Akibat Pernikahan Dini - Bab 80 Selamatkan Annabella (1)

“tetapi, hal ini, menurutku, tidak semudah ini, setidaknya menurutku, hal ini, tidak semudah yang terlihat.”

Mendengar Herlina mengatakan cerita yang menyedihkan ini, Yesi sangat kaget, sedangkan Kirana dengan mukanya yang datar, tetapi sudut mulut Kirana tersenyum.

Dengan sinisnya, “dulu kamu berkata kalau aku mirip dengannya, orang itu, adalah Annabella kan!”

Bukan meragukan, tetapi sudah pasti, mendengar sifat Kirana yang sinis dan menyindir, bukan hanya menyindir dirinya sendiri, atau terhadap kakak laki – lakinya itu, sesaat Herlina merasa sedikit janggal, dengan ringan menganggukkan kepalanya.

Senyum menyindir Kirana semakin melebar, ditambah lagi, saat Helbert mengatakan dia tidak tertarik denganku, selangkah demi selangkah memasukkan ku dalam permainannya, ini semua karena, aku mirip dengan Annabella, saja….

Hehe… aku hanya sebagai pengganti saja, bahkan pengganti saja dia yang mengatur, masih harus menjadi bawahannya melengkapi sandiwaranya, haha, Kirana, kamu benar- benar bodoh!!!

Herlina melihat senyuman sinis Kirana yang melebar, benar – benar takut, dia tahu, dirinya mengatakan hal ini, sangat tidak baik, aih, Herlina menghela napas dalam hatinya.

“tapi, kak Kirana, nenekku dan ayahku, sudah pasti akan ada di pihakmu! Sejak awal nenekku sudah menentang kakakku dan Anna, merasa kalau dia adalah perempuan yang tidak bersih, juga ingin masuk ke keluarga kami, itu tidak mungkin!”

“jadi, kami semua akan ada di pihakmu, tenang saja, nenekku, akan memberimu suatu penjelasan! Masalah ini, dia tidak akan diam saja.”

Herlina menyelesaikan perkataannya, Kirana hanya tersenyum dingin, melihat ke bawah tidak tahu apa yang dipikirkannya, Yesi dan Herlina saling bertatapan, dan menghela napas.

Di sisi lain di sebuah rumah sakit terkenal, Helbert sedang duduk di sebelah muka orang pucat itu, tangannya memegang tangan kurus perempuan itu, otaknya terus mengingat perkataan dokter itu.

“anak muda! Mengapa kamu sudah begitu lama baru mengantar pacarmu kemari! Dalam tubuhnya penyakit IS ini sudah hampir memasuki paru – parunya! Merambat sedikit lagi akan memasuki jantungnya! Maka itu sudah tidak bisa disembuhkan lagi!”

Helbert dengan muka dinginnya, tidak berbicara, tetapi hatinya justru terguncang, merasa ia hampir tidak bisa bernapas, Anna, dia sudah parah hingga tahap seperti ini?

Beberapa tahun ini, bagaimana dia melewatinya! Kedua tangan Helbert menggenggam tangannya erat, “apakah ada cara untuk menyembuhkannya?”

Dokter itu menggelengkan kepalanya, “sekarang, peralatan masih belum memenuhi, hanya bisa mencegah untuk sementara, untuk menyembuhkan sepenuhnya, masih….”

“yang aku ingin adalah untuk menyembuhkannya! Bukan sementara!!” mata Helbert dingin seakan bisa memakan orang, sekujur tubuhnya mengeluarkan aura dingin yang menggetarkan dokter itu.

“kita… kita.. juga… tidak… ada cara… ini…”

“keluar! Jika tidak memenuhi alat untuk menyembuhkannya, aku akan membuat rumah sakit ini bangkrut! Kamu percaya atau tidak!”

Dokter itu belum menyelesaikan perkataannya, suara Helbert yang dingin itu sekali lagi berbicara, dengan nada mengancam dan memperingati.

Dokter itu hanya bisa menyeka keringat dinginnya, sepertinya hari ini adalah hari yang sial, mengapa dia bisa bertemu dengan orang mengerikan ini!

Melihat muka Helbert yang dingin itu, tubuhnya mengeluarkan aura seperti raja, membuat dokter itu merasa, kalau orang ini tidaklah mudah.

Sesaat dia merasa ingin menangis, mengapa bertemu dengan orang sepertinya!

“aku.. aku akan segera mengundang.. mengundang pakarnya…..”

Helbert hanya menatapnya dengan tatapan dingin, dokter itu dengan langkah besarnya pergi jauh, ia di tatap oleh seseorang yang mengerikan seperti serigala dari arah belakang.

Membuat dia merasakan aura dingin dari belakang, ia mempercepat langkah kakinya, para suster melihatnya dengan tatapan aneh, ini, di belakangnya ada serigala?

Benar ada serigala! Lebih menyeramkan dari serigala!!

Mata Helbert memandang Annabella yang terbaring di ranjang sambil memejamkan matanya, hati Helbert merasa semakin sakit dan bersalah, mengapa sudah meninggalkan, masih harus kembali!

Hatinya tiba – tiba merasa sakit, melihat muka Anna yang membawa rasa sakit, hati Helbert semakin merasa sakit, saat ini, ia hanya mendengar suara yang kesakitan.

Helbert dengan panik menatap orang di ranjang itu yang akan segera bangun, “Helbert, Helbert, jangan pergi… pergi….”

“Helbert!!”

Annabella tiba – tiba terbangun dari mimpi buruknya, kedua matanya yang terpejam itu tiba – tiba terbuka, dengan tidak tenang dan panik mencari sesuatu.