidak akan mencarinya untuk meminta bantuan.
Hanya bisa memikirkan cara yang lain......
"Membingungkan bagaimana......" Yesi dengan khawatir bertanya padanya.
Kirana dengan pusing melihat ke arah keramaian di ujung jalan, dia terdiam cukup lama dan akhirnya menghela nafas, "Masalah ini, sudah melampaui dari yang kita bayangkan, lebih parah dari yang kita pikirkan, tidak hanya ayahku saja yang bisa dipenjara, tapi, perusahaan juga bisa bangkrut......"
"Sebegitu parah ya...." Yesi tiba-tiba melototkan matanya, ternyata bisa separah ini.....
"Apa ada cara menyelesaikannya? Atau aku cari ayahku untuk membantu...." Yesi tiba-tiba teringat, masalah itu dapat terselesaikan hanya dengan uang.....
Akan tetapi Kirana malah menghela nafas dan menggelengkan kepala, "Sementara belum terpikirkan, aku tidak ingin merepotkan ayahmu, masalah ini, hanyalah kobokan air, jangan sampai membuatnya tercampur di dalam....."
"Kirana....." Yesi sangat khawatir melihat Kirana, kedua tangannya menggenggam tangan Kirana dengan maksud menenangkan, Kirana membalas tatapannya, dia memberikan tatapan yang tidak ada masalah kepada Yesi.
Tiba-tiba hp Kirana berdering, saat ia melihat nomor hp yang familiar itu, hatinya bergetar, dia langsung mengangkatnya, "bu...."
"Kirana, bagaimana, ayahmu, dia....."
Telepon di seberang sana, ibu Kirana dengan suara tergesa-gesa dan juga bergetar serta menangis, membuat Kirana semakin panik.
"bu, ada apa, bicara......"
Kirana langsung berdiri, Yesi termenung, juga dengan khawatir menatapnya.
"Ayahmu, dia dilaporkan oleh pengadilan, dikira dengan Darren Wang berdiskusi tentang uang ganti rugi, kemudian meminjam uang untuk menutup perusahaan, tapi.... Tapi Darren Wang yang tidak tau diri itu, ternyata meminta 1 milyar! Ayahmu mana mungkin menyetujuinya, kemudian mereka berdua bertengkar, Darren langsung melaporkan ayahmu ke pengadilan! 1 milyar, keluarga kita darimana mendapatkan uang sebantak itu, ditambah lagi dengan kekurangan perusahaan, kurang lebih hampir 2 milyar...."
Suara menangis ibu Kirana yang berada di seberang sana malah semakin membuat Kirana menjadi khawatir, dia langsung mengubah topik pembicaraan.
5 milyar.....
Kirana dengan suara bergetar, berkata, "Kalau begitu.... bagaimana.... bagaimana kakakku....."
Sulit mendapati Kirana memanggil Daniel dengan sebutan kakak, ibunya terdiam sejenak, kemudian berkata, "Kakakmu dia pergi mencari uang, tapi sebenarnya keuangannya tidak dapat mencukupi, mana mungkin bisa mendapatkan uang sebanyak itu, teman dia disini juga tidak banyak!"
Kirana mengerutkan dahi, dalam otaknya berkali-kali terbayang suasana yang mengenaskan, ayahnya yang dipenjara, perusahaan bangkrut, perusahaan kakaknya tidak berjalan......
Tidak, dia tidak akan membiarkan ini semua terjadi!
"ibu, tenang dulu, masalah ini, biar aku yang memikirkannya....." Kirana meskipun di rumah biasanya tidak serius, tapi dalam melakukan hal selalu membuat ibunya tenang, ibunya terdiam lama, emosinya baru bisa reda.
Setelah memutuskan telepon, Kirana dengan lemas duduk di kursi, perkataan itu hanya untuk menenangkan ibunya saja, sebenarnya, dia dapat pergi kemana mencari cara untuk menyelesaikannya, uang sebanyak itu, bagaimana mencarinya?
"Kirana...." Yesi menepuk pundaknya, wajahnya yang putih pucat itu membuat Yesi sangat khawatir.
Kirana kembali tersadar, dia tersenyum dengan terpaksa, "Aku tidak kenapa-kenapa....."
Suaranya yang sedikit tertekan dan senyumnya yang terpaksa itu, semakin membuat Yesi khawatir, "Apa karena uang? Aku telah mendengar semuanya, aku akan mencari ayahku, tenang saja, kita akan menyelesaikannya bersama!"
Yesi memberikan senyuman yang menenangkan kepada Kirana, Kirana menarik Yesi, dan bersandar di tubuhnya, dia sedikit lelah, tapi hatinya sangat hangat, mendapat sahabat sepertinya, sudah cukup.....
Semua anggota keluarga Kirana pergi kemana pun untuk meminjam uang, seharian, uang yang terkumpul tetap saja tidak cukup.....
Kirana akhirnya juga merasakan apa yang namanya mendapatkan sahabat disaat susah.....
Presiden direktur perusahaan besar, manager perusahaan yang biasanya berhubungan baik, saat dicari mereka mengatakan tidak meminjamkan uang ataupun tidak punya uang.....
Setelah merasakan banyak orang yang menutup pintu baginya, dia juga akhirnya merasakan dunia ini begitu dingin......
Hanya beberapa rumah kecil yang berhubungan bagus adalah keluarga, dapat dengan suka hati meminjamkan uang, ayah Yesi juga adalah bos yang telah puluhan tahun, ayah Kirana mengalami masalah seperti ini, dia harusnya bisa membantu, tapi pada akhirnya uang yang terkumpul tidak sampai 1 milyar.....
Kirana sepanjang hari sibuk mengurusi masalah ini, bahkan dia tidak berangkat sekolah, Bryan melihat dia beberapa hari tidak masuk sekolah, ternyata berinisiatif menelpon Kirana.....
"Hallo! Cewek bodoh! Kenapa tidak berangkat sekolah!" Kirana yang baru saja mengangkat telepon, terdengar Bryan di seberang sana dengan suara yang tidak sabar ditambah suaranya yang besar, Kirana mengerutkan dahi melihat hpnya.
"Plak....." Telepon tiba-tiba terputus, telah lama tidak tidur dengan tenang, dengan suram dia melihat layar hp yang dia kira panggilan dari orang yang dikenalnya, Kirana baru mengangkatnya, tapi setelah mengangkatnya dan setelah mendengar suara Bryan, dia langsung memutuskan panggilan itu.
Hpnya berdering lagi, Kirana mengerutkan dahi melihat nomor itu, jemarinya yang putih tiba-tiba melaju di layar dan mematikannya.
Dia membuang hp ke samping, Kirana memijat dahinya yang sedikit lelah, dering hp nya yang familiar sekali lagi berdering.
Kirana mengerutkan dahinya lagi, dia ragu, dan kemudian mengangkatnya, kemarahan Bryan seketika pun meledak, "Kirana! Perempuan sialan! Berani-beraninya memutus panggilanku! Apabila orang lain, aku tidak akan menelponnya lagi! Masih menoleransimu memutuskan? Kamu wanita tidak punya hati!"
Kirana malah dengan suara yang lelah berbicara dengan dingin, "Aku tidak butuh kamu telepon, ada urusan cepat bilang, tidak ada urusan aku matikan......"
Saat Bryan mendengar suara Kirana yang tidak normal seketika termenung, lagi-lagi mendengar dia ternyata masih mau memutuskan teleponnya, semakin membuatnya kesal, kesal sampai ingin menghancurkan hpnya, "Kirana, perempuan bodoh yang tidak punya hati! Kamu berani mematikan teleponku, cobalah!"
"Oo...." Saat Kirana benar-benar akan mematikan panggilan, Bryan yang awalnya duduk di kursi, langsung berdiri, "Kirana!!!!"
Kirana mengerutkan dahinya dan sedikit menjauhkan hp dari telinganya, dia memijat dahinya dan berkata dengan rasa kesal, "Aku tidak tuli....."
Bryan mendengar suaranya yang sedikit lelah, hal sulit didapatkan tidak ada nada bicara yang dingin dan mengotot padanya, Bryan terdiam sebentar, emosinya tiba-tiba mulai tenang, dia sedikit batuk, dan berkata, "Itu, kamu masih kurang berapa banyak..... Aku bisa membantumu...."
Kirana yang sedang memijat dahinya seketika terdiam, bagaimana dia juga bisa tau, Kirana menolehkan kepala dan melihat pepohonan di luar jendela, tatapannya menyinarkan sebuah hal yang rumit, "Terima kasih atas kebaikanmu, aku bisa memikirkan caranya."
Sangat sulit didapatkan, dua orang ini ternyata dapat begitu tenang mengeluarkan sepatah kata yang sempurna, Bryan ternyata mendengar sepatah kata terima kasih, hatinya sedikit tergoyahkan, tapi dia mengerutkan dahinya, "Kenapa, aku ingin membantumu, kamu masih tidak menerimanya?"
Kirana mengerutkan dahinya lagi, bukan tidak menerima, tapi tidak ingin, dia tidak ingin berhutang budi, apalagi pada Bryan......
"Bukan, masalahku, kamu tidak usah memikirkannya, aku bisa menyelesaikannya....."
Kirana tidak mempunya tenaga lebih untuk selalu emosi dengannya, setelah dia seketika mengatakan, "Sampai jumpa", dia langsung mematikan panggilan, dan mematikan hpnya......
Wajah Bryan menjadi muram, sekujur tubuhnya emosi, wanita ini, tidak mengerti hal baik! Saat dia menelponnya kembali, ternyata sudah dimatikan hpnya......
Bryan kesal dan langsung menjatuhkan hp nya ke bawah, berkali-kali menjadi murahan! Apabila dia masih mempedulikan Kirana, dia sangatlah bodoh!
Kirana tanpa tenaga bersandar pada sofa, dan melihat ruangan yang kosong ini, hatinya tiba-tiba padat.....
Uang... uang.... uang.....
Kemana aku harus pergi mencari uang sebanyak itu.....
Ayahnya juga tidak dapat bertemu, masih di dalam pengadilan, apabila tidak secepatnya mengumpulkan uang, takutnya dipenjara adalah hal yang pasti......
Rupa ibunya yang seketika menjadi tua beberapa tahun tertanam di dalam pikiran Kirana, awalnya dia ingin mencari Samuel, tapi, akhirnya dia berpikir, dan akhirnya memutuskan untuk tidak merepotkannya, dia juga masih harus menjaga adik kecil.....
Dia berpikir berkali-kali siapa yang dia kenal, akhirnya, pikiran Kirana teringat awal dari semua ini, Helbert!!!
Kirana tiba-tiba duduk tegap, kedua matanya yang lelah itu seketika penuh kebencian, ini semua karena dia!!!
Dia menyalakan hpnya, Kirana mencari nomor telepon Helbert yang menelponnya beberapa kali lalu, kemudian menelponnya.....
Novel Terkait
Cinta Yang Dalam
Kim YongyiPria Misteriusku
LylyMy Tough Bodyguard
Crystal SongUnplanned Marriage
MargeryHusband Deeply Love
NaomiMr Huo’s Sweetpie
EllyaCEO Daddy
TantoAkibat Pernikahan Dini×
- Bab 1 Dijebak
- Bab 2 Kehilangan Keperawanan
- Bab 3 Kebingungan
- Bab 4 Bertemu Kembali
- Bab 5 Kembali
- Bab 6 Mangsa
- Bab 7 Karma
- Bab 8 Samuel
- Bab 9 Pertemuan
- Bab 10 Bicaralah!
- Bab 11 Ingin Bersama Kamu
- Bab 12 Bryan
- Bab 13 Menyedihkan
- Bab 14 Rileks
- Bab 15 Bahaya
- Bab 16 Percakapan
- Bab 17 Vina
- Bab 18 Perselisihan
- Bab 19 Budak Hutang
- Bab 20 Kesulitan
- Bab 21 Di Mabuk Asmara
- Bab 22 Tenang
- Bab 23 Kenangan
- Bab 24 Bakat
- Bab 25 Melepaskan Gairah
- Bab 26 Pertemuan
- Bab 27 Ciuman Paksa (Bagian pertama)
- Bab 28 Dicium Paksa (Bawah)
- Bab 29 Disengajakan (I)
- Bab 30 Disengajakan (II)
- Bab 31 Memiliki Maksud
- Bab 31 Memiliki Maksud (2)
- Bab 32 Ada Maksud
- Bab 32 Ada Maksud (4) (2)
- Bab 34 Konspirasi
- Bab 33 Konspirasi (2)
- Bab 34 Konspirasi (BAWAH) (SATU)
- Bab 34 Konspirasi BAWAH) (2)
- Bab 35 Iblis (1)
- Bab 35 Iblis (2)
- Bab 36 Hukuman (1)
- Bab 36 Hukuman (2)
- Bab 37 Hukuman (1)
- Bab 37 Hukuman (2)
- Bab 38 Dihukum(1)
- Bab 38 Dihukum(2)
- Bab 39 Hukuman (1)
- Bab 39 Hukuman (2)
- Bab 40 Bagaimana Menyelesaikannya (1)
- Bab 40 Bagaimana Menyelesaikannya (2)
- Bab 41 Ternyata (1)
- Bab 41 Ternyata.. (2)
- Bab 42 Lelaki Playboy
- Bab 42 Lelaki Playboy (2)
- Bab 43 Desakan Pernikahan (1)
- Bab 43 Desakan menikah (2)
- Bab 44 Jatuh Dalam Pelukan (1)
- Bab 44 Jatuh Dalam Pelukan (2)
- Bab 45 Ulang Tahun (1)
- Bab 45 Ulang Tahun (2)
- Bab 45 Ulang Tahun (3)
- Bab 46 Keanehan (1)
- Bab 46 Keanehan (2)
- Bab 47 Balon Pernyataan Cinta (1)
- Bab 47 Balon Pernyataan Cinta (2)
- Bab 48 Hadiah Spesial (1)
- Bab 48 Hadiah Spesial (2)
- Bab 49 Psikologi Kompleks (1)
- Bab 49 Psikologi Kompleks(2)
- Bab 50 Suasana Yang Aneh (1)
- Bab 50 Suasana Yang Aneh (2)
- Bab 51 Kecantikan Yang Elegan (1)
- Bab 51 Kecantikan Yang Elegan (2)
- Bab 52 Keahlian Membuat Teh (1)
- Bab 52 Keahlian Membuat Teh (2)
- Bab 53 Terlibat (1)
- Bab 53 Terlibat (2)
- Bab 54 Membuat Jatuh (1)
- Bab 54 Membuat Jatuh (2)
- Bab 55 Ini Adalah Sebuah Rintangan (1)
- Bab 55 Ini Adalah Sebuah Rintangan (2)
- Bab 56 Permainan Babi Memakan Harimau (1)
- Bab 56 Permainan Babi Memakan Harimau (2)
- Bab 57 Tanpa Disengaja (1)
- Bab 57 Tanpa Disengaja (2)
- Bab 58 Dipaksa Untuk Mau (1)
- Bab 58 Dipaksa Untuk Mau (2)
- Bab 59 Dijebak (1)
- Bab 59 Dijebak (2)
- Bab 60 Kamu Membuatku Jijik(1)
- Bab 60 Kamu Membuatku Jijik (2)
- Bab 61 Perasaan Curiga (1)
- Bab 61 Perasaan Curiga (2)
- Bab 62 Dia Adalah Iblis (1)
- Bab 62 Dia Adalah Iblis (2)
- Bab 63 Siapa Yang Tidak Punya Hati (1)
- Bab 63 Siapa Yang Tidak Punya Hati (2)
- Bab 64 Anak (1)
- Bab 64 Anak (2)
- Bab 64 Anak (3)
- Bab 65 Kemarahan (1)
- Bab 65 Kemarahan (2)
- Bab 66 Kemarahan (1)
- Bab 66 Kemarahan (2)
- Bab 67 Kemarahan (1)
- Bab 67 Kemarahan (2)
- Bab 68 Kemarahan (1)
- Bab 68 Kemarahan (2)
- Bab 69 Gaun Pertunangan (1)
- Bab 69 Gaun Pertunangan (2)
- Bab 70 Pembalasan Dendam Fedrick Ye (1)
- Bab 70 Pembalasan Dendam Fedrick Ye (1)
- Bab 71 Pertemuan Yang Kebetulan (1)
- Bab 71 Pertemuan Yang Kebetulan (2)
- Bab 72 Wanita Hamil (1)
- Bab 72 Wanita Hamil (2)
- Bab 73 Penyelesaian (Awal) (1)
- Bab 73 Penyelesaian (Awal) (2)
- Bab 74 Mengatasinya (1)
- Bab 74 Mengatasinya (2)
- Bab 75 Berjuang Untuk Mendapatkannya (1)
- Bab 75 Berjuang Untuk Mendapatkannya (2)
- Bab 76 Badai Pertunangan (1)
- Bab 76 Badai Pertunangan (2)
- Bab 77 Sang Mantan (1)
- Bab 77 Sang Mantan (2)
- Bab 78 Menghancurkan Pertunangan Mereka (1)
- Bab 78 Menghancurkan Pertunangan Mereka (2)
- Bab 79 Helbert Sudah Gila (1)
- Bab 79 Helbert Sudah Gila (2)
- Bab 80 Selamatkan Annabella (1)
- Bab 80 Selamatkan Annabella (2)
- Bab 81 Emosi Dengan Kelakuan Helbert (1)
- Bab 81 Emosi Dengan Kelakuan Helbert (2)
- Bab 82 Hanya Emosional Padanya (1)
- Bab 82 Hanya Emosional Padanya (2)
- Bab 83 Hanya Kirana (1)
- Bab 83 Hanya Kirana (2)
- Bab 84 Karena Cinta, Maka Cinta (1)
- Bab 84 Karena Cinta, Maka Cinta (2)
- Bab 85 Nafsu (1)
- Bab 85 Nafsu (2)
- Bab 86 Karena Cinta, Begitulah Cinta (1)
- Bab 86 Karena Cinta, Begitulah Cinta (2)
- Bab 87 Pesta Malam Hari (1)
- Bab 87 Pesta Malam Hari (2)
- Bab 68 Pesta (1)
- Bab 88 Pesta (2)
- Bab 89 Bencana Yang Terjadi Karena Pesta (1)
- Bab 89 Bencana Yang Terjadi Karena Pesta (2)
- Bab 90 Badai Setelah Pesta Malam (1)
- Bab 90 Badai Setelah Pesta Malam (2)
- Bab 91 Krisisnya Cinta (1)
- Bab 91 Krisisnya Cinta (2)
- Bab 92 Sakit Cinta (1)
- Bab 92 Sakit Cinta (2)
- Bab 93 Hatiku Sakit (1)
- Bab 93 Hatiku Sakit (2)
- Bab 94 Tidur Bersamanya (1)
- Bab 94 Tidur Bersamanya (2)
- Bab 95 Balas Dendam (1)
- Bab 95 Balas Dendam (2)
- Bab 96 Terungkap (1)
- Bab 96 Terungkap (2)
- Bab 97 Apakah Saya Dijodohkan? (1)
- Bab 97 Apakah Saya Dijodohkan? (2)
- Bab 98 Perkenalan Satu Sama Lain (1)
- Bab 98 Perkenalan Satu Sama Lain (2)
- Bab 99 Tanpa Diduga (1)
- Bab 99 Tanpa Diduga (2)
- Bab 100 Setengah hati (1)
- Bab 100 Setengah Hati (2)
- Bab 101 Tanpa Perasaan (1)
- Bab 101 Tanpa Perasaan (2)
- Bab 102 Emosional (1)
- Bab 102 Emosional (2)
- Bab 103 Emosional (1)
- Bab 103 Emosional (2)
- Bab 104 Sepertinya Suka Dan Sepertinya Tidak Suka (1)
- Bab 104 Sepertinya Suka Dan Sepertinya Tidak Suka (2)
- Bab 105 Sepertinya Rasa Yang Aneh (1)
- Bab 105 Sepertinya Rasa Yang Aneh (2)
- Bab 106 Rasa Tanda Antara Suka Atau Tidak (1)
- Bab 106 Rasa Tanda Antara Suka Atau Tidak (2)
- Bab 107 Suka Atau Tidak? (1)
- Bab 107 Suka Atau Tidak? (2)
- Bab 108 Sangat Marah (1)
- Bab 108 Sangat Marah (2)
- Bab 109 Penderitaan (1)
- Bab 109 Penderitaan (2)
- Bab 110 Penderitaan Yang Terus-Menerus (1)
- Bab 110 Penderitaan Yang Terus-Menerus (2)
- Bab 111 Penderitaan (1)
- Bab 111 Penderitaan (2)
- Bab 112 Lautan Penderitaan (1)
- Bab 112 Lautan Penderitaan (2)
- Bab 113 Pertengkaran (1)
- Bab 113 Pertengkaran (2)
- Bab 114 Kesedihan (1)
- Bab 114 Kesedihan (2)
- Bab 115 Busur Keras (1)
- Bab 115 Busur Keras (2)
- Bab 116 Kekerasan (1)
- Bab 116 Kekerasan (2)
- Bab 117 Tiga Orang Pria Melakukan Pertunjukan. (1)
- Bab 117 Tiga Orang Pria Melakukan Pertunjukan. (2)
- Bab 118 Menggoda (1)
- Bab 118 Menggoda (2)
- Bab 119 Perampokan Cinta (1)
- Bab 119 Perampokan Cinta (2)
- Bab 120 Mencuri Perasaan Cinta (1)
- Bab 120 Mencuri Perasaan Cinta (2)
- Bab 121 Cinta Tragis (1)
- Bab 121 Cinta Tragis (2)
- Bab 122 Cinta Kejamnya (1)
- Bab 122 Cinta Kejamnya (2)
- Bab 123 Kejamnya (1)
- Bab 123 Kejamnya (2)
- Bab 124 Pengkhianatan (1)
- Bab 124 Pengkhianatan (2)
- Bab 125 Pengkhianatan (1)
- Bab 125 Pengkhianatan (2)
- Bab 126 Pengkhianatan (1)
- Bab 126 Pengkhianatan (2)
- Bab 127 Pengkhianatan (1)
- Bab 127 Pengkhianatan (2)
- Bab 128 Pengkhianatan (1)
- Bab 128 Pengkhianatan (2)
- Bab 129 Pengkhianatan (1)
- Bab 129 Pengkhianatan (2)
- Bab 130 Kedekatan yang Disia-siakan (1)
- Bab 130 Kedekatan yang Disia-siakan (2)
- Bab 131 Penculikkan yang Sial (1)
- Bab 131 Penculikkan yang Sial (2)
- Bab 132 Hukuman dan Amarahnya (1)
- Bab 132 Hukuman dan Amarahnya (2)
- Bab 133 Dia panik? (1)
- Bab 133 Dia panik? (2)
- Bab 134 Tersingkapnya Sebuah Hubungan (1)
- Bab 134 Tersingkapnya Sebuah Hubungan (2)
- Bab 135 Tumbuhnya Perasaan (1)
- Bab 135 Tumbuh Perasaan (2)
- Bab 136 Kasih Sayang (1)
- Bab 136 Kasih Sayang (2)
- Bab 137 Sistem Persekusi (1)
- Bab 137 Sistem Persikusi (2)
- Bab 138 Kondisi Fisik Yang Mengundang Persekusi (1)
- Bab 138 Kondisi Fisik Yang Mengundang Persekusi (2)
- Bab 139 Kecemburuan-nya (1)
- Bab 139 Kecemburuan-nya (2)
- Bab 140 Dia Sudah Menyukaimu (1)
- Bab 140 Dia Sudah Menyukaimu (2)
- Bab 141 Dia Sudah Menyukaimu (1)
- Bab 141 Dia Sudah Menyukaimu (2)
- Bab 142 Hukuman Yang Gila (1)
- Bab 142 Hukuman Yang Gila (2)
- Bab 143 Hukuman Yang Gila (1)
- Bab 143 Hukuman Yang Gila (2)
- Bab 144 Pengundang Amarah (1)
- Bab 144 Pengundang Amarah (2)
- Bab 145 Rasa Benci (1)
- Bab 145 Rasa Benci (2)
- Bab 146 Benci (1)
- Bab 146 Benci (2)
- Bab 147 Kakak Adalah Seorang Gangster! (1)
- Bab 147 Kakak Adalah Seorang Gangster! (2)
- Bab 148 Kakak Adalah Seorang Gangster (1)
- Bab 148 Kakak Adalah Seorang Gangster (2)
- Bab 149 Loyalitas Dia (1)
- Bab 149 Loyalitas Dia (2)
- Bab 150 Pelawak Yang Dikirim Oleh Tuhan (1)
- Bab 150 Pelawak Yang Dikirim Oleh Tuhan (2)
- Bab 151 Pelawak Yang Dikirim Oleh Tuhan (1)
- Bab 151 Pelawak Yang Dikirim Oleh Tuhan (2)
- Bab 152 Kesepakatan Kencan Buta (1)
- Bab 152 Kesepakatan Kencan Buta (2)
- Bab 153 Kencan Buta (1)
- Bab 153 Kesepakatan Kencan Buta (2)
- Bab 154 Bahaya Sebelum Fajar (1)
- Bab 154 Bahaya Sebelum Fajar (2)
- Bab 155 Bahaya Dalam Hidupnya (1)
- Bab 155 Bahaya Dalam Hidupnya (2)
- Bab 156 Menggunakan Hidupku Untuk Menjagamu (1)
- Bab 156 Menggunakan Hidupku Untuk Menjagamu (2)
- Bab 157 Salah Paham (1)
- Bab 157 Salah Paham (2)
- Bab 158 Pengakuan (1)
- Bab 158 Pengakuan (2)
- Bab 159 Kehangatan Yang Membingungkan (1)
- Bab 159 Kehangatan Yang Membingungkan (2)
- Bab 160 Cinta Pertama (1)
- Bab 160 Cinta Pertama (2)
- Bab 161 Cinta Pertama (1)
- Bab 161 Cinta Pertama (2)
- Bab 162 Inisial Cinta (2)
- Bab 162 Inisial CInta (2)
- Bab 163 Jawaban (1)
- Bab 163 Jawaban (2)
- Bab 164 Jawaban yang Menyakitkan (1)
- Bab 164 Jawaban yang Menyakitkan (2)
- Bab 165 Jawaban (1)
- Bab 165 Jawaban (2)
- Bab 166 Lawan (1)
- Bab 166 Lawan (2)
- Bab 167 Rival (1)
- Bab 167 Rival (2)
- Bab 168 Rival (1)
- Bab 168 Rival (2)
- Bab 169 Kelompok Musuh (1)
- Bab 169 Kelompok Musuh (2)
- Bab 170 Asisten Yang Terdiam (1)
- Bab 170 Asisten Yang Terdiam (2)
- Bab 171 Perjamuan (1)
- Bab 171 Perjamuan (2)
- Bab 172 Bantuan Tak Terduga (1)
- Bab 172 Bantuan Tak Terduga (2)
- Bab 173 Kejutan Yang Romantis (1)
- Bab 173 Kejutan Yang Romantis (2)
- Bab 174 Dia Memberikan Kejutan Romantis (1)
- Bab 174 Dia Memberikan Kejutan Romantis (2)
- Bab 175 Kepahitan Di Musim Semi (1)
- Bab 175 Kepahitan Di Musim Semi (2)
- Bab 176 Musim Semi Yang Penuh Dengan Strategi (1)
- Bab 176 Musim Semi Yang Penuh Dengan Strategi (2)
- Bab 177 Lagi Dan Lagi (1)
- Bab 177 Lagi Dan Lagi (2)
- Bab 178 Lagi Dan Lagi (1)
- Bab 178 Lagi Dan Lagi (2)
- Bab 178 Rencana Awal (1)
- Bab 179 Rencana Awal (2)
- Bab 180 Rencana Awal (1)
- Bab 180 Rencana Awal (2)
- Bab 181 Konspirasi Yang Dimulai (1)
- Bab 181 Konspirasi Yang Dimulai (2)
- Bab 182 Konspirasi Yang Dimulai (1)
- Bab 182 Konspirasi Yang Dimulai (2)
- Bab 183 Terluka (1)
- Bab 183 Terluka (2)
- Bab 184 Wajah Yang Hancur (1)
- Bab 184 Wajah Yang Hancur (2)
- Bab 185 Kehilangan Kontrol (1)
- Bab 185 Kehilangan Kontrol (2)
- Bab 186 Penyerahan Diri Yang Terpaksa (1)
- Bab 186 Penyerahan Diri Yang Terpaksa (2)
- Bab 187 Bermain Trik Dengan Putra Sendiri (1)
- Bab 187 Bermain Trik Dengan Putra Sendiri (2)
- Bab 188 Salah Paham Meningkat (1)
- Bab 188 Salah Paham Meningkat (2)
- Bab 189 Bermain Trik, Siapa Yang Tidak Bisa? (1)
- Bab 189 Bermain Trik, Siapa Yang Tidak Bisa? (2)
- Bab 190 Pembalasan Dendam Dimulai (1)
- Bab 190 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
- Bab 191 Pembalasan Dendam Dimulai (1)
- Bab 191 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
- Bab 192 Pembalasan Dendam Dimulai (1)
- Bab 192 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
- Bab 193 Pembalasan Dendam Dimulai (1)
- Bab 193 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
- Bab 194 Kesenangan Dari Balas Dendam (1)
- Bab 194 Kesenangan Dari Balas Dendam (2)
- Bab 195 Kembali Masuk Dalam Bahaya (1)
- Bab 195 Kembali Masuk Dalam Bahaya (2)
- Bab 196 Terjebak Krisis Lagi (1)
- Bab 196 Terjebak Krisis Lagi (2)
- Bab 197 Masuk Ke Dalam Krisis Lagi (1)
- Bab 197 Masuk Ke Dalam Kerisis Lagi (2)
- Bab 198 Kegilaan Dia 1
- Bab 198 Kegilaan Dia (2)
- Bab 199 Situasi Berbahaya (1)
- Bab 199 Situasi Berbahaya (2)
- Bab 200 Menolong Dia (1)
- Bab 200 Menolong Dia (2)
- Bab 201 Penundaan Yang Terpaksa (1)
- Bab 201 Penundaan Yang Terpaksa (2)
- Bab 202 Menembus Krisis (1)
- Bab 202 Menembus Krisis (2)
- Bab 203 Perangkap Indah (1)
- Bab 203 Perangkap Indah (2)
- Bab 204 Rencana Wanita Cantik (1)
- Bab 204 Rencana Wanita Cantik (2)
- Bab 205 Rencana (1)
- Bab 205 Rencana (2)
- Bab 206 Kebetulan (1)
- Bab 206 Kebetulan (2)
- Bab 207 Kebetulan (1)
- Bab 207 Kebetulan (2)
- Bab 208 Menang (1)
- Bab 208 Menang (2)
- Bab 209 Ternyata Aku Hamil (1)
- Bab 209 Ternyata Aku Hamil (2)
- Bab 210 Cinta Menyakitkan Yang Akan Segera Dimulai (1)
- Bab 210 Cinta Menyakitkan Yang Akan Segera Dimulai (2)
- Bab 211 Kisah Percintaan Yang Tragis (1)
- Bab 211 Kisah Percintaan Yang Tragis (2)
- Bab 212 Kisah Cinta Yang Tragis (1)
- Bab 212 Kisah Cinta Yang Tragis (2)
- Bab 213 Penyiksaan Cinta yang Akan Segera Bermulai (1)
- Bab 213 Penyiksaan Cinta yang Akan Segera Bermulai (2)
- Bab 214 Periode Perang Dingin (1)
- Bab 214 Periode Perang Dingin (2)
- Bab 215 Periode Perang Dingin (1)
- Bab 215 Periode Perang Dingin (2)
- Bab 216 Anaknya, Benar-benar Sudah Keguguran (1)
- Bab 216 Anaknya, Benar-benar Sudah Keguguran (2)
- Bab 217 Hati Yang Menjauh (1)
- Bab 217 Hati Yang Menjauh (2)
- Bab 218 Jarak Hati Yang Dingin (1)
- Bab 218 Jarak Hati Yang Dingin (2)
- Bab 219 Tidak Bisa Melahirkan Lagi (1)
- Bab 219 Tidak Bisa Melahirkan Lagi (2)
- Bab 220 Mendengar Suara Hati Yang Hancur (1)
- Bab 220 Mendengar Suara Hati Yang Hancur (2)
- Bab 221 Dengan Cara Mabuk Pun Tidak Bisa (1)
- Bab 221 Dengan Cara Mabuk Pun Tidak Bisa (2)
- Bab 222 Orang Asing Yang Paling Akrab (1)
- Bab 222 Orang Asing Yang Paling Akrab (2)
- Bab 223 Perencanaan Sebelum Cerai (1)
- Bab 223 Perencanaan Sebelum Cerai (2)
- Bab 224 Apa Benar Harus Saling Menyakiti Padahal Saling Mencintai? (1)
- Bab 224 Apa Benar Harus Saling Menyakiti Padahal Saling Mencintai? (2)
- Bab 225 Kelembutan Dan Kekasarannya (1)
- Bab 225 Kelembutan Dan Kekasarannya (2)
- Bab 226 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (1)
- Bab 226 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (2)
- Bab 227 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (1)
- Bab 227 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (2)
- Bab 228 Waktu Jantung Berdetak (1)
- Bab 228 Detak Jantung Sesaat (2)
- Bab 229 Kelembutan untuk yang Terakhir Kalinya (1)
- Bab 229 Kelembutan untuk yang Terakhir Kalinya (2)
- Bab 230 Perpisahan yang Sunyi (1)
- Bab 230 Perpisahan yang Sunyi (2)
- Bab 231 Hilang Ingatan (1)
- Bab 231 Hilang Ingatan (2)
- Bab 232 Karena Cinta, Sehingga Melepaskan (1)
- Bab 232 Karena Cinta, Sehingga Melepaskan (2)
- Bab 233 Mencintai Seseorang, Tidak Berarti Harus Bersama (1)
- Bab 233 Mencintai Seseorang, Tidak Berarti Harus Bersama (2)
- Bab 234 Kamu Adalah Segalanya Bagiku (1)
- Bab 234 Kamu Adalah Segalanya Bagiku (2)
- Bab 235 Bertemu Kembali (1)
- Bab 235 Bertemu Kembali (2)
- Bab 236 Kembali Bertemu (1)
- Bab 236 Kembali Bertemu (2)
- Bab 237 Selamanya Kamu Hanya Bisa Menjadi Istriku (1)
- Bab 237 Selamanya Kamu Hanya Bisa Menjadi Istriku (2)
- Bab 238 Merasakan Kembali Keindahan Milikmu (1)
- Bab 238 Merasakan Kembali Keindahan Milikmu (2)
- Bab 239 Pria Yang Nakal (1)
- Bab 239 Pria Yang Nakal (2)
- Bab 240 Persaingan Tiga Orang Pria (1)
- Bab 240 Persaingan Tiga Orang Pria (2)
- Bab 241 Kembali (1)
- Bab 241 Kembali (2)
- Bab 242 Serangan Balasan, Pembalasan Dendam (1)
- Bab 242 Serangan Balasan, Pembalasan Dendam (2)
- Bab 243 Perasaan Cinta yang Tidak Akan Kembali (1)
- Bab 243 Perasaan Cinta yang Tidak Akan Kembali (2)
- Bab 244 Pertobatan yang terakhir (1)
- Bab 244 Pertobatan yang terakhir (2)
- Bab 245 Pertobatan Terakhir (1)
- Bab 245 Pertobatan Terakhir (2)
- Bab 246 Dia Akan Dinikahi Besok (1)
- Bab 246 Dia Akan Dinikahi Besok (2)
- Bab 247 Dia Akan Dinikahi Besok (1)
- Bab 247 Dia Akan Dinikahi Besok (2)
- Bab 248 Penutup (1)
- Bab 248 Penutup (2)
- Bab 249 Penutup (1)
- Bab 249 Penutup (2)