Akibat Pernikahan Dini - Bab 120 Mencuri Perasaan Cinta (1)

Dan di sisi lain wajah Jennie Chen semakin muram dan pucat, dia menarik erat-erat rok nya yang ada di bawah tangannya, di sampingnya Ayah Jennie yang melihat putri nya seperti itu, bertanya dengan nada marah.

“Apakah Direktur Aldo Lim menyuruh putri ku datang hanya untuk di permalukan?”

“Ah, bukan ini hanya salah paham, Direktur Victor, ini….” Tuan Lim yang melihat ekspresi Jennie yang tidak enak itu, kembali melihat ekspresi malu dan muram Jennie, Tuan Lim menatap Ivan dengan emosi.

“APA YANG TERJADI DENGANMU!!!”

Tapi Ivan malah menatap sekilas Yesi, merasakan telapak tangannya yang mulai berkeringat, Ivan kemudian memberi nya pandangan menenangkan.

Kembali menoleh ke arah Ayahnya, “Aku sudah pernah bilang, pacar ku sendiri, aku yang sendiri mencarinya!”

“Kau…” Tuan Lim mulai berdiri dengan emosi yang meluap, Nyonya Lim yang da di samping nya langsung sibuk menarik menahannya, “Kamu jangan terpancing emosi, bicarakan baik-baik! Ini di restoran!”

“Dengan anak yang kurang ajar ini! Apa lagi yang bisa di bicarakan dengan pelan-pelan!” Tuan Lim mengangkat tangannya dengan emosi yang meluap, dan di sisi lain Victor Chen dengan tangannya mengangkat tubuh untuk berdiri, mengangkat tubuh putri nya yang tidak bersedia untuk berdiri.

“Huh! Direktur Lim! Jika dari awal ada kejadian seperti ini, untuk apa memanggil kita datang untuk mempermalukan diri kita! Kita pergi sekarang, Jennie, kita masih belum sampai ke titik untuk merebut lelaki orang lain!”

“Ayah…” wajah Jennie yang memelas itu, tetap di tarik pergi oleh ayah nya.

“Aduh, Direktur Victor Chen….dengarkan penjelasan kita dulu…Direktur Victor, Direktur…”

Tapi melihat Victor Chen yang berjalan dengan cepat menarik Jennie dengan pandangan yang menderita dan sedih itu, dengan cepat menghilang dari dalam restoran….

Tuan Lim yang belum memberikan penjelasan, dengan emosi meluap langsung berjalan pergi, raut muka nya terlihat sangat marah, kemudian memarahi Ivan sambil menunjuknya: “Dasar anak tidak tahu diri! Sebenarnya kamu ingin membuat ku emosi sampai mati baru kamu puas! Sebelum kamu melakukan apapun, bisakah kau bicarakan dulu dengan kita baik-baik!”

“Sebelum kau melakukan apapun, bukankah juga tidak di bicarakan dengan ku?” Ivan tetap tidak memperdulikan wajah ayahnya yang sudah semakin suram itu, dengan pandangan yang menentang.

“Kau….”

“Uhuk…” Tuan Lim yang di buat emosi oleh Ivan mulai batuk-batuk, Nyonya Lim langsung mempelototi Ivan, dan langsung terburu-buru menepuk-nepuk punggung Tuan Lim.

Yesi mengerutkan alisnya sejenak, Ivan ini, bagaimana bisa meluapkan emosi yang begini besar dengan ayahnya sendiri! Kelihatannya, temperamen Ivan terhadap dirinya, masih termasuk baik!

Aduh! Apa yang sedang dia pikirkan ini, apakah dia sedang mensyukuri hal itu! Yesi! Otak mu sudah dangkal!

Saat Tuan mulai tenang, barulah bisa mengeluarkan emosi yang masih terpendam, dia menunjuk Ivan sambil memarahi nya: “Dasar anak kurang ajar! Enyah!”

“Untuk apa aku pergi….” Baru saja Ivan ingin membalas, tapi tangan nya di tahan oleh Yesi, Yesi langsung menatap nya, dengan menatap Tuan Lim dari samping dan meminta maaf: “Paman, Bibi, semua ini salahku, semua nya karena aku, yang menyebabkan kalian tidak nyaman, aku minta maaf…aku minta maaf…”

Tapi Ivan malah menarik Yesi dengan kuat, dengan tatapan tajam, “Apa yang perlu kau minta maaf kan! Kau tidak perlu meminta maaf! Jika tidak ada kamu! Aku juga akan bertengkar dengannya!”

“Kau…”

“IVAN! Jaga mulutmu itu!” melihat darah dagingnya sendiri terus bertengkar dengan suaminya, Nyonya Lim tidak bisa apa-apa, setelah menegur Ivan, Nyonya Lim dengan senyum yang tulus menatap Yesi.

“Yesi kan? Duduklah, mari berbincang.”

Yesi sedikit ragu, kemudian menarik Ivan sebentar, barulah kedua orang itu duduk berhadapan dengan orangtua Ivan.

“Apakah kamu bernama Yesi? Putri dari Direktur An?” Pandangan Tuan Lim terkunci pada Yesi, ada sedikit kecurigaan.

Yesi tersenyum sedikit dengan sopan, “Benar, Paman, waktu sebelumnya, di acara pesta dansa, kita pernah ketemu.”

Tuan Lim baru teringat, dia sudah pernah bilang, wanita ini, terlihat familiar, dia tidak mau melihat Ivan lagi, dia takut dia terpancing emosi lagi!

Berdehem sejenak, Tuan Lim menatap Yesi sambil berbicara: “Nona, barusan bukan anda yang saya maksud, tolong jangan di masukkan ke hati, sebenarnya adalah anak yang kurang aja ini….”

Tidak boleh mengungkit tentang Ivan, sekali mengungkitnya, Tuan Lim langsung terpancing emosi!

“Tidak apa, Paman, aku lah yang sudah mengganggu….” Sudut bibir Yesi tertarik senyuman yang manis, membuat hati Tuan Lim seperti tertiup angin sepoi musim semi, tiba-tiba terasa tenang.

Bahkan Nyonya Lim pun memberi tatapan puas, karena Ivan yang memilih nya sendiri, itu juga sudah yang terbaik, dengan begini, mereka juga tidak akan khawatir lagi.

“Kalau boleh tahu, Keluarga Yesi ada melakukan apa?”

Nyonya Lim menanyakan pemikiran di hatinya, Yesi tersenyum kecil, dengan segan dan sopan menjawab: “Ayah adalah Direktur Perusahaan Jaya Abadi, Ibu ku sejak aku kecil, sudah tidak ada.”

Dengan senyum yang lembut Yesi menjawab, membuat Ivan sedikit terkejut, dia tidak pernah menyangka, bahwa Yesi adalah anak piatu.

Nyonya Lim menatap Yesi dengan tatapan kasihan, kemudian bertatapan sedetik dengan Tuan Lim, Tuan Lim berdehem ringan, “Benar, saya dan Direktur An pernah berkomunikasi sebelumnya.”

“Benar, saya sering mendengar ayah saya membicarakan mengenai paman, tentang kesetiaan dan cara pikir anda dalam berbisnis dan hal lainnya, dia masih tidak sebagus anda….” Yesi dengan tersenyum kecil menjawab.

Tuan Lim tertawa kecil, “Haha….dia berlebihan, sudah lama juga tidak bertemu dengan ayahmu, kapan-kapan, kita harus berkumpul bersama.”

“A?....” Yesi ada sedikit canggung dan ragu, padahal dia hanya bermaksud membantu Ivan menyelesaikan masalah ini! Kemudian dengan tatapan gugup menatap Ivan yang diam di sampingnya, yang menatap nya dengan tatapan tidak biasa.

Ivan tidak menyangka, ternyata Yesi bisa mempunyai kesan yang hangat, dia mampu mengubah ekspresi orangtua nya yang masam menjadi senyuman!

Wanita ini, semakin lama semakin menarik!

Ivan kemudian mengedipkan mata kepada Yesi, “Benar, kapan-kapan, ajak Ayahmu, kita pergi makan bersama.”

Yesi mendengar ucapan Ivan, dengan sengaja melebarkan mata nya menatap Ivan, hal ini sudah lewat batas! Bukan kah tadi hanya ingin membantu menyelesaikan masalah, jika harus memberi tahu ayahnya, masalah nya akan semakin berantakan!

Tapi Ivan malah menatap Yesi dengan tatapan jahil, dengan sengaja memberinya tatapan seperti ingin menerkam orang.

Novel Terkait

Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu