Akibat Pernikahan Dini - Bab 24 Bakat

Ketika Kirana buru-buru ke kantor, ia bertemu Asisten Leo yang sedang melihat sekelilingnya, sesekali melihat jam tangannya.

Saat ia melihat Kirana yang terburu-buru, Leo terlihat lega dan berkata kepada Kirana yang sedang tergesa: "Aduh, nonaku, kamu sudah terlambat 5 menit! Cepat pergi ke ruang meeting, wajah direktur Helbert sudah tidak enak, tidak ada orang yang pernah berani terlambat pada meeting dia! Pergilah, cepat, cepat, cepat!"

Kirana belum berkata 1 kata pun, tetapi ia sudah ditarik oleh Leo lari ke ruang meeting...

Di depan pintu ruang meeting ia menenangkan napasnya, Leo memberinya sebuah tatapan yang menyuruhnya untuk cepat masuk, Kirana mengangguk dan hatinya merasa sedikit bingung, ia mendorong pintunya.

Baru saja membuka pintu, tatapan semua orang yang ada dalam ruangan langsung menuju ke Kirana, ia terkejut, dan ia membawa tas yang digandengnya, ia melihat semua kursi sudah penuh terisi, sebagian besar adalah pria paruh baya dan asisten yang muda, melihat Kirana berjalan masuk, semua menatapnya dengan tatapan aneh.

Helbert duduk sendiri di kursi direktur, ekspresinya terlihat dingin, dan itu mengarah kepada Kirana.

Kirana mendahak, dan meminta maaf berkata: "Mohon maaf saudara-saudara, jalanan sedikit macet, sedikit macet...."

Alasan yang basi, tapi selalu efektif, hadirin yang ada disana juga tidak berkata apa-apa, setelah memberi Kirana tatapan aneh, akhirnya mereka mengalihkan tatapan mereka, menunggu orang yang duduk di kursi direktur itu "memberi signal"

Karena Kirana lari terburu-buru, biasanya suka mengikat rambutnya, sekarang karena sudah terlambat ia melepaskan rambutnya, tetapi tetap memberi kesan yang cantik.

Poni nya telah basah oleh keringat, dan pipinya merah karena berlari, tetapi ada suatu efek memukau.

Tatapan Helbert yang gelap melihat Kirana, bibir Helbert terlihat seperti garis lurus tanpa ada ekspresi, dan ia melontarkan 1 kalimat, "Meeting dimulai!"

Ketika Kirana bertemu dengan tatapannya yang dingin, ia tidak melihat amarah, wajahnya tidak bisa ditebak, Kirana melepaskan napasnya, awalnya ia ingin mencari tempat duduk yang agak jauh dari Helbert.

Tapi saat ia melihat mencari tempat, semua baris telah penuh diduduki oleh orang, yang tersisa hanyalah 2 kursi kosong di sebelah Helbert, yang benar saja, di sebelah orang seperti Helbert, siapa yang begitu tidak maunya duduk di sebelahnya!

Kirana mengerutkan dahi dan mengangkat alisnya, hatinya bergejolak, Kirana hanya terdiam di tempat, Helbert tiba-tiba berkata sesuatu dengan nada yang dingin, "Kenapa, apakah butuh saya memanggilmu kesini?"

Lagi-lagi tatapan orang semua menuju ke Kirana, ia berjalan ke kursi kosong disamping Helbert, baru saja ia duduk, Kirana tau, mengapa 2 kursi di sebelahnya kosong.

Semakin dekat dia dengan Helbert, semakin bisa dia merasakan kedinginan itu, seperti udara di sekitarnya sedang membeku.

Kirana membalikkan badan, tatapan Helbert sekali lagi kena padanya, Kirana terdiam kaku, ia berpura-pura sibuk membuka dokumen-dokumen.

"Hari ini, ada sekretarisku, Kirana, ingin menjelaskan kepada saudara-saudara elemen dari design seragam tahun ini, apapun yang dia katakan, adalah perwakilan dariku, aku tidak berharap mendengar pertanyaan apapun! Setelah Kirana selesai menjelaskan, setiap bagian harus mengerjakan tugas sesuai dengan perkataan Kirana, aku ingin melihat hasilnya!"

Helbert sudah tidak melihat kepada Kirana, ia berkata dengan nada yang dingin, setelah ia berbicara, para ketua bagian dan manager semua menatap Kirana.

Kirana sangat terkejut, ia menoleh menghadap kepada Helbert, orang ini, baru saja bilang apa?!

Semua kepercayaan diberikan kepada Kirana! Bagaimana ia bisa mempercayai Kirana? Apa dia menaruh ekspektasi yang terlalu tinggi padanya? Pasti telah terjadi suatu kesalahan, tugas-tugas ini tentu tidak dapat ditanggung olehnya!

Tetapi Helbert sengaja tidak menghiraukan ekspresi Kirana yang terkejut, dan ia hanya berkata dengan nada cuek: "Mulailah, selanjutnya lembur atau tidak, ditentukan oleh perilakumu kali ini!"

Setelah Helbert berbicara, akhirnya ia menoleh kepada Kirana, dan ia memberi suatu signal kepadnaya, untuk membuat Kirana sadar...

Jebakan! Pasti adalah sebuah jebakan! Sungguh lelaki tidak tau malu ini telah menggali lubang untuknya! Tetapi mirisnya, dia mau tidak mau tetap harus loncat!

Ia menenangkan napasnya, Kirana dengan tenang berdiri, ia menatap Helbert dari ujung matanya, dasar pria jahat, aku harus membuat harapan mu putus, aku tidak akan membuatmu menyia-nyiakan kesempatanku!

"Hm..." Kirana mendahak, setelah ia sadar semua tatapan tertuju padanya, Kirana membuka mulutnya berbicara: "Elemen yang sedang tren tahun ini, aku harus menggunakan sebuah kata yang hangat, sinar matahari! Sinar matahari di musim semi, adalah sinar matahari yang memukau dan menyala!"

"Jaman sekarang, generasi muda, anak kecil dan anak muda banyak, dan mengikuti perubahan jaman sekarang yang semakin cepat, beberapa tren yang terdepan telah masuk kedalam pasar!"

"Yang ingin kita buat, adalah untuk memegang tren ini, dan mengikutinya, kalian semua tau, semua orang suka cowok korea, dan pakaian yang dikenakan oleh mereka adalah pakaian yang ingin ditiru dan diambil oleh semua orang!"

"Elemen sinar matahari yang ku desain, adalah pertama mengambil permintaan tren ini, dan yang disukai orang! Aku ada beberapa design, design ini baru kubuat kemarin malam, kalian boleh melihatnya dulu."

Satu ruangan terdiam, hanya suara Kirana yang bergema di ruangan itu, setelah ia selesai berbicara, ia mengeluarkan beberapa sketsa dari tasnya.

Tangan Kirana memberi sketsa itu kepada Helbert terutama, disisi lain ia membagikan beberapa kertas sketsa pakaiannya, dan para pemimpin disana melihat desain Kirana, dan sketsanya.

Kirana membuka mulut berkata: "Corak bajunya, aku memasukkan konsep bebas, tetapi memiliki arti yang hangat lembut, ini diperuntukkan kepada anak muda, model kemeja bundar, di lengan baju aku memasukkan cahaya yang sedikit gelap."

"Kalau berada di bawah matahari akan sedikit biru, untuk bawahannya, aku desain sendiri, ini adalah celana bodyfit diatas mata kaki, ada motif setengah bundar berwarna ungu, kamu bisa mendobelnya dengan celana lagi, bisa membawa kesan dewasa....."

"Masih ada satu sketsa awal, adalah jaket angin yang belum ditentukan coraknya, kedua bahunya ada motif bunga retro dan kotak-kotak, dan bagian bawah jaket berbeda dengan jaket angin lainya, jaket ini memiliki keindahan yang tidak komplit, warna ungu tua bisa memberikan orang-orang kesan simpel tapi elegan."

"Ada juga di bagian sikut, aku menggunakan cahaya yang berbentuk abstrak, aku tidak tau kalian merasa seperti ini atau tidak, tetapi secara keseluruhan, aku merasa desainku, adalah elemen cahaya matahari, elegan dan bebas."

Para pemimpin itu mendengarnya berbicara, mereka berpikir dengan baik, apalagi dengan penjelasan Kirana yang detail, para pemimpin itu melihat satu sama lain, dan dari tatapan itu dapat dilihat sebuah tatapan yang mengacungkan jempol.

Awalnya mereka meragukan gadis ini, tetapi setelah mereka mendengar gadis ini, mereka semua mengangguk menunjukkan kesetujuan dan apresiasi mereka.

Kirana terdiam tapi ia dapat membaca ekspresi para pemimpin itu, hatinya melepaskan napas, ia terdiam dan menoleh pada Helbert.

Kirana ingin mendengar kira-kira Helbert akan berkata apa, tetapi Helbert tanpa ekspresi menatap Kirana, dan ia pelan-pelan menatap tangannya yang sedang memegang sketsa, lalu menaruh sketsa itu.

Ia berkata dengan dingin: "Sepertinya ada yang kurang...."

Kirana terdiam, satu kritik dari orang ini bisa membuatnya mati!

Kirana mendengar hal ini, ia merunduk dan berpikir sebentar, ia baru ingat ia belum mengucapkan sesuatu, ia mendahak, dan berkata "Ada lagi kalian sebagai bagian relasi publik, pikirkan baik-baik tentang efek artis luar negeri, berilah pakaian kita untuk diiklankan olehnya, dan perbesar skala iklannya, efeknya akan bisa lebih bagus....."

Para orang di bagian relasi publik menganggukkan kepalanya, Kirana merasa tidak ada lagi yang harus ia bicarakan, ia duduk pelan-pelan, Helbert menatap Kirana sejenak, ia menoleh pada para memimpin berkata: "Sudah dengar jelas, jika tidak ada pertanyaan atau argumen, meeting ini dibubarkan!"

Meski ada argumen, di hadapan orang yang mereka hormat mati, tidak mungkin ada yang berani!

Para pemimpin itu melihat ku, aku melihatmu, tanpa tidak disangka mereka buru-buru menyimpan barang-barangnya, orang-orang itu pergi dengan cepat, bahkan kecepatan itu, seperti ada kebakaran.

Belum sampai 3 menit, ruang meeting itu hanya tersisa Helbert dan Kirana, suasananya sangat canggung, Kirana tidak perlu menoleh, dia sudah bisa merasakan Helbert yang cuek.

Ia menjauhi Helbert sedikit, karena baju yang ia pakai agak sedikit...

Ia bergegas menyimpan barang-barangnya, Kirana ingin pergi, tetapi dipanggil oleh Helbert "Tunggu."

Kirana menoleh dengan kebingungan, tetapi ia hanya melihat Helbert yang sedang menatapnya, tatapan itu seperti black hole, yang bisa menghisap orang.

Kirana bertanya padanya "Ada apa?"

"Lihat aku!" Helbert tidak tau telah menghidup udara apa, tiba-tiba ia terdengar marah, emosi Kirana terpancing, ia merasa ingin melawannya.

Ia tidak melihat Helbert, ia hanya menatap kursi kosong di ruangan itu, "Kalau tidak ada apa-apa aku...."

"Oh...." Badan Kirana ditarik kepada pelukan yang dingin, bahkan sisa kalimat Kirana "jalan dulu" belum selesai, tapi bibirnya sudah ditutup duluan oleh bibir Helbert.

Helbert membuka mulut Kirana dengan tidak peduli, lidahnya menjilat lidah Kirana yang selalu membuat orang ingin menggigitnya.

Kedua mata Kirana melotot terbuka, dia belum sadar akan situasi ini, ujung lidahnya sedikit kesemutan, aroma yang diciumnya adalah aroma lelaki dari Helbert, tetap seperti aroma teh hijau yang tidak pekat, membuat Kirana tidak paham situasi dirinya pada saat ini....

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu