Akibat Pernikahan Dini - Bab 118 Menggoda (1)

"Hei Kirana yang cantik. Bagaimana bisa kamu datang?" Dengan nada suara provokatif Marco Jiang berbicara di samping telinga Kirana. Kirana tiba-tiba menjauhkan kepalanya dari pria itu.

Sepasang mata Kirana yang dingin menatap Marco, "Untuk apa kau mendekatiku?!"

"Ck ck ck, aku suka padamu...."

"Harum bunga di tubuhmu..." Marco melihat dirinya baru bicara setengah dan melihat tatapan mata yang tidak biasa dari Kirana, bibir pria itu melengkung ke atas. Dengan senyum nakal sengaja mempermainkan Kirana.

"Aku merasa, wanita cantik yang disebelahmu lebih wangi." Kirana tidak memperdulikan Marco, mata Kirana beralih ke orang yang berada di sebelah Marco, seorang wanita yang berdandan dengan menggoda. Melihat Kirana menatapnya, wanita itu tidak disangka tersenyum baik pada Kirana.

Kirana terkesima. Wanita ini, sungguh berhati besar! Mendengar Marco Jiang yang bicara begitu padanya dan mengabaikan wanita itu. Tapi wanita itu malah melihat Marco akrab dengan wanita lain.

Tidak disangka wanita itu masih tersenyum? Pengalaman wanita ini sungguh dalam ataukah wanita ini sama sekali tidak memperdulikan dirinya?

"Hei! Bagaimana? Apakah kamu menyukainya? Atau mau ku berikan padamu?" Melihat Kirana menatap wanita di sampingnya dengan tatapan menilai, Marco agak tidak puas dan cemburu.

Bukan karena Kirana memandangi pasangan pria itu, Marco lantas menjadi tidak puas, tapi karena Kirana dengan sengaja mengabaikan dirinya dan malah melihat pasangan wanitanya! Dirinya adalah Marco yang memikat!

Kirana melirik Marco Jiang sekilas. Jika bukan karena pria itu pernah menyelamatkannya, apakah dirinya masih ada waktu untuk meladeni pria itu?

"Tidak perlu. Aku takut wanitamu tidak bersedia. Lebih baik untukmu saja."

Bibir Marco perlahan naik ke atas. Wanita ini....

Dan pasangan Marco, masih juga tersenyum. Mungkin seperti tidak perduli pada mereka yang membicarakan dirinya dan topik yang dibicarakan mereka.

Kirana tidak ingin berurusan lagi dengan Marco Jiang. Di samping itu, Jerry dan Helbert memperhatikan situasi Kirana. Mata Helbert yang hitam memancarkan tatapan yang menggelap.

Tapi tatapan itu dengan cepat menghilang, mungkin agar orang-orang tidak melihatnya dengan jelas. Lalu Jerry mengerutkan alisnya mendekati Kirana lalu berkata: "Apakah kamu ingin bertukar posisi lagi?"

Kirana terpaku sebentar, lalu menggelengkan kepalanya pelan, "Tidak perlu. Fashion show akan segera di mulai. Aku lihat pengunjung juga sudah datang, lebih baik tidak merepotkan."

Jerry melipat bibirnya, tidak bicara lagi. Saat ini, seluruh lampu dimatikan. Di bawah panggung hanya sinar remang dan di atas panggung lampu bersinar terang.

Musik perlahan-lahan mulai terdengar. Mata pengunjung semuanya mengarah ke atas panggung. Model pertama sudah mulai tampil. Satu persatu model mulai berjalan di atas catwalk.

Kirana menyipitkan matanya melihat orang-orang tersebut. Melihat baju yang dipakai model-model itu, mata Kirana memancarkan kekaguman. Pesta dengan pemandangan yang seperti ini, sungguh memanjakan mata dan pikiran Kirana.

Ketika ujung mata Marco Jiang melihat Kirana sangat konsentrasi melihat fashion show, wajah Marco yang menyebalkan tidak sadar memunculkan ekspresi senyum.

Tetapi Marco Jiang tiba-tiba juga merasakan sebuah tatapan lain yang dingin menatap ke arah mereka. Marco menyipitkan matanya dan matanya bertabrakan dengan mata Helbert yang gelap dan dingin.

Sudut bibir Marco Jiang semakin melebar. Dengan maksud provokatif, Marco mengangkat alisnya mengarah ke Helbert.

Mata Helbert bergerak dengan cepat, langsung mengabaikan keberadaan Marco Jiang. Marco tertawa ringan tidak peduli lalu matanya kembali menatap ke atas panggung.

Setelah menunggu Isabella Yang Keluar, mata Kirana memperhatikan Isabella Yang, tapi tidak melihat wanita itu memakai pakaian yang di desainnya. Kirana mengerutkan alisnya. Jerry yang berada di samping Kirana melirik sekilas ekspresi Kirana.

Dengan ekspresi senyum menatap Kirana lalu menjelaskan, "Fashion show ini baru berjalan beberapa menit. Acara terpenting, pasti keluar paling akhir."

"Oh... ternyata seperti itu..." Kirana termangu sebentar. Kirana tidak benar-benar melihat hal detil seperti itu.

Melihat Isabella Yang keluar, wanita itu seperti seorang ratu yang bersinar. Bibir Kirana perlahan-lahan melengkung ke atas. Sesuai dugaan, dia adalah super model! Gaya enerjiknya yang kuat, tidak perlu melihat lagi pakaian apa yang Isabella Yang pakai.

Novel Terkait

Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu