Akibat Pernikahan Dini - Bab 5 Kembali
Keluarga Kirana berada di dalam Villa
Baru saja kembali dari menjemput Daniel, Paman Johan sang penjaga rumah tersenyum melihat kembalinya tuan muda. “Tuan muda, sudah kembali ...”
"Yah, Paman Johan terima kasih sudah bekerja membantu kami ..." Daniel lembut seperti biasanya, dan pancaran senyum dari matanya sangat menawan. Di bawah sinar matahari, senyum lembutnya seolah-olah mencairkan segalanya dengan membawa kehangatan dan pesona lainnya ...
"Tuan Muda ..."
"Tuan Muda ..."
Sepanjang jalan, para pelayan tersenyum dan berhenti untuk mengatakan sesuatu kepada bahwa Daniel, bahwa dia merupakan pria yang lembut dan penuh kasih, laki-laki tidak memiliki sifat seperti Tuan Muda biasanya, sangat populer di kalangan orang-orang, terutama gadis-gadis, tetapi karena kelas sosial yang berbeda, hanya bisa diam-diam ingin mengagumi dalam keheningan ...
Demi menghormati orang-orang yang menyambut kedatangannya, Daniel mengangguk sambil tersenyum. Hal tersebut membuat hati banyak gadis meleleh.
"Daniel, bagaimana bisa kamu baru pulang tetapi langsung menjadi idaman para wanita ..."
Daniel tersenyum kecil, ini bukan sesuatu yang bisa dia kendalikan. Dia menyipitkan matanya dengan wajah kaku, dia tertawa kecil dan berkata, "Ehem, aku akan kurangi sedikit. Yaitu hanya dengan senyum kecil, mungkin cukup ... "
Kirana pura-pura menatap Yesi dengan santai, melihat wajahnya dan kembali memberikan ekspresi wajah biasa, tertawa dalam diam. Sebenarnya Yesi adalah wanita yang khas, dengan rambut yang begitu panjang, alis yang tebal, ketika tersenyum kecilt terlihat ada lesung manis di kedua pipinya.
Begitu sangat menarik, dengan mengenakan gaun warna lembut yang panjangnya hingga lutut, merupakan standarnya seorang wanita ...
Sebagai seorang anak perempuan dari keluarga yang baik, ia memberikan suasana yang begitu hangat ...
Dan Kirana, ia sama sekali berbeda dengan Yesi ...
Begitu masuk ke dalam ruang tamu, Kirana memberikan tatapan sinis, ah, ini langka, keluarganya selalu memiliki jadwal yang sangat sibuk, bahkan untuk duduk santai di sofa dengan ibunya untuk menunggu mereka.
"Ayah, Ibu ..." Daniel pun masuk, dan dia tersenyum lembut dan menyapa. Ibu menoleh dan mendongak. Tiba-tiba dia berdiri dengan gembira. "Daniel, kamu sudah kembali, bagaimana kabarmu di Amerika? Saat ini, kamu sudah kembali. Tolong Jangan pergi lagi ... "
Itu yang selalu dirasakan oleh seorang ibu. Ketika melihat seorang anak laki-laki yang sudah lama tidak dilihatnya, dia langsung memegang tangan anaknya dan banyak kata-kata yang meluluhkan hati terucap ...
Daniel pun tersenyum dan tidak berkata apapun. Ayah pun menyela: "Kakakmu seorang wanita, ada perusahaan di sana, jika kamu tidak kembali ke Amerika lagi, bagaimana dengan perusahaan itu?"
Ibu seketika tidak puas mendengarnya, dan memandang Ayah, "Aku merindukan anak laki-lakiku. Kenapa? Apa urusannya denganmu ..."
"Kamu ..." Ayah tak dapat berkata apa-apa, tetapi tidak ada cara untuk menentang Ibu. Siapa yang membuatnya.... menjadi seorang istri ...
Kirana berteriak keras, "berisik" ini dapat terjadi beberapa kali dalam sehari, tetapi tetap saja Ayah jarang sekali bisa menang ...
Yesi memandang iri foto keluarga yang terlihat bahagia dan harmonis ini, karena dia tidak pernah mempunyai foto keluarga ...
Ketika memandangi foto tersebut tatapan mata Yesi pun kosong ...
Daniel pun melihat matanya yang sepertinya kosong, dan tatapan kosong tersebut sekilas memang tampak rumit...
"Baiklah, mari kita mulai makan,aku sudah lapar ..." Kata-kata ringan Kirana pun memecahkan rasa iri Ayah, dan Ayah pun menuruni tangga, "makan!"
Bibi Liu dan sekelompok pelayan pun bergegas untuk meletakkan semua jenis makanan di atas meja dan kemudian pergi.Kirana dan semua orang duduk mengelilingi meja makan dan mulai mengambil makan. Daniel pun tersenyum dan membuat keputusan.
"Kali ini, setelah aku kembali pulang, aku putuskan untuk tidak akan kembali lagi ke Amerika ..."
"Apa ..."
"Apa ..."
"Daniel, sungguh ?..."
Semua orang menatapnya dengan terkejut, dan Kirana memandang mereka dengan tersenyum lucu, dan menjawab mereka rasa terkejut mereka dengan senyum tenang.
"Aku sudah mendapatkan sertifikat master. Aku akan memerintahkan seorang teman untuk pindah dan mengurusi perusahaan di Amerika. Aku sudah menghubungi teman-temanku di sini. Seharusnya tak butuh berapa lama semuanya akan beres ..."
"Bocah, apakah kamu pikir bahwa mereka dapat mengurusi perusahaan dengan baik? Selain itu, urusan dalam negara juga belum stabil dan kamu menyuruhnya bergegas untuk pindah ke Amerika dan mengurusi perusahaan, apakah kamu dapat menjaminnya?" Ayah pun tampak serius.
Ibu tidak ikut menganggapinya dengan serius, dan melirik Ayah. "Aku tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya. Beberapa tahun akhir ini, Ayah melihatnya dia dapat menangani masalah. Apakah ada yang gagal? Selain itu, prospek domestiknya bagus, diplomasi Amerika. Secara luas, Kementerian dibangun di dalam negeri, dan kemudian penandatanganan asing, mengapa tidak? "
Meskipun Ibu adalah seorang ibu rumah tangga, tetapi terhadap masalah pekerjaan seperti ini dia memiliki pandangan bagus yang harus didengarkan. Ayah pun terdiam, dan melirik Daniel untuk berhenti berbicara.
Meskipun Ayah sangat khawatir, tetapi ia bangga kepada anak laki-lakinya tersebut, dia tidak pernah membiarkannya terganggu dan khawatir tentang kemampuannya dalam aspek ini, dan dia hanya bisa diam, bahkan dia juga berharap anak laki-lakinya tersebut dapat kembali untuk menangani perusahaan di dalam negeri.
Wajah Yesi tidak memberikan ekspresi apa-apa, tetapi hatinya sangat bergejolak, karena ada sedikit rasa gembira di hatinya tersebut. Bagus, dia akan bisa sering melihatnya ...
Kirana menggigit sumpit dan melihat Yesi, dan kemudian mengedipkan mata ke kakaknya, ia tersenyum sambil mengedipkan mata memberikan kode ke Daniel, Daniel pun tak tahan menahan senyumnya , Daniel meletakkan sayur ke mangkuknya, "makan makananmu ..."
Kirana menjuluskan lidah kepada Daniel, Daniel kembali meletakkan sayur ke mangkuk Yesi. "Ayo makan lebih banyak, kamu sangat kurus ..."
Kelemah lembutan Daniel seolah-olah mampu membuatnya terpesona, dan dia dengan tenang mendongak. Dia menatapnya dengan napas lega. Setelah menatap sambil tersenyum, dengan segerat melihat mangkuknya. Ternyata Daniel masih ingat bahwa dia suka makan sayur lotus ...
Hati Yesi dipenuhi dengan kegembiraan, bahkan hanya dengan tindakan kecil Daniel, itu sudah dapat menyenangkannya ...
Ayah dan Ibu tersenyum dan saling memandang karena bisa berkumpul lagi dengan anak laki-lakinya, tak lama lagi mereka memeluk cucu, betapa bahagianya ...
Namun, setiap kali berbicara tentang pernikahan, Daniel selalu mengalihkan pembicaraan dan selalu tak ingin membahas memgenai hal tersebut ...
Perlakuannya terhadap Yesi, membuat mereka tak dapat melihat dengan jelas dan tak dapat menebak, jika dibilang suka tetapi Daniel seperti memperlakukannya seperti adik perempuannya sendiri, dibilang tidak suka, tetapi setiap kali ingat ulang tahun Yesi, Daniel selalu memberikan hadiah kepadanya dan memberikan perhatian padanya. ......
Bisa dikatakan ia adalah laki-laki yang penuh kasih sayang, tetapi Daniel adalah orang yang tidak ingin memiliki terlalu banyak kontak dengan wanita, kecuali Yesi dan Kirana, selain dua orang tersebut dia tidak memiliki banyak kontak dengan wanita lain ...
Belum lagi hal seperti itu ...
Ini juga membuat Ayah dan Ibu khawatir, dia tak pernah terlihat membawa pacarnya, dan tidak ada kontak dengan seorang wanita, benar-benar membuat mereka cemas ...
Yesi juga merasa tenang dan khawatir. Dia merasa tenang karena Daniel tidak punya pacar dan tidak suka memiliki banyak wanita untuk dihubungi dan berinteraksi, kecuali dia danKirana, dia tidak pernah melihat Daniel dengan wanita manapun memiliki hubungan dekat. Dia memperlakukan semua orang dengan sama, berperilaku sopan santun, memperlakukan orang luar juga sopan dan bersikap baik ...
Yang mengkhawatirkan, perasaannya pada dirinya sendiri bukanlah perasaan seorang pria yang mencintai wanita, tetapi lebih seperti ia memperlakukan Kirana, yaitu memperlakukannya seperti seorang adik perempuan ...
Saat makan di meja, semua orang makan dengan perasaan yang berbeda ...
Di kantor lantai atas ...
Dekorasi yang begitu mewah mencerminkan desain dekorasi yang megah dan khidmat, bersih dan sederhana sejalan dengan pemilik pria di sini, Helbert ...
"Helbert, ini adalah dokumen kontrak yang dikirim langsung oleh Amerika Serikat, kamu sudah melihat ..." Sekretaris Mona masuk dengan gaun yang mempesona, dan kemeja dengan leher rendah yang sangat menggoda ...
Helbert duduk di depan komputer tanpa ekspresi, entah apa yang diketik oleh jarinya ...
Mendengar suara Mona, dia mengangkat matanya dan melihat tajam, dia melihat belahan dada ketika Mona meletakkan file, Helbert menatap dingin dan licik, wajahnya tiba-tiba suram, dengan kata-kata dingin dan meludah dari mulutnya yang tipis.
"Besok, kamu tidak perlu datang ..."
"Direktur Helbert ... kamu ... apa ... maksudnya apa ..." Mona menatap pria di depannya yang luar biasa acuh tak acuh ini.
“Leo!” Helbert malas menjawab pertanyaan Mona, tetapi suaranya sedikit meninggi, pintu tiba-tiba terbuka, Leo terengah-engah dan berlari masuk, dengan aneh melirik Mona, dan dengan hormat menghadap Helbert.
Direktur Helbert, ada perintah apa ..."
Helbert tidak memandangnya. Dia menatap komputer dan berkata dengan dingin, "Suruh dia menghilang di depan saya!"
"Direktur Helbert!! Kenapa ... kamu harus memberiku alasan !!" Mona berseru, tak mudah baginya untuk mendapatkan posisi sebagai sekretaris direktur, ia dapatkan karena dengan merayunya .
Baru saja malah diberhentikan dari pekerjaan? ! !
Helbert tiba-tiba memicingkan matanya pada Leo, Leo tiba-tiba gemetar, dan dengan cepat bergegas menarik keluar Mona yang bersikeras tidak mau keluar ...
Helbert melanjutkan mengurusi pekerjaanya tanpa ekspresi, dan dengan wajah dingin ...
"Oh ... kenapa ... aku melakukan kesalahan apa ..." Mona didorong keluar oleh Leo, Mona terus menangis, dia masih belum menemukan apa kesalahannya ...
Leo menatapnya dengan simpati, tetapi dia juga sangat kasar. Mengenai wanita yang tidur bersama Helbert, dia sudah banyak menjumpainya ...
"Pergi bekerja, harus berpenampilan untuk pergi bekerja, terutama sekretaris Direktur Helbert. Jika kamu berpakaian seperti ini, bagaimana kamu bisa merayunya? Kamu ingin menarik perhatian Direktur Helbert? Jangan bermimpi, Helbert sangat membenci wanita seperti itu ... "
Leo sangat baik dan menjelaskan kepadanya, rasa jijik dan ironi yang keluar dari kata -kata Leo membuat Mona yang kaku semakin terpana, sedikit kesal tetapi tidak meledak dalam hatinya.
"Aku ... aku akan menjelaskan kepada Helbert: Ya aku harus jelaskan ..." Mona pun terus berjuang.
Leo tiba-tiba mencibir, "Jangan gegabah, Helbert hanya menyuruhmu mengundurkan diri. Jika kamu membuatnya marah, aku takut kamu tidak bisa melihat matahari besok. Bodoh!"
Tidak bisa berbuat apa -apa, pasrah! !
Wajah Mona pucat dan suram, tidak mudah ia mendapatkan mendapatkan posisi itu! !
Akhirnya dia diperlakukan seperti ini ... akhirnya berakhir ...
Tidak peduli seberapa sedih hatinya, fakta-fakta yang ia dengar begitu kejam. Benar-benar tidak menyangka bahwa Direktur Helbert yang hebat itu begitu kejam ...
Novel Terkait
Marriage Journey
Hyon SongPerjalanan Selingkuh
LindaCintaku Pada Presdir
NingsiCinta Yang Terlarang
MinnieMy Perfect Lady
AliciaAkibat Pernikahan Dini×
- Bab 1 Dijebak
- Bab 2 Kehilangan Keperawanan
- Bab 3 Kebingungan
- Bab 4 Bertemu Kembali
- Bab 5 Kembali
- Bab 6 Mangsa
- Bab 7 Karma
- Bab 8 Samuel
- Bab 9 Pertemuan
- Bab 10 Bicaralah!
- Bab 11 Ingin Bersama Kamu
- Bab 12 Bryan
- Bab 13 Menyedihkan
- Bab 14 Rileks
- Bab 15 Bahaya
- Bab 16 Percakapan
- Bab 17 Vina
- Bab 18 Perselisihan
- Bab 19 Budak Hutang
- Bab 20 Kesulitan
- Bab 21 Di Mabuk Asmara
- Bab 22 Tenang
- Bab 23 Kenangan
- Bab 24 Bakat
- Bab 25 Melepaskan Gairah
- Bab 26 Pertemuan
- Bab 27 Ciuman Paksa (Bagian pertama)
- Bab 28 Dicium Paksa (Bawah)
- Bab 29 Disengajakan (I)
- Bab 30 Disengajakan (II)
- Bab 31 Memiliki Maksud
- Bab 31 Memiliki Maksud (2)
- Bab 32 Ada Maksud
- Bab 32 Ada Maksud (4) (2)
- Bab 34 Konspirasi
- Bab 33 Konspirasi (2)
- Bab 34 Konspirasi (BAWAH) (SATU)
- Bab 34 Konspirasi BAWAH) (2)
- Bab 35 Iblis (1)
- Bab 35 Iblis (2)
- Bab 36 Hukuman (1)
- Bab 36 Hukuman (2)
- Bab 37 Hukuman (1)
- Bab 37 Hukuman (2)
- Bab 38 Dihukum(1)
- Bab 38 Dihukum(2)
- Bab 39 Hukuman (1)
- Bab 39 Hukuman (2)
- Bab 40 Bagaimana Menyelesaikannya (1)
- Bab 40 Bagaimana Menyelesaikannya (2)
- Bab 41 Ternyata (1)
- Bab 41 Ternyata.. (2)
- Bab 42 Lelaki Playboy
- Bab 42 Lelaki Playboy (2)
- Bab 43 Desakan Pernikahan (1)
- Bab 43 Desakan menikah (2)
- Bab 44 Jatuh Dalam Pelukan (1)
- Bab 44 Jatuh Dalam Pelukan (2)
- Bab 45 Ulang Tahun (1)
- Bab 45 Ulang Tahun (2)
- Bab 45 Ulang Tahun (3)
- Bab 46 Keanehan (1)
- Bab 46 Keanehan (2)
- Bab 47 Balon Pernyataan Cinta (1)
- Bab 47 Balon Pernyataan Cinta (2)
- Bab 48 Hadiah Spesial (1)
- Bab 48 Hadiah Spesial (2)
- Bab 49 Psikologi Kompleks (1)
- Bab 49 Psikologi Kompleks(2)
- Bab 50 Suasana Yang Aneh (1)
- Bab 50 Suasana Yang Aneh (2)
- Bab 51 Kecantikan Yang Elegan (1)
- Bab 51 Kecantikan Yang Elegan (2)
- Bab 52 Keahlian Membuat Teh (1)
- Bab 52 Keahlian Membuat Teh (2)
- Bab 53 Terlibat (1)
- Bab 53 Terlibat (2)
- Bab 54 Membuat Jatuh (1)
- Bab 54 Membuat Jatuh (2)
- Bab 55 Ini Adalah Sebuah Rintangan (1)
- Bab 55 Ini Adalah Sebuah Rintangan (2)
- Bab 56 Permainan Babi Memakan Harimau (1)
- Bab 56 Permainan Babi Memakan Harimau (2)
- Bab 57 Tanpa Disengaja (1)
- Bab 57 Tanpa Disengaja (2)
- Bab 58 Dipaksa Untuk Mau (1)
- Bab 58 Dipaksa Untuk Mau (2)
- Bab 59 Dijebak (1)
- Bab 59 Dijebak (2)
- Bab 60 Kamu Membuatku Jijik(1)
- Bab 60 Kamu Membuatku Jijik (2)
- Bab 61 Perasaan Curiga (1)
- Bab 61 Perasaan Curiga (2)
- Bab 62 Dia Adalah Iblis (1)
- Bab 62 Dia Adalah Iblis (2)
- Bab 63 Siapa Yang Tidak Punya Hati (1)
- Bab 63 Siapa Yang Tidak Punya Hati (2)
- Bab 64 Anak (1)
- Bab 64 Anak (2)
- Bab 64 Anak (3)
- Bab 65 Kemarahan (1)
- Bab 65 Kemarahan (2)
- Bab 66 Kemarahan (1)
- Bab 66 Kemarahan (2)
- Bab 67 Kemarahan (1)
- Bab 67 Kemarahan (2)
- Bab 68 Kemarahan (1)
- Bab 68 Kemarahan (2)
- Bab 69 Gaun Pertunangan (1)
- Bab 69 Gaun Pertunangan (2)
- Bab 70 Pembalasan Dendam Fedrick Ye (1)
- Bab 70 Pembalasan Dendam Fedrick Ye (1)
- Bab 71 Pertemuan Yang Kebetulan (1)
- Bab 71 Pertemuan Yang Kebetulan (2)
- Bab 72 Wanita Hamil (1)
- Bab 72 Wanita Hamil (2)
- Bab 73 Penyelesaian (Awal) (1)
- Bab 73 Penyelesaian (Awal) (2)
- Bab 74 Mengatasinya (1)
- Bab 74 Mengatasinya (2)
- Bab 75 Berjuang Untuk Mendapatkannya (1)
- Bab 75 Berjuang Untuk Mendapatkannya (2)
- Bab 76 Badai Pertunangan (1)
- Bab 76 Badai Pertunangan (2)
- Bab 77 Sang Mantan (1)
- Bab 77 Sang Mantan (2)
- Bab 78 Menghancurkan Pertunangan Mereka (1)
- Bab 78 Menghancurkan Pertunangan Mereka (2)
- Bab 79 Helbert Sudah Gila (1)
- Bab 79 Helbert Sudah Gila (2)
- Bab 80 Selamatkan Annabella (1)
- Bab 80 Selamatkan Annabella (2)
- Bab 81 Emosi Dengan Kelakuan Helbert (1)
- Bab 81 Emosi Dengan Kelakuan Helbert (2)
- Bab 82 Hanya Emosional Padanya (1)
- Bab 82 Hanya Emosional Padanya (2)
- Bab 83 Hanya Kirana (1)
- Bab 83 Hanya Kirana (2)
- Bab 84 Karena Cinta, Maka Cinta (1)
- Bab 84 Karena Cinta, Maka Cinta (2)
- Bab 85 Nafsu (1)
- Bab 85 Nafsu (2)
- Bab 86 Karena Cinta, Begitulah Cinta (1)
- Bab 86 Karena Cinta, Begitulah Cinta (2)
- Bab 87 Pesta Malam Hari (1)
- Bab 87 Pesta Malam Hari (2)
- Bab 68 Pesta (1)
- Bab 88 Pesta (2)
- Bab 89 Bencana Yang Terjadi Karena Pesta (1)
- Bab 89 Bencana Yang Terjadi Karena Pesta (2)
- Bab 90 Badai Setelah Pesta Malam (1)
- Bab 90 Badai Setelah Pesta Malam (2)
- Bab 91 Krisisnya Cinta (1)
- Bab 91 Krisisnya Cinta (2)
- Bab 92 Sakit Cinta (1)
- Bab 92 Sakit Cinta (2)
- Bab 93 Hatiku Sakit (1)
- Bab 93 Hatiku Sakit (2)
- Bab 94 Tidur Bersamanya (1)
- Bab 94 Tidur Bersamanya (2)
- Bab 95 Balas Dendam (1)
- Bab 95 Balas Dendam (2)
- Bab 96 Terungkap (1)
- Bab 96 Terungkap (2)
- Bab 97 Apakah Saya Dijodohkan? (1)
- Bab 97 Apakah Saya Dijodohkan? (2)
- Bab 98 Perkenalan Satu Sama Lain (1)
- Bab 98 Perkenalan Satu Sama Lain (2)
- Bab 99 Tanpa Diduga (1)
- Bab 99 Tanpa Diduga (2)
- Bab 100 Setengah hati (1)
- Bab 100 Setengah Hati (2)
- Bab 101 Tanpa Perasaan (1)
- Bab 101 Tanpa Perasaan (2)
- Bab 102 Emosional (1)
- Bab 102 Emosional (2)
- Bab 103 Emosional (1)
- Bab 103 Emosional (2)
- Bab 104 Sepertinya Suka Dan Sepertinya Tidak Suka (1)
- Bab 104 Sepertinya Suka Dan Sepertinya Tidak Suka (2)
- Bab 105 Sepertinya Rasa Yang Aneh (1)
- Bab 105 Sepertinya Rasa Yang Aneh (2)
- Bab 106 Rasa Tanda Antara Suka Atau Tidak (1)
- Bab 106 Rasa Tanda Antara Suka Atau Tidak (2)
- Bab 107 Suka Atau Tidak? (1)
- Bab 107 Suka Atau Tidak? (2)
- Bab 108 Sangat Marah (1)
- Bab 108 Sangat Marah (2)
- Bab 109 Penderitaan (1)
- Bab 109 Penderitaan (2)
- Bab 110 Penderitaan Yang Terus-Menerus (1)
- Bab 110 Penderitaan Yang Terus-Menerus (2)
- Bab 111 Penderitaan (1)
- Bab 111 Penderitaan (2)
- Bab 112 Lautan Penderitaan (1)
- Bab 112 Lautan Penderitaan (2)
- Bab 113 Pertengkaran (1)
- Bab 113 Pertengkaran (2)
- Bab 114 Kesedihan (1)
- Bab 114 Kesedihan (2)
- Bab 115 Busur Keras (1)
- Bab 115 Busur Keras (2)
- Bab 116 Kekerasan (1)
- Bab 116 Kekerasan (2)
- Bab 117 Tiga Orang Pria Melakukan Pertunjukan. (1)
- Bab 117 Tiga Orang Pria Melakukan Pertunjukan. (2)
- Bab 118 Menggoda (1)
- Bab 118 Menggoda (2)
- Bab 119 Perampokan Cinta (1)
- Bab 119 Perampokan Cinta (2)
- Bab 120 Mencuri Perasaan Cinta (1)
- Bab 120 Mencuri Perasaan Cinta (2)
- Bab 121 Cinta Tragis (1)
- Bab 121 Cinta Tragis (2)
- Bab 122 Cinta Kejamnya (1)
- Bab 122 Cinta Kejamnya (2)
- Bab 123 Kejamnya (1)
- Bab 123 Kejamnya (2)
- Bab 124 Pengkhianatan (1)
- Bab 124 Pengkhianatan (2)
- Bab 125 Pengkhianatan (1)
- Bab 125 Pengkhianatan (2)
- Bab 126 Pengkhianatan (1)
- Bab 126 Pengkhianatan (2)
- Bab 127 Pengkhianatan (1)
- Bab 127 Pengkhianatan (2)
- Bab 128 Pengkhianatan (1)
- Bab 128 Pengkhianatan (2)
- Bab 129 Pengkhianatan (1)
- Bab 129 Pengkhianatan (2)
- Bab 130 Kedekatan yang Disia-siakan (1)
- Bab 130 Kedekatan yang Disia-siakan (2)
- Bab 131 Penculikkan yang Sial (1)
- Bab 131 Penculikkan yang Sial (2)
- Bab 132 Hukuman dan Amarahnya (1)
- Bab 132 Hukuman dan Amarahnya (2)
- Bab 133 Dia panik? (1)
- Bab 133 Dia panik? (2)
- Bab 134 Tersingkapnya Sebuah Hubungan (1)
- Bab 134 Tersingkapnya Sebuah Hubungan (2)
- Bab 135 Tumbuhnya Perasaan (1)
- Bab 135 Tumbuh Perasaan (2)
- Bab 136 Kasih Sayang (1)
- Bab 136 Kasih Sayang (2)
- Bab 137 Sistem Persekusi (1)
- Bab 137 Sistem Persikusi (2)
- Bab 138 Kondisi Fisik Yang Mengundang Persekusi (1)
- Bab 138 Kondisi Fisik Yang Mengundang Persekusi (2)
- Bab 139 Kecemburuan-nya (1)
- Bab 139 Kecemburuan-nya (2)
- Bab 140 Dia Sudah Menyukaimu (1)
- Bab 140 Dia Sudah Menyukaimu (2)
- Bab 141 Dia Sudah Menyukaimu (1)
- Bab 141 Dia Sudah Menyukaimu (2)
- Bab 142 Hukuman Yang Gila (1)
- Bab 142 Hukuman Yang Gila (2)
- Bab 143 Hukuman Yang Gila (1)
- Bab 143 Hukuman Yang Gila (2)
- Bab 144 Pengundang Amarah (1)
- Bab 144 Pengundang Amarah (2)
- Bab 145 Rasa Benci (1)
- Bab 145 Rasa Benci (2)
- Bab 146 Benci (1)
- Bab 146 Benci (2)
- Bab 147 Kakak Adalah Seorang Gangster! (1)
- Bab 147 Kakak Adalah Seorang Gangster! (2)
- Bab 148 Kakak Adalah Seorang Gangster (1)
- Bab 148 Kakak Adalah Seorang Gangster (2)
- Bab 149 Loyalitas Dia (1)
- Bab 149 Loyalitas Dia (2)
- Bab 150 Pelawak Yang Dikirim Oleh Tuhan (1)
- Bab 150 Pelawak Yang Dikirim Oleh Tuhan (2)
- Bab 151 Pelawak Yang Dikirim Oleh Tuhan (1)
- Bab 151 Pelawak Yang Dikirim Oleh Tuhan (2)
- Bab 152 Kesepakatan Kencan Buta (1)
- Bab 152 Kesepakatan Kencan Buta (2)
- Bab 153 Kencan Buta (1)
- Bab 153 Kesepakatan Kencan Buta (2)
- Bab 154 Bahaya Sebelum Fajar (1)
- Bab 154 Bahaya Sebelum Fajar (2)
- Bab 155 Bahaya Dalam Hidupnya (1)
- Bab 155 Bahaya Dalam Hidupnya (2)
- Bab 156 Menggunakan Hidupku Untuk Menjagamu (1)
- Bab 156 Menggunakan Hidupku Untuk Menjagamu (2)
- Bab 157 Salah Paham (1)
- Bab 157 Salah Paham (2)
- Bab 158 Pengakuan (1)
- Bab 158 Pengakuan (2)
- Bab 159 Kehangatan Yang Membingungkan (1)
- Bab 159 Kehangatan Yang Membingungkan (2)
- Bab 160 Cinta Pertama (1)
- Bab 160 Cinta Pertama (2)
- Bab 161 Cinta Pertama (1)
- Bab 161 Cinta Pertama (2)
- Bab 162 Inisial Cinta (2)
- Bab 162 Inisial CInta (2)
- Bab 163 Jawaban (1)
- Bab 163 Jawaban (2)
- Bab 164 Jawaban yang Menyakitkan (1)
- Bab 164 Jawaban yang Menyakitkan (2)
- Bab 165 Jawaban (1)
- Bab 165 Jawaban (2)
- Bab 166 Lawan (1)
- Bab 166 Lawan (2)
- Bab 167 Rival (1)
- Bab 167 Rival (2)
- Bab 168 Rival (1)
- Bab 168 Rival (2)
- Bab 169 Kelompok Musuh (1)
- Bab 169 Kelompok Musuh (2)
- Bab 170 Asisten Yang Terdiam (1)
- Bab 170 Asisten Yang Terdiam (2)
- Bab 171 Perjamuan (1)
- Bab 171 Perjamuan (2)
- Bab 172 Bantuan Tak Terduga (1)
- Bab 172 Bantuan Tak Terduga (2)
- Bab 173 Kejutan Yang Romantis (1)
- Bab 173 Kejutan Yang Romantis (2)
- Bab 174 Dia Memberikan Kejutan Romantis (1)
- Bab 174 Dia Memberikan Kejutan Romantis (2)
- Bab 175 Kepahitan Di Musim Semi (1)
- Bab 175 Kepahitan Di Musim Semi (2)
- Bab 176 Musim Semi Yang Penuh Dengan Strategi (1)
- Bab 176 Musim Semi Yang Penuh Dengan Strategi (2)
- Bab 177 Lagi Dan Lagi (1)
- Bab 177 Lagi Dan Lagi (2)
- Bab 178 Lagi Dan Lagi (1)
- Bab 178 Lagi Dan Lagi (2)
- Bab 178 Rencana Awal (1)
- Bab 179 Rencana Awal (2)
- Bab 180 Rencana Awal (1)
- Bab 180 Rencana Awal (2)
- Bab 181 Konspirasi Yang Dimulai (1)
- Bab 181 Konspirasi Yang Dimulai (2)
- Bab 182 Konspirasi Yang Dimulai (1)
- Bab 182 Konspirasi Yang Dimulai (2)
- Bab 183 Terluka (1)
- Bab 183 Terluka (2)
- Bab 184 Wajah Yang Hancur (1)
- Bab 184 Wajah Yang Hancur (2)
- Bab 185 Kehilangan Kontrol (1)
- Bab 185 Kehilangan Kontrol (2)
- Bab 186 Penyerahan Diri Yang Terpaksa (1)
- Bab 186 Penyerahan Diri Yang Terpaksa (2)
- Bab 187 Bermain Trik Dengan Putra Sendiri (1)
- Bab 187 Bermain Trik Dengan Putra Sendiri (2)
- Bab 188 Salah Paham Meningkat (1)
- Bab 188 Salah Paham Meningkat (2)
- Bab 189 Bermain Trik, Siapa Yang Tidak Bisa? (1)
- Bab 189 Bermain Trik, Siapa Yang Tidak Bisa? (2)
- Bab 190 Pembalasan Dendam Dimulai (1)
- Bab 190 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
- Bab 191 Pembalasan Dendam Dimulai (1)
- Bab 191 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
- Bab 192 Pembalasan Dendam Dimulai (1)
- Bab 192 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
- Bab 193 Pembalasan Dendam Dimulai (1)
- Bab 193 Pembalasan Dendam Dimulai (2)
- Bab 194 Kesenangan Dari Balas Dendam (1)
- Bab 194 Kesenangan Dari Balas Dendam (2)
- Bab 195 Kembali Masuk Dalam Bahaya (1)
- Bab 195 Kembali Masuk Dalam Bahaya (2)
- Bab 196 Terjebak Krisis Lagi (1)
- Bab 196 Terjebak Krisis Lagi (2)
- Bab 197 Masuk Ke Dalam Krisis Lagi (1)
- Bab 197 Masuk Ke Dalam Kerisis Lagi (2)
- Bab 198 Kegilaan Dia 1
- Bab 198 Kegilaan Dia (2)
- Bab 199 Situasi Berbahaya (1)
- Bab 199 Situasi Berbahaya (2)
- Bab 200 Menolong Dia (1)
- Bab 200 Menolong Dia (2)
- Bab 201 Penundaan Yang Terpaksa (1)
- Bab 201 Penundaan Yang Terpaksa (2)
- Bab 202 Menembus Krisis (1)
- Bab 202 Menembus Krisis (2)
- Bab 203 Perangkap Indah (1)
- Bab 203 Perangkap Indah (2)
- Bab 204 Rencana Wanita Cantik (1)
- Bab 204 Rencana Wanita Cantik (2)
- Bab 205 Rencana (1)
- Bab 205 Rencana (2)
- Bab 206 Kebetulan (1)
- Bab 206 Kebetulan (2)
- Bab 207 Kebetulan (1)
- Bab 207 Kebetulan (2)
- Bab 208 Menang (1)
- Bab 208 Menang (2)
- Bab 209 Ternyata Aku Hamil (1)
- Bab 209 Ternyata Aku Hamil (2)
- Bab 210 Cinta Menyakitkan Yang Akan Segera Dimulai (1)
- Bab 210 Cinta Menyakitkan Yang Akan Segera Dimulai (2)
- Bab 211 Kisah Percintaan Yang Tragis (1)
- Bab 211 Kisah Percintaan Yang Tragis (2)
- Bab 212 Kisah Cinta Yang Tragis (1)
- Bab 212 Kisah Cinta Yang Tragis (2)
- Bab 213 Penyiksaan Cinta yang Akan Segera Bermulai (1)
- Bab 213 Penyiksaan Cinta yang Akan Segera Bermulai (2)
- Bab 214 Periode Perang Dingin (1)
- Bab 214 Periode Perang Dingin (2)
- Bab 215 Periode Perang Dingin (1)
- Bab 215 Periode Perang Dingin (2)
- Bab 216 Anaknya, Benar-benar Sudah Keguguran (1)
- Bab 216 Anaknya, Benar-benar Sudah Keguguran (2)
- Bab 217 Hati Yang Menjauh (1)
- Bab 217 Hati Yang Menjauh (2)
- Bab 218 Jarak Hati Yang Dingin (1)
- Bab 218 Jarak Hati Yang Dingin (2)
- Bab 219 Tidak Bisa Melahirkan Lagi (1)
- Bab 219 Tidak Bisa Melahirkan Lagi (2)
- Bab 220 Mendengar Suara Hati Yang Hancur (1)
- Bab 220 Mendengar Suara Hati Yang Hancur (2)
- Bab 221 Dengan Cara Mabuk Pun Tidak Bisa (1)
- Bab 221 Dengan Cara Mabuk Pun Tidak Bisa (2)
- Bab 222 Orang Asing Yang Paling Akrab (1)
- Bab 222 Orang Asing Yang Paling Akrab (2)
- Bab 223 Perencanaan Sebelum Cerai (1)
- Bab 223 Perencanaan Sebelum Cerai (2)
- Bab 224 Apa Benar Harus Saling Menyakiti Padahal Saling Mencintai? (1)
- Bab 224 Apa Benar Harus Saling Menyakiti Padahal Saling Mencintai? (2)
- Bab 225 Kelembutan Dan Kekasarannya (1)
- Bab 225 Kelembutan Dan Kekasarannya (2)
- Bab 226 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (1)
- Bab 226 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (2)
- Bab 227 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (1)
- Bab 227 Saat Detak Jantung Berdetak Kencang (2)
- Bab 228 Waktu Jantung Berdetak (1)
- Bab 228 Detak Jantung Sesaat (2)
- Bab 229 Kelembutan untuk yang Terakhir Kalinya (1)
- Bab 229 Kelembutan untuk yang Terakhir Kalinya (2)
- Bab 230 Perpisahan yang Sunyi (1)
- Bab 230 Perpisahan yang Sunyi (2)
- Bab 231 Hilang Ingatan (1)
- Bab 231 Hilang Ingatan (2)
- Bab 232 Karena Cinta, Sehingga Melepaskan (1)
- Bab 232 Karena Cinta, Sehingga Melepaskan (2)
- Bab 233 Mencintai Seseorang, Tidak Berarti Harus Bersama (1)
- Bab 233 Mencintai Seseorang, Tidak Berarti Harus Bersama (2)
- Bab 234 Kamu Adalah Segalanya Bagiku (1)
- Bab 234 Kamu Adalah Segalanya Bagiku (2)
- Bab 235 Bertemu Kembali (1)
- Bab 235 Bertemu Kembali (2)
- Bab 236 Kembali Bertemu (1)
- Bab 236 Kembali Bertemu (2)
- Bab 237 Selamanya Kamu Hanya Bisa Menjadi Istriku (1)
- Bab 237 Selamanya Kamu Hanya Bisa Menjadi Istriku (2)
- Bab 238 Merasakan Kembali Keindahan Milikmu (1)
- Bab 238 Merasakan Kembali Keindahan Milikmu (2)
- Bab 239 Pria Yang Nakal (1)
- Bab 239 Pria Yang Nakal (2)
- Bab 240 Persaingan Tiga Orang Pria (1)
- Bab 240 Persaingan Tiga Orang Pria (2)
- Bab 241 Kembali (1)
- Bab 241 Kembali (2)
- Bab 242 Serangan Balasan, Pembalasan Dendam (1)
- Bab 242 Serangan Balasan, Pembalasan Dendam (2)
- Bab 243 Perasaan Cinta yang Tidak Akan Kembali (1)
- Bab 243 Perasaan Cinta yang Tidak Akan Kembali (2)
- Bab 244 Pertobatan yang terakhir (1)
- Bab 244 Pertobatan yang terakhir (2)
- Bab 245 Pertobatan Terakhir (1)
- Bab 245 Pertobatan Terakhir (2)
- Bab 246 Dia Akan Dinikahi Besok (1)
- Bab 246 Dia Akan Dinikahi Besok (2)
- Bab 247 Dia Akan Dinikahi Besok (1)
- Bab 247 Dia Akan Dinikahi Besok (2)
- Bab 248 Penutup (1)
- Bab 248 Penutup (2)
- Bab 249 Penutup (1)
- Bab 249 Penutup (2)