Akibat Pernikahan Dini - Bab 153 Kesepakatan Kencan Buta (2)

Tetapi Jennie Chen malah memikirkan sebuah ide brilian, ia pernah mendapatkan nomor Hp Daniel, melihat kedua orang tuanya dank kedua orang tua Kirana yang sangat asik mengobrok.

Jennie Chen diam-diam mengetik sebuah pesan, setelah mengirimnya, ia langsung berlagak tak ada masalah seperti biasanya, kemudian menundukan kepalanya dan mulang menghitung nasi yang berada di mangkuknya.

Daniel merasa Hpnya bergetar, dia pikir itu adalah John, setelah ia membuka pesannya, ternyata pesan itu berasal dari orang yang tidak di kenal.

Daniel membukanya lalu mengerutkan alis, sesaat setelah itu ia melirik kearah orang yang berada di depan hadapanya yang sedang menghitung butiran nasi, lalu alisnya kembali seperti biasa.

Pesan itu bertuliskan, Jennie Chen yang adalah pengirimnya, kalau boleh mereka berdua bekerja sama dan bersandiwara, menghindari kedua orang tua mereka menyuruh mereka untuk mengikuti acara perjodohan lagi, dan lagi Jennie Chen mengatakan ia telah menyukai orang lain, ia tak akan menimbulkan masalah baginya, ia hanya ingin mereka bekerja sama saja.

Daniel memalingkan pandangannya lalu berkata di dalam hati, wanita ini lumayan pintar, kemudian ia membalas pesan tersebut dan melanjutkan minumnya.

Hp miliknya bergetar, membuat Jennie Chen bernafas lega, ia terus menundukkan kepalanya karena takut pria acuh tak acuh itu tak menyetujuinya, dan tak tau pira itu akan bagaimaba membicarakan dirinya, ia takut semuanya menjadi canggung.

Ia melirik pesan amat singkat yang bertuliskan, boleh, Jennie Chen sekali lagi menghela nafas lega, dengan wajah berterima kasih ia menoleh kearah Danil, tetapi Daniel tak juga melihatnya, ia tetap sibuk meminum anggurnya.

Sepertinya ia juga telah menyukai seseorang, seketika ia merasa mereka berdua bernasib sama, sama-sama di paksa untuk berbuat sesuatu yang mereka tidak suka.

Menjelang akhir makan malam, Kirana merasa dirinya hanya datang sebagai penonton saja, karena Daniel tak mengatakan sepatah katapun, dan juga tak memberinya pertanda, ia benar- benar hanya seperti seorang penonton saja!!

Karena perkataan Helbert Han jadi Kirana terpaksa untuk segera kembali ke vilanya, setelah Kirana meninggalkan tempat, kedua belah pihak juga mengakhiri pertemuan tersebut.

Saat di jalan pulang, ibu Kirana dengan wajah seakan sedang menginvestigasi bertanya: "Daniel, perempuan tadi bagaimana, apakah kamu tertarik dengannya?

Karenan Daniel tadi banyak minum, jadi ia tidak membawa mobil, ia bersama ibunya dudukndi bagian belakang kursi penumpang, suara yang berasal dari jarak sangat dekat dengannya terdengar sangat jelas, sepertinya sangat tidak memungkinkan baginya untuk berpura-pura seakan tidak mendengar.

"Lumayan."

“Lumayan? Apa maksudnya lumayan! Dasar, suka ya suka, tak suka ya tak suka! Kenapa malah memberikan jawaban yang menggantung begini! Ayah Kirana dari kursi pengemudi menyambung pembicaraan.

“Benar, lumayan apa maksudmu?” Ibu Kirana mendengar perkataan ayah Kirana lalu mengangguk setuju , Daniel mengelus-elus pelipis dahinya, tadi ia minum lumayan banyak, sehingga kepalanya menjadi sedikit pusing.

Berpikir tentang kerja sama yang dikatakan oleh gadis itu, suara samar Daniel berkata: "Dia saja, ia lumayan puas, dan jangan mencarikannya wanita lain lagi."

“Benarkah?” ibu Kirana memandang Daniel yang sedang memegangi pelipis dahinya dengan sedikit terkejut, putranya berubah menjadi normal kembali ? Tetapi ia merasa ada sesuatu yang salah, "Tidak, kamu tidak lagi mencoba untuk tidak berurusan dengan kami lagi kan."

Daniel melirik kearah ibunya yang memiliki pemikiran yang luar biasa cerdas, benar saja, ia tak dapat menyembunyikan semua ini darinya!

“Tidak akan, aku ingin mencobanya terlebih dahulu saja, kalu kalian merasa tidak ok, yasudah terserah.”

Ibu Kirana secepatnya menepuk pundaknya, “Baiklah, kurasa wanita itu lumayan ok, asalkan kamu Bersama dengan wanita….. eh, maksudku, wanita yang sekarang ini, sangat oke, he he…..”

Kata-katanya keluar dan jatuh begitu saja, ia merasa seakan mengungkit kembali kejadian terkikuk itu, melirik kearah raut wajah putranya yang sedikit aneh, ibu Kirana terkekeh.

Tetapi Daniel tak peduli lalu memalingkan kepalanya ke rah jendela luar, masalah John mungkin akan menita waktu yang lumayan banyak untuk menjelaskan semuanya

Daniel merasa kepalanya semakin membengkak!

Kesempatan yang jarang di temui, melihat Daniel yang kembali menjadi "normal" kembali, ibu Kirana memberikan ia sedikit kebebasan, ketika Daniel berkata ingin keluar sebentar, Ibu Kirana dengan gembira memberinya izin.

Daniel merasa ia sekali lagi membohongi kedua orang tuanya, hatinya tergerus rasa bersalah sampai ia hampir gila.

Sesampainya ia di vila John, ia tak melihatnya di dalam kamarnya, ketika ia mendengar suara yang berasal dari kamar mandi, lalu Daniel duduk di atas kasurnya, kemudian mengambil sebuah buku tentang percintaan lalu membacanya.

Ia berbaring sambil melihat buku, di tambah dengan pengaruh dari anggur yang ia minum tadi, dengan cepat ia tertidur. Saat John sedang mengeringkan rambutnya mengenakan handuk, ia melihat Daniel yang telah tertidur pulas, sepatu pun bahkan tak ia lepaskan lagi, ia mengikuti orang yang telah tertidur pulas tersebut, sambil tersenyum lalu berbaring di sampingnya.

Setelah ia mencium aroma alkohol dari tubuhnya, John tersenyum tipis sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu membantunya melepaskan sepatunya, kemudian memasangkan selimut ke tubuhnya.

"Kamu harus percaya aku! Aku tidak..... Tidak...."

John dengan teliti mendengarkan kembali perkataannya, akan tetapi ia tak mendengar apapun lagi, ia mambalikkan tubuhnya lalu mencium kenungnya.

"Bodoh, bagaimana bisa aku tak mempercayaimu!"

Ia tau, belakangan ini masalahnya lebih banyak dibandingkan dengannya sendiri, akan tetapi ia tak membantunya sedikitpun, yang dapat ia perbuat hanyalah mempercayainya tanpa berbagai macam alasan!

John mematikan lampu, kemudian berbaring di samping Daniel, perlahan masuk ke dalam pelukannya, lalu tidur dengan hati yang tenang dan puas.

Ketenangan di dalam kamar membuat seluruh ruangan terasa tentram dan damai.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu