Akibat Pernikahan Dini - Bab 76 Badai Pertunangan (2)

Samuel mengelus wajah Herlina Han dengan lembut sembari bertanya kasihan.

Herlina menggelengkan kepala pelan, hatinya sangat sedih dan tidak terima. Namun dia bukan wanita lemah seperti itu, dia tidak suka menangis! Karena menurutnya, menangis merupakan suatu kelemahan, bentuk ketidakberdayaan, juga tidak dapat menyelesaikan masalah apapun!

Bahkan di depan Samuel sekalipun!

"Tidak sakit, aku baik-baik saja!" Sebaliknya, Herlina menghibur Samuel. Dia tahu, dari ekspresi Samuel yang kasihan dan geram, pria itu sedang sangat marah.

Herlina juga tahu tempramen buruk Samuel. Untungnya, pria itu tidak melampiaskannya kepada ibunya ....

"Aku benar-benar tidak berguna ..." Samuel tiba-tiba berkata dengan tidak berdaya. Herlina segara menghiburnya, "Tidak, tidak, ini tidak ada hubungannya denganmu, aku tidak menyesal! Sungguh!"

"Samuel, lihat aku!" desak Herlina. Samuel mendongak dan menatap Herlina dengan serius. Herlina berkata dengan sungguh-sungguh, sepatah demi sepatah kata.

"Samuel, sejak pertama kali aku bertemu denganmu, aku sudah berkata, bahwa aku menyukaimu! Menyukaimu, aku tidak menyesal! Bersama denganmu, aku tidak menyesal! Aku tidak peduli dengan identitasmu, kamu juga jangan peduli dengan identitasku! Karena aku sudah bersamamu, maka aku juga tahu, setelah ibu dan yang lainnya tahu, akan berakibat apa."

"Tapi aku tetap mengambil resiko itu, hanya karenamu. Jadi, jangan menyalahkan dirimu sendiri! Karena aku memilih bersamamu, maka aku pasti tidak akan merasa salah! Percayalah padaku, kita akan selalu, selalu bersama, tidak ada yang bisa menghalangi kita!

Mendengar kata-kata dan kalimat dari Herlina, Samuel semakin merasa bersalah dan malu. Dia ternyata tidak lebih berpikiran positif dari seorang wanita!

"Wanitaku! Bertemu denganmu, merupakan keberuntunganku! Benar, kita akan selalu selalu bersama, tidak ada yang dapat memisahkan kita."

Samuel merangkul Herlina dengan erat, mencium wangi rambutnya yang harum. Kebahagiaan dan kepuasan yang Samuel tidak pernah dapatkan, ia dapatkan dari wanita ini, betapa bahagianya ....

Hari ini, adalah hari pertunangan Kirana dan Helbert. Helbert datang untuk menjemput Kirana pergi ke tempat yang telah ditentukan. Kalau bukan karena adanya hubungan yang khusus ini, dia bahkan curiga, bahwa dirinya dan Helbert tidak akan memiliki pertemuan apapun.

Helbert meski sudah melihat sosok Kirana, tetapi matanya masih tetap bersinar. Terutama karena sosok wanita itu yang sangat mirip dengan dewi! Kirana pada hari ini, seperti ratu yang memiliki aura tak terukur, sekujur tubuhnya, memancarkan cahaya yang membuat semua tatapan orang berhenti padanya ....

Dengan sepatu hak tingginya, Kirana berjalan keluar dengan pelan dan kesusahan. Para keluarga sudah pergi daritadi, tinggal mereka berdua sebagai tokoh utama pria dan wanitanya.

Saat bersiap untuk naik, sepatunya seperti sedang melawannya, membuat kakinya oleng sedikit. Kirana hampir jatuh, namun tiba-tiba, lengannya ditarik oleh sepasang tangan dingin.

Sentuhan dingin itu membuat hati Kirana tersentak.

Kirana menengadahkan kepala, melihat wajah Helbert yang tanpa ekspresi muncul di hadapannya. Setelah melihat Kirana dapat berdiri stabil, Helbert melepaskannya, lalu jalan duluan dan naik ke atas mobil.

Kirana masih terbengong, lalu kembali lagi ke wajahnya yang datar. Ia juga naik dengan pelan ke atas mobil, dan mobil kemudian berjalan menuju tempat pertemuan. Sepanjang perjalanan, mereka bahkan tidak melakukan kontak mata sekalipun.

Pers dari berbagai media sudah menunggu daritadi, begitu melihat tokoh utama pria dan wanita, semua kamera blitz langsung menjepret ke arah mereka.

Kirana yang tidak terbiasa dengan sinar terang itu mengernyitkan dahi, tiba-tiba, tangannya digenggam oleh sebuah tangan besar, membuat ia tersentak.

Mengikuti arah tangan itu dan melihat ke atas, adalah wajah Helbert yang datar. Kirana awalnya ingin memberontak, tapi Helbert mendekat ke telinganya dan berkata dengan suara disertai peringatan.

"Bekerja samalah!"

Kirana menegakkan tubuh, menatap Helbert dalam diam, lalu tidak melihat ke arah pria itu lagi.

"Wah, kalian lihat mereka. Benar-benar merupakan pasangan yang serasi!"

"Benar, benar, aku belum pernah melihat pasangan yang begitu serasi sebelumnya!"

"..."

Para jurnalis tidak henti-hentinya memuji, namun sayangnya, tokoh utama yang mereka bicarakan hanya melihat ke arah mereka tanpa ekspresi apapun.

Helbert memang selalu seperti itu, selalu memasang muka yang masam. Sedangkan Kirana tidak ada ekspresi baik yang dapat diberikan pada para jurnalis, terutama untuk Helbert, jangan harap adanya ekspresi menyenangkan!

Helbert menggenggam tangan Kirana lalu berjalan maju, tapi karena jurnalis terlalu banyak, membuat kerumunan besar, ditambah Kirana yang memakai gaun panjang, membuat ini semakin tidak mudah, langkah kakinya tidak dapat mengikuti langkah kaki Helbert.

Helbert sepertinya baru menyadari ada sesuatu, menoleh ke belakang pada Kirana. Matanya yang gelap menyala sedikit, tiba-tiba, Helbert mengangkat tubuh bagian bawah Kirana ke dalam pelukannya.

Sebelum Kirana tersadar, dia sudah dibawa Helbert maju ke depan. Ada 'pengantaran' dari Helbert, langkah kaki Kirana baru normal, namun ia sangat canggung.

Tubuhnya dipeluk oleh Helbert, kulit seperti dihangati oleh kehangatan dari balik kemeja, wangi yang masuk melalui hidung adalah aroma matcha dari tubuh pria itu, ditambah dengan nafas seorang pria!

Rasa aneh yang susah dideskripsikan kembali muncul dalam hati Kirana, hatinya muncul perasaan aneh yang membuat ia takut.

Jerry yang memakai kacamata hitam, malah merasa ini adalah kejadian penuh sindiran! Wajah sampingnya yang terlihat jahat, menyunggingkan senyum dingin.

Sedangkan Bryan, diberitahu oleh Yesi, bahwa hari ini adalah hari pertunangan Kirana. Setelah tahu, hatinya langsung suram. Dia datang dengan perasaan marah, tentu, diikuti dengan Krystal Lee yang bersikeras tidak mau pulang ke rumah!

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu