Akibat Pernikahan Dini - Bab 66 Kemarahan (2)

Setelah Daniel mendengarkan perkataan John yang tiba – tiba marah, mukanya menjadi suram seketika, “kamu kenapa lagi? aku hanya mengundangnya makan untuk berterima kasih padanya! Bisakah kamu tidak se kanak – kanak an ini!”

“sifatku ke kanak – kanak an!?” John bangkit dari sofanya dengan segera, berjalan ke arah Daniel, melipat tangannya dan ditaruh di atas meja dengan tatapan dinginnya menatap Daniel, “dari mana bagian sifatku yang ke kanak – kanak an?? Kenapa, aku lebih berharap jika kamu dibantu oleh orang asing! Juga tidak apa jika kamu memakai uangku! Juga tidak apa jika kamu meminta bantuanku! Tetapi kamu malah meminta bantuannya!!”

Muka Daniel bertambah suram, kemarin tidak dapat tidur nyenyak, sekarang John tidak tahu salah memakan obat apa, dia juga tidak ingin bertengkar dengannya, justru karena hubungan mereka, dia tidak ingin meminta bantuannya.

“Bicaralah!!” John melihat Daniel tidak mem-pedulikannya, hanya sibuk mengetik, muka John bertambah masam.

Daniel mengangkat matanya melihat ke arahnya: “hanya seorang laki – laki juga membuatmu cemburu!”

“Justru karena dia adalah seorang lelaki!!” John semakin berteriak, Daniel mengedipkan matanya, “John, bisakah kamu rasional sedikit!”

“mengapa aku tidak rasional? Coba bicarakan!”

“aku tidak ingin bertengkar denganmu!”

“Daniel!!” John berjalan ke arahnya, memegang tangannya dan berbicara lebih dulu: ‘kamu mengira aku cemburu sembarangan? Di matamu, apakah aku se kanak –kanak an itu? Daniel, aku tidak suka kamu menipuku! Lagi pula, mengapa kamu lebih rela menerima niat baiknya, tetapi tidak menerima punyaku! Hubungan kita seperti apa, kamu juga bukannya tidak tahu!”

“justru karena aku tahu, makanya aku tidak meminta bantuanmu!! Lagi pula, aku awalnya juga tidak tahu kalau dia yang membantuku!” Daniel menatap John dengan tatapan marah.

John justru tidak percaya, Hendra adalah orang seperti apa, dia juga seharusnya jelas, awalnya ingin memberi tahu Daniel, kalau Hendra mempunyai niat terhadapnya, tetapi ia takut jika ia berbicara, maka hal akan menjadi semakin rumit.

Karena itu, John hanya menatap muka Daniel dengan lama, lalu melepaskannya, memutar badannya dengan muka masam, Daniel menatap bayangan orang itu dengan muka marah.

Setelah duduk, ia menundukkan kepala dan merefleksikan diri, dia, kenapa bisa berubah seperti ini, semakin Daniel berpikir semakin sulit ia menebak isi pikirannya, dengan lelah ia memijat dahinya, dia berpikir, John hanya marah sesaat saja.

Tetapi tidak terpikirkan, beberapa hari selanjutnya John tidak berhubungan dengan Daniel, Daniel juga baru sadar, kemarahan John kali ini sangat besar.

Meskipun dia masih tidak mengerti, kenapa dia marah terhadap Hendra…..

Saat Bryan tahu tentang pertunangan Kirana, ia bahkan tidak menelepon lagi, langsung menuju ke depan rumahnya untuk bertemu dengannya.

Kirana tidak tahu harus berbicara apa menatap orang di depannya yang sangat marah, awalnya dia ingin memutar untuk keluar dari tatapan orang ini, tetapi justru tangannya di tahan oleh Bryan.

“Kirana! Bisakah kamu memberikan penjelasan untukku?”

Kirana meliriknya sekilas, dengan pasrah berkata: “ada saatnya, dimana permasalahan tidak seperti yang kamu pikirkan, masalah yang kamu lihat juga belum tentu seperti makna awal yang ingin disampaikan, kenyataannya, dia bisa saja menutup kedua matamu.”

Setelah Kirana mengucapkan perkataannya, Hendra dengan muka bingungnya menatapnya, “apa yang kamu bicarakan? Kenapa aku tidak mengerti sedikit pun.”

Kirana melepaskan genggaman tangannya, dengan tenang berkata: “kalau begitu tidak ada yang dapat dilakukan lagi, hanya pemahamanmu yang bermasalah, jangan salahkan aku, jangan menahanku, aku mempunyai urusan.”

“tidak bisa, kamu harus jelaskan dengan jelas dulu baru bisa pergi.” Hendra tidak bisa membiarkan dia pergi, sekali lagi menahan kepergiannya.

Kirana dengan tenang melirik ke arah Bryan, ”jangan begitu ke kanak – kanak an, intinya, permasalahan ini, tidak seperti apa yang kamu lihat.”

“masalah sudah menjadi seperti ini, apakah kamu berpikir sedang menenangkan anak – anak! Kirana, aku tidak sebodoh itu!”

Bryan memelototi Kirana, seperti menusuknya, Kirana dengan pasrah memutar bola matanya, saat dia ingin berkata apa, justru merasa seperti ada cahaya yang sedang memotret mereka.

Saat Kirana melihatnya, justru melihat beberapa reporter dengan kameranya sedang memotret mereka.

Kirana mengerutkan dahinya, matanya yang dingin melihat ke arah mereka, Bryan dapat melihat dengan jelas, memutar badannya dan berjalan kea rah mereka, dengan muka masam, dan suara dingin.

“segera hapus!!” Bryan merasa tidak apa, tetapi, masalah ini menyangkut Kirana, dia tidak bisa membiarkan dia merasa terganggu.

Beberapa reporter itu melihat Hendra berjalan ke arah mereka, segera bersembunyi ke dalam mobil, segera pergi….

Bryan mengerutkan dahinya, Kirana justru berjalan ke sebelahnya, “tidak apa, jika mereka ingin bicara bicarakan saja, akan ada orang yang membereskannya.”

“tetapi, akan ada efek terhadapmu….” Bryan mengerutkan dahinya lagi, masalah ini disebabkan olehnya, justru menimbulkan masalah yang tidak penting, memikirkannya saja dapat membuat dia kesal, tidak terpikirkan olehnya, Kirana justru dapat diikuti oleh reporter!

Kirana dengan tenang menggelengkan kepalanya tanda tidak masalah, begitu berita ini di keluarkan, bagaimana pun juga akan membuat Helbert sebuah hambatan, dengan begitu Kirana dapat merasa tenang.

Lagi pula Helbert akan menyelesaikannya, tidak akan ada kerugian terhadapnya, jika dia tidak merasa baik, maka memberikan hambatan kepada Helbert, juga baik.

Sedangkan Helbert, melihat berita ia di selingkuhi, raut wajahnya juga berubah menjadi suram, Kirana perempuan ini, benar – benar menyebabkan masalah untuknya.

Kebiasaannya untuk menggoda orang, apakah tidak bisa dikurangi! Perempuan yang tidak patuh, benar – benar harus aku peringati!

Helbert meminta asisten Leo untuk menyelesaikan masalah ini, dia sendiri menyetir mobil ke arah rumah Kirana.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu