Akibat Pernikahan Dini - Bab 154 Bahaya Sebelum Fajar (1)

Ketika Kirana kembali, dia tidak melihat Helbert. Kirana hanya melihat seorang pembantu memberikannya satu setel pakaian

Ketika Kirana melihat pakaian itu, ujung bibirnya tertarik ke samping, sebal. Sialan. Apakah pria itu sedang mempermainkannya?

Baju ini dibandingkan dengan baju kasualnya terlihat lebih serampangan. Pria itu sebenarnya ingin membuatnya melakukan apa? Dengan sedikit rasa tidak suka Kirana melempar begitu saja baju itu ke atas ranjang. Kirana memilih memakai baju miliknya sendiri.

Ketika telepon berdering, Kirana belum selesai mengikat rambutnya tetapi sudah didesak oleh suara dering telepon dari Helbert.

Kirana menggerai rambutnya begitu saja lalu berjalan ke pintu masuk dan melihat sebuah mobil yang familiar menunggu di gerbang. Kirana melihat sepintas mobil itu. Ketika melihat mobil itu parkir di sana, mata Kirana menyorotkan tatapan sulit dipahami.

Sangat kuat. Bagaimana bisa Kirana merasa Helbert seperti ketua geng kriminal, lalu dengan peralatan seperti pengawal yang lengkap... Helbert, apa yang sebenarnya yang pria ini ingin lakukan?!

“Apa lagi yang kamu tunggu?!” Helbert melihat Kirana berdiri ketakutan di sana. Suara dingin pria itu terdengar dari kaca jendela mobil. Kirana mencebikkan bibirnya lalu menarik pintu mobil dan duduk di kursi mobil bagian belakang.

Melihat pakaian Kirana, raut wajah pria itu berubah suram, “Kenapa tidak pakai baju yang sudah ku siapkan?”

Setelah Kirana masuk ke dalam mobil, mobil langsung melesat pergi. Kirana melihat pemandangan di luar kaca mobil lalu menjawab dengan datar pertanyaan dari Helbert.

“Aku terbiasa memakai bajuku sendiri.”

Mata Helbert menyorotkan ekspresi mata yang rumit, tidak membuka mulut lagi. Berlalu beberapa menit, suara Helbert yang berat dan serius kembali terdengar.

“Nanti saat masuk ke ruang pertemuan, jangan pergi dari pandanganku.”

Kirana jarang sekali mendengar nada suara Helbert yang tegas. Kirana pun memutar kepalanya menatap Helbert, “Sebenarnya kamu ingin membawaku kemana? Apakah di sana berbahaya?”

Tetapi Helbert menghindari tatapan mata Kirana. Wanita ini cukup peka. Dengan nada suara serius Helbert kembali bicara, “Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkanmu terlibat masalah apapun.”

Bibir Kirana menyunggingkan senyum dingin. Sudah ku katakan, bagaimana bisa pria ini memberikannya izin dengan maksud baik? Ternyata pria itu sedang menunggunya!

Hal yang berbahaya. Sebenarnya Helbert sama sekali tidak mempertimbangkan hal ini dan ingin langsung menanggung masalah ini sendiri. Di samping itu kesayangannya, Annabella, takut masih dilindungi dengan baik oleh mereka!

Sudut mata Helbert melihat wajah Kirana yang tidak bersahabat. Bagaimana bisa gadis ini mencium hal aneh ini?

Di pertemuan kali ini, semua orang yang bergengsi akan datang. Yang paling penting adalah akan datang tamu penting dari geng kriminal. Helbert ingin dirinya sendiri yang menghapus kecurigaannya.

Dan pertemuan kali ini juga melibatkan Fedrick Ye. pertemuan kali ini, dirinya harus datang. Demi menipu orang-orang, Helbert membawa pasangan wanita ke pertemuan ini. Awalnya dia tidak ingin membawa Kirana, tapi dirinya juga tidak bersedia membawa Annabella. Annabella hanya membawa masalah pada pertemuan ini.

Lalu soal Kirana, Helbert bisa menjamin tentang keselamatan wanita itu. Pupil mata gelap Helbert menyorotkan tatapan dingin. Fedrick Ye, permainan bagus akan segera dimulai, bersiaplah!

Ketika mereka sampai di tujuan, hanya mereka berdua yang diperbolehkan masuk. Dengan wajah yang masih tidak bersahabat, Kirana dan Helbert bersama-sama memasuki aula. Ketika ingin memasuki aula, tiba-tiba Helbert menggenggam tangan Kirana.

Sentuhan dingin itu membuat Kirana mengernyitkan alisnya. Pria tidak tahu malu ini, kenapa seluruh tubuhnya dingin seperti ini?!

“Lepaskan!”

“Jangan bising!”

Satu kata yang keluar dari mulut Kirana dipukul telak oleh dua kata dari Helbert! Kirana tidak bisa melepaskan genggaman itu, dengan terpaksa dirinya dibawa masuk oleh Helbert ke dalam aula.

“Oh, bukankah ini Tuan Helbert yang terkenal itu? Bagaimana bisa datang ke tempat seperti ini?” Ketika duanya sedang menuju ke tempat istirahat, tiba-tiba suara mengejek dan dengan maksud tertentu terdengar.

Kirana melihat ke arah orang yang bicara lalu melihat seorang pria tersenyum dengan menyepelekan. Pria itu tersenyum remeh menilai dirinya.

Dengan wajah redup Helbert menarik Kirana ke punggungnya. Tidak membiarkan pria dengan tatapan terang-terangannya menatap Kirana.

“Markus, apakah bola matamu ingin ku cucikan?”

Ucapan Helbert mungkin terdengar seperti bercanda, tetapi senyuman di bibir Markus tiba-tiba menghilang. Helbert masihlah seorang yang pelit! Memangnya kenapa kalau dirinya melihat? Hal itu tidak akan membuat wanita itu hamil! Lalu dengan senyum canggung, Markus tidak lagi berani memandang wanita cantik yang ada di sebelah Helbert.

“Ck ck ck, tuan Helbert. Aku hanya bercanda. Jangan seserius itu. Wanita itu adalah kakak ipar dan aku tidak tahu. Silahkan kalian lanjut haha, aku akan pergi untuk melihat-lihat.” Walaupun Markus mengatakan sedang bercanda, tapi tatapan pria itu sebelum pergi masih saja melirik Kirana.

Wajah Helbert sudah sangat redup, tidak bisa lebih redup lagi. Helbert menarik Kirana, menatap wanita itu dengan pandangan rumit. Kenapa melihat Kirana seperti itu? Wanita ini sangat polos tahu!

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu