Akibat Pernikahan Dini - Bab 135 Tumbuh Perasaan (2)

Setelah kesadarannya kembali dan melihat jelas bahwa itu adalah tangan Yesi, Ivan Lim terkejut. Sentuhan dari telapak tangan milik Yesi lembut, Ivan Lim juga mencubit-cubit telapak tangan Yesi. Dari awal Ivan Lim tidak pernah menyadari bahwa tangan wanita bisa sehalus dan sekenyal ini!

“Apa sudah cukup menyentuhnya?!” Saat itu, hanya terdengar suara Yesi yang mengerikan. Ivan Lim menggelengkan kepalanya dan masih berharap melanjutkan kegiatannya. Dengan serius menjawab, “Belum.”

Yesi memelototi Ivan Lim lalu menarik tangannya. Melihat Yesi menarik tangannya, ada sedikit rasa kecewa di hati Ivan Lim.

Tetapi dengan cepat diganti Ivan Lim dengan senyum jahil, “Siapa yang menyuruhmu melambaikan tanganmu di depanku? Dan aku juga tidak menyangka kalau tanganmu sangat lembut!”

Yesi memutar bola matanya Tanpa ekspresi. Perkataan pria itu sangat ambigu! “Tangan wanitamu yang mana yang lembut?!”

“Uhuk uhuk! Aku tidak punya wanita! Kamu jangan bicara sembarangan!” Ivan Lim terbatuk pelan buru-buru menjelaskan, tetapi wajah Yesi tidak percaya. Ivan Lim hanya pasrah. Ivan Lim melirik seikat bunga mawar yang ada di atas kursi, teringat ingin memberikannya pada Yesi.

“Ehem, ini bunga untukmu.”

Itu adalah seikat bunga mawar berwarna terang. Yesi menerimanya dengan pandangan ragu-ragu sambil menatap Ivan Lim dengan pandangan yang sulit dijelaskan. Ivan Lim terbatuk pelan. Melihat ekspresi mata Yesi, Ivan Lim tahu apa yang wanita itu pikirkan tentangnya.

“Sudah cukup. Jangan melihatku dengan tatapan seperti itu. Ini adalah sifat dari Lei Feng yang ku pelajari, menolong dengan tulus. Aku membelinya dari seorang nenek miskin di jalan. Aku juga tidak suka bunga, jadi aku bawakan untukmu. Kalau dibuang sayang, kan?”

Ekspresi Yesi yang seakan mengatakan ‘aku tahu’ membuat Ivan Lim hampir muntah darah. Bodoh! Memberi bunga saja masih harus merasa tertekan seperti ini!

Dirinya juga harus mencari alasan! Yang paling menyebalkan adalah respon wanita ini. Benar-benar membuat orang marah!

“Baiklah. Mari kita pesan makan.” Setelah Yesi meletakkan bunga mawar di atas kursi, Yesi memberikan menu kepada Ivan Lim tapi didorong kembali oleh Ivan Lim. “Kamu saja yang pesan. Aku sama denganmu.”

Yesi semakin menatap Ivan Lim dengan tatapan aneh dan curiga. Orang ini, kenapa hari ini bicaranya aneh?

Yesi tidak terlalu memperhatikan ekspresi wajah Ivan Lim lalu dengan bebas memesan beberapa makanan. Ketika menunggu makanan berada di atas meja, Yesi terpikirkan untuk membicarakan beberapa hal.

“Ehem, kamu lihat.. hubungan kita yang agak khusus ini, berhenti sampai sini saja. Aku....”

“Tidak bisa!”

Yesi belum selesai bicara tapi sudah mendapat penolakan dari Ivan Lim. Yesi mengernyitkan alisnya menatap Ivan Lim bingung, “Kenapa...”

Sinar gelap mulai terpancar dari mata Ivan Lim. Kenapa... Ivan Lim juga ingin tahu alasannya kenapa.

“Intinya tidak bisa. Aku memberikan bantuan yang besar pada ayahmu dan kamu membuangku begitu persoalanmu selesai!” Dengan wajah redup Ivan Lim berkata. Ivan Lim tidak menyangka wanita ini akan meninggalkannya seperti ini! Dirinya bisa mengabulkan permintaan gadis itu? Tidak mungkin!

“Aku...” Yesi tidak memiliki pembenaran. Benar. Dibandingkan dengan Ivan Lim yang membantu menyelesaikan kesulitan ayahnya, bantuan itu sangat besar! Tapi Yesi merasa dirinya juga sudah mengeluarkan banyak tenaga!

“Bukankah aku juga pernah membantumu?!”

“Itu hanya sekali. Kedua orangtuaku tahu bahwa kamu adalah kekasihku dan sekarang kamu tidak mau melakukannya lagi. Kamu menyuruhku untuk bagaimana bicara pada orang tuaku?” Tanya Ivan Lim dengan nada suara yang natural.

Yesi agak mengerutkan alisnya, “Uh! Kamu bisa mencari asal seorang wanita. Kenapa harus bergantung padaku!”

“Apakah itu sama? Apakah kamu tidak lihat seberapa puasnya kedua orangtuaku padamu? Dan juga kamu ingin mengabaikanku seperti ini? Kamu benar-benar tidak punya hati!” Ucap Ivan Lim dengan nada suara seperti ditindas oleh Yesi.

Yesi pasrah. Nada suara pria itu terdengar seperti Yesi mengkhianati kekasihnya!

“Lagipula kamu harus tetap lanjut membantuku, hanya di beberapa acara yang khusus saja. Aku tidak akan macam-macam padamu!” melihat ekspresi Yesi, Ivan Lim mengajari Yesi untuk menjadi sabar.

Yesi menghela napas, “Baiklah. Aku hanya membantumu melakukannya. Jangan berpikir terlalu banyak untuk hal yang lain!”

Senyuman licik mengembang dari sudut bibir Ivan Lim dan dengan cepat menghilang tanpa terlihat lalu dengan berpura-pura serius sambil menganggukan kepalanya berkata:”Baik. Kamu hanya membantuku. Untuk hal lain, jangan khawatir, aku tidak tertarik melakukan hal apapun padamu.”

Yesi memutar bola matanya sebal. Pria ini benar-benar butuh ditampar ya? Setelah melihat Yesi yang sebal, Ivan Lim menjadi senang. Ivan Lim tahu, kesenangan ini karena wanita ini. Ivan Lim masih bisa berhubungan dengannya.

Di Kediaman Keluarga Helbert.

Dengan wajah khawatir Kirana menatap tumpukan lauk daging di depannya. Dia langsung disediakan semua ini oleh nenek Yang. Inilah yang disebut sebagai untung besar.

Hati Kirana menolak, di sisi lain dia takut kalau anggota keluarga Helbert di sini menyadari bahwa ada yang berbeda dengan perutnya. Di sisi lainnya Kirana takut dengan seluruh masakan bergizi yang dibuat oleh nenek Yang.

Karena Kirana takut mereka sadar bahwa dirinya pura-pura hamil. Kirana terpaksa mencari bantal kecil untuk diikat ke perutnya, membuat agar perutnya terlihat menonjol sedikit.

Dan potret janinnya, Helbert menyuruh orang untuk mengaturnya. Melihat senyuman nenek Yang yang terlihat sangat bahagia, perasaan bersalah di hati Kirana semakin dalam.

Ah, nenek ini hanya menginginkan hal yang sederhana, tetapi dirinya malah membohongi nenek Yang. Ini benar-benar menyedihkan.

“Ayo makan. Kenapa tidak makan?” melihat Kirana hanya menatap kosong ke arah mangkuk, nenek Yang langsung mendesak Kirana. Kirana tertawa palsu. Kirana sudah kenyang, perutnya sudah tidak bisa diisi apapun.

Kirana mengambil sumpit, wajahnya mirip seperti pahlawan, seperti mati karena hal yang benar. Tidak baik jika dirinya menentang maksud baik nenek Yang. Ketika Kirana sedang bersiap menjumput lauk untuk dimakan, di sampingnya terdengar suara dingin Helbert berkata:”Jangan dipaksakan kalau sudah tidak bisa makan lagi. Nek, jangan memberinya makan lagi. Dia sudah makan di rumah.”

Wajah Kirana menjadi canggung. Dengan wajah redup melirik Helbert yang tak berekspresi. Kirana sedang bersiap memberi penjelasan ke nenek Yang, tapi Kirana malah melihat nenek Yang langsung meletakkan mangkuk yang ada di hadapannya, hanya memberikan Kirana sebuah sup, dengan senyuman murah hati berkata:”Aku tidak tahu kalau kamu sudah makan. Anak ini, kenapa dari awal tidak bicara. Ini, minum sup saja. Sup ini bisa membantu mencerna makanan.”

Kirana menganggukkan kepalanya sambil tersenyum tipis, mengambil mangkuk lalu pelan-pelan meminumnya. Melihat Kirana yang pelan-pelan meminum sup, nenek Yang melihat ke arah Helbert dengan senyuman lalu bertanya.

“Kapan kalian akan melangsungkan pesta pernikahan?”

“Uhuk... uhuk...” Setelah mendengar ucapan nenek Yang, tiba-tiba Kirana terbatuk pelan. Nenek Yang dan Helbert melihat ke arah Kirana.

Kirana menutup bibirnya, dengan canggung berkata, “Nek, masih terlalu awal. Jangan terburu-buru dulu.”

“Ini tidak buru-buru. Sayang, ini bisa membuatmu malu. Kalian sudah punya anak, tapi pernikahan belum juga digelar. Apakah pantas?”

Mata Helbert yang dingin menatap Kirana. Matanya memancarkan pandangan yang membuat orang tidak paham.

“Tidak apa, nek. Masih terlalu awal. Tunggu Helbert menyelesaikan kesibukannya baru kita bicarakan lagi.”

Kirana sudah berkata seperti itu, nenek Yang hanya bisa menghela napas. Terserah pada anak-anak muda saja.

Dan Kirana dengan jelas merasakan bahwa tatapan dingin Helbert sedang menatap dalam dirinya. Kirana tahu ucapan apa yang akan pria itu katakan lagi padanya!

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu