Akibat Pernikahan Dini - Bab 67 Kemarahan (2)

Mata Samuel tampak kacau, Herlina menatapnya dengan curiga, “kenapa?”

“tidak apa! Hari ini mau ke mana?” Samuel kembali dari lamunannya, memberikannya helm, setelah Herlina menerima dan memakainya, baru teringat kebohongan yang dia ucapkan.

Bagaimanapun juga kelak adalah kakak iparnya, harus pergi melihatnya sebentar, “bagaimana jika, kita pergi mencari kak Kirana saja.”

Samuel terdiam sejenak, bagus juga, ada beberapa hal, yang ingin ditanyakan kepadanya….

Di sisi lain, Ivan menahan tawanya menatap Helbert yang mukanya dingin sedingin es itu, Helbert dengan dinginnya melirik sekilas.

“jika ingin tertawa tertawa saja!”

“buuu….hahahahhah…” Ivan tidak dapat menahan tertawa kerasnya, dia jarang melihat Helbert di beritakan kalau ia telah diselingkuhi, terlebih lagi, oleh perempuan yang tidak disukainya.

“eh, kataku, kamu juga sangat jarang kan, di selingkuhi oleh perempuan, ckck, dipikirkan saja sangat senang, aku ingin lihat kemampuan apa yang dimiliki oleh perempuan itu, yang dapat membuat komandan Helbert kami diberitakan telah diselingkuhi oleh seorang perempuan.”

Setelah Ivan tertawa beberapa saat ia baru dapat menghentikan tertawanya, hanya karena Helbert melihatnya dengan tatapan dingin, Helbert mendengar perkataan Ivan, dengan dingin meliriknya, tidak mengeluarkan suara.

Ivan melihatnya tidak berbicara, mendekatinya dan berbicara, “aih, kubilang, perempuan polos yang kamu kerjai itu tidak mungkin sangat membencimu kan, karena dia tidak mungkin sangat menyukaimu hingga rela menemanimu bersandiwara bukan”

Muka Helbert semakin suram, Ivan melihat dirinya seakan berhasil menebak isi hatinya, melihat mukanya yang semakin suram.

Ivan memegang alisnya, ckck, pertunjukan ini sangat bagus, dia sangat tertarik kepada perempuan yang dapat membuat Helbert cemberut, dia sangat ingin melihat dewa dari mana ini, hingga mempunyai kemampuan seperti ini!

Helbert tidak lagi melihat dia, mukanya yang dingin tidak lagi berbicara, Ivan juga tidak lagi bercanda, ia berbicara dengan serius, “hm… itu, dengar – dengar bagian keuangan perusahaanmu sudah di incar oleh hacker?”

Helbert melihatnya dengan tatapan dingin, “jika tidak mengapa aku menyuruhmu kemari!”

Ivan terkaget, dahinya mengerut, apakah dia hanya mempunyai kegunaan seperti ini?

“apakah kamu tidak terlalu meremehkanku, bagaimana pun juga aku adalah wakil kepala sekolah, kamu menyuruhku untuk menyerang balik hacker!” Ivan dengan tatapan tidak puasnya, Helbert justru hanya meliriknya tenang, diam diam berbicara.

“bukankah kemampuan komputermu bagus? Jika ada kamu, mana mungkin hacker itu masih bisa ada.”

“itu sudah pasti, bukannya aku melebihkan, jika aku berkata kemampuan komputerku kedua, maka tidak akan berani ada yang mengatakan kalau dia yang pertama!” hidung Ivan bahkan sudah hampir terangkat hingga ke langit, melihat perkataannya yang sombong itu, Helbert juga tidak mem-pedulikannya.

Karena ini berhubungan dengan dokumen rahasia perusahaan, beserta dengan masalah perputaran keuangan, jadi tidak dia akan meminta orang teknis untuk menyelesaikan masalah ini.

Sedangkan kemampuan komputer Ivan juga sangat hebat, jadi, dia baru memanggilnya kemari, memberikan komputer kepadanya, meminta agar dia segera menyelesaikannya.

Ivan dengan tidak percaya menemukan, saat dia di militer dan diremehkan oleh Helbert, dia masih tidak terima, sekarang setelah dia keluar, diremehkan olehnya, setelah dipikir – pikir, ia masih lebih berguna saat di militer….

Ivan dengan tidak emosi hanya membantunya, tangannya yang panjang itu berada di atas papan ketik “piaa…. Piaa…” dengan cepat mengetik, mukanya masih tidak dapat ditebak, hacker ini, juga hanya memiliki kemampuan seperti ini.

Sedangkan Helbert hanya menyerahkan semuanya kepada Ivan, hanya memelototi teh yang ada di meja diam tak mengeluarkan suara, matanya melihat ke bawah entah apa yang dipikirkan.

Tiba – tiba mendengarkan Ivan mengeluarkan suara “eh”, Helbert melihatnya, justru melihat muka Ivan yang tiba – tiba terdiam.

Ivan tiba – tiba menjadi lebih serius, sudah pasti adalah “pelanggan” besar!

“kenapa?” Helbert melihat Ivan yang tangannya semakin cepat mengetik, mukanya menjadi semakin serius, Helbert dengan dingin membuka mulut.

Ivan dengan keras memencet kata terakhir di papan ketiknya, dengan marah berkata: “sial! Sudah bertemu dengan pakarnya hah! Berani – beraninya membuatku untuk memecahkan programnya baru dapat menyerang balik! Hacker ini! Tidak mudah! Aku membantumu memindahkan beberapa dokumen penting dulu, untuk sekarang dokumen itu tidak bisa tetap berada di tempat semula kamu simpan!”

“Hacker ini! Sudah punya kemampuan hah! Jarang jarang bisa bertemu!” Ivan justru tidak merasa tidak puas, justru dengan perasaan senang karena menemui lawan yang sebanding dengannya, Helbert melihatnya bisa dikerjai seperti ini, juga sangat penasaran terhadap hacker tersebut.

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu