Akibat Pernikahan Dini - Bab 109 Penderitaan (2)

Tetapi jika memikirkan preman ini, tak disangka anak perempuannya telah diculik! Tatapan Fanni dipenuhi oleh amarah.

Dengan nada bicara sarkas, tatapan Fanni dan Samuel bertemu, "Menghampirimu? Tentu saja menghampirimu! Seorang preman, dan sungguh hebat dalam hal itu! Bahkan tidak sadar akan identitas sendiri! Tak disangka masih berani menipu anakku! Dan menyakitinya! Kau sungguh jago dalam hal itu!!"

Fanni berbicara dengan nada sarkastik, dia membuat wajah Samuel berubah gelap, Samuel hanya mentapnya dengan gelap.

"Ibu! Aku tidak memperbolehkanmu memperlakukan Samuel seperti ini!" Herlina berkata dengan tidak puas, tetapi Fanni tertawa dingin berkata: "Kenapa, apakah aku salah? Kalau dia seorang preman?"

"Hm! Cucuku, mana mungkin adalah seorang preman!"

Disaat ini, sebuah suara yang tegas terdengar dari pintu, orang-orang terkejut melihat ke arah pintu.

Terlihat 2 orang pria berbaju hitam, seperti bodyguard, yang mengawal orang tua ini dari belakang, dia masuk kedalam ruangan, hanya dalam waktu sebentar saja, ruangan yang awalnya kosong ini, setelah semua orang itu datang, ruangan ini terlihat sedikit penuh.

Orang tua itu memengang sebuah tongkat, wajahnya dengan sangat serius berjalan masuk ke dalam ruangan, meskipun terlihat umurnya sudah tua, tetapi langkahnya yang masih stabil membuat orang bertanya-tanya umurnya...

"Kakek..."

Terdengar suara Samuel dimana nada bicara dia terdengar tidak alami, Herlina terkejut dan melihat orang tua itu sekali lagi, dia, adalah kakek Samuel...

"Hm! Ternyata kamu masih ingat untuk memanggil aku Kakek! Dasar bodoh! Aku baru saja pergi ke luar negeri tidak lama, dan kau sudah membuatku repot!"

Kakek Samuel, Heri Yu, merasa gagal menatap cucu tersayangnya yang terbaring pucat di kasur.

Heri tidak menghampiri Samuel, tetapi melihat ke arah Fanni "Bu, saya adalah guru besar Mandarin itngkat dunia! Meski orang tua Samuel telah meninggal, tetapi dia masih punya perusahaan! Latar belakang keluarganya juga berkecukupan! Itu hanyalah hobi dia! Darimana kamu lihat bahwa dirinya adalah seorang preman?"

Dia seakan memberi tatapan mengancam, dan membuat Fanni terdiam, wajahnya terlihat kaku, terlebih setelah ia mendengar hal itu, hati Fanni semakin bingung, keluarga dia, ternyata sekaya ini!

Fanni tidak bisa berkata apa-apa, dan Nenek Yang bersuara dengan pelan, memecahkan keheningan dan kecanggungan di ruangan ini.

"Uhuk, Tuan Samuel, disini anakku tidak bermaksud untuk berkata seperti itu, hanya saja ia marah sesaat sehingga mengucapkan kata-kata yang salah..."

Panggilan Nenek Yang yang familiar ini, membuat Samuel menatap dan bertukar tatapan dengannya, lalu Samuel menghempaskan napas sesaat, dan menoleh ke arah lain.

Berjalan sampai ke sebelah kasur Samuel, dan setelah menatap sesaat wajahnya yang pucat pasi, wajah Heri Yu terlihat tegas, dan Samuel menundukkan tatapannya, ia tidak berani melihat wajah kakekknya yang terlihat jelas sedang marah itu.

Heri Yu baru sadar akan Herlina, tatapannya menatap Herlina, dan Samuel sungguh gugup, ia takut kakek akan melontarkan kata-kata yang ketus kepadanya.

Tetapi mendengar suara ketawa Herlina yang manis kepada Heri, seperti tidak takut dengan ekspresinya, "Halo kakek."

Heri Yu menutup matanya sesaat, wanita ini, menarik.

"Siapa namamu?"

"Kakek, namaku Herlina. Kakek boleh memanggilku Lina."

Senyuman Herlina membuat Heri Yu mengangguk, wanita ini, sepertinya penurut dan kalem.

"Kakek, Lina adalah istri cucumu kelak."

Tatapan Samuel bertukar dengan tatapan Herlina, Heri mengangguk, wanita ini, penampilannya tidak buruk, hanya saja, temperamen keluarganya sedikit buruk!

"Ya, boleh, boleh."

"Hm! Terus kenapa! Aku tidak akan mengizinkan hal ini terjadi!" Baru saja Heri Yu selesai berkata-kata, Fanni mulai tenang, tetapi setelah mendengar perbincangan mereka, ia langsung meresponinya.

Ayah Han mengerutkan keningnya, didalam hatinya sungguh tidak mengerti apa yang sedang diributkan oleh istrinya!

"Fanni! Kamu..."

"Lagipula aku tidak akan menyetujuinya, jika kamu ingin membuatku setuju, tunggu aku mati!"

Fanni menatap suaminya, dan dia tidak mau tau!

"Ibu! Kenapa kamu seperti ini!" Herlina berterus terang merasa ibunya terlalu kasar dan tidak masuk akal!

"Aku kenapa! Ini kulakukan demi kamu! Kali ini kamu hanya tersakiti sedikit, bagaimana selanjutnya? Dan selanjutnya lagi? Berapa kali lagi kamu bisa beruntung seperti ini? Wanita bodoh! Pakai hatimu sedikit, kamu ingin bersama dengannya, jika terjadi apa-apa lagi, siapa yang akan bertanggungjawab?"

Saat Fanni membuka mulut bersuara, dalam ruangan seketika berubah diam, kata-kata Fanni juga tidak masuk akal, kejadian kali ini, juga terjadi karena identitas Samuel sebagai preman!

Samuel merunduk, tidak tau apa yang sedang ia pikirkan, Herlina menatap Samuel yang ekspresinya tidak bisa ditebak, dan ia berkata dengan yakin: "Aku tidak takut, dan aku juga tidak menyesal!"

Samuel mendengar Herlina berkata dengan seyakin itu, ia mengangkat tatapannya dan menatap Herlina, kedua matanya yang hitam terasa bersinar.

Mendapat wanita seperti ini, hidupku, sudah cukup....

"Aku berjanji, aku akan berusaha sekuatku untuk melindungi dia, dan tidak membiarkan dia tersakiti! Jika aku tidak dapat melakukannya, aku akan mati!"

"Samuel!!"

"Samuel...."

Samuel dengan sungguh-sungguh mengucapkan kalimat itu, Herlina terkejut menatapnya. Tatapannya yang merasa sakit itu bertukar dengan tatapan Samuel.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu