Akibat Pernikahan Dini - Bab 64 Anak (3)

Helbert sialan itu benar – benar adalah iblis! Kirana dengan dingin menatap lelaki itu, mendengar omong kosongnya, hanya saja dia sendiri tidak dapat melawannya! Hati Kirana sudah seperti terdapat bara api yang siap membakar habis dirinya!

“Kamu masih bertanya kepada dokter! Kalau begitu, kamu sudah tahu Kirana hamil, tetapi masih menyuruhnya menggugurkannya!!” kata ayah Kirana dengan suara keras.

Nenek Yang dan ayah Helbert dengan tatapan berat melihat ke arah Helbert, bagaimana dia bisa tidak bertanggung jawab seperti itu!

Helbert kehilangan senyumannya, mukanya yang dingin itu sekarang menjadi datar, terhadap perempuan, dia tidak mempunyai waktu untuk berpikir sebanyak itu.

Mereka semua berkata kalau dia tidak punya hati, maka dia bertindak seperti yang mereka katakan, jangankan wanita, bahkan jika dia punya anak, maka sudah pasti akan digugurkan, karena dia, juga tidak suka anak kecil!

Jangankan sekarang yang hanya bersandiwara, dia juga tidak akan begitu mem -pedulikannya!

Kirana dengan tatapan dingin melihat wajah Helbert yang datar itu, sikapnya yang dingin, sudah tahu kalau ini sebenarnya adalah pemikirannya!

Terhadap wanita saja, dia begitu tidak perhatian, jangankan masalah anak!

“bahas saja permasalahan yang ada! Sekarang, bagaimana menurut kamu?” Jawab Helbert dengan tidak peduli, nadanya yang dingin itu, dengan ke tidak peduliannya, membuat ayah Kirana semakin marah!

Dia tidak berbicara, dengan dinginnya keluar dari restoran, ibu Kirana dengan pasrah memberikan kode minta maaf ke arah nenek Yang dan ayah Helbert, melirik ke arah Kirana yang mukanya pucat dan pasrah.

Lalu mengejar ayah Kirana, Daniel memegang dahinya, hal ini, sudah berkembang hingga ke permasalahan yang sulit untuk dibereskan.

Melihat orang tuanya yang telah pergi, permasalahan ini, harus dia yang selesaikan, dia melihat ke arah Kirana yang diam sejak tadi, Daniel pelan – pelan menghela napas.

“masalah tunangan, sebaiknya di percepat saja, menurutku, walaupun ayahku tidak begitu setuju, tetapi melihat masalah anak, dia juga akan setuju, aku hanya berharap, kamu bisa perlakukan adikku lebih baik, bagaimana pun juga, dia adalah orang yang paling disayangi di keluarga kami, tidak bisa di perlakukan buruk oleh orang lain!”

Daniel menyelesaikan kata – katanya dengan nada dingin, melirik Helbert dengan penuh arti, nenek Yang melihat akhirnya ada yang berbicara dari keluarga mereka, dengan senangnya menganggukkan kepala, “itu sudah pasti, jangankan anak kesayangan kalian Kirana , kami juga akan sangat menyayanginya, tenang saja!”

Helbert melihat ke arah Kirana yang sedang menatapnya dengan tatapan benci, Helbert hanya mengeluarkan senyum jahatnya, senyumannya itu membuat Kirana tercengang, lelaki ini benar – benar tidak tahu diri dan tidak tahu malu!!

Mendengar Daniel menyelesaikan perkataannya, hati Kirana masih sedikit tidak tega, kasih sayang mereka, dia justru membuat mereka sedih dengan kebohongannya!

Daniel menatap Kirana diam – diam, “tetapi, aku tidak akan mengakui, kalau kamu adalah adik iparku!”

Tatapan dingin Daniel dan mata Helbert berpapasan, kedua lelaki itu saling bertatapan dengan sangat lama, pertarungan itu seperti dapat menimbulkan bara api…..

Nenek Yang dan ayah Helbert saling menatap dengan pasrah, suasana di ruangan menjadi semakin kaku,

Kirana menghelakan napasnya, menarik napas dalam – dalam, mengembalikan tatapan matanya yang kaku itu dan melirik ke arah Helbert, Kirana dengan tenang berkata: “Kak, mari kita pulang.”

Memutar badannya, dengan segera meninggalkan tempat itu, dia takut jika dia terus berada di ruangan itu, dia akan menyiram Helbert dengan kemarahannya!

Daniel menatap Helbert dengan mata sinis, karena pergi dengan cepat, Kirana lupa mengambil tasnya yang ada di tempat duduk, mengejar ke arah Kirana….

“orang macam apa! Benar – benar! Ah! Kamu lihat, bahkan salam saja tidak diberikan, datang juga tidak memberikan salam, ibu! Benar – benar tidak tahu apa yang kamu lihat dari anak kurang ajar ini, benar – benar!”

Fanni melihat kepergian mereka, dengan tidak sabar langsung memberikan komentar sinis, nenek Yang menatapnya dengan tatapan tajam, “Apa yang kamu bicarakan! Dia akan segera menjadi menantumu!”

“Aku tidak punya menantu sepertinya!” Fanni berkata dengan mengejek, tetapi dia justru merasa ada yang menatapnya dengan tatapan dingin.

Fanni melihat, justru berpapasan dengan tatapan membunuh dari mata itu, Fanni terdiam, aura Helbert yang seperti ingin membunuh membuat Fanni merasa terancam dan menelan ludahnya.

Ingin tersenyum untuk memulihkan suasana, tetapi senyumannya justru terlihat kaku, tatapan Helbert yang dingin itu, menatapnya dalam – dalam, seperti menatap seseorang yang akan segera mati.

“Kamu, tidak punya hak untuk berbicara! Lagi pula, kamu juga tidak pantas untuk memanggilnya menantu, di mataku, kamu bukan siapa – siapa, jangan mengira kalau kamu sudah menjadi mempunyai hak untuk menjadi ibuku! Ibuku sudah meninggal sejak lama, jangan biarkan aku mendengar perkataan bodohmu lagi, jika tidak, jangan salahkan aku tidak segan!”

Setelah Helbert menyelesaikan kalimatnya, ia meninggalkan tempat itu, aura membunuhnya itu, membuat Fanni kaku terdiam, setelah bayangan Helbert keluar, dia baru menyadarkan dirinya!

“Hei ! Orang seperti apa dia! Hah! Tidak menghormati orang yang lebih tua! Bagaimana dia bisa berbicara kepadaku seperti itu, Han! Bagaimana kamu mengurus anak laki – laki mu itu!! ” setelah Fanni tersadar, ia langsung berteriak kepada ayah Helbert.

Ayah Helbert juga tidak meladeninya, hal seperti ini, dia juga sudah terbiasa!

Herlina menggelengkan kepalanya pasrah, terhadap hal ini, dia tidak ikut campur, nenek Yang dengan tidak puas berkata kepadanya, “apa yang kamu ributkan! Apakah kamu ingin membuat semua orang di restoran mendengar? Masih merasa tidak malu! Aku masih punya muka!”

Sesaat Fanni merasa lebih di salahkan, melihat ayah Helbert yang sedang kesal sambil menangis… sejak dia datang ke keluarga ini, selalu dia yang disalahkan!

Tetapi dia tidak menyadari, sebenarnya selalu dia, saat Helbert kecil, perlakuan jahatnya terhadapnya……

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu