Akibat Pernikahan Dini - Bab 111 Penderitaan (2)

"Desain baju milikmu, desainnya sudah selesai, tetapi aku lupa membawanya hari ini, selanjutnya akan kubawakan untukmu." Kirana tertawa pelan, dan dengan tatapan maaf menatap Isabella Yang.

Isabella Yang malah berterima kasih sambil menggeleng kepalanya, "Tidak apa-apa, tidak apa-apa, justru aku sangat berterima kasih kepadamu, tak disangka secepat itu sudah bisa keluar hasilnya."

"Pas sekali, pertunjukkan model ku sudah mau mulai, tunggu ada waktu kosong, aku akan pergi mengambilnya, dan pergi membuatnya, aku sangat menantikannya, pasti orang-orang buta melihatnya!"

Setelah Isabella Yang selesai berbicara dengan makna sarkas yang tersirat, Kirana merasa canggung, dan wajah Jerry juga terlihat aneh, karakter kakak sepupunya, memang begini...

Dan disana, Helbert baru saja memarkir mobilnya di lapangan parkir, Annabella sudah menunggunya di depan pintu.

"Diluar dingin, kenapa kamu tidak menungguku didalam?"

Helbert dengan lembut memegang Annabella, dari wajah Annabella yang berubah merah, bisa dilihat, bahwa dia sangat senang.

"Orang sudah tidak sabar ingin bertemu denganmu, tau! Kamu sudah berapa lama tidak menghampiriku!"

Annabella dengan lembut memeluk Helbert, dengan serakah ia masuk ke dalam pelukan Helbert.

Tatapan Helbert terlihat gelap, dia membawa Annabella duduk di sofa, "Apakah kamu sudah makan obat?"

"Sudah."

Annabella menjulurkan tangannya untuk memeluk pinggang Helbert, tidak membiarkan dia pergi, Helbert dengan tidak tahan memejamkan matanya sesaat, "Aku akhir-akhir ini sedang sibuk mengurus perusahaan, tunggu keadaan menenang, aku akan datang menemanimu!"

"Kamu sudah mengucapkan ini berapa kali, aku tidak mau mempercayaimu lagi." Annabella berkata dengan sedikit sedih.

Helbert memijat ujung keningnya, "Dengarkan, aku saat ini, sangatlah sibuk."

"Baik, baik!" Melihat Helbert terlihat lelah, Annabella juga tau, akhir-akhir ini begitu banyak urusan yang harus diselesaikan di perusahan.

"Bert, kapan aku bisa pergi ke tempatmu untuk mencarimu?"

Annabella tidak tenang dia tinggal satu atap dengan Kirana! Dan yang lebih mendesak lagi, hari sudah semakin malam, dia ingin Helbert segera memberitahunya rahasia bisnisnya.

"Sekarang, masih belum bisa." Akhir-akhir ini, nenek sepertinya sudah mulai curiga kepadanya, dia juga tidak bisa membiarkan Annabella mampir ke tempatnya, itu bisa menyebabkan nenek semakin curiga.

"Oh..." Annabella terlihat jelas merasa sedih, itu membuat Helbert mengelus kepalanya. Saat ini, Helbert juga tidak dapat memberikan harapan apapun kepada Annabella.

Lagipula, sekarang masih begitu banyak masalah di hatinya yang belum beres.

Dan sekarang di ruang tamu rumah Keluarga Lim, Aldo Lim menatap Ivan Lim yang acuh tak acuh.

Suara "Plak!", dia memukul meja itu dengan kencang, "Dasar anak keras kepala, apa sebenarnya yang ingin kamu lakukan, aku sudah memperkenalkan padamu seorang yang baik, tetapi kamu tak disangka melepaskan kesempatan itu!"

Ivan Lim berkata dengan santai "Aku sudah bilang, aku tidak suka jenis seperti itu!"

"Jadi apa sebenarnya tipemu! Katakanlah!"

Aldo Lim sudah mau main tangan, anak keras kepala ini, seperti sengaja melawan apapun yang dilakukannya, dari awal membiarkannya untuk dilatih 1 bulan lebih, tetapi sekali dia balik, dia memberikan mereka ekspresi seperti ini!

Semakin tidak dengar-dengaran, sungguh membuat kedua orang tuanya panik!

Di sisi lain, Eva menatap Aldo Lim, "Salah mu lah ini semua! Sudah kubilang, jangan suruh Ivan Lim pergi ke pelatihan itu, tapi kamu tidak mendengarnya! Sekarang seperti ini, salah siapa!"

Aldo Lim menghempaskan napasnya, menunjuk Ivan Lim marah berkata: "Kalau bukan salah si bodoh itu, salah siapa lagi! Kalau saja ia dengar-dengaran dari awal, dan tidak membuat onar, aku akan membuatnya kembali!"

"Kalau begitu, kamu lihat, kamu sudah sebesar ini, orang lain seusiamu, sudah tidak usah dibilang lagi! Kamu bahkan tidak buru-buru, apakah kamu ingin membunuh kami!"

Aldo Lim melihat Ivan Lim yang menganggap perkataannya angin lewat itu, merasa semakin marah sampai ingin melemparinya barang.

Eva dengan buru-buru menahannya, "Cukup, cukup, bisa tidak sabar sedikit! Selalu saja emosi, sekali salah berkata-kata kamu sudah mau main tangan, anak ini sudah besar!"

Ivan Lim malah meresponi ayahnya dengan sangat tenang.

Aldo Lim melihat anaknya seperti itu dia tak bisa bernafas! Ia sudah marah kepada Ivan Lim setengah hari, dia sudah tidak tau lagi dia harus berkata apa!

Tetapi pada akhirnya, Aldo Lim mengucapkan sekali lagi untuk terakhir kalinya, "Anak bodoh! Jika kamu tidak buru-buru untuk mencari menantu untukku, jangan salahkan kami jika kami yang mencarikannya untukmu! Sampai pada waktunya, kamu tidak bisa mengeluh kepada kami!"

"Betul, Ivan, kamu sudah sebesar ini, seharusnya udah mencari pacar, kulihat anak perempuan Keluarga Direktur Chen juga lumayan, namanya Jennie Chen, benar?"

Eva juga sangat mendesak Ivan, dia tau emosi buruk Ivan, yaitu sangat keras kepala, dia tidak masalah jika dia memang harus mencari menantunya sendiri, jika mereka membantunya untuk mencari, dia bahkan tidak mau melihatnya.

Tetapi sudah diperingati kepadanya berkali-kali, dia juga tidak pergi mencarinya!

"Sudah kubilang berapa kali, aku tidak suka model kelinci putih seperti Jennie Chen!"

Ivan Limberkata dengan marah, Aldo Lim tertegun dan langsung memarahinya kembali, "Lalu beritahulah kepadaku, kamu suka yang seperti apa, apakah kamu mau tunggu banyak cewek yang mengantri baru kamu memilihnya?!"

Ivan Lim menatap ayahnya yang marah seperti orang gila itu, lalu ia lanjut tanpa ekspresi melihat ponselnya.

"Kamu..."

Aldo Lim melihat Ivan yLim ang bersikap acuh tak acuh, dia emosi sampai tangannya bergetar, "Baik! Oke! Kamu tidak mau mendengar, aku akan membuat komandan yang menanganimu!"

"Duh, janganlah! Ayah, jika kamu ingin mengatakan sesuatu, katakanlah secara baik-baik!" Saat mendengar ayahnya sendiri ingin melibatkan komandan, Ivan Lim akhirnya memperlihatkan ekspresi tersenyum.

Dia mendekat kepada Aldo Lim, dan tersenyum, apakah dia bercanda? Ingin melibatkan komandan, apakah dia masih hidup? Yang paling ia takutkan, adalah lelaki itu yang bisa ia sebut kakeknya, saat wajib militer, dia tidak perlu khawatir tentang dirinya sendiri!

Setelah ia berpikir ia merasa ketakutan, dia hanyalah seorang legenda! Helbert bahkan sangat menghormatinya!

Melihat akhirnya Ivan Lim berubah lembek, Aldo Lim menghempaskan napasnya, anak nakal, jangan pikir aku tidak bisa mengontrolmu!

"Sudah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, kalau tetap kamu tidak mau mendengarkan perkataanku, aku akan menyuruh komandan untuk membantuku mengkomunikasikannya denganmu!"

"Jangan, ayah, apakah aku anakmu? Kenapa kamu begitu mau membahayakanku?!" Mendengar ini, ayahnya tetap memasang ekspresi marah.

Ivan Lim terlihat memelas, Eva mengerutkan keningnya, "Anakku, jangan bicara terlalu berlebihan!"

"Ibu, kamu tidak tau... Ah, sudahlah, kalaupun aku bicara kamu pasti tidak mengerti."

Ivan Lim dengan pelan-pelan berdiri, dia menatap Aldo Lim, dan berkata dengan pelan: "Sudahlah, ini hanyalah seorang menantu! Jangan khawatir, aku pasti akan menemukannya!"

Setelah selesai berkata-kata, Ivan Lim tidak melihat mata ayahnya yang tersenyum, ia langsung pergi keluar rumah....

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu