Akibat Pernikahan Dini - Bab 42 Lelaki Playboy (2)

“Oh, terlihat jelas kalau dia adalah lelaki playboy, lelaki sekarang, bukankah hanya memikirkan bagian bawah tubuh!” tertawa Kirana dengan dingin.

Jerry justru bengong, ia melirik perempuan itu dengan tatapan aneh, Kirana dengan ragu – ragu melihat lelaki itu, baru menyadari apa yang baru keluar dari mulutnya.

Batuk kecil, “Ehem, aku, aku tidak membicarakanmu, tidak benar, aku hanya membicarakan lelaki – lelaki itu, tidak termasuk kamu, ehem, baiklah, tidak dapat dijelaskan lagi!”

Jerry justru mengerti maksudnya, tersenyum kecil, terlihat jelas, kebencian Kirana terhadap Marco dan kebencian terhadap orang seperti itu, Jerry menjadi tenang.

Setelah mengantar Kirana ke rumahnya, Jerry pulang mengendarai mobil, Kirana justru merasa dirinya sangat aneh hari ini, segala macam hal aneh telah dialaminya hari ini.

Baru saja sampai di rumah, justru melihat Daniel dengan lelah terbaring di sofa, seperti sudah terlelap dalam tidur.

Kirana mengerutkan dahinya, belum saja menyelesaikan masalah perusahaan saja, sudah begitu lelah? Kirana mengatur nadanya menjadi sangat rendah, Daniel menggosok matanya, memutar badannya sedikit.

“Kirana, kamu sudah pulang.” Suara Daniel yang serak membuat Kirana sedikit tercengang.

Duduk di sebelah kakaknya, memegang jidatnya, tidak demam kok! “Daniel, kamu kenapa, kelelahan seperti ini, pilek?”

Daniel menurunkan tangannya, batuk kecil membersihkan suara serak dari tenggorokannya, menyembunyikan pandangannya yang aneh dan tidak percaya diri.

“Ehem, tidak apa – apa, mungkin karena kemarin tidur lupa pakai selimut.”

Kirana menatapnya curiga, “Kamu kemarin tidur dimana?”

Daniel semakin merasa tidak nyaman berpura – pura menuang teh, menyembunyikan sesuatu, “Di tempat temanku menginap semalam.”

“Oh….” Kirana tidak merasakan ada yang aneh dari Daniel, bersiap – siap berdiri, tetapi tiba – tiba memperhatikan ada bekas luka di leher Daniel, dengan kaget: “Daniel, apakah di rumah temanmu banyak nyamuk? Lihatlah lukamu sudah digigit hingga menjadi keunguan.”

“Puu..” setelah Daniel mendengar kalimat Kirana, ia menyemburkan teh yang barusan ia minum, sedikit merasa aneh, Daniel sambil mengangkat kerah bajunya menutupi bekas lukanya.

“Ehem.. dia.. rumah dia banyak nyamuknya… benar, banyak nyamuk, ehem, tidak memperhatikan.”

Kirana tidak melanjutkan permasalahannya, hanya menganggukkan kepala, menepuk pundak Daniel, :Oh… kalau begitu kamu bisa mengoles obat tradisional, aku naik dulu ke atas.”

“Iya, aku akan mengolesnya, kamu pergi dulu saja.” Daniel melihat Kirana dari belakang, hatinya merasa lega, untung saja Kirana tidak merasa curiga.

Hanya Tuhan yang tahu, dia dihajar John habis – habisan, bahkan ia kehilangan suaranya, John baru melepaskannya, sebagai hadiah, adalah memberi kontrak kerja perusahaan kepadanya.

Begitu memikirkannya, Daniel menggertakkan giginya, John brengsek! Sudah dikasi hati minta jantung! Membuat lelaki itu sangat senang, tapi dia justru menderita, sekujur tubuhnya sakit.

Seperti kembali ke kehidupan dan hubungannya di masa lalu.

Tetapi Daniel justru merasa tidak nyaman dan ribet, hubungan seperti ini tidak tahu bisa bertahan berapa lama, saat Daniel berjanji kepada John, melihat wajah John seperti anak kecil yang mendapatkan permen, sangat bahagia.

Daniel tahu, dirinya justru tenggelam, tenggelam ke tahap dimana dia ingin menyerah tetapi tidak dapat merelakannya!

Semuanya sia – sia, dia baru saja mengerti, terkadang, masalah perasaan, bukan membicarakan menyerah, dapat dengan begitu mudahnya menyerah!

John mengetahui cinta Daniel kepadanya, sengaja menyiksanya seperti itu, membuatnya Secara inisiatif mengucapkannya, setelah dipikirkan sekarang, ia bahkan ingin langsung menelan John!

“Oh ya, Kirana! Kamu berhenti!” Kirana sudah hampir sampai ke atas, baru mendengar suara Daniel, memutar badannya dan melihat kakaknya itu dengan bingung.

“Kenapa?”

Daniel memijat dahinya yang lelah, menatap Kirana: “berita itu, ada apa? Jerry dan Helbert, bagaimana kamu bisa mempunyai hubungan dengan mereka?”

Begitu mendengar topik ini, ia langsung menghela napas panjang, baiklah, dia harus menjelaskannya sekali lagi.

“Karena masalah tertentu, aku dan Jerry tidak ada apa – apa, mengenai Helbert, hanya sementara, aduh, aku beritahu juga kamu tidak akan mengerti, kelak, kamu akan tahu, aku pergi dulu.”

Kirana bergerak pergi setelah dia menyelesaikan kalimatnya, hanya meninggalkan Daniel bayangannya, Daniel mengerutkan dahinya, menggelengkan kepala dan menghela napas, sudahlah, lebih baik dia menyelesaikan masalahnya dahulu.

Sekarang masalahnya terlalu ribet, dia hampir tidak mempunyai tenaga lebih untuk mengurus situasi ini, Daniel memejamkan matanya kelelahan, bahkan untuk gerak saja malas, dengan begitu saja ia melanjutkan tidurnya di sofa….

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu