Akibat Pernikahan Dini - Bab 110 Penderitaan Yang Terus-Menerus (2)

Baru saja Herlina ingin berbicara, tetapi saat ini, Samuel seperti sudah sangat yakin berkata: "Apakah benar jika aku melepaskan identitas premanku, kamu akan memberikan adik perempuanmu kepadaku?"

Samuel mengangkat kepalanya, dan menatap ke arah Helbert yang wajahnya terlihat dingin, Helbert tau, pria ini akan membuat keputusan, dan terlihat senyuman dari ujung bibirnya.

"Benar."

Kalimat ini, kalimat yang dilontarkan Samuel dengan yakin, "Baik! Aku setuju!"

"Samuel..."

Mendengar Samuel tak disangka setuju, Herlina menatapnya dengan perasaan terkejut, dia tau, bagi Samuel, membuat keputusan seperti ini sangatlah susah baginya.

"Sayang, tidak apa-apa, aku adalah seorang pria! Pria milikmu! Aku harus melakukan tugasku sebagai pria dengan baik! Demi aku, kamu telah membayar begitu banyak harga, aku juga harus melakukan tugas lelaki yang harus ditanggung!"

Samuel menatap Herlina dengan tersenyum, dia semakin membenci dirinya sendiri, kenapa, masih sempat ragu-ragu!!

Tetapi, Fanni disini menghempaskan napasnya, "Urusan anakku, kalian belum meminta persetujuanku, apakah kalian pikir kalian sudah bisa membuat keputusan?"

Tetapi, Helbert menatap Fanni tanpa perasaan, dan ujung bibirnya tertawa sarkastik.

"Menjadi seorang ibu, kamu tentu belum pantas, dari awal kamu hanya mau menguntungkan diri kamu sendiri, aku takut ketika orang-orang tau aku memiliki menantu seperti ini, harga dirimu akan menjadi buruk!"

"Ada lagi, dari awal kamu seharusnya tidak melawan hal ini! Orang egois yang hanya mementingkan dirinya sendiri, dan tidak memikirkan kebahagiaan anakmu, apakah pantas?"

"Terakhir, kamu yakin alasan kamu menolak mereka, hanya karena Samuel adalah seorang preman? Setahuku, kamu dan sahabatmu itu lebih mau anak perempuanmu pergi menikahi orang yang kaya dibanding memiliki pernikahan yang damai!"

"Apakah kamu mau aku membongkar hal tentang dirimu yang buruk?"

"Kamu..."

Helbert mengucapkan kata itu dengan dingin, dan orang-orang terkejut menatap Fanni yang berubah pucat, Fanni bahkan berubah melotot, dia... Bagaimana dia bisa tau hal ini dengan begitu jelas!

Tertawa dingin Helbert membuat wajah Fanni berubah pucat, dia mengetahui semua hal, hanya dia malas untuk respon! Tetapi tidak menandakan Helbert ingin melihat sandiwara dari Fanni.

Helbert sangat ingin memberhentikan Fanni! Fanni tidak henti munduk, melihat tatapan Herlina yang tidak percaya kepadanya, dia merasa sedikit sakit hatim dan suami beserta ibunya sendiri menatapnya dengan tatapan marah.

Fanni langsung tak tahan munduk, dan kedua tangannya langsung mengayun, "Bukan begitu, dia bicara sembarangan, jangan dengarkan kata-kata dia, aku tidak... Aku tidak, anakku, kamu harus percaya padaku, ibu sangat menyayangi mu, bagaimana mungkin aku melakukan hal seperti itu!"

Fanni menghentikan langkahnya, ia ingin menarik tangan Herlina, dan memberi penjelasan kepadanya, tetapi genggamannya itu dibuang oleh Herlina, Herlina menatap Fanni dengan sakit hati, "Ibu, apakah kamu masih ibuku? Hah? Ibu yang menyayangiku? Kenapa, kenapa kamu berubah menjadi seperti ini? Kenapa!"

Fanni terdiam, hati dia merasa panik, dia takut kehilangan anak perempuannya, dia hanya bisa bergantung pada anak perempuannya.

"Lina.. Mama, mama salah, aku juga hanya... Saat itu, ibu... Ibu masih menyayangimu Lina, jangan abaikan aku..."

Saat ini Fanni seperti orang yang gagal, wajahnya yang pucat, hanya bisa berharap anak perempuannya tidak marah kepadanya.

"Kalian.. Urusan kalian, aku tidak mau mencampurinya lagi, oke?"

Herlina hanya menatap wajahnya yang pucat, tadi, apapun yang dilakukan ibu pada kakaknya, dia hanya menatap kedua orang itu, dan Herlina tidak berkata apa-apa.

Tetapi tak disangka, hati ibu ternyata sejahat itu ingin menghancurkan kebahagiaan anak perempuannya!

Apakah ini adalah hal yang seharusnya dilakukan seorang ibu pada anaknya?

Fanni melihat ekspresi anak perempuannya itu, hatinya menggila, saat itu, hatinya berpikir bahwa bagaimana Helbert bisa dengan kalimat itu, bisa membuatnya sampai di posisi ini!

Ruangan yang sesak ini tiba-tiba dihampiri oleh keheningan...

Setelah kejadian ini, Nenek Yang menatap Kirana, dia sangat bingung, kenapa perut Kirana belum terlihat hamil.

Semenjak tinggal di rumah Helbert, Nenek Yang sekali lagi membuatkan untuknya makanan "hamil".

Diatas meja makan, Nenek Yang sembari mengambilkan lauk untuk Kirana, ia berpura-pura tidak sengaja bertanya: "Kirana, ini sudah berapa bulan, tetapi kamu belum hamil."

"Ehm..." Kirana tertegun dengan pertanyaan ini, makanan yang baru saja mau ia telan tersangkut dan terbatuk.

Saat ini, disamping Kirana ada segelas air, Kirana langsung buru-buru mengambil gelas itu, setelah membaik, Kirana kembali menatap Nenek Yang.

Tetapi terlihat Helbert yang tidak ada ekspresi, ekspresi Kirana berubah kaku, dia batuk, dan menatap Helbert lagi.

Nenek Yang menanyakan Kirana dengan gugup, "Pelan-pelan, aku tidak mendesakmu, makan perlahan."

Kirana semakin batuk, nenek, jangan bermain denganku... Kirana ingin menangis.

Pada saat ini, Helbert yang terus terdiam tiba-tiba menjelaskan: "Tulang didalam diri dia beda dengan orang lain, karena itu, jika dia belum terlihat hamil, itu adalah hal yang wajar."

Setelah Nenek Yang mendengar ini, dia mengangguk, seperti masuk akal, tetapi, Kirana menghempaskan napas, Nenek Yang berkata sekali lagi membuat orang terkejut.

"Kalau begitu apakah kalian sudah pergi ke rumah sakit USG? Notanya, perlihatkan kepadaku, dan juga fotonya..."

Kirana tidak bisa terbatuk lagi, dia hanya bisa menatap Helbert, kebohonganmu sendiri, kamu yang tanggung!

Kirana memakan makanannya, berpura-pura diam, Nenek Yang melihat Kirana, dia merasa sedikit aneh dan dia menatap Helbert.

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu