Akibat Pernikahan Dini - Bab 233 Mencintai Seseorang, Tidak Berarti Harus Bersama (1)

"Sebenarnya..."

Mata Hendra Xu yang serius menatap dirinya sendiri dengan tenang, yang membuat Daniel terpana sejenak.

“Apa?” Daniel ragu-ragu untuk melihatnya, tetapi masih tidak mengatakan apa-apa, dan akhirnya menatapnya dengan ragu.

"John menderita penyakit leukemia yang langka ..."

Setelah Hendra Xu mengatakan ini, dia bisa melihat wajah Daniel yang terkejut. Kemudian, Daniel segera bertanya dengan kebingungan dan kecemasan.

"Dia ... sebenarnya dia kenapa, apakah karena ... apakah dia mengatakan berpisah denganku karena ini? Sekarang dimana dia?!"

Hendra Xu merasakan sentuhan Daniel, tapi itu karena pria lain. Dia menghela nafas dan segera menghiburnya, "Setelah diperiksa, dia menderita penyakit leukemia yang langka dan sedang menjalani kemoterapi. Dia tidak ingin kamu mengetahuinya. Apa yang dia katakan padamu itu, juga karena dia takut kalau terjadi apa-apa dengannya, maka kamu ..."

"Ah! Apa yang kamu lakukan, Daniel! Demammu masih belum sembuh total!!!

Hendra Xu melihat sebelum dia selesai berbicara, wajah Daniel terlihat tidak begitu baik sehingga dia bahkan tidak mengerutkan kening dan langsung melepaskan jarum yang masih tertanam di punggung tangannya.

Daniel sudah bersiap-siap berlari keluar, Hendra Xu dengan cepat menariknya kembali, "Kamu gila! Dia telah kembali ke Amerika Serikat untuk perawatan! Bagaimana kamu bisa pergi menemuinya sekarang! Dengan tubuhmu yang demikian?"

Langkah kaki Daniel terhenti tiba-tiba, dia berjongkok dengan penderitaan yang menyakitkan. Pada awalnya, dia menyalahkan John, jelas-jelas tahu bahwa dia bukan orang yang demikian, dia pun tidak dengan hati-hati memperhatikan kejanggalan yang ada.

Yang dia tahu adalah bahwa dia tenggelam dalam dunianya yang menyedihkan, dan dia tidak peduli dengan hal lain, tiba-tiba dia membenci dirinya sendiri, kenapa dirinya bisa menjadi begitu egois ....

Bahunya ditepuk ringan oleh tangan besar, dan kemudian tubuhnya dipapah kembali ke tempat tidur.

Kemudian Hendra Xu yang jelas terlihat sakit hati, menghibur dan menenangkannya dengan berkata, "Jangan salahkan dirimu, jangan sedih dan cemas. Dia telah dikirim orang tuanya kembali ke Amerika Serikat untuk dirawat. Peralatan dan perawatan medis di Amerika Serikat adalah yang terbaik. Kamu bisa tenang. "

"Juga, bahkan jika kamu mengkhawatirkannya dan ingin melihatnya, kamu juga harus memulihkan dirimu sendiri, jika tidak, kamu hanya akan pingsan ketika kamu menemukannya, bukankah itu hanya akan membuatnya khawatir?"

"Dan bagaimana dengan orang tuamu? Bagaimana dengan perusahaanmu? Kamu bahkan tidak memikirkannya? Daniel, jangan egois. Kamu harus berpaling dari dirimu sendiri dan berpikir lebih banyak tentang yang lain."

"Aku akan mengirimkan padamu alamat perawatannya di Amerika Serikat. Paling tidak, kamu harus menyehatkan dirimu dulu sebelum melihatnya. Setelah aku mengatakan begitu banyak, pikirkan sendiri baik-baik."

"Aku masih ada urusan, jadi aku akan pergi dulu, nanti sore baru datang menjengukmu."

Setelah berkata demikian, Hendra Xu hendak pergi, tetapi Daniel tiba-tiba menatapnya dan bertanya, "Mengapa kamu tahu begitu banyak hal tentang dia? Kamu dan dia, saling kenal?"

Langkah kaki Hendra Xu terhenti seketika. Tiba-tiba, senyum tipis muncul di sudut bibirnya, "Aku dan dia, pernah menjadi tetangga sewaktu kita masih kecil."

"Terima kasih, Hendra ..."

Hendra Xu melambaikan tangannya ke arah Daniel, dan meninggalkan bangsal dengan cepat. Setelah meninggalkan bangsal, dia tersenyum pahit.

Tidak masalah jika terus berusaha keras untuk berpura-pura, tetapi pada akhirnya, hati masih bisa terasa sakit. Hendra Xu dengan lembut menyentuh hatinya.

Mencintai seseorang, selama dia bisa bahagia, apa yang dia lakukan ini, semuanya tidak lagi penting. Mencintai, tidak berarti harus memiliki.

Melihatnya bahagia, dirinya sendiri, bukankah juga akan ikut bahagia ....

Ketika Daniel kembali ke rumah dengan demam ringan, ibu Xia langsung menggandengnya untuk duduk dan menatapnya dengan cemas, "Daniel, kamu ini sebenarnya kenapa?Kerja juga tidak perlu sampai sekeras ini!"

"Bu, dia sakit ..." kalimat yang pertama diucapkan Daniel adalah kalimat yang demikian. Ibu Xia tiba-tiba menjadi marah, tetapi kemudian terpikir sesuatu, ibu Xia menjadi mendesah pelan.

"Jaga dirimu baik-baik lebih dulu, lihat bagaimana penampilanmu hari ini. Daniel, tidak bisakah kamu lebih memikirkan ibu dan ayahmu! Kami melakukan ini, bukankah ini juga demi kebaikanmu?"

Ibu Xia tiba-tiba merasa sedih, memikirkan tentang putra yang telah dibesarkannya begitu lama, dan dia masih merasa sedih untuknya. Bahkan kata- kata pertama yang dia bicarakan adalah orang lain yang dirindukannya.

Daniel yang tiba-tiba berlutut mengejutkan Ibu Xia dan Ayah Xia. Ibu Xia bergegas menariknya untuk berdiri, tetapi Daniel menepisnya.

"Ayah, ibu, aku tahu bahwa aku anak tidak berbakti. Selama ini, selalu membuat kalian khawatir dan mencemaskanku. Ini salahku. Tapi aku benar-benar mencintai John. Tanpa dia, hidup anakmu akan kehilangan sentuhan sinar matahari dan putramu ini tidak akan bisa melanjutkan hidup lagi. "

"Ayah, ibu, apakah kalian mengerti? Dia sakit, tetapi yang dia pikirkan adalah aku, namun aku malah tenggelam dalam kesedihan karena dia sudah mengkhianatiku dan menyakitiku, tanpa berpikir apa ada yang salah dengan dirinya."

"Ayah, ibu, aku benar-benar membenci diriku sendiri, aku ingin pergi mencarinya. Ayah, ibu, aku mohon pada kalian, restuilah kami ..."