Akibat Pernikahan Dini - Bab 224 Apa Benar Harus Saling Menyakiti Padahal Saling Mencintai? (1)

Kirana tidak ada niatan untuk mengejar paparazi itu, karena dia tahu, meskipun dia mengejarnya, juga tidak akan terkejar. Tapi, satu yang dia tahu jelas, besok, bahkan beberapa saat lagi, akan muncul berita besar mengenai dirinya.

Alis Kirana bertaut, dengan pandangan kesal menatap Fedrick Ye yang tertidur pulas dalam mobil. Kirana sedikit curiga, apakah dirinya diperalat lagi oleh pria ini!

Tapi, melihat Fedrick Ye yang tanpa sengaja membalikkan badan, hingga jatuh "brak" ke atas jalan, membuat Kirana tanpa bisa menahan diri tertawa kencang.

Setelah jatuh, pria itu masih bisa tidur begitu lelap. Kelihatannya pria itu benar-benar mabuk, maka seharusnya Fedrick Ye tidak mungkin memperalat dirinya, Kirana menghela napas lega.

Kirana berjalan asal naik ke atas mobil, lagipula, meskipun berita itu keluar nantinya, dia juga tidak akan kenapa-napa. Tapi, yang tidak dia ketahui adalah, justru karena berita yang akan keluar nantinya itu, akan terjadi suatu kekacauan besar!

Setelah Kirana mengendarai mobil, tak berapa lama kemudian, berita "besar" yang dia duga tidak kunjung juga keluar. Hal ini membuatnya sedikit bingung, namun, tiba di malam hari, dia baru mengetahui penyebabnya!

Saat Kirana sedang mendesain pakaian di kamarnya, suara berisik dari ruang tamu membuatnya mengerutkan dahi. Awalnya dia pikir karena berita yang tadi telah keluar, jadi Kirana bergegas keluar untuk memeriksanya.

Tapi, saat pintu baru dibuka, dia melihat pria yang saat ini paling tidak ingin dia temui, sedang ditahan oleh pelayan, tidak diperbolehkan naik. Pria itu hanya mendorong pelayan dengan dingin.

Ibu, ayah, dan Daniel semuanya ada di sini, karena itu juga, Helbert Han tidak bisa dengan mudah naik ke atas.

Tapi, saat Kirana muncul di tangga, Helbert Han yang ada di bawah dapat langsung melihatnya. Wajah Helbert Han sangat suram, dari bola matanya terpancar ketenangan sebelum datangnya hujan badai!

Kirana berpikir sebentar, ah, dia tahu kenapa wajah Helbert Han bisa begitu suram. Ruang tamu sangat hening, semuanya dengan wajah rumit memandang Kirana yang turun perlahan dari atas.

Hingga Kirana berada tidak jauh dari Helbert Han, pandangan Helbert Han tidak pernah lepas dari Kirana. Dan Kirana juga hanya menatapnya dalam diam.

"Kirana ..." ibu Xia sedikit khawatir memandang Kirana, sedangkan Daniel langsung mengerutkan alisnya, tangan yang dikepal kemudian dilepas lagi, ingin sekali dia langsung menghajar Helbert Han.

Helbert Han menahan kemarahan dalam dirinya, hanya menatap Kirana dengan dingin, "Ikut aku keluar sebentar!"

"Kamu kira kamu siapa! Helbert Han! Kamu ..."

"Kak ..." mendengar perkataan Helbert Han, Daniel tidak dapat menahan keinginannya untuk memarahi pria itu, namun panggilan Kirana yang tiba-tiba terdengar membuatnya berhenti.

Daniel dengan pandangan bingung memandang Kirana, tapi, Kirana tidak menatapnya balik. Kirana hanya dengan tenang menatap Helbert Han.

Mendadak, Kirana menoleh pada orang tuanya, "Aku keluar sebentar, kalian istirahat saja dulu."

"Kirana ..."

Selesai Kirana berkata, ia tidak peduli pada tatapan khawatir ibunya, dengan langkah asal berjalan keluar dahulu. Dari bola mata Helbert Han yang hitam terpancar rasa bingung dan rumit.

Dengan wajah datar, ia juga mengikuti langkah Kirana, tapi, saat sudah sampai pada halaman, Kirana tiba-tiba menghentikan langkahnya, dan juga tidak mengatakan apapun!

Helbert Han sudah akan meledak sangking marahnya, langit pun tahu, setelah orang-orang itu mengirimkan setumpuk foto padanya, berapa kacaunya perasaannya!

Menahan kemarahan dalam hatinya, dia dan Kirana memang sedang perang dingin, sekarang, dia tidak ingin lagi marah-marah, membuat hubungan mereka menjadi semakin kacau!

Melihat Kirana yang memunggungi dirinya tanpa berkata apa-apa, Helbert Han merasa sedikit kesal, ia berjalan memutar sampai di hadapan Kirana. Tatapan Helbert Han yang gelap jatuh pada wajah Kirana yang dengan jelas telah bertambah kurus.

Matanya memancarkan ketidaktegaan, namun memikirkan masalah hari ini, dia semakin merasa kesal, "Apa kamu tidak ingin menjelaskannya!"

Helbert Han sudah sengaja menahan kemarahan dalam dirinya, tapi melihat ekspresi Kirana sekarang, membuat dia tidak dapat menahan diri.

Kirana menatapnya dengan datar lalu berkata sambil tersenyum sinis, "Kenapa aku harus menjelaskannya padamu!"

"Kamu ..." mata Helbert Han yang gelap bertambah suram, memikirkan bahwa cara mereka berinteraksi sekarang sudah semakin kacau, dia melepaskan kemarahannya.

Dengan tatapan pasrah ia menatap Kirana, "Kenapa ... kamu bisa bersama dengan Fedrick Ye!"

"Kamu yang memotretnya??" Kirana tidak menjawab pertanyaannya, Helbert Han merasa bahwa dirinya sudah tidak mampu lagi menahan kemarahannya, dari bola matanya yang hitam terpancar aura gelap.

"Aku tidak begitu kurang kerjaan!"

Kirana malah tertawa dingin, tidak berkata apa-apa lagi. Helbert Han sangat geram mendengar tawa Kirana itu, kedua tangannya langsung mencengkram bahu Kirana, "Apa kamu sebegitu inginnya membalaskan dendam padaku?"

"Membalaskan dendam? Hehe ..." Kirana tertawa pahit, ternyata, Helbert Han berpikir bahwa ia dan Fedrick Ye melakukan pose seperti itu adalah untuk membalaskan dendam padanya? Hehe, lucu sekali!

Kirana dengan kasar menepis tangan Helbert Han yang mencengkram bahunya, wajahnya berubah dingin menatap Helbert Han, "Aku tentu tidak begitu kurang kerjaan. Karena kamu perlu penjelasan, maka baiklah, akan aku jelaskan padamu!"

"Kalau aku bilang, aku hanya kebetulan bertemu dengannya, dia hanya sedang mabuk, dan di antara kita tidak terjadi apa-apa, apa kamu percaya!"

Selesai berkata, Kirana seperti antara tersenyum dan tidak memandang Helbert Han, namun Helbert Han malah mengernyitkan alisnya, tidak berkata apapun. Kirana tiba-tiba tertawa kencang.

"Hahaha ... Helbert, lihat 'kan, kamu jelas saja tidak percaya ..."

"Tidak, aku percaya ..."

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu