Akibat Pernikahan Dini - Bab 121 Cinta Tragis (2)

Di bar yang luar biasa mewah, Kirana mengerutkan kening ringan, ekspresi di wajahnya yang datar berlawanan dengan Vina Zhou yang terus tersenyum dingin.

Awalnya, Fedrick Ye mengajaknya, mengatakan bahwa mau mentraktirnya makan, mengingat bahwa dia pernah menyelamatkannya, Kirana merasa, hutang budi kepada seseorang tidak baik, jadi dia setuju.

Menerima ajakan Fedrick, pada awalnya tempat janjian bukan disini, tetapi tanpa sengaja bertemu dengan Vina disini, wanita ini mengatakan ingin berbicara dengannya dan Kirana sebenarnya tidak ingin memperdulikannya.

Tetapi ketika Vina berbicara mengenai rahasia tentang kasus ayahnya, Kirana menjadi lebih baik berbicara dengannya dulu. Waktu janjian dengan Fedrick masih lama. Kemudian Kirana mengikuti Vina datang sampai kesini.

“Katakanlah, katakan kepadaku tentang kasus ayahku!” Kirana melihat Vina yang daritadi menertawainya, dia merasa ada yang aneh dan ingin segera pergi saja setelah selesai mendengarkan.

Vina tersenyum ringan, terlihat sinar di matanya, "Kamu pikir kasus ayahmu hanya sebuah kebetulan?"

Bibir Kirana menyeringai, dan terus menatap Vina yang tetap diam tidak menjawab.

“Aku tahu, aku masih ingat, dulu Helbert bisa terpikat olehmu, itu hanya karena kamu terlihat mirip seperti dia.” cibir Vina.

"Dia" yang dimaksud Vina, Kirana tentu dengan jelas mengetahuinya. Akan tetapi, dia sungguh merasa bosan! Antara dia dan Helbert, sudah mati rasa!

"Apa yang ingin kamu katakan!"

Vina tersenyum dan tidak berbicara. Pada saat ini, pelayan membawakan dua cangkir kopi. Setelah Vina mengambil cangkir, dia menyeruput kopinya.

"Helbert adalah orang yang bagaimana? Aku rasa kamu sukar untuk mengerti dia. Apa yang dia mau dan dia inginkan, dia tidak akan bermurah hati dan akan menghalalkan segala cara! Ckckck, jika kamu sudah mencoba merasakan kekejamannya, kamu akan mengerti, kenapa kamu sekarang bisa berada disisinya!"

Setelah selesai mendengarkan kata-kata Vina tentang Helbert, dia menyipitkan matanya. Tentu saja, dia tahu karakter Helbert, tidak tahu malu dan patut dibenci.

Tetapi Kirana tidak menghiraukan kata-kata Vina, Vina melihat bahwa Kirana tidak terusik dengan kata-katanya, mulutnya mencibir, wanita ini, tidak bodoh juga!

Kirana, dengan lembut mengangkat cangkir dan menyeruput kopinya, namun tidak melihat kilatan sinar di mata Vina yang dengan terang-terangan menyeringai diwajahnya.

"Jadi kamu pikir kenapa ayahmu bisa tiba-tiba terlibat dalam gugatan, yang mana menyebabkan perusahaannya bangkrut, dan kenapa perusahaan Wang dengan mudah menuntut dan menarik kembali tuntutannya?"

“Apa yang ingin kamu katakan!” Kirana dengan acuh tak acuh menatap Vina, meletakkan kembali cangkir kopinya, lalu menatap wanita itu lekat-lekat.

Vina tertawa lebar, "Kamu tidak pernah mencurigai Helbert.?"

Mata Kirana sedikit berkedip, Helbert ....

Vina melihat Kirana sedikit mengerutkan alisnya, tetapi sesudah itu, tidak ada ekspresi lagi. Vina diam-diam merasa bingung, Kirana, kamu terlalu cerdas atau kamu tidak peduli sama sekali!

"Jadi bagaimana kalau benar dia?" Kirana dengan lembut berdiri, "Aku membenci kelakuan Helbert, terhadap kata-katamu ini, aku sudah kebal! Aku menyarankanmu untuk tidak memperhatikanku lagi! Aku tidak bisa menjerat Helbert dengan cara begitu!"

"Lagian, berdasarkan apa yang kamu lakukan dan kamu katakan sekarang, kamu benar-benar sangat bodah!."

Setelah selesai berkata, Karina ingin berbalik dan berjalan pergi, tetapi kepalanya tiba-tiba terasa pusing, pusing yang hebat melandanya, Kirana harus menopang meja untuk memberinya kekuatan.

Apa yang terjadi? Anemia-kah?

"Hei ... Kirana! Aku membencimu bukan karena kamu mendapat perhatian khusus dari Helbert, tetapi karena hanya kamu yang mendapatkan dirinya! Bagian mana dari diriku yang tidak lebih baik dibandingkan darimu! Tahukah kamu, bahkan gara-gara kamu, dia ingin memberikan hukuman kepadaku!"

"Oh, bagaimana dia bisa begitu kejam! Aku sudah bersamanya begitu lama, bukan seorang pendatang baru sepertimu! Kenapa? Kenapa begitu!"

Sesudah itu, Vina berjalan mengelilingi sampai kedepan Kirana dan menatapnya dengan mata edannya. Kirana hanya merasa otaknya dipenuhi kebingungan. Perasaan yang serupa terulang lagi.

Kirana merasa seperti mengerti sesuatu! Dengan menganggukkan kepalanya, Kirana menggunakan tatapannya yang bingung menatap Vina, "Ya ... kamu!"

Kirana tiba-tiba merasa bahwa dirinya lemas dan dia harus duduk dengan pelan di atas meja. Dia berusaha keras untuk bangun, tetapi ketidakberdayaan tubuhnya membuatnya terduduk kembali di atas meja.

"Haha, jangan berjuang lagi. Aku hanya memberimu sedikit saja! Aku akan menunjukkan kepada Helbert seberapa bagusnya wanita yang dipilihnya!"

"Kamu ... Apa yang kamu ... Apa yang kamu lakukan ..." Kepala Kirana bingung, dan ada perasaan berat yang tak tertahankan, tetapi dia mendengar suara Vina yang berbicara terus-menerus di benaknya.

"Pergilah, cari seorang lelaki perkasa untuk memuaskan wanita hina ini! Juga, katakan kepada Fedrick! Urusan yang dia pesankan kepadaku! Sudah selesai aku kerjakan!"

Vina dengan tatapan seram menatap wanita yang matanya perlahan tertidur, berpesan sesuatu kepada seorang pria di belakangnya, Kirana hanya mendengar nama Fedrick ....

Dia ... ternyata dia ... Kenapa ... Kenapa!!

Novel Terkait

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu