Akibat Pernikahan Dini - Bab 205 Rencana (2)

Wajah Kakak Gemuk sedikit malu, dia berpaling untuk memeluk Sharon dan berdiri kemudian pergi. Kirana menatap Sharon dengan terkejut. Sharon telah pergi dan bagaimana dengan dirinya!

Dia malah dipeluk dengan lengan besar seseorang, diikuti oleh suara Marco Jiang yang sangat tidak puas hati memberinya peringatan di telinganya, "Aku tidak peduli apa yang kamu lakukan di sini hari ini, sekarang kamu lebih baik tidak mengikutinya pergi, jika tidak, aku tidak lagi mempunyai kesabaran untuk menolongmu kembali! "

Kirana menjadi kaku seketika dan ingin mengatakan sesuatu, tetapi Sharon yang ada di sana tiba-tiba memalingkan kepalanya dan tersenyum pada Kirana, "Adik, tunggu aku ya di sini, atau suruh pria tampan di sebelahmu untuk mengantarmu pulang ke rumah. Kakak akan pergi bermain sebentar, patuh ya."

Selepas bicara, Sharon juga mengedipkan matanya dan memberi isyarat, Kirana mengerutkan kening, bagaimana dia dapat melihat Sharon memasuki mulut harimau tanpa menolongnya? Mereka 'kan sudah berjanji akan pergi bersama!

Tetapi dia jelas meremehkan kemampuan Sharon! Tubuh Kirana ditangkap oleh Marco Jiang, dan tidak mungkin lagi untuk mengejar dua orang yang sudah akan hilang dari pandangannya.

Setelah kedua orang itu pergi, Marco Jiang masih tidak melepaskannya. Kirana menoleh dan menatapnya, tetapi melihat wajah Marco Jiang juga sangat suram, dan kemudian dia memandang Kirana dalam kemarahan.

Mulut Kirana terbuka seketika, mencoba untuk mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya dia tidak mengatakannya. Karena Marco Jiang sudah sering membantunya, dia tidak akan memperpanjang masalah ini.

Vina Zhou dan Tuan Hui jarang-jarang bisa mempunyai kesamaan, secara bersamaan menatap Kirana dan Marco Jiang dengan tatapan yang aneh.

Vina Zhou mengejek, "Aku pikir kamu akan menjaga kesucianmu, Helbert baru saja masuk, dan kamu sudah tidak bisa menahan diri dan keluar untuk mencari pria lain, ck ck, benar benar membuka wawasanku."

Sudah tentu perkataan Vina Zhou terdengar sinis, mata suram Kirana menatapnya, "Mau aku berbuat apapun, kamu tidak layak untuk mengataiku! Tidak seperti kamu, merendahkan diri sampai tahap seperti ini!"

"Kamu ..." Vina Zhou mengepalkan tangannya dengan erat. Jika bukan menghormati Marco Jiang yang ada di sebelah Kirana, dia sudah melangkah ke hadapannya untuk merobek mulut wanita jalang itu!

Terdapat kilatan cahaya di mata Tuan Hui, dan mata yang sulit dijelaskan itu menatap Kirana lagi, "Kamu istri Helbert Han?"

Kirana pada awalnya ingin langsung mengabaikan pria yang selalu menatap dirinya dengan wajah yang sulit dijelaskan itu, tetapi sebaliknya dia berpikir bahwa sekarang bukan saatnya untuk menyinggung perasaan siapapun.

Melihat bekas luka di wajah Tuan Hui yang lebih besar daripada dia, kelihatan jelas Kirana secara tanpa sadar menunjukkan ungkapan bersimpati, yang membuat mata gelap Tuan Hui lebih dalam lagi.

"Benar."

Marco Jiang merasakan keadaan Kirana tidak begitu baik sekarang. Tiba-tiba dia merasakan tangannya ditepiskan, dan mulut Marco Jiang sedikit mencibir.

Wanita ini, dipegang sebentar memangnya bisa membuatnya mati!

"Oh ~" suara yang kuat dari Tuan Hui tiba-tiba merubah suasana di sini. Tuan Hui melihat Marco Jiang dengan senyuman. Ternyata wanita yang dikhawatirkannya adalah wanita ini!

Pantas saja, Marco Jiang melindungi dia daritadi! Ckck, ini benar-benar jarang ditemui!

"Helbert adalah Helbert, dia adalah dia! Terdapat beberapa perkara, yang tidak ada kaitannya dengan dia!" kata-kata Marco Jiang yang mengandung makna ini membuat Tuan Hui menyipitkan mata.

Bagaimana ini, Marco Jiang kelihatan sekali sudah memiliki perasaan terhadap wanita ini. Tuan muda Jiang yang terkenal akan ke-playboy-nya ternyata bisa demi wanita ini berbuat sampai sejauh ini, ckck, benar-benar diluar dugaan!

"Kenapa, kamu jatuh cinta padanya?"

Begitu Tuan Hui bertanya lelucon seperti itu, Marco Jiang dan Kirana nampaknya sama-sama tertegun, sementara Vina Zhou di sebelahnya menatap penuh kebencian. Wanita ini, atas dasar apa semua pria menyukainya!

Marco Jiang memandang Kirana dan melihat mata Kirana yang tidak memiliki ekspresi apapun, hati Marco Jiang tiba-tiba merasa terluka, lalu kembali menatap Tuan Hui.

"Kamu sudah terlalu banyak minum ya, kenapa sembarangan bicara!" senyum di bibir Tuan Hui menjadi lebih lebar, ckck, ini benar-benar menarik, begitu Kirana mendengar Marco Jiang mengatakan ini, dia terlihat lega.

Sekarang, yang paling dia takuti adalah menghadapi perkara seperti ini. Dia benar-benar hanya menganggap Marco Jiang sebagai teman ....

Hati Marco Jiang tercekat. Tentu saja, dia dapat melihat Kirana menarik nafas lega. Apa dirinya membuatnya Kirana merasa tertekan seperti ini! Dengan perasaan gelisah, Marco Jiang tidak ingin membuang energi di sini lagi.

Dia menarik Kirana dan langsung pergi, tanpa pamit terlebih dulu kepada Tuan Hui. Tuan Hui memandang wajah marah Marco Jiang yang pergi begitu saja tanpa merasa tidak enak hati, hanya dengan senyuman di mulutnya menatap punggung kedua orang itu.

Ckck, ada tontonan yang bagus, nih.

Kirana berjuang untuk melepaskan diri dari Marco Jiang yang menarik tangannya, tetapi dia tidak dapat melepaskannya sampai dia dibawa keluar dan berjalan ke arah mobil Marco Jiang. Pria itu baru melepaskannya.

"Kamu ..."

"Masih berani bicara lagi! Percaya atau tidak, aku akan menggendongmu pergi!"

Mata Marco Jiang yang suram menatap Kirana, dan melihat bahwa bibir Kirana yang siap dibuka ditutup kembali dengan patuh, kemarahan Marco Jiang pun reda.

"Masuk ke mobil! Aku akan mengantarmu pulang!"

Kirana tahu bahwa ini bukan saatnya untuk ribut dengannya, jadi dia masuk ke mobil dengan patuh. Dalam perjalanan pulang, Kirana dengan hati-hati melirik wajah Marco Jiang, benar-benar sangat suram, seolah-olah dia meminjam uang bermiliar-miliar rupiah saja padanya.

“Nah, kalau begitu, bisakah aku berbicara sekarang?” merasa bahwa suasana di dalam mobil terlalu tegang, Kirana terbatuk pelan dan mengatakannya, tetapi dia mendapatan lirikan tajam dari Marco jiang.

"Aku bilang tidak boleh, bukankah kamu juga tetap mengatakannya!"

Kirana, "..."

Marco Jiang tiba-tiba memarahi dirinya sendiri dengan jengkel, mengapa sekarang sewaktu dia menghadapi wanita ini, emosinya begitu meledak-ledak!

“Katakan, apa tujuanmu datang ke sini hari ini!” Marco Jiang bertanya kepada Kirana yang tidak berbicara lagi.

Kirana tidak tahu apakah ia harus memberitahunya atau tidak. Setelah memikirkannya sebentar, Kirana dengan ragu berkata, "Kakak Gemuk itu memiliki sesuatu yang kita butuhkan. Kita berpikir untuk mengambil darinya, jadi ... "

Kirana hanya bisa memberitahukannya sampai di sini. Kalau menceritakan begitu banyak lagi, dia pasti akan tahu apa yang dimaksudkan!

"Benar-benar bodoh! Apakah kamu pikir dia akan sembarangan membawa serta benda itu bersamanya? Dan, jika aku tidak datang, apa yang akan kamu lakukan? Menggodanya?Dengan kecantikanmu ?" Marco Jiang merasa bahwa semakin dia bicara, dia semakin marah. Benar-benar belum pernah bertemu wanita yang sebodoh ini!

Menggunakan dirinya sendiri untuk mendapatkan sesuatu. Kirana tidak berdebat dengan Marco Jiang lagi tentang hal ini, sekarang bukan lagi dirinya yang menjalani rencana wanita cantik ini, tetapi Sharon! Sungguh berharap Sharon bisa segera pergi begitu berhasil ....

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu