Akibat Pernikahan Dini - Bab 34 Konspirasi BAWAH) (2)

Rasa sakit tertusuk pisau membuat pandangan Kirana gelap, Helbert yang didorong oleh Kirana, seketika bereaksi mendatangi Kirana, dia menatap sosok Kirana yang lembut.

Ia dengan cepat untuk menangkap tubuh Kirana yang berdarah, mata dingin Helbert tiba-tiba menjadi merah, tatapan garang seperti tatapan iblis yang berasal dari neraka.

"Kalian inginkan sesuatu apa darinya! Aku ingin kalian dikuburkan bersamanya!" Ekspresi iblis Helbert membuat orang-orang tersebut tercengang melihatnya, menyaksikan Helbert berjalan ke arah mereka selangkah demi selangkah sambil memeluk Kirana.

Seolah-olah membawa pandangan dingin dan kemarahan dari neraka, dia memancarkan kemarahan yang mengerikan seperti seekor binatang buas, dan sekelompok orang jahat itu pun saling melotot.

Kaki mereka pun lemas, dengan cepat mereka membuang pisau tersebut. Bahkan mobil itu pergi dengan cepat. Helbert menatap mereka dingin dan segera melihat Kirana yang memejamkan mata di pelukkannya.

Dia tidak sempat memikirkan perihal sekelompok orang tersebut, ia memeluk Kirana dan berlari membawanya ke mobil, perlahan ia meletakkan Kirana, segera menginjak pedal gas, dan mobilnya terbang cepat di jalan.

Bahkan dia tidak merasakan apapun, di dalam hatinya ada hanya ada ketakutannya dan kekhawatiran yang mendalam, begitu dia datang ke rumah sakit, sekelompok dokter dan perawat pun segera muncul, dan membawa Kirana masuk ke ruang operasi.

Ketika pintu ditutup, jantung Helbert berdetak kencang dan masih belum tenang. Mata dinginnya menatap ruang operasi dengan lampu menyala, dan tampa ekspresi wajahnya yang penuh kemarahan.

Tatapan mata Helbert pun tajam berbahaya, dan dia mengambil ponselnya dan menelepon seseorang. "Segera bantu aku untuk memeriksa dengan jelas, pada jam 8:10, siapa orang yang memerintah sekelompok orang di tempat parkir itu !"

Seseorang tersebut menjawab dengan penuh hormat dari ujung telepon, "Baik, Tuan Muda Helbert!"

Helbert menutup telepon. Mata dingin itu menatap ruang operasi tanpa suhu apapun. Dia memikirkan sesuatu dan menelepon lagi. "Beri tahu teman baik Kirana, dia mengalami kecelakaan! Sekarang di Rumah Sakit Mitra Abadi ! "

Asisten Leo yang pada saat itu sedang terlelap dalam mimpinya, seketika bangun, dan dia dengan cepat berkata "Ok".

Ketika datang ke rumah Kirana, ia tidak menemukan Kirana. Samuel cemberut dan melihat ayah dan ibu Kirana yang terlihat cemas. Samuel pun mengutuk, "Sialan kau Tuan Helmi! Aku ingin membunuh bajingan itu! "

Ketika dia bersiap untuk pergi ke jalan timur untuk mencari Tuan Helmi, ponsel Daniel pun berbunyi. Daniel melihat panggilan telepon tersebut adalah Yesi. Ketika dia menjawabnya, dia

"Daniel! Kirana kecelakaan! Sekarang ia di Rumah Sakit Mitra Abadi! Cepat datang!"

Suara Yesi yang semakin besar membuat orang-orang di rumah Kirana mendengar dengan jelas. Samuel pun semakin marah dan dengan cepat mengendarai sepeda motor. Daniel dengan cepat menutup telepon, setelah Samuel duduk, dia dengan cepat melaju menuju rumah sakit.

Pandangan mata Ibu Kirana pun gelap, ayah pun khawatir dan dengan segera menarik Ibu, "Cepat dan cepat, kita harus segera pergi!"

Ayah setengah hati melihat Ibu mengeluarkan air mata, dan melaju cepat ke Rumah Sakit Mitra Abadi.

Ketika Samuel dan Daniel pertama datang ke rumah sakit, mereka melihat Yesi yang cemas dan Helbert yang berwajah dingin. Ketika Daniel melihat Helbert, dia menghela nafas.

Dengan cepat langsung bertanya kepada Yesi dengan gugup: "Bagaimana kondisi Kirana?"

Yesi menggelengkan kepalanya, "Dokter belum keluar, tidak tahu!"

Samuel mengutuk, "Tuan Helmi yang bajingan, sekarang aku akan pergi ke markas lamanya! Milik pamannya!"

"Tunggu! Samuel, jangan gegabah! Kita lihat dulu kondisi Kirana baru kita ambil tindakan!" Yesi pun meneriaki Samuel, takut dia akan melakukan sesuatu jika dia pergi.

"Tuan Helmi? Apakah dia yang melakukannya?" Helbert yang menunjukkan ekspresi dingin menatap Samuel dan Samuel memperhatikan ternyata Helbert ada di sini!

Setelah beberapa saat, Samuel pun mengangguk, " Ya benar, dia adalah seorang bajingan! Adikku berkata padaku bahwa dia yang telah membuat Kirana seperti ini, aku dengan cepat pergi dan meneleponnya tetapi panggilan telponku tidak tersambung!"

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu