Akibat Pernikahan Dini - Bab 47 Balon Pernyataan Cinta (2)

Marco terdiam, setelah itu di wajahnya muncul ekspresi puas, "200 milyar!"

Kirana menyipitkan matanya penuh waspada, tatapannya sama seperti tatapan Helbert. 200 milyar? Mendengar nada suara pria itu yang nakal dengan sengaja, Kirana tertawa dingin penuh sindir.

"Gila uang ya kau!"

Dengan senyuman tidak perduli Marco berkata, "Bagaimana jika aku memberikanmu 200 milyar? Tapi beritahu aku namamu ya, gadis cantik?"

Kirana benar-benar tidak memperdulikan trik murahan pria playboy itu, dia langsung memutar tubuhnya dan berjalan keluar. Tatapan dingin Bryan melirik sekilas Marco. Marco sendiri menyadari tatapan dingin milik Bryan.

Marco menatap Bryan dengan senyum tipis memancing Bryan. Bryan tiba-tiba tersenyum dingin. Krystal Lee mengenal Marco, tahu bahwa pria itu bukanlah orang yang gampang diajak bekerja sama, Krystal Lee juga tahu tempramen Bryan yang kasar, wanita itu buru-buru menarik Bryan pergi menjauh.

"Bryan, lebih baik kita pergi menemui temanmu. Jangan membuatnya menunggu." Krystal Lee menarik juga mendorong tubuh Bryan untuk berjalan. Marco tiba-tiba memukul bokong wanita disampingnya, membuat si wanita berteriak kaget.

"Kirana! Ku bilang berhenti!" Bryan mengejar Kirana yang berjalan sangat cepat. Langkah kaki Kirana tidak berhenti. Kirana hampir ingin membuka pintu ruangannya tetapi tiba-tiba ditarik oleh Bryan.

"Wanita keras kepala! Aku sedang bicara denganmu! Apa kamu tidak dengar?"

Kirana memutar tubuhnya, diam. Dirinya tidak tahu apakah masih bisa dengan lancar merayakan ulang tahunnya! Sialan, kenapa malah bertemu dengan masalah aneh ini!

“Bicaralah. Masalah apa? Aku mendengarkanmu……”

Kirana tahu, jika dia tidak mendengar dengan baik ucapan Bryan sampai selesai, maka hari ini dia tidak akan berhenti di sini.

Bryan dengan kesal menatap Kirana, "Seharian ini kenapa kamu selalu genit! Satu sampai dua orang pria datang mengikuti sampai sini, kan?!"

Kirana menatap Bryan dengan enggan. Pria ini makan bubuk mesum, ya? "Sudah ku bilang, pria-pria itu tidak ada hubungannya denganku! Jerry sebelumnya adalah temanku! Lalu Helbert hanyalah hubungan kerja sama, lalu lagi pria itu, aku benar-benar tidak mengenalnya! Sialan! Kenapa aku harus menjelaskan padamu!"

Kirana memaki dirinya tanpa bersuara. Otaknya sepertinya telah hilang akal sehatnya. Mendengar penjelasannya, wajah Bryan agak lega. Setelah itu mendengar ucapan tambahan Kirana, wajah Bryan kembali kesal. Dirinya benar-benar ingin berdebat dengan wanita ini.

Pintu ruangan tiba-tiba terbuka. Yesi melihat Kirana yang berhenti di depan pintu dan kemunculan Bryan yang tidak diduga, yang lebih tidak disangka adalah wanita cantik di sekolah juga berada di sini. Ada angin apa hari ini? Kenapa orang-orang ini bisa terbawa sampai sini....

"Kenapa kalian tidak masuk?”

Tanya Yesi curiga. Kirana menatap lurus dan diam ke arah Krystal Lee, lalu dirinya masuk ke dalam ruangan. Orang yang ingin dicari Bryan awalnya memang Kirana. Melihat Kirana masuk, Bryan juga langsung masuk ke dalam.

Krystal Lee berdiri dengan pikiran rumit di depan pintu. Ternyata, teman yang pria itu ingin temui adalah Kirana....

"Apakah kamu ingin bergabung dengan kami?" Yesi bertanya ragu. Yesi tahu pertengkaran antara wanita itu dan Bryan, melihat wanita itu berdiri kesepian di pintu masuk, tidak masuk juga tidak pergi.

Kesadaran Krystal Lee kembali, lalu dia menatap ke arah Yesi dan tersenyum hangat. Menganggukan kepalanya, "Terima kasih "

"Tidak perlu segan..."

Ketika kedua orang itu masuk ke dalam, mereka melihat tiga orang yang sedang meminum alkohol dan masih berlanjut. Samuel, si bocah itu sudah dihukum entah berapa kali minum alkohol. Wajahnya sudah memerah seperti sedang direbus.

Dari awal mereka sudah mabuk, tetapi masih bersikeras mengatakan tidak mabuk. Pria blasteran amerika tidak terima dan melanjutkan untuk bertaruh.....

Tiba-tiba muncul dua orang. Daniel dan John menganggukkan kepala mereka pelan, tersenyum menyapa lalu berlanjut ke 3 orang 'tampan' di sebelah sana.

Karena tidak tahu ini adalah ulang tahun Kirana, Krystal Lee tidak membawa hadiah. Saat itu Krystal Lee merasa tidak nyaman dan canggung. Kirana menatapnya, lalu berkata: "Silahkan duduk ditempat yang kamu inginkan."

Dengan canggung Krystal Lee menjawab: "Maafkan aku. Aku tidak tahu ini ulang tahunmu, makanya aku tidak membawa hadiah..."

"Tidak apa-apa. Hadiah semuanya adalah pemberian. Aku tidak berharap begitu banyak. Ada beberapa hal juga yang aku pun salah,  maafkan aku, ya." Bryan memandangi kedua wanita yang sedang mengobrol dengan bahasa formal.

Bryan dengan tempramen tidak sabarannya dari dalam kantong mengambil sebuah kotak, lalu melemparkannya ke Kirana, "Hadiah!"

Kirans mengernyitkan dahinya menatap Bryan, lalu melirik sekilas ekspresi wajah Krystal Lee yang rumit. Kirana menggeleng pasrah, "Hadiahku sudah cukup. Ambil lagi hadiah ini."

"Jangan dibuang begitu saja!" Sifat keras kepala dan kekanakkan Bryan muncul. Kirana yang melihat tapi enggan melihat, mengambil alkohol yang ada di atas meja lalu menuangnya ke gelas.

Paham dengan tempramen Bryan, Kirana hanya diam menerima. Melihat atmosfir ruangan yang agak canggung, Yesi tertawa pelan menghangatkan suasana dan berkata: "Bryan, bukankah nyanyianmu sangat bagus? Karena hari ini adalah ulang tahun Kirana, kamu nyanyikan satu lagu untuknya!"

"Anjuran yang bagus!" Melihat pertengkaran kedua orang yang sengit, Daniel juga mengabaikannya. Daniel memutar kepalanya memperhatikan kondisi Kirana dan yang lainnya di sebelah sana.

Paham bahwa Bryan juga memiliki talenta, Daniel ikut tersenyum.

Bryan melirik Kirana, melihat Kirana hanya melihat dirinya sendiri dan tidak melihat dirinya, Bryan menjadi lesu. Wanita pelit ini! Bagaimana bisa dirinya selalu takluk dalam genggaman wanita itu!!!

Walaupun hatinya kesal, Bryan masih tetap bangun dari duduknya dan mengarah ke layar untuk memilih lagu. Ketika lagu dari melodi itu mengalun, melodi yang familiar mulai terdengar.

Ternyata dia menyanyikan lagu 'Balon Pernyataan Cinta'....

Yesi terbatuk pelan lalu menatap Kirana, melihat Kirana mulai terkejut, lalu menundukkan kepalanya, tidak terlihat jelas ekspresi wajahnya.

Suara indah Bryan perlahan-lahan mengalun. Suara indahnya seperti membuat orang mabuk, membuat seluruh atmosfir ruangan ini berubah menjadi indah dan harmonis.

"Menikmati kopi di pinggir sungai Seine. Di tanganku ada segelas kopi sambil menikmati kecantikanmu. Tertinggal bekas bibir di atasnya. Toko bunga mawar, salah menuliskan nama. Balon untuk menyatakan cinta terbang ke sebrang jalan."

"Terbang ke angkasa dengan senyuman. Kamu bilang sulit untuk didapatkan, kamu ingin aku mundur. Tidak perlu hadiah mahal. Hanya perlu daun yang berguguran."

"Ooh... merencanakan kencan romantis tanpa takut merusak segalanya. Memiliki dirimu sama dengan memiliki seisi dunia. Sayangku, aku mencintaimu sejak hari itu. Rasanya sangat manis sekali. Sayangku, jangan menyangkal. Matamu.... mengatakan bahwa kamu bersedia."

"Menikmati kopi di pinggir sungai Seine. Di tanganku ada segelas kopi sambil menikmati kecantikanmu. Tertinggal bekas bibir di atasnya. Toko bunga mawar, salah menuliskan nama. Balon untuk menyatakan cinta terbang ke sebrang jalan."

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu