Akibat Pernikahan Dini - Bab 237 Selamanya Kamu Hanya Bisa Menjadi Istriku (1)

Helbert Han menatap Kirana dalam diam, namun di balik itu tercetak rasa dingin. Ini membuat Kirana tersentak, sudah lama tidak bertemu, mereka malah bertemu di saat seperti ini.

Apa karena terlalu lama tidak bertemu, kenapa rasanya, Helbert Han yang ada di seberang, terlalu familiar hingga terasa sedikit asing.

Terutama aura mendominasi dan dingin pria itu, terasa lebih kuat dibandingkan dulu!

Setelah keduanya bertatapan untuk waktu cukup lama, Kirana merasa, apa dia bertemu dengan Helbert Han yang palsu?

Rasanya ada yang salah, tapi tidak terpikir olehnya, Helbert Han yang terlebih dahulu membuka pembicaraan, pria itu bertanya dengan suara dingin dan ragu, "Ki ... Kirana?"

Setelah Helbert Han bertanya dengan keraguan, Kirana menyipitkan mata. Jika dia tidak melihat adanya Asisten Leo di belakang pria ini, dia benar-benar yakin kalau yang ada di hadapannya ini adalah Helbert Han palsu.

Setelah Asisten Leo memperhatikan kebingungan Kirana, dia segera menjelaskan, "Direktur Han karena waktu itu mengejarmu, mengalami kecelakaan dan hilang ingatan, jadi sekarang dia tidak ingat siapapun juga."

Kirana membelalakan mata, dengan mata terkejut menatap Helbert Han. Mata itu mengandung rasa kaget, kasihan, juga beragam perasaan lain yang Helbert Han tidak bisa baca-- semua itu terlintas di matanya.

Tiba-tiba, Helbert Han merasa hatinya kembali sakit. Tidak terpikir oleh Kirana, setelah dirinya pergi, Helbert Han akan berubah menjadi seperti ini. Namun tiba-tiba dia terpikir akan sesuatu.

Wajah Kirana mendadak suram, matanya juga berubah menjadi dingin, "Hehe, akting ini, kuberi nilai 100 untukmu. Helbert, aku hampir saja percaya. Jika tidak ingin bertemu lagi denganku, juga tidak perlu membuat drama tragis seperti ini untuk menipuku!"

"Untuk apa aku berbuat seperti itu!" entah kenapa, melihat Kirana di seberang yang sedang menertawainya, Helbert Han merasa hatinya sangat tidak enak.

Terlebih lagi terasa kesal, sehingga tanpa berpikir ulang, dia langsung saja berkata seperti itu. Senyum cemooh di bibir Kirana sekali lagi bertambah besar. Tidak peduli apa tujuan pria ini datang.

Dia, tidak ingin lagi memiliki hubungan apapun dengan pria ini! Dia kira, setelah dia menghindari semua ini, maka dia bisa bebas. Tubuhnya memang bebas, tapi hatinya masih sama terkunci rapat!

Terkunci pada pria di hadapannya ini! Sejak pria ini muncul di hadapannya lagi, dia sadar, bahwa dia sama sekali belum melupakan pria ini!

"Gusman, ayo kita pergi, kerjasama ini, tidak perlu lagi dibicarakan!" setelah Kirana menatap Helbert Han dengan dingin, dia menarik tangan Gusman Xiao dan pergi begitu saja!

Gusman Xiao belum sempat untuk berkata apapun, hanya bisa mengikuti Kirana pergi dengan cepat. Dia tiba-tiba merasa ada kedinginan dari belakang yang menatapnya tajam!

Lebih tepatnya, sedang menatap tangannya yang digenggam oleh Kirana! Mata Helbert Han menyipit berbahya. Meskipun tidak mengingat semuanya, tapi hati tetap tidak berubah, juga tidak mungkin berbohong.

Saat wanita itu muncul, dia langsung tahu bahwa wanita itulah yang muncul samar namun terasa familiar dalam mimpi!

Karena tidak mengingat apapun, maka mulai saja semuanya dari awal!! Helbert Han tiba-tiba mengangkat gelas teh lalu meminumnya dengan santai. Perasaannya saat ini sangat baik, bahkan Asisten Leo yang berada di belakangnya juga dapat merasakan hal itu.

Asisten Leo menghela napas lega, untung saja, kali ini dia melakukan hal yang benar. Langit pun tahu! Ekspresi Direktur Han di perusahaan membuat takut orang-orang, dan dia yang harus berada di samping pria itu selalu merasa was-was.

Jika begitu terus, dia bisa berumur pendek! Untung saja, benar kedatangan kali ini. Dengan begini, Direktur Han tidak akan mengeluarkan aura dingin yang mampu membuatnya beku bukan!

Kirana berjalan dengan wajah dingin, sangat tidak suka! Gusman Xiao dapat membaca situasi ini dan tidak mengganggu Kirana. Dia memiliki banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan, namun setelah melihat wajah Kirana, rasanya lebih baik lain kali saja baru ia tanyakan.

Mereka kembali ke penginapan tanpa berkata apapun. Setelah Jerry melihat wajah Kirana yang suram dan wajah Gusman Xiao yang bingung, dia menatap Gusman Xiao dengan pandangan bertanya.

Gusman Xiao mengangkat bahu pertanda tidak tahu apa-apa. Jerry menghentikan pekerjaannya, lalu duduk di hadapan Kirana yang sedang memegang gelas tanpa berkata apapun.

Setelah menuang teh pada gelasnya sendiri, Jerry tersenyum lembut sambil bertanya pada Kirana, "Kenapa? Ada masalah?"

"Helbert Han! Helbert datang!" saat Kirana mengatakan kalimat ini, ia bahkan merasa giginya sakit saat mengungkit tentang pria itu.

Alis Jerry tiba-tiba tertaut. Helbert Han datang!! Kenapa dia tidak mendapat informasi apapun, kalau pria itu datang, apakah, Kirana ... apa Kirana akan pergi bersama pria itu?

Jerry bertanya dengan maksud menyelidiki, "Kalau begitu, apa kamu akan pulang bersamanya?"

"Tidak akan! Kenapa aku harus pulang dengannya!" Kirana langsung menolak, sedangkan Gusman Xiao yang berada tidak jauh dari sana juga semakin bingung.

Bersamaan, dia merasa bingung dengan hubungan pria yang aura mendominasinya sangat kuat itu dengan Kak Kirana. Sebenarnya apa hubungan mereka berdua!

Setelah mendengar jawaban Kirana, Jerry menghela napas lega. Saat ia berdiri untuk bersiap makan malam, tiba-tiba terdapat bayangan banyak orang di balik pintu. Mereka bertiga serantak menoleh pada pintu.

Saat melihat siapa orangnya, wajah Kirana tiba-tiba berubah suram, Helbert Han! Kenapa dia datang lagi!

"Hm ... Kak Kirana, bukankah ini yang tadi ..." Gusman Xiao ingin berkata sesuatu, tapi saat ia melihat ekspresi semua orang berbeda, ia langsung memilih untuk sekali lagi tutup mulut.

Wajah Jerry juga sangat suram. Saat ia melihat kedatangan Helbert Han, dia menoleh ke arah Kirana, tapi dia malah menangkap perasaan rumit dalam bola mata Kirana.

Ini membuatnya merasa takut, takut Kirana akan begitu saja pulang bersama pria itu.

Saat Helbert Han masuk ke dalam penginapan, matanya langsung tertuju pada Kirana. Melihat wajah Kirana yang suram, yang jelas-jelas tidak menyambutnya, dia sengaja mengabaikan, seperti tidak melihatnya saja.

Helbert Han menyapukan pandangan pada ruangan ini, ternyata, yang Kirana suka, adalah kehidupan seperti ini? Yang sederhana dan tenang ....

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu