Akibat Pernikahan Dini - Bab 128 Pengkhianatan (1)

Keesokan harinya, ketika Herlina mengikatkan dasi kepada Samuel dan mata mengantuknya, dia menepuk dada Samuel dengan senyum lucu. "Lain kali harus istirahat lebih pagi. Kamu harus menurut. Sekarang, sebagai direktur dengan mata panda, jangan tertidur pada saat rapat!"

Samuel menguap sedikit, melingkarkan tangannya di pinggangnya, meletakkan kepalanya di pundaknya, dan berkata dengan sedikit menggoda, "Itu karena kamu terlalu menggoda! Aku tidak bisa berhenti semalam!"

Ketika herlina mendengar kalimat seperti itu, wajahnya tiba-tiba berubah menjadi kemerahan, dan dia mendorong Samuel menjauh sedikit, menepuk-nepuk Samuel dengan sedikit amarah.

"Cukup, berhenti bermain! Cepatlah, jika kamu terlambat lagi, berhati-hatilah agar Kakek membiarkanmu memakan papan!"

Akhirnya, dia mendorong Samuel keluar dari pintu dan menatap wajahnya yang tidak bersemangat. Herlina tidak punya pilihan selain menciumnya dengan lembut.

Samuel akhirnya mendapatkan kembali sedikit energi dan mengangkat dagunya dengan senyum. "Itu benar. Dengan ciuman istri, aku bisa mendapatkan motivasi untuk pergi bekerja."

"Sana, pergi!" Herlina bertepuk tangan, dan Samuel membuat ciuman ke herlina dengan seringai.

"Istriku, tunggu aku kembali dan memanjakanmu."

Dengan itu, Samuel segera melompat pergi untuk menghindari serangan "Kaki seribu" herlina, dan melarikan diri.

Herlina mengarahkan pandangannya ke punggung Samuel yang menghilang dan senyum bahagia di bibirnya. Dia benar-benar merindukan kebahagiaan ini untuk waktu yang lama, tetapi dia tidak tahu apakah itu akan bertahan seperti ini!

Wanita memang seperti ini. Begitu mereka mendapatkannya, mereka akan merasa khawatir tentang untung dan rugi ...

Ketika Samuel sampai di perusahaan, dia berjalan ke lift dan melihat setelan yang dia kenakan. Dia ingin melepasnya segera!

Ini terlalu aneh! Ini bukan dia yang sesungguhnya, bukan dia yang asli! Sekali saja, lain kali, dia tidak akan pernah memakai jas lagi!

Dan pintu staf di lift semua menatap pria yang tidak sabar dan bertanya-tanya siapa wajah baru itu.

Akhirnya sampai ke lantai yang Kakek katakan, ketika datang ke ruang konferensi yang besar, pintu Samuel tidak mengetuk langsung mendorong pintu.

Orang-orang di ruang konferensi semua memandangnya. Samuel sedikit terkejut, dan melihat wajah suram kakeknya. Samuel datang kepadanya sambil tersenyum.

Kakek Samuel bernama Heri Yu melihat keluarganya sendiri. dia tidak terlambat, tetapi cucunya sudah masuk sesuka hati. Kapan dia bisa meningkatkan karakter santainya?

"Kamu tidak bisa bersikap!" Heri Yu takut pada tongkat di tangannya dan menatap Samuel yang tidak sabar dengan tatapan tegas.

Samuel dengan lembut mengangkat alisnya. Dia juga ingin berubah, tetapi jelas, dia tidak bisa melakukannya semudah itu !

Melihat Samuel tidak menuruti apa yang dikatakannya, Heri Yu itu memalingkan pandangannya dengan sedikit cemberut, kemudian dia berdiri dengan lembut dan memperkenalkan diri kepada para manajer yang memandang mereka dengan wajah yang rumit.

"Ini cucuku, Samuel, yang akan menjadi ketua perusahaan ini. Samuel, ucapkan beberapa patah kata!"

Samuel jelas terpana. Apa yang dia katakan?

Melihat tatapannya, Samuel menggaruk kepalanya dengan tidak sabar. Dia adalah pria yang bebas dan nakal. Bagaimana dia bisa terikat oleh peraturan ini?

Dia menarik kursi, menginjak kursi itu langsung dengan satu kaki, meletakkan tangannya di atas kaki, dan Heri Yu menyaksikan tindakan luar biasa Samuel.

Sebelum hadirin bereaksi, mereka mendengar kata-kata Samuel yang tak terkatakan berdering lagi.

"Baiklah, saudara, hari ini ..."

"Samuel !!!" Sebelum kata-kata pembukaan kebiasaan Samuel selesai, lelaki tua Heri Yu melemparkan tongkat penopang yang keras kepadanya.

Untungnya, Samuel menghindar dengan cepat. Kalau tidak, dia sudah terkena lemparan itu. Heri Yu menatap tajam ke arah Samuel. "Jangan bawa kebiasaanmu di jalan ke perusahaanku. Lain kali, aku tidak akan segan membunuhmu!"

Samuel tersenyum dan menyentuh hidungnya, sementara manajer umum terkejut melihat interaksi antara dua orang itu. Tidak heran mereka adalah cucu dan kakek!