Akibat Pernikahan Dini - Bab 117 Tiga Orang Pria Melakukan Pertunjukan. (2)

Awalnya Daniel ingin memilih pria sebagai sekretarisnya, tetapi temperamen John yang aneh mengatakan bahwa sekretaris pria itu tidak aman untuknya! Dia harus memilih sekretaris wanita!

Daniel juga tidak memiliki pilihan lain. Bukannya dirinya tidak tahu maksud John. Tapi identitas mereka, sangat rentan dibandingkan dengan wanita...

Ketika menunggu sampai malam, Kirana pergi berkendara ke arena fashion show yang diucapkan oleh Jerry. Setelah menunggu sampai di tempat tersebut, begitu Kirana turun dari mobil, Kirana melihat bayangan tubuh yang tinggi dan kurus sedang berjalan ke arahnya sambil tersenyum.

“Sudah datang.”

“Em. Tidak telat, kan?” setelah Kirana mengunci mobilnya, wanita itu langsung berjalan lurus mengikuti Jerry.

Jerry tertawa pelan sambil menggelengkan kepalanya:”Tidak. Masih tersisa beberapa menit.”

Jerry mengangkat jam yang ada di tangannya lalu melirik sekilas. Kirana menganggukkan kepalanya pelan. Dua orang tersebut langsung berjalan ke arah belakang panggung.

Fashion show kali ini bisa dikatakan sebagai pertarungan antar banyak perusahaan. Yang menentukan adalah model fashion show dan gaya pakaian mereka.

Ketika Kirana sampai di belakang panggung, Isabella Yang sedang berdandan, di samping wanita itu juga ada banyak model lain yang sedang berdandan.

“Wah sudah datang ya.” Isabella yang sedang memoleskan foundation ke wajahnya melirik Kirana dan Jerry yang berjalan ke arahnya. Isabella Yang melambaikan tangannya, foundation yang berada di tangannya pun terjatuh di udara.

“Aduh, sialan...” Isabella Yang lupa bahwa dirinya sedang memoleskan foundation. Wanita itu buru-buru membersihkan foundation yang jatuh.

“Kakak sepupuku, aku datang untuk melihatmu. Kamu tidak usah terlalu bersemangat begitu!” Ucap Jerry sambil tertawa pelan.

Isabella Yang memelototi Jerry. Melihat interaksi mereka yang seperti ini, Kirana tertawa. Hubungan mereka sangat baik.

Dirinya, sepertinya sudah lama tidak melihat Daniel!

“Kamu bawa Kirana duduk di luar dulu. Di sini terlalu banyak orang, sangat berantakan.” Ucap Isabella Yang pada Jerry setelah wanita itu melukis alisnya.

Jerry mengangguk lalu melirik Kirana, “Ayo kita pergi.”

“Oke. Isabella, semangat! Aku akan melihatmu!”

Kirana melambaikan tangannya ke Isabella Yang. Isabella Yang mengangguk sambil tertawa pelan sambil tangannya membuat gerakan seperti seorang pemenang.

Setelah Jerry membawa Kirana ke area luar, tempat duduk di bawah panggung satu persatu diisi oleh beberapa orang yang terkenal.

Hanya melihat orang yang menunggu yang berada di samping mereka, Kirana langsung merasa dirinya seperti seorang bos atau sejenisnya!

Kirana merasa kurang yakin. Setelah Kirana mengikuti Jerry duduk, Kirana mempertanyakan keraguan yang ada pada dirinya.

“Orang-orang ini bukankah tamu penting dalam dunia bisnis?”

Jerry tersenyum terkejut menatap Kirana, “Bagaimana kamu bisa tahu?”

Kirana meletakkan pipinya pada pangkuan tangannya, “kelihatan.”

Jerry tertawa ringan, penilaian wanita itu benar-benar bagus, “Karena produk pakaian mereka juga akan tampil di panggung dan juga baju yang dipakai oleh para model sangat menentukan! Dan jika disukai oleh mereka, karir para model akan memiliki masa depan yang bagus!”

Kirana mengernyitkan alisnya. Tidak disangka Isabella Yang menyuruhnya mengerjakan hal sepenting itu!

“Tapi, kakak sepupumu. Dia.. kenapa bisa percaya padaku?”

Jerry menatap Kirana yang mengernyitkan dahi lalu menyentil pelan dahi gadis itu, “Tidak usah mengernyit begitu. Jangan khawatir. Kakak sepupuku itu tidak kekurangan pekerjaan. Dia datang kemari hanya karena main-main saja dan di saat yang sama dia juga percaya dengan keahlian tanganmu. Kakakku itu ingin memperlihatkan ke orang-orang kekuatannya yang sebenarnya!”

“Oh...” Dahinya yang disentuh oleh Jerry mungkin masih merasakan hangatnya tangan pria itu. Kirana dengan canggung memutar kepalanya. Melihat Kirana yang seperti itu, Jerry tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Saat ini, Kirana tiba-tiba merasa sebuah tatapan dingin memancar ke arah mereka. Perlahan-lahan Kirana mengangkat pandangannya mencari sumber tatapan dingin tersebut, tapi matanya tiba-tiba bertabrakan dengan sepasang mata dingin yang berbahaya.

Helbert! Bagaimana bisa dia ada di sini? Setelah Kirana melirik sebentar wanita yang ada di samping pria itu, mata wanita itu memancarkan tatapan menyindir, seperti melihat orang asing sekelebat.

Annabella yang sedang merangkul Helbert, ketika melihat gerakan Jerry dan Kirana yang intim, wajahnya berubah suram. Tangan Annabella yang merangkul Helbert tidak sengaja terlepas.

Annabella mematung. Helbert dengan matanya yang menatap tidak yakin ke depan tiba-tiba ekspresinya wajahnya berubah. Dia, kenapa lagi?

Ketika mata Helbert menatap ke sebelah sana, raut wajah Annabella berubah suram. Lagi-lagi Kirana! Wanita itu! Bagaimana bisa dia masih hidup!!

Jerry dengan sikap biasa melihat Helbert yang memperhatikan kedatangan mereka. Melihat Kirana yang tanpa ekspresi, mata Jerry memancarkan senyum digantikan dengan tatapan yang rumit.

Saat itu, Kirana merasa udara di sekitarnya berubah menjadi beku. Aura dingin menguar. Kirana seperti baru menyadari sesuatu, wanita itu menaikkan pandangannya mengarah ke sampingnya.

Tidak disangka Helbert yang membawa Annabella duduk berada di dekatnya! Kirana hanya melirik sekilas. Sepasang mata tenang yang dingin bergerak, tidak memperdulikan kedua orang itu.

Dengan nada suara dingin Helbert bersuara, “Kenapa kamu bisa datang kemari?”

“……”

Kirana mengabaikannya. Bisa dibilang, Kirana langsung mengabaikan Helbert!

Bisa dibayangkan bagaimana wajah Helbert, sangat dingin! Annabella menggigit bibir bawahnya. Kenapa Bert masih mengurusi wanita itu?! Dan juga, Kirana, wanita murahan itu! Tidak disangka berani mengabaikan keberadaan Bert!

Apakah wanita itu merasa dirinya tinggi?! Dia hanyalah seorang murahan!

Kirana perlahan-lahan mendekati Jerry lalu berbicara pada pria itu. Jerry tersenyum sambil mengangguk, setelah itu Jerry dan Kirana bertukar posisi!

Wajah Helbert semakin menggelap. Helbert tentu paham maksud Kirana yang mengabaikan dirinya dan wanita itu dengan berani bicara di hadapannya langsung!

Yang paling dibencinya adalah wanita itu melakukannya seperti itu! Wajah Helbert menjadi suram. Udara di sekitarnya berubah menjadi dingin!

Dan saat itu, mungkin sengaja untuk membuat Kirana kesal, ucapan provokatif dari Marco terdengar di atas kepala Kirana.

“Ck ck ck, Kirana. Hari ini benar-benar takdir ya!”

Kirana yang kepalanya mulai sakit mengusap-usap ujung alisnya. Orang-orang ini, tidak cukup kah semua ini?!

Kirana mengangkat kepalanya dan melihat Marco dan wanita yang sama sedang tersenyum licik menatapnya. Kirana menyipitkan matanya, seorang playboy memanglah berbeda. Kecepatan pria ini dalam berganti wanita benar-benar cepat.

Setelah melihat Kirana meliriknya tanpa ekspresi khusus atau lainnya, Marco langsung menjatuhkan bokongnya duduk di samping Kirana.

Kirana mengerutkan alisnya. Sekarang apakah dirinya bisa pergi meninggalkan tempat ini...

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu