Akibat Pernikahan Dini - Bab 64 Anak (1)

“Lagi pula, aku tidak setuju!” ayah Kirana menolak dengan tegas, Kirana mengharapkan ketegasan ayahnya dapat berubah, pasrah untuk sementara, melirik ibunya yang serius dan muka Daniel yang kacau.

Kirana melirik Daniel berkali – kali, memberikan tatapan meminta tolong, Daniel justru berpura – pura tidak melihat, Secara otomatis mengabaikannya, hatinya juga menentang, Helbert itu, bukan orang terpercaya.

Kirana tidak dapat berkata apa – apa, hanya dapat memikirkan caranya sendiri, “ayah, lagi pula, biarkan aku berpacaran dulu dengannya, kelak juga bisa putus, dan juga aku tidak harus menikah dengannya, ini hanya sementara saja.”

Ayah Kirana dan ibu Kirana hingga Daniel menatapnya degan tatapan aneh, “apa yang dimaksud sementara? Kirana, apakah ada yang kamu sembunyikan dari kami!”

Kirana baru saja menyadari apa yang dia ucapkan, dengan batuk kecil berkata: “Heh, tidak ada, maksudku, aku dan Helbert, sekarang sedang hangat – hangatnya, jika ada yang aneh dari dia, aku pasti tidak akan peduli dengannya, kalian tenang saja, lagi pula, tunangan yang dia katakan sudah di sebarkan ke media….”

Muka ayah Kirana yang tegas, “sembarangan! Hal seperti ini tidak bisa diputuskan sepihak seperti itu! Lagi pula, aku tidak akan membiarkan kalian, tentang tunangan yang kamu katakan, batalkan segera!”

Kirana dengan tatapan pasrahnya, hatinya juga merasa bersalah, sangat sulit untuk membujuk ayahnya, dia tahu ayahnya sangat menyayangi dirinya, terhadap sikap Helbert yang dingin itu, Kirana juga merasa sakit kepala.

Sudahlah, biarkan Helbert yang tidak tahu malu itu membujuk orang tuanya!

“Em, kalau begitu apa pun yang terjadi, kalian harus datang nanti malam, lagi pula, keluarganya sudah menunggu, jika tidak pergi, aku tidak tahu harus berkata apa….”

Kirana dengan lemah melirik ayahnya, ayah Kirana juga meliriknya, hanya dapat berkata: “baiklah, aku akan berbicara dengannya langsung! Jika mereka ingin membahayakan putriku, pintu saja tidak ada!”

Kirana bingung, membahayakan? Meskipun Helbert memang tidak hentinya mengerjai dia, tetapi jika dibilang membahayakan, kenapa merasa sedikit aneh, tetapi di saat yang bersamaan, Kirana menghela napas lega, selama mereka pergi, dia akan membiarkan masalah itu ditangani Helbert.

Jika mereka tidak berhasil, dan rencananya gagal, justru akan sesuai dengan kemauannya, tidak usah dengan senyum palsunya bersandiwara dengan Helbert!

Tepat pukul 7, Kirana baru saja berjalan masuk ke restoran, langsung disambut oleh pelayan.

Membawa mereka ke de dalam ruangan khusus yang mewah, pelayan itu meninggalkan mereka, Kirana melihat ke arah itu, tetapi justru melihat nenek Yang dan ayah Helbert serta Herlina dan ibunya yang sedang duduk rapi melihat ke arahnya.

Herlina mengerutkan dahinya menatap Kirana, Kirana justru tersenyum kepadanya, “ini pasti adalah keluarga besan ya, mari duduklah!”

Nenek Yang berkata dengan tulus, dengan hangatnya menyambut keluarga Kirana, ayah Kirana dan ibu Kirana terdiam sejenak, sangat tidak terbiasa melihat keluarga kaya tidak dengan gaya yang berlebihan.

Setelah duduk semua, justru tidak melihat bayangan Helbert, sudut mulut Kirana terangkat, dia, entah apa lagi yang dilakukan.

“Daniel sedang ke luar mengangkat telepon, sebentar lagi akan kembali, eh, itu, sudah kembali.”

Saat nenek Yang sedang mau menjelaskan, justru melihat pintunya terbuka, Helbert dengan muka dinginnya berjalan masuk, saat melihat Kirana dengan keluarganya, terdiam sejenak.

Helbert awalnya tidak ingin menghadiri pertemuan seperti ini, tetapi dipaksa oleh neneknya, karena itu, jangan lagi ditanyakan raut wajahnya sekarang, Kirana masih biasa saja, karena dia tahu raut wajah Helbert memang seperti itu.

Tetapi setelah ayah Kirana dan ibu Kirana melihatnya masuk, jangankan menyapa mereka dengan sopan, bahkan raut wajah yang baik saja tidak ada, ini tidak seperti pertemuan keluarga, ini seperti rapat antara atasan dan bawahannya.

Hati ayah Kirana dan ibu Kirana menambah kesan buruk terhadap Helbert, sejak Helbert berjalan masuk, suasana di ruangan sangat jelas bertambah aneh.

Suasananya yang kaku, membuat nenek Yang memberikan tatapannya kepada ayah Helbert, ayah Helbert dengan batuknya, “karena sudah lengkap, mari kita mulai makan dulu saja.”

Pelayan masuk dengan membawa setiap hidangan, dengan sejenak ruangan dipenuhi oleh bau masakan, sejak Kirana dan keluarganya masuk, raut wajah Fanni menjadi tidak bagus, melihat gaya berpakaian mereka, sangat ironis.

Ayah Kirana dan ibu Kirana juga sangat jelas menyadari tatapan Fanni yang tidak baik itu, perasaan ayah Kirana dan ibu Kirana sangat tidak puas.

Ayah Kirana memelototi Fanni, agar dia lebih tahu diri sedikit, tetapi Fanni justru tidak mempedulikannya, dengan senyuman dinginnya hanya sibuk menyantap makanan.

“eh, ini, keluarga besan ya, kita ini datang untuk membahas masalah pertunangan kedua anak kita, hal ini, apa pendapat kalian?” ayah Helbert berbicara dengan serius.

Lagi pula sangat susah membuat Helbert dapat memastikan pertunangannya, bagaimana pun juga harus dipentingkan, tetapi raut wajah ayah Kirana justru tidak baik, mereka bahkan tidak menyentuh hidangannya.

“tidak berani dengan panggilan keluarga besan ini, kami datang hari ini, karena ingin membatalkan masalah pertunangan dengan anakmu!” ayah Kirana mengeluarkan kata – katanya, keluarga Helbert langsung menatapnya.

Helbert justru memperhatikan Kirana yang terdiam sejak tadi, Kirana merasa ada yang sedang memperhatikannya, dia mengangkat kepalanya, justru melihat Helbert dengan tatapan dinginnya melihat dia.

Kirana terdiam sesaat mengetahui kalau lelaki itu pasti akan mengira kalau dia sengaja mengacaukannya, mulut Kirana tertawa dingin, dengan ironis menatapnya, tatapannya benar – benar tidak pantas!

Bermain masalah perasaan seperti ini, dia benar – benar tidak pantas, tetapi Helbert tidak melihatnya lagi, memutar kepalanya dan melihat ayah Kirana, “Tidak tahu apa yang kamu merasa kurang puas dari diriku?”

Saat ayah Kirana di tatap oleh tatapan dinginnya, terdiam sejenak, lagi pula, aura Helbert memang seperti itu, auranya yang seperti badai membuat orang takut dan bergetar.

Tetapi ayah Kirana tersadar, dia benar – benar sudah semakin tua, beraninya dia dibuat bingung oleh tatapan mata itu!

“Bukan tidak puas terhadap bagian apa, hanya saja orang mu ini! Aku baru saja tidak tenang menitipkan putriku kepadamu!”

Mendengar perkataan ayah Kirana, Helbert dengan senyum dinginnya melirik Kirana, ”benarkah? Apakah aku sangat tidak terpercaya?”

Sudah tahu masih bertanya! Jika kamu layak di percaya, maka dia tidak akan melarang! Ayah Kirana menatap Helbert tidak puas, orang lain tidak akan tahu, tetapi dia sangat jelas, Helbert ini, sangat kejam, bahkan kekejamannya ini sudah menjadi lambang di dunia bisnis!

Tidak membicarakan perasaannya yang tak menentu, terkadang masih bisa menjadi kasar tidak membicarakan hal kemanusiaan, tidak benar, dia benar – benar bukan manusia!

Monster yang kejam ini, jika menitipkan putrinya untuknya, bukankah mengantar kambing ke depan serigala!

“emosimu ini, kamu juga tahu, sikapmu yang tak berperasaan ini, siapa yang tahan? Jika aku memberikan putriku, bukankah akan tersakiti? Dan lagi! main – main dengan perempuan lagi, orang tua mana yang bersedia menitipkan putrinya kepadamu? Coba kamu katakan, apakah kamu layak?”

Perkataan ayah Kirana seperti pintu yang tidak dapat ditutup, dengan perkataan dinginnya, Helbert justru tertawa dan tidak marah, nenek Yang justru menghela napasnya diam – diam, cucunya ini, dia tidak dapat mengurusnya begitu banyak.

Semua orang terdiam, hanya ayah Kirana dan Helbert yang berdebat seperti peperangan yang tak kunjung henti.

Daniel tidak mengeluarkan suara apa pun, dengan terdiam menatap meja, diam – diam melihat apa yang mereka bicarakan, justru menyadari ada yang sedang menatap dirinya.

Dia melihat, justru terlihat Herlina yang sedang menatapnya dengan senyuman yang lebar, melihat ke arahnya, membuat Herlina tersenyum kegirangan, dan anehnya Herlina juga dapat membuat Daniel tersenyum.

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu