Akibat Pernikahan Dini - Bab 108 Sangat Marah (1)

Helbert yang sedang jauh di Singapura, awalnya sore hari adalah perjanjian main bola, tapi Kirana baru saja keluar langsung melihat wajah Helbert yang marah.

Melihat Kirana keluar, Helbert tidak mengatakan apa-apa dan langsung meninggalkan tempat itu duluan, Kirana merasa aneh, ada apa dengannya?

Kirana mengikuti Helbert, dan sepanjang perjalanan dia merasakan aura aneh dari Helbert!

Seolah-olah udara bisa dibekukan olehnya! Kirana awalnya ingin secepatnya sampai ditempat tujuan dan segera mengakhiri rasa aneh ini, namun Helbert tiba-tiba menoleh kearahnya.

Dia berkata, “Apakah kamu sudah lama mengetahui teman gangstermu pacaran dengan adik perempuanku?”

Tadi malam, setelah dia mendengarkan laporan dari Nona Henny, suasana hatinya tidak baik lagi!

Dia sangatlah mengetahui kemampuan Nona Henny, Herlina seharusnya tidak kenapa-kenapa, masalahnya disini juga belum selesai, dia masih belum bisa pulang sekarang.

Hari ini ketika dia mendengarkan kejadian kemarin dari Nona Henny, dan mengetahui Herlina tidak kenapa-kenapa, dia hanya mengatakan, “Habisi dia!”

Namun Nona Henny tahu, habisi yang dimaksud Helbert adalah sekeluarga Erwin......

Kirana tiba-tiba kaget dengan pertanyaan Helbert, dia mengerakkan kepalanya dan menoleh kearah Helbert.

“Aku tahu.”

Setelah mendengar Kirana mengakui bahwa dia mengetahuinya, Helbert bertambah marah, dia melirik Kirana, mulutnya tidak mengatakan apa-apa lagi.

Seketika, rasa sunyi merambat didalam mobil, Kirana tidak lagi menatapi tatapan Helbert, dia merasa aneh, Helbert menyelidikinya?

Sejenak kemudian, Helbert baru melanjutkan, “Teman gangstermu itu terluka ditusuk.”

“Apa......” mendengar perkataannya Kirana langsung menoleh kearah Helbert.

“Perbuatanmu?”

“Jika aku yang melakukannya, dia tidak akan segampang ditusuk saja!” melihat Kirana yang curiga terhadapnya, Helbert juga tidak mempedulikannya.

Kirana mengerutkan keningnya, dia juga terlalu khawatir makanya langsung mengatakan seperti itu, setelah dipikir ulang, memang benar kelakuan Helbert seperti itu!

Lagi pula jika ini adalah perbuatannya, maka dia tidak akan berkata dengan tenang disini.

“Siapa yang melukainya? Apakah dia baik-baik saja sekarang? Apa yang terjadi?” menghadapi pertanyaan dari Kirana, Helbert hanya menatapinya saja.

“Eh, cepat katakan!!!” melihat Helbert tidak menjawabnya dan hanya menatapinya, Kirana mulai panik kembali.

“Tidak akan mati!” tak terduga setelah mengatakan kalimat itu, Helbert tidak lagi menatapi Kirana yang panik.

Kirana mengertakkan giginya dan menatapi sisi samping wajah Helbert, “Kapan kita pulang!!”

Dia khawatir dengan Samuel, dia ingin segera pulang dan menjenguknya!

Tapi Helbert tidak lagi melihatnya dan berkata, “Setelah kamu mengalahkan Nikita!”

“Kamu!! Helbert! Apakah sangatlah seru untuk mempermainkanku?”

Perkataan marah Kirana membuat Helbert meliriknya dan mendapati bahwa Kirana sedang melototnya, lalu Helbert kembali mengeser pandangannya tanpa ekspresi lebih.

“Sebelumnya tidak masalah jika menang ataupun tidak, tapi sekarang semua telah berubah, kamu sebaiknya mengalahkan Nikita, jika tidak kamu tinggal disini.”

“Kamu......”

Kirana mengepalkan tangannya dengan erat, barulah dia menahan dirinya untuk memukul Helbert.

Keparat, lelaki ini!! Benar-benar adalah iblis!

Kirana terus menghirup nafas dalam-dalam, dan menoleh kearah kaca mobil untuk meredakan rasa marahnya.

Setelah sampai di lapangan golf, Kirana dan Helbert tiba di tempat yang telah disepakati, diluar dugaan, mereka bertemu dengan Fedrick.

Apa yang terjadi?

Kirana mengerutkan keningnya, dia merasa wanita yang memakai kacamata hitam sangatlah familiar.

Setelah Kirana mendekat, dan wanita itu mencabut kacamata hitamnya, kerutan kening Kirana semakin dalam, Vina, mengapa dia datang? Dan datang bersama Fedrick!

Sedangkan Helbert langsung melewatkan mereka, dan berjalan kearah Direktur Xu.

Awalnya Kirana ingin mengikutinya, namun melihat Fedrick, dia merasa harus berterima kasih dulu karena bagaimanapun juga Fedrick menolongnya.

“Hari itu, terima kasih telah menolongku.” Kirana tidak memperhatikan Vina dengan ekspresi anehnya, dia hanya menganggukkan kepalanya dan berterimakasih kepada Fedrick.

Tapi terlihat Fedrick tersenyum dan berkata, “Tidak apa-apa, kamu juga pernah menolongku, traktir aku makan saja”

Kirana tercengang, tatapannya menghindar, dia menganggukkan kepalanya dan akan berkata, lalu dia mendengar suara Helbert memanggilnya, “Kemari!”

Kirana mengangkat kepalanya dan melihat kearah Helbert yang sedang menatapinya, dia tercengang, lalu bergegas meanganggukkan kepalanya ke Fedrick dan berjalan kearah Helbert.

Setelah mendengar perbincangan mereka, Vina menyipitkan matanya, cerita diantara mereka berdua ternyata dimulai dari penolongan!

Kirana menatapi Helbert dengan muka tidak peduli, dia tidak ingin berbicara dengannya, Kirana baru saja ingin melewatinya dan mengobrol dengan Nikita, tangannya langsung ditarik oleh Helbert, Helbert menatapinya dan berkata, “Jangan banyak berinteraksi dengan Fedrick!”

“Kenapa? Dia itu harimau atau serigala? Mengapa aku tidak boleh mendekatinya?” Kirana menertawakannya, Helbert benar-benar tidak hanya tidak tahu malu!

Dan dia juga suka mencampuri urusan orang lain!

“Intinya, orang ini sangatlah berbahaya, kurangi interaksi dengannya.”

Helbert tidak banyak mengatakannya, namun terdengar suara tertawa dari Kirana, dia menyindir Helbert, “Bahaya? Apakah ada sebahaya kamu?”

Seusai berkata, Kirana menarik tangannya dari tangan Helbert, dan tidak mempedulikan ekspresi Helbert yang marah, lalu berjalan kearah Nikita.

Helbert menyipitkan matanya, rasa marah muncul didalam tatapannya, tanpa sengaja dia melihat wajah Fedrick yang sedang menertawakannya tanpa alasan yang jelas.

Helbert tidak mempedulikannya, dia anggap tidak melihatnya.......

Setelah sejenak perbincangannya dengan Nikita, Kirana barulah mengetahui mengapa Fedrick dan Vina ada disini, dan juga tahu mengapa Helbert mengatakan jika dia menang baru boleh pulang!

Ternyata Fedrick juga ingin bekerja sama dengan Direktur Xu tentang proyek ini, Direktur Xu yang awalnya telah berjanji kepada Helbert tiba-tiba berubah pikiran, dia tiba-tiba mengatakan biarkan sebuah lomba yang bermakna untuk memutuskan siapakah yang akan bekerja sama dengannya!

Dan orang yang berlomba adalah Kirana dengan Nikita, Nikita dengan Vina, dan yang terakhir adalah Kirana dengan Vina!!

Kirana terdiam, hal aneh ada dimana saja!!! Dan sekarang ada dihadapannya!

Main saja dia tidak bisa, kalaupun bisa, pertandingan ini juga tidak bermakna, apalagi kemampuan bermainnya sangatlah payah! Dia sungguh tidak mengerti dari mana kepercayaan diri dari Helbert!

Namun pertandingan ini mempunyai makna yang spesial yang tidak dimengerti oleh Kirana diantara kedua belah pihak.

Pertandingan Vina dan Nikita dulu, Kirana mengerutkan keningnya, dia sedikit tegang, karena dia tidak bisa main!

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu