Akibat Pernikahan Dini - Bab 210 Cinta Menyakitkan Yang Akan Segera Dimulai (1)

Ketika meninggalkan rumah sakit, Helbert Han menoleh pada Kirana, "Kamu belum mengatakan hasil tes kamu di rumah sakit?"

Ada senyum bahagia di bibir Kirana, "Aku ingin memberitahumu, aku ha ..."

"Direktur Helbert! Akhirnya, aku menemukanmu. Telepon ke ponselmu, kamu juga tidak menjawabnya! Sistem keuangan perusahaan sedang turun! Apa yang harus dilakukan?"

Kata-kata Kirana terputus lagi. Sebelum Helbert Han sempat mendengarnya, dia tiba-tiba mendengar suara asisten Leo dari arah belakang bergegas berlari ke arah mereka.

Helbert Han mengerutkan kening, "Apa masalahnya?"

Wajah asisten Leo penuh kecemasan, "Aku tidak tahu. Hari ini, manajer departemen keuangan tiba-tiba menghilang. Lalu, semenjak itu sistem departemen keuangan terus berada dalam kondisi lumpuh!"

"Siapa manajer departemen keuangan?"

"Namanya Yudas Feng!"

"Yudas Feng?" mata gelap Helbert Han terlihat dingin, "Pergi, panggilkan Ivan Lim kesini untuk membantu. Aku akan segera bergegas ke perusahaan untuk menghadapinya."

"Kamu bisa pergi sekarang, tangani dulu masalah perusahaan." begitu Helbert Han selesai bicara, Kirana dengan penuh pengertian menunggu Helbert Han untuk menyelesaikannya terlebih dahulu, tetapi Helbert Han menatapnya dengan sedikit khawatir.

Kirana tahu bahwa ia mengkhawatirkan dirinya. Setelah mendorongnya, Kirana dengan tidak berdaya memberinya jaminan, "Pergilah dengan tenang, pergi selesaikan dulu masalah perusahaan. Aku baik-baik saja. Setelah kamu pulang nanti malam, aku akan memberitahumu sebuah kabar baik."

“Baiklah, kalau begitu aku pergi urus dulu, tunggu aku kembali.” setelah Helbert Han mencium dahi Kirana dengan lembut, dia mengejar langkah asisten Leo untuk kembali ke perusahaan bersama.

Kirana menghela nafas tanpa daya, siap untuk naik taksi pulang, tidak terburu-buru, bagaimanapun masalah ini Helbert Han akan mengetahuinya cepat atau lambat, waktunya masih panjang, tidak perlu tergesa-gesa.

Namun, malam itu, Helbert Han tidak pulang, karena hal-hal yang ditemuinya kali ini lebih sulit ditangani!

Sudah malam jam sembilan lewat. Setelah Helbert Han sibuk seharian, masalah di tangannya belum juga selesai, dia terpaksa menelepon Kirana.

"Kirana, sudah mau tidur?"

"Hm, apa? Oh, Tidak." di tengah ketidaksadaran dan kesadaran, Kirana linglung. Ketika dia mendengar bunyi telepon, dia mengangkatnya secara refleks. Setelah mendengar suara Helbert Han, dia tersadar sepenuhnya.

"Aku tidak sempat pulang malam ini. Urusan perusahaan agak ruimit. Aku harus buru-buru menyelesaikannya. Malam ini aku tidak bisa pulang menemanimu. Kamu sendirian tidak apa-apa 'kan?"

“Tenanglah, aku baik-baik saja, kamu harus perhatikan kesehatanmu.” meskipun di mulut Kirana mengatakan tidak apa-apa, tetapi dia merasa kehilangan dalam hatinya. Namun memikirkan bahwa Helbert Han memang benar-benar sibuk, dia dapat memahaminya.

"Oh iya, katamu punya kabar baik. Bolehkah mengatakannya melalui telepon?"

“Tidak, aku hanya mau memberi tahumu secara langsung!” Kirana tersenyum lembut di sudut mulutnya. Masalah seperti ini, memberitahunya saat bertatapan muka baru menarik bukan.

Helbert Han tidak berdaya, merasa mata Ivan Lim yang diseberangnya sedang menatapnya dengan aneh, Helbert Han terbatuk pelan, "Kirana, selamat malam, tidur yang nyenyak, jangan ditendang selimutnya."

"Selamat malam, tenang saja, aku tahu, kamu juga jaga dirimu baik-baik."

Setelah telepon itu akhirnya ditutup, Ivan Lim merinding sesaat, "Ckck, sekujur tubuhku merinding mendengarnya!"

Wajah Helbert Han kembali menjadi dingin, "Sudah, sudah, cepat lakukan pekerjaanmu! Setelah selesai, aku akan mentraktirmu makan malam!"

"Ck ck, aku harus bekerja sangat keras hanya demi sekali makan. Aku yang mentraktirmu makan. Ketika kamu menghadapi masalah lagi, bisakah kamu jangan selalu datang mencariku?" Ivan lim memelototinya.

Helbert Han mengerutkan alisnya, "Siapa suruh kamu adalah tangan kanan-ku, bukankah memang seharusnya bekerja mati-matian untukku?"

"Heh, kamu tidak tahu ya, dulu sewaktu berada di militer, bagaimana mereka menggosipkan kita!"

Ivan Lim mengetik dengan cepat menggunakan kedua tangannya didepan papan ketik komputer, sambil menatap layar komputer dan berbicara dengan Helbert Han, sementara Helbert Han sedang memproses dokumen-dokumen itu.

Setelah mendengarkan kata-kata yang aneh dari Ivan Lim, dia berhenti penasaran dan bertanya pada Ivan Lim, "Apa yang mereka katakan tentang kita?"

Suara ketikan "tak tak tak" dipapan tuts terhenti, Ivan Lim memiringkan kepalanya dan menatap Helbert Han dengan senyum jenaka di mulutnya, "Kamu sungguh ingin mendengarnya?"

Begitu Helbert Han melihat ekspresinya, ia langsung sudah tahu itu bukan kata yang baik, dan dengan bijak melanjutkan pekerjaannya, "Tidak jadi."

Tetapi Ivan Lim tidak begitu mudah melepaskannya begitu saja, "Mereka bilang kita adalah 'kawan'. Tahukah kamu apa itu 'kawan'? Tepatnya adalah gay ..."

Setelah melihat Helbert Han menatapnya dengan dingin, Ivan Lim tersenyum dan terus melanjutkan mengetik. Helbert Han mengerutkan keningnya, dan tiba-tiba terpikirkan sesuatu yang luar biasa.

Dia dengan tegas membuang pikirannya yang jahat dan terus melanjutkan pekerjaannya. Ivan Lim merasakan suasana menjadi aneh seketika. Dia terus melanjutkan ketikannya.

Ia bertanya pada Helbert Han dengan suara kecil, "Selanjutnya, apa yang akan kamu lakukan?"

"Apa lagi yang bisa aku lakukan! Tentu saja mengembalikannya!" mata Helbert Han tiba-tiba memancarkan cahaya dingin. Pria yang bernama Yudas Feng, ia sudah mengutus orang untuk mencarinya dan baru ditemukan setelah pencarian yang cukup lama!

Berani melumpuhkan sistem keuangan perusahaannya, dan ingin tepuk-tepuk pantat lalu pergi begitu saja! Tidak akan begitu mudah! Bahkan jika dia lari ke Amerika! Helbert Han juga akan menyeretnya kembali!

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu