Akibat Pernikahan Dini - Bab 67 Kemarahan (1)

Saat Helbert tiba di depan rumah Kirana, Kirana justru tidak ada di rumah, Helbert memarkirkan mobilnya di depan rumahnya, dengan muka dinginnya menelepon Kirana.

“aku telah meremehkan kemampuanmu untuk menggoda laki – laki! Urusanmu yang sebelumnya belum di selesaikan, sekarang masalah apa lagi yang kamu timbulkan!”

Suara Helbert yang dingin itu membuat Kirana tertawa dingin, “kamu juga, Helbert, bukankah kamu juga pintar membuat gossip baru, kita sama!”

Helbert menggenggam teleponnya erat – erat, “Kirana! Jangan biarkan aku menyelesaikan masalahmu lagi!”

“iyakah, kamu yakin bukan karena kepentingan mukamu? Lagi pula, aku tegaskan lagi! Helbert! Hanya membiarkan kamu yang menciptakan masalah, tetapi tidak membiarkanku menciptakan masalah, sifatmu yang egois ini bisakah menjadi lebih tidak tahu malu!”

Kirana dengan muka dinginnya, Helbert mendengar perkataannya, dengan tatapan dingin, “hal seperti ini, aku tidak ingin melihatnya sekali lagi! sebelum tunangan!”

Kirana tidak dapat menahan muka dinginnya, tidak ingin berbicara sebanyak itu dengannya, “pia…” memutuskan teleponnya, Helbert dengan tatapannya yang sedingin es, melemparkan teleponnya ke belakang mobil, ia langsung mengendarai mobilnya lagi, justru berpapasan dengan mobil Kirana yang baru kembali…..

Nenek Yang melihat Herlina yang belakangan suka melamun merasa aneh, saat Herlina bersiap keluar, nenek Yang memanggilnya.

“Herlina!”

“Ah? Nenek… kenapa?”

“Kemari.” Nenek Yang memanggilnya, Herlina dengan tatapan bingungnya duduk di sebelah nenek Yang.

“apakah kamu sudah berpacaran?”

Nenek Yang setelah melihat Herlina duduk, mengeluarkan perkataannya, Herlina mengedipkan matanya, melingkari tangannya di pundak nenek Yang, dengan nada manja berkata: “mana ada! Nenek, aku tidak ada, jika ada pasti aku akan memberi tahu, aku hanya…. Pergi menemani kakak ipar, oh ya, dia bukannya sudah mengandung, aku akan menemaninya jalan – jalan, makan – makan dan lain – lain!”

Jika Herlina sudah manja, mata saja tidak dikedipkan, begitu nenek Yang mendengar nama Kirana, ia tersenyum sejenak memikirkannya, memikirkan dia akan segera mempunyai cicit, sudah beberapa kali, bahkan dia dapat tersenyum hingga bangun.

“baik, baik, baik, jika bisa sering – sering menemaninya tentu saja baik, perempuan ini, terutama setelah menjadi mama, emosinya tidak akan stabil, jika bisa menemaninya jalan jalan suasana hati pasti akan menjadi baik, oh ya, bisa memanggilnya untuk tinggal beberapa hari di rumah kita, perempuan itu harus diperhatikan, anak muda seperti mereka tidak akan tahu cara menjaga kandungan, ingat beritahu dia.”

Herlina dipenuhi pikiran, sejak makan bersama kemarin, dia menyadari kakaknya dan Kirana ada sebuah perasaan yang kacau dan aneh.

Tetapi dia juga tidak tahu ada masalah dimana, dia juga tidak dapat membicarakannya, Herlina mengerutkan dahinya pelan – pelan, masalah seperti ini, lebih baik biarkan mereka saja yang menyelesaikannya.

“nenek, aku dan kak Kirana berbicara, termasuk hal apa, tetap harus kamu yang membicarakan dengan kakak, memberi tahu dia untuk menyuruh kak Kirana tinggal beberapa saat di tempat kita bagaimana?”

Nenek Yang berpikir sejenak, menganggukkan kepalanya, hal ini seharusnya membicarakannya dengan Helbert, nenek Yang mengerutkan dahinya, “menurut kamu, apakah hubungan mereka ada sedikit aneh? Kenapa tidak langsung tinggal bersama! Lagi pula, mengapa aku merasa hubungan mereka tidak romantis.”

Herlina terdiam sejenak, menggelengkan kepala tanda tidak tahu, “mereka, aku juga tidak tahu, aduh, nenek berpikir terlalu banyak, mungkin kepribadian mereka berdua memang seperti itu, aku pergi dulu, kak Kirana masih menunggu!”

Selesai Herlina berbicara ia langsung beranjak pergi, menjadikan Kirana sebagai alasan, juga hanya bisa merasa sedikit bersalah kepadanya, nenek Yang justru tiba – tiba terpikirkan sesuatu, memanggil Herlina sekali lagi.

“Herlina! Ayah dan ibumu menunggu kakakmu selesai tunangan akan segera kembali ke Amerika, kamu masih ada kuliah yang belum diselesaikan, apakah akan ikut mereka kembali?”

Herlina mendengar perkataan ini, menghentikan langkahnya, kembali ke Amerika, dia belum pernah memikirkannya, karena di sini ada Samuel….

“nenek, aku tidak ingin kembali!” Herlina juga tidak membalikkan kepalanya langsung beranjak pergi, hanya meninggalkan bayangan yang segera pergi berjalan keluar kepada nenek Yang, nenek Yang menggelengkan kepala dan menghela napas, anak muda, benar – benar tidak tahu apa yang mereka pikirkan!

Herlina baru saja berjalan keluar, ia dapat melihat lelaki yang tampan mengendarai sepeda motor menunggunya di depan, Herlina tersenyum berjalan ke arahnya, Samuel melihat ke arah perempuan cantik yang berjalan ke arahnya.

Tangannya yang sedang merokok terhenti sejenak, dengan segera mematahkannya, Herlina tiba di hadapan Samuel, Samuel mengangkat tangannya, memeluk perempuan ini masuk ke dalam pelukannya.

“ckck, sudah lama tidak bertemu, perempuanku sudah bertambah gemuk lagi.”

“gendut dari mana! Kita baru bertemu tadi pagi, mana mungkin gemuk secepat itu, lagi pula, bagian dari manaku yang gemuk! Aku masih kurus!” Herlina dengan tatapan tidak puas melihat ke arahnya.

Samuel mencubit muka Herlina yang mulus itu, merasa cubitannya lumayan, seakan bisa mengeluarkan air, Samuel ketagihan untuk terus mencubit dia.

Herlina tidak puas melepaskan cubitannya, memukul tangannya, “apakah kamu kurang dipukul!”

Samuel dengan tersenyum sekali lagi mencubit pipinya, “ckck, pacarku begitu galak, hanya bisa dibilang aku yang sial, baru bisa melampiaskan ke tidak puasku.”

“coba kamu katakan sekali lagi, aku tidak dengar jelas!” Herlina menggertak, suaranya lebih keras dari Samuel, seakan dia bisa benar – benar memukulnya.

Samuel tersenyum, tidak lagi meledek dia, mukanya tiba – tiba berubah menjadi serius, “Kirana, dia, benar – benar sudah hamil?”

Herlina menganggukkan kepalanya, “benar, kenapa memangnya?”

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu