Akibat Pernikahan Dini - Bab 60 Kamu Membuatku Jijik (2)

Ekspresi tawa jahat dari Marco membuat Kirana merasa sangat tidak nyaman，“Dengan wajah orang jahat, jangan berpikir bahwa orang lain akan memperlakukan Anda sebagai orang baik.”

Marco begitu mendengarnya berbicara begitu, ia tidak marah dan malah tersenyum balik, padahal dia yang ditertawai, wanita ini benar-benar menarik, dibandingkan wanita lain yang hanya memperdulikan penampilan.

“Ckck, ternyata wanita cantik menganggapku begitu, membuatku sangat sakit hati！”Marco mengekspresikan raut wajah yang sakit hati dengan berlebihan, Kirana melihatnya tanpa ekspresi.

“Bisa tidak masalahnya diselesaikan dengan cepat, sehabis makan aku masih ada urusan！”Kirana tidak melihatnya lagi, takutnya terlalu banyak melihatnya akan membuatnya kehilangan nafsu makan, dan sekali lagi ia menatap keluar jendela, saat melihat mobil yang dikenalinya, mata Kirana berbinar, lalu kembali dingin dan acuh tak acuh.

Marco juga tidak menggodanya lagi, ia mengangkat tangannya dan memberi isyarat pada pelayan untuk menyajikan makanan.

Pada saat itu, Kirana dipelototi oleh sepasang mata yang dingin.

Kirana tidak perlu mengangkat kepalanya pun sudah tahu itu adalah siapa, namun yang paling tidak ingin ia lihat adalah dia, bahkan malas untuk melihatnya, karena orang itu, adalah Helbert ……

Kirana hanya focus untuk makan, tapi terlihat jelas target Helbert adalah Kirana, begitu berjalan kesana, ia sedikitpun tidak menoleh pada Marco yang ada dihadapan Kirana.

Hanya berdiri didepannya, dan memelototinya sambil berkata，“Ikut aku！”

Perkataannya yang dingin dan tanpa basa-basi itu, membuat Kirana merasa kesal.

Kirana malah tidak memperdulikannya, dan masih asik memotong sayur yang dipiringnya, namun tidak dimakan.

Marco begitu melihat Helbert muncul, dia tertawa menggelikan, permainan ini, makin lama makin menantang, makn menarik!

Marco hanya memandangi mereka, dan tertawa dalam hati, terlebih lagi saat Marco melihat ekspresi dingin dari Kirana saat memperlakukan Helbert, lebih dingin dari perlakuan padanya dan itu membuatnya tertawa lebih keras.

Helbert tidak punya kesabaran yang begitu banyak, melihatnya tidak memperdulikannya sama sekali, dia langsung menatap tajam dan berkata dingin，“Kamu yakin tidak pergi？”

Tapi Kirana tetap tidak memperdulikannya, malah seperti orang asing yang berbicara sendiri.

Marco malah tertawa ringan，“Helbert , kamu tidak bisa lihat wanita cantik ini tidak ingin memperdulikanmu, bahkan aku sedang makan dengan wanita cantik, orang yang pintar harusnya tahu harus bagaimana！”

Namun Helbert tidak memperdulikannya, malah seperti tidak menganggap Marco, Helbert merasa kesabarannya sudah mulai habis, menurutnya demi wanita ini, dia sudah berubah banyak, bahkan sampai tidak mengenalinya diri sendiri lagi!

Marco melihat sikap Helbert yang begitu dan tidak peduli, malah melihat wajah Helbert makin kesal dan tidak berkata apapun dan langsung menggendong Kirana yang sedang memotong sayur.

Marco langsung berdiri, dan menghentikan Helbert, dan berkata dengan dingin,“Helbert！Beraninya kamu merebut orang didepanku！”

Helbert menatapnya dengan dingin, Kirana menoleh dan juga menatap dingin pada Helbert，“Lepaskan aku！”

Helbert tidak memperdulikannya, dan hanya berkata dingin pada Marco：“Orang pintar, sekarang tidak harus melakukan hal sebodoh ini! Jangan lupa, masalah properti keluarga anda！”

Wajah Marco langsung memucat, bagaimana dia bisa tahu masalah properti rumah dia!

Helbert malah asik menggendong Kirana pergi, saat ini, Marco malah tidak menahannya, dan hanya memelototi bayangan Helbert yang pelan-pelan hilang.

Helbert, memang tidak mudah! Marco malah tertawa, Hehe, permainan ini menjadi semakin menarik, bukankah begitu ……

Helbert melemparkan Kirana kebelakang kursi dengan kasar dan berkata pada asistennya Leo：“Jalan！”

Asisten Leo langsung cepat-cepat mengemudikan mobilnya. Hari ini raut wajah helbert sangat tidak bagus, dia tidak berani membantahnya.

Kemudian, Kirana juga bisa merasakan, Helbert sedang menatap dia dengan dingin.