Akibat Pernikahan Dini - Bab 185 Kehilangan Kontrol (2)

Di sisi lain, Kirana, yang ingin menggores wajah Annabella dengan pisau, ingin mengembalikan apa yang telah wanita itu lakukan padanya! Tapi Annabella, yang telah lengannya telah terluka, masih sangat kuat!

Ketika keduanya bertarung, pisau di tangan Kirana jatuh mengenai wajah Annabella. Pada saat ini, pintu kamar tiba-tiba "brak ..." dibuka secara paksa.

Helbert Han berjalan masuk dengan wajah muram. Ketika Kirana tahu Helbert Han yang datang, dia menyipit sedikit, dan kemudian tersenyum pahit, apakah dia khawatir dengan wanita ini!

Ketika Annabella melihat Helbert Han, dia langsung berteriak, "Helbert, selamatkan aku, wanita gila ini ingin membunuhku ... ah ..."

Belum selesai bicara, pisau di tangan Kirana tiba-tiba dihempaskan dengan keras, tapi sayangnya, tidak mengenai wajah Annabella, tapi hanya mengenai bahunya.

Annabella menjerit, dan Kirana diseret menjauh oleh Helbert Han. Helbert Han memandang dengan dingin darah yang mengalir dari bahu Annabella. Dia memandang Kirana dengan ekspresi terkejut.

Dia berpikir bahwa Annabella akan melakukan sesuatu untuk menyakiti Kirana, jadi bergegas datang ke sini, tetapi yang dia lihat adalah wanita yang dicintainya, yang menyerang Annabella!

"Kirana! Bagaimana kamu bisa menjadi seperti ini!" Helbert Han dengan cepat memegang tangan Kirana dengan kuat, tetapi Kirana menjauh darinya dengan ganas, dan seringai diujung mulutnya membuat Helbert Han merasa tertegun.

"Bagaimana aku menjadi seperti ini! Mengapa kamu tidak bertanya padanya!" Kirana tiba-tiba menunjuk Annabella yang panik, melihat penampilan menyedihkan di wajahnya, Kirana ingin sekali menyeretnya jatuh!

Dokter keluarga dengan cepat datang menghampiri Annabella untuk mengobatinya, Annabella dengan mengeluh, pura-pura menangis dan berkata, "Helbert, Kirana, Kirana dia, dia selalu mengatakan bahwa wajahnya tergores olehku, tetapi sebenarnya bukan aku. Dia tidak percaya, dia juga datang untuk melukai wajahku, hiks hiks hiks hiks ... "

"Helbert, aku sangat takut ..."

Setelah mendengar kata-kata Annabella, ejekan mulut Kirana lebih tajam, yang jahat yang terlebih dahulu mengadu. Sangat bagus! Kuberi kamu acungan jempol!

Helbert Han menoleh untuk melihat Kirana, dia ingin mendengar penjelasannya, tetapi Kirana menatap Helbert Han dengan tenang dan berkata, "Kalau aku bilang, wajahku tergores olehnya, apa kamu percaya?"

Mata Helbert Han dengan lembut menoleh untuk melirik Annabella An, yang masih panik dan menangis, dia terlihat seperti orang yang tidak berani melakukannya .

“Hanya karena dia sudah menyelamatkanmu dua kali, jadi kamu memilih untuk mempercayainya, bukan mempercayaiku, kan?” Kirana berseru kepada Helbert Han dengan suara pelan, dan jantungnya tiba-tiba tenggelam, wajahnya terlihat sangat kecewa.

"Tidak, aku percaya padamu, tapi Annabella, dia tidak terlihat seperti seseorang yang tega melakukannya. Lagipula, Vina sudah mengakui pada saat itu bahwa dia yang melakukannya!" Helbert Han tidak ingin melihat seringai di wajah Kirana. Itu hanya membuatnya merasa takut. Dia takut wanita ini akan semakin menjadi-jadi!

"Oh, siapa yang melukai wajahku, masa aku sendiri tidak tahu? Saat itu Yesi juga berada ditempat, Helbert Han! Ini yang kamu sebut cinta?" terlihat lapisan es menyelimuti hati Kirana.

"Kirana, ayo kita bicarakan baik-baik di rumah, apa kamu menganggapku seperti itu? Aku bergegas datang, yaitu untuk ..."

“Aku tidak mau mendengarkan, Helbert, aku sudah memberitahumu! Jangan biarkan aku mendapatkan kesempatan, aku pasti akan membalasnya! Kamu bisa melihatnya sendiri nanti!” ketidakpedulian Kirana langsung mengguncang hati Helbert Han.

Melihat Kirana tanpa menoleh sedikitpun dan langsung melewatinya, tangan Helbert Han mengepal erat, mengapa dia bisa menjadi seperti sekarang ini!

Wanita itu berubah, bahkan dirinya sendiri tidak bisa lagi mengenalinya, tidak bisa lagi melihat ... apa ini, masih wanita cantik, baik hati, lucu yang ia cintai! Kenapa dia malah melihat adanya kebencian dan keinginan untuk membunuh di mata wanita itu.

"Helbert ..."

Annabella berbisik pelan, dengan bisikan yang menyedihkan, Helbert Han memandang dengan dingin padanya, Annabella berpikir bahwa Helbert Han masih memiliki perasaan untuknya, jadi dengan cepat berpura-pura berpenampilan sangat menyedihkan.

"Helbert, kamu jangan pergi hari ini, tinggal disini, tetap bersamaku, aku takut ..."

Tapi Helbert Han menatapnya dingin dan membuang muka, "Aku akan mengirim seseorang untuk melindungimu. Kamu lupakan masalah hari ini. Kirana tidak sengaja menyakitimu. Rawat baik-baik lukamu itu."

Setelah itu, dia berbalik tanpa menoleh sedikitpun. Annabella memandang punggung Helbert Han. Kata-kata yang ingin dia ucapkan juga tersumbat di tenggorokan.

Melihat Helbert Han dengan cepat menghilang dari depan matanya, Annabella An menarik sprei dengan keras, tetapi dia lupa bahwa dia baru saja terluka, mengenai lukanya, dan merasa sakit luar biasa sampai mengeluarkan air mata!

Kirana yang disisi lain, setelah kembali ke villa, mengurung diri di kamarnya dan pergi ke balkon, dia berbaring di kursi santai yang berada di balkon.

Tidak ada niat di matanya melihat pemandangan yang jauh. Tiba-tiba, dia merasakan gejolak hatinya. Dia meragukan perasaan antara dia dan Helbert Han lagi.

Melihat burung-burung yang kembali dari jauh, matanya terlihat tidak berdaya. Angin sepoi-sepoi bertiup, meniupkan rambut di dekat telinga Kirana. Beberapa helai rambut tertiup angin di wajahnya, mendatangkan rasa gatal, meraih wajah yang masih terikat kain perban. Mata Kirana terlihat sedih!

Angin ini telah meniup acak rambutnya dan juga mengacaukan hatinya ....

Pintu dibuka dengan pelan, dan Kirana merasakan langkah kaki yang dia kenal. Dia menutup matanya dengan perlahan. Sekarang, hal yang paling tidak ingin dia hadapi adalah pria ini!

Helbert Han memandang Kirana sedang "tidur nyenyak" dan menatap wajahnya yang tenang. Helbert Han tersenyum ringan, tetapi ketika dia terpikir sesuatu, senyumnya hilang lagi.

Dia hanya bisa menyalahkan temperamen Kirana yang berubah oleh karena luka di wajahnya. Menghela nafas, Helbert Han membungkuk perlahan dan memeluk orang yang dicintainya.

Ketika sentuhan aroma teh yang sangat dikenalnya datang, Kirana merasa bahwa dirinya berada dalam pelukan pria itu, bulu matanya sedikit bergetar. Rasa yang akrab ini membuatnya sangat ingin bersandar.

Dia, merasakan perasaan ketergantungan, tetapi itu juga membuatnya merasa panik. Dia tidak ingin memiliki perasaan ketergantungan, karena dia takut nantinya dia akan selalu mengandalkan pria ini.

Tidak bisa berhenti, maka, ketika saatnya tiba, hanya dia yang kalah. Helbert Han dengan lembut menempatkan Kirana di tempat tidur, melepas sepatunya dan menutupinya dengan lembut.

Kirana tiba-tiba berbalik dan menghadap Helbert Han. Dia tidak bisa mengabaikan mata terpaksa Helbert Han. Helbert Han menyelimutinya dengan sepasang tangan yang kaku.

Lalu dia duduk di tempat tidur Kirana. Helbert tahu, bahwa Kirana tidak sedang tidur.

"Kirana, aku tahu, wajahmu ... kamu tidak bisa menerimanya untuk sementara waktu, tapi, semua ini, kamu tidak boleh menyalahkan pada orang yang tidak bersalah, kamu tenanglah nanti kalau aku menemukan Vina, aku akan memberinya pelajaran, aku ..."

"Keluar!"

Helbert Han belum selesai bicara, tiba-tiba mendengar kata ketus yang keluar dari mulut Kirana, dan wajah Helbert Han berubah murung.

"Kirana, kita ..."

“Keluar!! Aku menyuruhmu keluar!!” melihat Helbert Han masih belum keluar, Kirana dengan kasar bangun, dan dengan tatapan dingin menatap Helbert Han.

Melihat perbuatan Kirana ini, hati Helbert Han sangat panik, tidak ingin Kirana kembali terguncang. Helbert Han kemudian berdiri. Matanya memandang Kirana sebentar dan berbalik lalu berjalan keluar.

Ketika aura akrab itu pergi, Kirana menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur, air matanya jatuh ke bantal setetes demi setetes, dan secara perlahan berubah menjadi bunga tanpa warna di bantal ....

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu