Akibat Pernikahan Dini - Bab 239 Pria Yang Nakal (2)

Kirana terlihat seperti sedang menggandeng seorang anak, menyeret Helbert Han dan buru-buru berjalan melewati kerumunan, Helbert Han sedikit terkekeh.

Dia mendekat ke arah Kirana, membantunya menghalangi desakan orang-orang itu. Kirana langsung dapat merasakannya, mengangkat matanya sedikit untuk menatap Helbert Han dengan rumit, tetapi tatapan dingin Helbert Han tidak sedang menatapnya.

Di depan orang-orang, dia kembali menjadi Tuan Han yang dingin itu!

Sepanjang jalan, banyak gadis yang berteriak pada Helbert Han. Mulut Kirana cemberut terus sehingga dia menyeretnya langsung ke toko pakaian, menghalangi pandangan gadis-gadis genit itu.

"Eh, ada pasangan kekasih, selamat datang. Pakaian siapa yang kalian cari?" pemilik toko datang untuk menyambut dengan senyum di wajahnya dan terlihat bahwa pria dan wanita masing-masing berasal dari keluarga yang lumayan.

Helbert Han terlihat acuh tak acuh dan tidak berbicara. Kirana secara otomatis mengabaikan kata 'pasangan kekasih' yang dikatakan bos dan menunjuk ke Helbert Han, "Dia yang mau beli, dan bos bisa pilihkan beberapa pakaian yang cocok untuknya saja."

Mata Helbert Han perlahan menatap Kirana, kenapa perasaannya begitu santai?

Ketika bos memandang Helbert Han, dia merasa bahwa jarang-jarang bisa bertemu dengan pria tampan yang begitu acuh tak acuh.

Dia tidak berani melakukan kesalahan, dan memilihkan beberapa pakaian di toko untuk Helbert Han, tetapi Helbert Han menoleh ke Kirana, "Bagaimana?"

Alis Kirana tertaut, dialah yang memakai, dan dia juga yang pakai!!! Bukan dirinya!! Minta pendapatnya buat apal!

"Pergi cobalah."

Helbert Han terlihat ragu-ragu untuk sementara waktu. Dia memiliki kebiasaan bersih, dan dia harus mengambilnya pulang untuk cuci kering dulu sebelum memakainya. Kirana melihat keraguan Helbert Han dan tiba-tiba terpikir sesuatu.

Kirana tersenyum nakal, "Ada apa? Jika Anda tidak ingin mencobanya, bagaimana Anda tahu itu cocok atau tidak! Ayo, pergi, jangan pelan-pelan seperti seorang wanita."

Jika tidak ada orang luar, Helbert Han pasti akan langsung memakan Kirana! Ada rasa suram di wajahnya, dan Helbert Han akhirnya melepaskan tangan Kirana. Dengan rasa jijik membawa pakaian itu ke kamar pas.

Kirana sedang menunggu di luar. Saat sedang melihat-lihat pakaian di sini, dia terpikir sesuatu, dan tiba-tiba mendengar bahwa suara Helbert Han di kamar pas sepertinya memanggilnya.

Kirana mendekati kamar pas dan bertanya, "Ada apa?"

Tiba-tiba, begitu pintu ruang pas dibuka, Kirana ditarik masuk oleh sebuah tangan panjang.

Kirana belum sempat merespon. Dia telah ditekan oleh Helbert Han di dinding. Helbert Han memandang Kirana dengan senyum jahat.

"Kamu bilang aku terlihat seperti perempuan? Uh?"

Kirana menelan ludah dengan gugup, Pria ini sedang balas dendam dengannya!

"Tidak, tidak ..."

Kirana sangat mengerti. Kamar pas terlalu kecil, dan keduanya sangat dekat. Kirana merasa jika dia mengatakan sesuatu yang salah, yang rugi adalah pasti dirinya!

“Aku pikir kamu akan mengatakan ya, maka aku bisa membuktikan kepadamu apakah aku benar perempuan atau tidak.” Helbert Han menatap dirinya dengan tajam.

Kirana segera memalingkan muka. Untungnya, dia tidak mengatakan apa-apa tadi. Helbert Han sudah selesai berganti pakaian.

Kelihatannya lumayan mirip juga. Jika Helbert Han tahu bahwa dirinya memikirkan ia seperti itu, pria ini pasti akan "menghukum" dia lagi.

"Bagaimana?"

Kirana melihat pakaian di tubuhnya, Helbert Han bertanya dengan lembut, Kirana sedikit mengangguk, "Bagus, tampan."

“Bukankah lebih tampan jika tidak memakainya, hm?” Helbert Han tiba-tiba mendekati telinga Kirana dan mengatakan kata seperti itu, wajah Kirana tiba-tiba memerah.

"Mana tahu! Minggir, aku keluar dulu!"

"Tidak! Tunggu saja aku selesai mengganti pakaianku!" Helbert Han mengunci pintu dan tubuhnya menghalangi pintu. Wajah Kirana sedikit kesal.

Kirana berbalik, meskipun keduanya telah kenal begitu lama, bukan karena dia belum pernah melihat tubuh telanjangnya. Sampai sekarang, dia masih saja merasa gugup!

Makanya, dia hanya bisa berbalik dan mencegah Helbert Han mengetahui isi hati dan kegugupannya.

Helbert Han tersenyum renyah di belakangnya, seolah menertawakan Kirana, wajah Kirana menjadi lebih merah.

Bajingan ini ....

“Sini bantu aku sebentar.” tiba-tiba Helbert Han berbicara mengejutkan Kirana yang bingung, dan melihatnya begitu lama belum selesai berganti pakaian, Kirana berbalik menatapnya.

Namun, dia secara tidak sengaja melihat sesuatu yang luar biasa. Melihat Helbert Han sudah mengganti pakaiannya, tetapi celana di bagian bawah belum terpasang. Kirana merasa hidungnya agak sensitif.

“Apa yang kamu lakukan!” Kirana langsung menutup matanya.

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
3 tahun yang lalu