Akibat Pernikahan Dini - Bab 86 Karena Cinta, Begitulah Cinta (2)

Dalam benak Bryan , apa yang ia idamkan adalah mendapatkan Kirana dan perlawanan Krystal Lee. Ia berpikir bahwa itu adalah Kirana, tetapi ia tidak peduli dengan menarik pakaiannya secara langsung, dan meyerbu bibirnya dan menciumnya dengan ganas.

“Bryan!!!” Krystal Lee berteriak keras, tapi Bryan hanya sedikit melihat, dan dia terus melanjutkan pergerakannya.

"Ah ..." Krystal Lee tiba-tiba merasakan kesakitan di bagian bawah tubuhnya. Perasaannya seperti terobek yang seperti membuatnya segera mati dan Krystal Lee berteriak.

Karena efek alkohol, suara Bryan menjadi lebih keras, dia bahkan menjadi lebih bersemangat, dan gerakannya semakin tidak relevan ...

"Kirana, Kirana ..."

Mendengarkan suara serak Bryan, yang memanggil nama wanita lain, wajah Krystal Lee berubah menjadi pucat, matanya yang dipenuhi penderitaan itu meneteskan air mata.

Wajahnya kelabu melihat ke arah langit langit, tidak melawan lagi, cinta ini tidak bisa dicintai lagi dan tubuh ini telah di sakiti oleh lelaki yang tidak berhenti bergerak.

Tangannya di tahan erat erat, mata Krystal Lee bagaikan boneka yang telah dirusaki, dikarenakan siksaan Bryan, yang menggigit bibirnya dengan keras untuk menghindari suara melengking itu terdengar lagi.

Bryan! Mengapa kamu bisa bisanya seperti ini terhadapku.....

Ketika Bryan berteriak, tubuh yang lemas itu terjatuh ke sisi Krystal Lee, menunggu Bryan menarik tubuhnya untuk pergi, Krystal Lee tidak melihat kearah Bryan, sambil menahan rasa sakitnya diapun bangkit.

,

Rasa sakit di tubuh tampaknya telah menghancurkan rasa sakit normal dengan jutaan kali, mata Krystal Lee masih berlinang air mata, ecara tidak sengaja membanting ke merah terang tempat tidur.

Krystal Lee merasa ironis setelah memakai baju, tanpa merasa terikat, Krystal Lee membalikkan badan meninggalkan ruangan yang penuh penderitaan ini....

Dan Bryan, masih terlelap di tempat tidurnya....

Ketika sinar matahari bersinar di depan jendela dari lantai ke langit-langit, Bryan terbangun oleh silaunya cahaya matahari, namun, saat membuka matanya, justru dia merasakan kepalanya sakit seolah olah akan meledak.

Bryan dengan keras memukul kepalanya, dengan perlahan bangkit, tetapi di tempat tidurnya yang berantakan itu terlihat warna merah terang yang menyilaukan mata, Bryan pun menjadi kaku.

Aku mendapati diriku telanjang, Bryan menjadi tegang, dengan keras memukuli kepalanya, semalam! Hal apa yang telah terjadi!!

Namun, ingatan pendek itu tidak bisa dia ingat lagi! Tadi malam, dia sepertinya minum di bar, lalu ... lalu ... lalu! ! !

Bryan dengan kecewa memukul kepalanya, tiba tiba, tangannya menjadi kaku, Bryan mengangkat kepalanya, yang terbayang dibenaknya adalah wajah yang dipenuhi penderitaan.

"Maaf, pengguna yang Anda panggil telah dimatikan, silakan panggil nanti, maaf ..."

“waduh !! “setelah mendengar suara wanita yang ditelepon, Bryan merasa tidak tenang, semalam, pasti itu adalah Krystal Lee.

"Bajingan! Bagaimana kamu bisa melakukan hal seperti ini !!" Bryan dengan keras memukul kepalanya, hatinya terasa kacau dan menyalahkan dirinya sendiri telah menghianati wanita itu.

Di sisi lain, melakukan perbuatan keji terhadap wanita itu, dia menjadi malu dan tidak aman.

Bryan dengan segera bangkit memakai pakaian, setelah siap berkumur, Bryan bergegas menuju rumah Krystal Lee, tetapi menurut informasi dia telah pergi ke sekolah.

Bryan kemudian pergi ke sekolah untuk mencarinya, karena kelas yang berbeda, Bryan pergi ke kelas Krystal Lee, dan mendapati kelas sedang berlangsung.

Bryan menatap Krystal Lee yang serius mendengarkan kelas, Dia seperti bisa menembaknya melalui satu lubang.

Krystal Lee yang mengetahui kedatangan Bryan, tentu saja merasa terkejut, tetapi dia tetap berpura pura tenang, untuk tidak melihatnya, dan tetap berpura pura serius mendengarkan kelas, tetapi kenyataannya, semenjak kedatangan Bryan, satu huruf pun tidak masuk ke otaknya!

Bryan seperti patung Dewa yang berdiri di tepi pintu, wajahnya yang tampan, dengan postur tubuhnya yang tinggi, membuat wanita yang ada didalam kelas menjadi tidak serius belajar, didalam kelas mereka berbisik, pria idaman ini sudah datang kemari, siapa yang ingin dicarinya!

Tidak gampang untuk menunggu bel berbunyi, gurupun melihat Bryan dengan rasa perusuhan, orang ini telah membuat muridnya tidak tenang mendengarkan kelas.

Bryan dengan polos menyentuh hidungnya.