Akibat Pernikahan Dini - Bab 207 Kebetulan (1)

Kakak Gemuk melihat ekspresi Sharon, ingin mengatakan sesuatu, belum sempat mengatakannya, ternyata benar, dia yang terlalu baik hati ....

Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Kakak Gemuk merasa bahwa makhluk bernama wanita, tidak hanya dijadikan sebagai alat pelampiasan, tetapi juga memiliki peran yaitu untuk menghina pria!

Setelah dia minum semua dua botol bir yang telah dia ambil, Kakak Gemuk akhirnya menggelengkan jarinya dengan tangan mabuk, menunjuk ke arah Sharon dan berkata, "Kamu ... kamulah ... kamu ... kamu ... itu ..."

"Kamu peri kecil, katakan ... apa benar ..."

"Apa benar kamu sengaja ..."

Melihat Kakak Gemuk begitu sulit untuk mengucapkan kata-kata ini, dia masih bersimpati padanya, setelah menyaksikan ekspresinya yang tampak mabuk dan tidak jelas, mulut Sharon menunjukkan ekspresi yang memuaskan.

“Kakak Gemuk, lihat, apa ini?” Sharon dengan sengaja menguji seberapa berat mabuknya, dan dengan sengaja memperlihatkan isyarat kemenangan di depannya.

Kakak Gemuk tiba-tiba ingin menangkap tangan Sharon, tetapi setelah beberapa kali mencoba, dia tidak berhasil, "Kamu ... jangan bergerak ... aku ... tidak bisa melihat ... tidak bisa melihat dengan jelas ..."

Sharon, "..."

Siapa yang gerak, baiklah, tidak perlu dipastikan lagi, dia pasti sudah mabuk. Baru saja ingin bangun, tetapi secara tiba-tiba ditimpa oleh Kakak Gemuk.

"Peri kecil, aku menginginkanmu ... aku ingin dengan ganas ... hmm ..."

Kakak Gemuk belum selesai berbicara, tiba-tiba dia bersendawa, Sharon hampir muntah! Dengan sekuat tenaga menyingkirkan segumpal daging yang menimpanyanya itu! Sharon dengan cepat menjauh darinya.

Babi ini! Kenapa kamu harus begitu berat!

Oh, iya, gunakan waktu untuk menemukan dokumen asli! Sharon hampir lupa tujuannya datang ke sini, lalu buru-buru berbalik untuk mencari di sekitar kamarnya, mengobrak-abrik kotak dan lemari, tetapi tidak dapat menemukan apa yang disebut dengan dokumen asli!

Sharon mencabut rambutnya dengan tidak sabar, setelah mendekati Kakak Gemuk yang tidur seperti babi di tempat tidur, Sharon perlahan naik ke tempat tidur dan dengan lembut mendorongnya di samping telinganya.

"Kakak Gemuk, di mana dokumen asli kerjasamamu dengan Fedrick Ye ..."

"Kakak Gemuk?"

"Kakak Gemuk?"

"Kakak Gemuk!!!"

"........."

Orang ini tidurnya tidak berbeda dari babi, tidak hanya tidak menjawabnya, tetapi juga membuat suara dengkuran yang memekakkan telinga.

Aiya sial!!! Wajah Sharon penuh amarah, dan ketika dia tidak bisa melakukan apa-apa, tiba-tiba dia teringat sesuatu, Sharon sengaja berkata dengan suara genit di telinga Kakak Gemuk itu.

"Kakak Gemuk, beri tahu aku di mana aslinya, dan nanti aku akan memperlihatkan dadaku ya?"

"Hah? Dada, aku mau dada ..."

"Ya, ya, katakanlah ..."

"Di ... di dalam lemari brankas ... dada, kemarilah ..."

Kemari adikmu! Sharon memelototi pria yang tidur sangat lelap itu, tangan pria itu masih sembarangan meraba-raba, untungnya dia dengan cepat melompat!

Dengan cepat dia mencari di dalam kamar, Sharon tiba-tiba menemukan brankas di bawah rak buku! Namun, dia tidak memiliki kata sandinya!!!

Namun, ketika dia sudah memegang gagang brankas, dia mendapati bahwa itu tidak terkunci! Ya ampun! Pria itu benar-benar seekor babi!

Brankas pun tidak dikunci! Syukurin barangmu dicuri!

Sharon membuka dengan cepat, malah menemukan banyak file di dalamnya! Ya ampun! Ada begitu banyak file! Mana dokumen asli yang dia cari!!!

Kirana juga tidak berada di sini!!! Tidak peduli lagi, ambil semuanya saja!!! Sharon memasukkan semua dokumen itu ke dalam tas, dan melihat tas itu penuh, Sharon menekannya dengan keras, sampai tampak seperti tas, lalu dengan puas dia bangkit dan berjalan pergi.

Ketika dia hendak meninggalkan kamar, Sharon kembali menatap Kakak Gemuk yang sedang tidur di tempat tidur, tetapi lebih baik tidak melihatnya! Terlihat bahwa setengah tubuh Kakak Gemuk itu sudah tergantung di tepi tempat tidur.

Cairan yang menetes dari sudut mulutnya, dia benar-benar tidak ingin melihatnya lagi!

Merasa menjijikan, Sharon dengan segera menutup pintu. Ketika dia sampai di depan villa, para pengawal semua penasaran dan menatap wanita langsing itu. Ckck, Kakak Gemuk begitu cepat sudah kalah!

Setelah Sharon pergi dengan sukses, yang mengikutinya dibelakang adalah orang-orang yang dikirim oleh Ivan Lim. Yang harus mereka lakukan adalah menghancurkan beberapa bukti yang ditemukan dan jejak kedatangan Sharon!

Ketika Kirana kembali ke rumah, langkahnya terhenti di ruang tamu, karena melihat dua wanita yang sedang menatapnya seperti monster di samping pintu.

Kirana menatap dewa pintu itu dengan perasaan bersalah di dalam hatinya, "Hehe, sudah begitu malam, masih belum tidur ..."

Melihat senyum kaku di wajah Kirana, Yesi memiliki keinginan untuk menggetok kepalanya, "Jujur dan katakan padaku di mana kamu berada hari ini! Kamu cuma bermain sebentar dengan kami dan kemudian menghilang! Hanya tinggalkan selembar kertas! Hah! Selain itu, ponsel juga dimatikan sama sekali!"

"Iya, kak Kirana! Kamu tidak tahu, kami berdua hampir gila mengkhawatirkanmu!" Herlina setuju dengan Yesi dan berkata dengan nada khawatir.

Kirana segera berperilaku seperti anak kecil yang tahu kesalahannya dan akan mengubahnya serta meminta maaf dengan menyatukan kedua telapak tangannya, "Maaf, maaf, aku tahu aku salah. Aku hanya pergi untuk melihat apa yang bisa aku lakukan. Walaupun kemudian hasilnya menunjukkan bahwa aku pergi pun tidak dapat membantu apa-apa ... "

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu